MASA LALU SATYA

Aku masih terpaku dengan ponsel di tanganku. Aku masih ingin berbicara panjang lebar dengan Satya namun aku khawatir dia akan tahu kalau saat ini aku sedang bersedih. Sedangkan di seberang sana Satya yang masih ingin mendengar suaraku juga terlihat kecewa karena aku tiba-tiba menutup telpon. Jujur saja, saat ini kami sama-sama saling merindukan.

Apalagi Satya adalah orang yang tidak mampu menahan rindu begitu lama dan jika dalam situasi seperti itu akan sangat mengganggu segala aktivitasnya. Dia bahkan tidak bisa fokus dalam bekerja.

" Kenapa nomor Lula sibuk terus ?? " batin Satya sambil terus mengutak atik layar ponselnya.

" Ada apa bos ??" tanya Angga saat melihat Satya terlihat khawatir.

" Tidak apa-apa, cuma kefikiran Lula aja, tolong pesankan tiket untuk penerbangan sebentar malam ya " pinta Satya.

" Kita baliknya besok aja bos, masa saya ditinggal sendiri di sini dan lagi pula masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan " Keluh Angga.

" Kan ada kamu.... aku percaya kamu bisa handle semuanya, oke.... "

" Ya elah bos.. gue lagi... gue lagi, elho benar-benar sudah jadi bucinnya Lula ya.. Hadeuwh !!! "

" Tidak usah banyak ngomong.. cepetan sana urus semuanya "

" Iya.... Iya... saya pergi sekarang " jawab Angga.

Angga menggeleng-geleng.

Kemudian berlalu pergi.

Satya yang melihatnya hanya tersenyum penuh kelicikan. Tidak perduli sepenting apapun urusannya saat ini, dalam hatinya yang paling penting adalah bertemu dengan Lula.

Sejak kapan mulainya dan kapan tepatnya, Satya juga tidak tahu ? yang jelasnya saat ini dia benar-benar mencintainya Lula, setiap saat dia begitu merindukan istrinya.

Kali ini, Satya berjanji bahwa di dalam hatinya hanya ada Lula yang akan menemaninya untuk selamanya. Kebiasaan sebelumnya yang suka bergonta ganti pasangan sudah dihentikannya dan telah menjadi penyesalan di dalam hatinya.

Sambil menunggu Angga kembali, Satya memutuskan untuk keluar mencari hadiah untuk Lula. Toko perhiasan pun ditujunya, rencananya dia akan membelikan sebuah kalung untuk Lula.

Kini Satya sudah berada di sebuah toko perhiasan, dia mengedarkan pandangannya pada sekumpulan perhiasan indah yang tersusun rapi di balik etalase. Beberapa saat kemudian sebuah kalung dengan liontin huruf berinisial LS menjadi pilihannya.

" Mbak.. tolong bungkuskan yang ini " pinta Satya.

" Baik pak, mohon tunggu sebentar "

1 menit kemudian,

" Pesanannya sudah siap pak " ucap pemilik toko.

" Terima kasih " jawab Satya kemudian beranjak pergi usai menyelesaikan pembayaran.

...****************...

Setibanya di hotel.

Satya bergegas menuju kamarnya. Dia menyusuri koridor hotel sambil bersiul mengungkapkan kebahagiaan di hatinya.

Namun langkah kakinya spontan berhenti saat dirinya menyenggol seseorang. Tak dia kira, akan berjumpa dengan Amel wanita yang pernah dicintainya dulu. Begitu berbeda penampilan Amel, wajah yang berantakan dan pakaian yang begitu lusuh, tak ada tas mewah atau pun perhiasan yang melekat di dirinya.

" Ada apa dengannya ? " Satya membatin, matanya mengisyaratkan rasa penasaran namun bibirnya seolah membeku menyaksikan pemandangan di hadapannya.

Amel pun tidak kalah terkejutnya, wajahnya seketika memerah karena merasa malu dan matanya terlihat berkaca-kaca seakan memendam kesedihan yang mendalam. Dalam hatinya ingin sekali dia memeluk Satya dan melepaskan kerinduan serta mengadukan apa yang telah terjadi padanya namun dia memilih diam.

" Maaf " hanya kata itu yang keluar dari mulut Amel sambil terus menundukkan kepala karena tak mampu menatap wajah Satya.

