KENAPA AKU MERAGU ??

Saat ini, kurasakan mobil tidak mengalami pergerakan lagi dan saat membuka mata ternyata kami telah sampai di rumah. Satya menatap dan tersenyum ke arahku.

" Kita sudah sampai, yuk kita masuk " ucap Satya sambil melepaskan sabuk pengamanku.

Aku hanya diam dan merasa malas beranjak dari dudukku.

" Apa kamu marah padaku ? " Satya bertanya.

Aku menggelengkan kepala.

" Terus kenapa kamu diam ? " Tanyanya lagi.

" Kakiku sedikit kram mas jadi aku ingin duduk sebentar " Aku beralasan.

Satya turun dari mobil kemudian tanpa berkata apa-apa dia lalu mengangkat tubuhku lalu membawaku masuk ke dalam rumah.

" Mas... turunkan aku, aku bisa jalan sendiri " ucapku namun tidak dihiraukan oleh Satya.

Satya terus saja membawaku masuk ke kamar lalu meletakkanku pelan di atas kasur.

" Istirahatlah, aku mau ke ruang kerja sebentar " ucap Satya.

" Mas..... " Aku menarik tangan Satya yang hendak keluar.

" Maafkan aku mas " ucapku lagi seraya menarik Satya ke dalam pelukanku disertai lelehan air mata yang tak bisa aku tahan lagi.

" Sayang... kenapa kamu menangis ?? kamu tidak salah apa-apa, kenapa harus minta maaf ?? aku sudah bilang lupakan kejadian yang di rumah mama tadi, aku yang minta maaf. Akhir-akhir ini terlalu banyak pekerjaan yang membuatku stress, jangan nangis lagi ya "

Aku masih menangis.

Perasaanku sungguh tak menentu. Aku bingung, mulai ragu dan bertanya-tanya tentang sifat Satya.

Kenapa aku meragu ?? batinku.

Kurasakan tangan Satya terus mengusap lembut punggungku.

Aku semakin memeluk erat tubuh Satya dan tak ingin Satya beranjak dari sana.

Satya yang seolah paham akan maksudku akhirnya memilih untuk tetap di sisiku terus membelai rambutku hingga aku terlelap dan barulah Satya bisa keluar dari kamar.

...****************...

Di ruang kerja Satya.

Angga yang tiba beberapa menit lalu ternyata telah menunggu Satya di sana.

" Maaf sudah menunggu, Lula lagi kurang sehat jadi aku menemaninya sebentar sampai tertidur " ucap Satya saat memasuki ruang kerjanya.

" Iya bos... saya paham kok kalian lagi ngapain jadi sante aja lah " goda Angga.

" Paham apa kamu ? kamu aja sampai sekarang masih jomblo jadi tau apa kamu tentang perempuan ? "

" Bos ini jangan meremehkan saya, saya tau saat ini Lula pasti tidak ingin lepas dari pelukanmu, bener kan ?? " goda Angga lagi.

" Kamu benar... tapi bukan karena kami sedang bermesraan, hari ini aku justru telah berbuat kasar padanya, aku melukai perasaannya, semua ini karena aku telah bertemu dengan Amel sebelumnya " Satya terlihat merasa bersalah.

" Emang apa yang terjadi lagi bos ? " Angga bertanya.

" Aku marah padanya, aku remas wajahnya yang tiba-tiba terlihat seperti Amel, entah apa yang telah merasuki diriku ?? "

Angga menghela nafas.

" Kamu harus kontrol diri kamu bro, kamu harus jaga perasaan Lula. Lula sudah banyak mengalami masalah. Apa kamu lupa apa yang telah kamu perbuat padanya ?. Kamu beruntung karena dia tidak membencimu dan justru berbalik mencintaimu. Kendalikan dirimu... kalo kamu tidak bisa kendalikan diri, kamu bisa kehilangan dia " kata Angga kemudian.

Kata-kata yang diucapkan Angga seolah menembus hati Satya. Satya sangat mengerti bagaimana rasanya kehilangan itu dan dia tidak ingin kejadian itu terulang kembali. Dia sadar apa yang seharusnya dilakukan sekarang, dia harus pergi dari segala kenangan masa lalu. Mengubur segala cerita bersama Amel dulu. Dan memikirkan bagaimana cara membahagiakan Lula seutuhnya.

" Terima kasih untuk sarannya bro, aku akan menebus segala kesalahanku pada Lula " Satya menepuk pundak Angga.

" Ok bro... " ucap Angga.

