20. Tanpa jilbab

...Saya suka liat kamu, tapi terdapat dua sisi dalam diri saya. Logika saya tak berpihak tapi lain dengan perasaan saya, biarkan saya mencerna hingga saya benar-benar peka nantinya....

...-...

...-...

...Seruan untuk Imam Pengganti...

...(Safira Riska)...

****

Sosok pria berkemeja hitam kini tengah bersandar di kursi kebesarannya, yah tadi sebelum berangkat Ridwan memilih memakai style warna hitam. Jari tangannya lihai menari-nari di laptopnya.

Tok.Tok.Tok

"Masuk." Ucap Ridwan tanpa mengalihkan pandangan dari layar.

Rian memasuki ruangan dingin dengan bos dinginnya sudah hampir beku, bodohnya dia memarahi si bos di telfon. Dan kini Ridwan menatap Rian dengan tatapan sulit di artikan.

"Permisi bos, ini berkas dan proposal yang sudah di ajukan oleh perusahaan tadi." Ucap Rian menunduk.

"Hm."

"Hm doang?" Ucap Rian kesal, sudah-sudah aktingnya, dia tidak berbakat bicara seformal itu dengan Ridwan

Ridwan mengangguk tangannya beralih meminta proposal, mata cerdik Ridwan meneliti proposal yang ia cek. Ada satu keganjalan dan kini tatapannya mengarah tajam ke sekretarisnya.

"Sudah kamu setujui kerja sama dengan perusahaan ini?" Tanya Ridwan sambil mengangkat proposal.

"Belum, apa bos merasa ada yang ganjal?" Kini tanya balik Rian.

"Hm."

Keduanya menghela nafas berat, ada aja kecurangan dalam bisnis sudah di pastikan Ridwan paham proposal yang menggiurkan itu perlahan akan menghancurkan perusahaannya.

"Jadi?"

"Batalkan saja." Ucap Ridwan malas meladeni kecurangan antar perusahaan, Rian tau uang Ridwan sudah banyak jadi ah sudahlah menuruti bos dapat bonus pikirnya.

"Baiklah saya undur diri." Belum sempat Rian memutar badan, suara Ridwan menghentikan langkahnya, dengan sabar Rian berbalik.

"Tugas yang beberapa bulan lalu kenapa belum di laporin?" Tanya Ridwan datar, bisa-bisanya Rian lalai akan tugas.

Rian sudah tahu, dan ia menghela nafas berat. Dia bahkan baru saja di tugaskan ke luar kota, lalu bagaimana ia bisa mengorek informasi soal lelaki yang bersama Rina?

"Secepatnya." Ucap Rian. Sedangkan Ridwan hanya mangguk-mangguk.

Hening...

"Eh berita lo nikah udah kesebar wan." Peringat Rian dengan tampang serius.

Ridwan yang tadinya menatap layar kini beralih menatap Rian jengah, "Lalu?"

Seseorang bisakah cegurin si Ridwan ke laut dasar? Sabar Rian sabar, orang sabar di sayang istri batinnya.

"Bukannya lo itu bilang gak cinta, atau jangan-jangan lo udah cinta?" Selidik Rian ia hampir saja sujud Syukur kalau benar Ridwan jatuh cinta sama istri sendiri.

"Gak tau." Jawab Ridwan santai.

Rian tidak jadi sujud syukur kini menatap Ridwan penuh dengan pernyataan dan pertanyaan. Ridwan garuk-garuk tengkuk yang tak gatal.

"Gak percaya!" Cetus Rian.

"Terserah!"

*****

Malam hari Ridwan baru menyelesaikan tumpukan berkas, ia melihat benda yang melingkar di pergelangan tangannya. Waktu sudah menunjukkan jam 9 malam, dengan langkah buru-buru Ridwan segera menuju parkiran.

"Rina sudah masak belum?" Gumamnya, Ia menghentikan mobilnya di restoran. Kemudian mulai memesan untuk di bungkus 2.

****

"Pak Ridwan?" Sapa sosok perempuan dengan pakaian mini. Ridwan terlonjak kaget saat wanita duduk di depannya.

"Hm."

"Pak Ridwan berita yang beredar itu hoax kan?" Tanyanya.

Ridwan tersenyum sinis. Wanita ini menganggu moodnya, Yah dia selly anak dari pemilik perusahaan A Group.

"Ada masalah?" Tanya Ridwan datar, menatap kembali ke layar ponselnya.

"Saya suka sama kamu." Ucap Selly tanpa sungkan, Ridwan membulatkan matanya. Apa wanita di depannya ini waras?

"Saya Gak." Ketus Ridwan.