" Tidak apa-apa, aku yang minta maaf, permisi " jawab Satya kemudian melangkah pergi.

Satya merasakan langkah kakinya terasa berat. Melihat penampilan Amel seperti itu pasti telah terjadi sesuatu, fikirnya. Berdebar hati Satya namun bukan karena debaran cinta melainkan hanya sekedar rasa iba. Dia ingin sekali bertanya namun enggan dilakukannya, hatinya masih teriris sakit mengingat kembali saat Amel meninggalkannya dan memilih pergi bersama orang lain.

Flashback Satya dan Amel

Satya terus saja tersenyum, nampak jelas di wajahnya betapa bahagianya dirinya. Karirnya begitu melambung tinggi dan di sisinya ada seorang gadis yang begitu dicintainya.

Dua tahun lamanya menjalin asmara dengan Amel adalah waktu yang cukup lama. Tak ingin berlama-lama pacaran, Satya memutuskan untuk menikahi kekasihnya itu.

Semua telah ia siapkan dan sebentar malam adalah momen yang begitu dinantikan Satya. Dia telah menyewa sebuah tempat untuk melamar sang pujaan hati.

Pukul 19.00.

Satya tiba di sebuah restoran yang telah dipilihnya. Dia terlihat sangat tampan memakai stelan jas terbaiknya. Dia merasa bahagia sekali. Hatinya terus saja bergetar dan jantungnya ikut berdebar saat melihat Amel mendekat ke arahnya.

" Maaf aku telat " ucap Amel.

" Tidak apa-apa, silahkan duduk sayangku " jawab Satya sambil menarik kursi untuk Amel.

" Terima kasih "

" Sama-sama "

Satya lalu ikut duduk di hadapan Amel. Dia meraih tangan Amel kemudian mengecupnya sekilas. Amel dengan cepat menarik tangannya lalu menatap serius wajah Satya.

" Maafkan aku Satya, aku tidak bisa melanjutkan lagi hubungan ini " ucap Amel.

Tidak disangka Amel tiba-tiba mengucapkan kalimat itu dan sangat mengejutkan bagi Satya.

" Apa maksud kamu bicara seperti ini ? bukankah selama ini hubungan kita baik-baik saja ? Bukankah kita saling mencintai ? " tanya Satya.

" Maafkan aku Satya... aku memang mencintaimu tapi ada orang lain yang lebih aku cintai dan dia telah melamarku untuk menjadi istrinya " jawab Amel.

" Tapi sayang... lihat tempat ini ? lihat aku dan lihat cincin ini ? semua ini aku telah siapkan untukmu, aku mengajakmu ke sini karena aku ingin melamarmu menjadi istriku. Kenapa tiba-tiba kamu ingin berpisah ?? Apa kamu tidak pernah memikirkan bagaimana perasaanku ?? aku sangat mencintaimu Amel !!! Tolong tarik kembali ucapanmu " kata Satya lagi.

" Aku mengerti Satya... Tapi aku begitu mencintai dia.. aku ingin hidup bersamanya.. maafkan aku Satya... terima kasih untuk semuanya, aku harus pergi " kata Amel seraya berdiri dari duduknya.

" Amel.. tunggu...!!! " teriak Satya.

Satya menarik tangan Amel dan membawanya ke dalam pelukannya. Seolah berharap Amel menarik kembali ucapannya dan menganggap semua yang diucapkan Amel bukanlah kenyataan. Namun lagi-lagi Amel melepaskan diri dari pelukan Satya.

" Maaf Satya... aku harus pergi, dia sedang menungguku di luar. Tolong lupakan aku dan berbahagialah " kata Amel lagi lalu pergi begitu saja. Dia tidak perduli bagaimana perasaan Satya setelah kepergiannya.

Flashback Off

Satya memejamkan matanya, dadanya terasa sesak mengingat kembali masa lalu saat dia melamar Amel dan masa itu telah menjadi kenangan pahit dalam hidupnya. Masa lalu yang pernah merubahnya menjadi laki-laki yang kejam, suka mabuk, suka bermain wanita hingga akhirnya dia bertemu dengan Lula yang kini menjadi istrinya. Lula yang telah mencairkan kebekuan dalam dirinya dan membuatnya merasakan jatuh cinta kembali. Namun hari ini, saat bertemu dengan Amel seolah membuka kembali lembaran kelam di dalam hidupnya. Satya merasakan kembali rasa sakit di hatinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!