" Terus bagaimana tugas kamu, apa semuanya beres ? " Kali ini Satya yang bertanya.

" Semua beres bos... Good Food Company telah menyetujui kerja sama dengan perusahaan kita, tinggal selangkah lagi kita akan mengambil alih perusahaan milik ayahnya Lula, sayangnya saya tidak bertemu langsung dengan Aditya Permana karena dia ada urusan yang lebih penting, dia hanya mengutus asisten pribadinya untuk mengurus semuanya dan ini kontrak kerjasamanya bos " jelas Angga seraya menyodorkan map ke arah Satya.

" Kerja yang bagus.. terus bagaimana dengan Amel, apa kamu telah menyelidikinya ? " tanya Satya lagi sambil memeriksa isi map yang diberikan Angga.

" Mengenai Amel, saya sudah mengawasinya bos, hari itu dia menemui seorang pria tapi saya tidak bisa lihat jelas siapa pria yang ditemuinya " jawab Angga.

Satya terdiam sebentar.

" Aku yakin Amel sedang merencanakan sesuatu, tidak mungkin dia muncul secara kebetulan di hotel tempatku menginap, terus awasi dia dan beritahu secepatnya jika ada hal yang mencurigakan " kata Satya kemudian.

" Baik bos... "

" Dan tolong atur pertemuanku dengan paman Syam dalam waktu dekat ini " perintah Satya lagi.

" Siap bos, kalau begitu saya pamit pulang " jawab Angga seraya melangkahkan kaki untuk pergi.

" Ok.. Oia, kamu boleh libur 2 hari ini dan gunakan waktumu untuk istirahat dengan baik. " ucap Satya dan sontak membuat Angga berbalik badan.

" Apa bos ? bos meminta saya untuk libur ? apa bos serius ?? " tanya Angga sedikit ragu karena untuk pertama kalinya Satya memintanya untuk cuti selama mereka bekerja bersama.

" Kamu fikir aku sedang bercanda ? kalo begitu kamu tidak boleh libur dan tetaplah bekerja. Ok !! "

" Ok.. Ok.. bos, saya akan istirahat selama 2 hari, terima kasih bos " kata Angga sambil berlalu pergi dengan senyum penuh kebahagiaan.

...****************...

Samar-samar kulihat Satya masuk kamar membawa sebuah nampang yang entah apa isinya ?. Aku membuka mata dan kini Satya telah duduk di kasur sebelah tempatku berbaring.

" Berapa lama aku tertidur mas ? " tanyaku.

" Ndak lama... cuma sekitar sejam yang lalu, ayo makan dulu " pinta Satya.

" Aku belum lapar mas, aku mau ke kamar mandi sebentar " ucapku.

" Baiklah sayang, sini aku bantu "

" Tidak perlu mas, aku bisa sendiri " tolakku kemudian berusaha bangkit dari tempat tidur dan mencoba menahan rasa sakit yang menyerang kepalaku.

Baru berapa langkah aku berjalan, aku merasakan kakiku tidak kuat lagi untuk melangkah dan hampir jatuh karena melihat seisi ruangan yang seolah berputar.

" Aduh.. " Pekikku seraya berjongkok sambil memegangi kepalaku yang terasa begitu sakit.

" Lula.. " teriak Satya.

Wajah Satya terlihat begitu panik dan dengan cepat dia membopongku kembali ke tempat tidur.

" Aku akan hubungi dokter dan tetaplah di sini, jika butuh sesuatu aku akan membantumu "

" Aku baik-baik saja mas, aku hanya pusing sedikit, aku mau ke kamar mandi "

" Kamu sedang sakit sayang, kamu sedang tidak baik-baik saja, sini biar aku bantu ke kamar mandi "

Satya pun membawaku ke kamar mandi namun aku masih saja berusaha memberontak.

" Turunkan aku mas, aku bisa sendiri " tolakku.

Satya tidak menghiraukanku dan tetap setia menungguku hingga aku selesai dan membawaku kembali ke pembaringan.

" Istirahatlah, sebentar lagi dokter akan datang " ucap Satya.

" Aku baik-baik saja mas, mas tidak perlu panggil......

Belum selesai aku bicara, Satya tiba-tiba membungkam mulutku dengan bibirnya. Dia terus menciumi bibirku dengan lembut.

" Aku tahu kamu sedang kesal padaku, maafkan aku " ucap Satya lagi kemudian melanjutkan kembali aktivitasnya.

Satya terus mengecap bibirku dan terus **********. Membuatku tidak bisa untuk berkata apa-apa lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!