"Apa lebihnya gadis yang ada di berita itu? dan apa kurangnya saya?" Ucap Selly dengan air mata buayanya, dia sudah sebulan gencar memperhatikan Ridwan tapi sedikit Ridwan tidak pernah menatapnya.

"Dia hanya gadis cupu kan? nggak gaul?" Sambungnya benar-benar membuat Ridwan emosi meledak-ledak.

"Dia lebih baik dari anda!" Ucap Ridwan mencekam, Selly menyesal tersulut emosi mengungkapkan perasaannya.

"Anda memang gaul, tapi percuma gak bisa jaga kehormatan. Saya heran harga diri anda sedang anda kontrakkan di mana? di club? di selokan?." Tegas Ridwan, tajam.

"Saya batalkan kontrak kerja sama dengan perusahaan ayah anda!" Tekan Ridwan, ia sudah terlalu banyak mengeluarkan kosa kata.

Selly terkejut ia ceroboh. "Sa-saya mo-hon jangan."

"Cih." Ridwan berdecih kemudian berlalu mengambil pesanan.

*****

Cekleek

Ridwan membuka pintu apatermen, pandangannya mengarah ke penjuru ruangan terdapat TV yang menyala dan sudah Ridwan tebak itu Rina. Kaki tinggi Ridwan melangkah pelan ke arah sofa.

Deg.Deg.Deg.

Jantung Ridwan seolah berhenti berdetak, Rina dengan muka polos tertidur di sofa dan tanpa hijab instan yang menutup rambut hitamnya.

Hey Ridwan lelaki normal, tangan yang menenteng bungkus makanan kini ia letakkan di meja. Pandangannya mengarah ke gadis yang tertidur pulas, bahkan rambutnya menutupi wajah ayunya.

"Subhanallah."

Ridwan berjongkok di depan sofa, wajah Rina begitu damai saat tertidur. Ah fikiran Ridwan menjadi-jadi, entah dorongan malaikat mana kini tangan Ridwan bergerak merapikan anak rambut, kemudian menyelipkannya ke belakang telinga.

Glek

Susah payah ia meneguk ludah, benda merah itu membuat tubuh Ridwan bereaksi. Dan lihat, kini badan Ridwan sudah duduk di pinggiran sofa, posisi condong dengan tangan yang mengurung Rina.

Benda itu spertinya manis, ah Ridwan sudah tidak normal. Ia tergoda dengan itu, Ridwan semakin mendekatkan kepalanya ke Rina yang masih terpejam, nafasnya bahkan seperti memburu.

"Enghhh.." Lenguh Rina saat merasakan hembusan hangat menerpa wajahnya.

"Astaghfirullah." Ridwan tersadar dan ia langsung berdiri tegak mengubah mimik datar dan lapar.

Perlahan mata bening itu mengerjab, Rina baru sadar habis Isya tadi ketiduran, ia bahkan terkejut saat melihat tubuh tegap Ridwan berdiri di depannya.

"Ka Ridwan udah pulang?" Tanya Rina khas suara bangun tidur.

Ridwan gemas melihat Rina yang mengucek matanya dan juga menguap beberapa kali.

"Hm."

Rina mangguk-mangguk kini posisi Rina sudah duduk menatap TV lagi.

"Sudah makan?" Tanya Ridwan yang baru ingat di apatermen kehabisan bahan makan.

"Belum." Jawan Rina sambil memggeleng.

"Yaudah makan."

"Tapi.."

"Saya bawakan makanan." Potong Ridwan cepat, Rina mengekor langkah suami ke meja makan, tapi sebelumnya ia mematikan TV.

*****

Rina menyiapkan piring dan menuangkan makanan ke piring kosong Ridwan, setelahnya baru ke piringnya. Sebenarnya Rina itu sadar gak sih? tampilannya membuat Ridwan meneguk ludah susah.

"Kok serasa dingin ya," Batin Rina tangannya menggerayak leher, polos.

Deg

"Astaghfirullah." Pekik Rina, bisa-bisanya dia lupa memakai hijab.

Ridwan terlonjak kaget hampir ia terhuyung bersamaan dengan kursi. "Kenapa?" Datar.

"Rina gak pake jilbab Ka." Sesal Rina menunduk, Ridwan tertegun rupanya istrinya tidak sedang menggodanya tadi.

"Jilbab mu belum kering?" Tanya Ridwan datar, ingin rasanya dia bilang 'gak papa' tapi sulit

"Ada kok, aku ambil dulu ya." Ucap Rina hendak beranjak namun di tahan Ridwan dengan menggeleng.

"Gak usah!" Ucap Ridwan, "Keburu makanannya dingin." Imbuhnya, sebenarnya itu hanya akal-akalan Ridwan saja.

Rina kembali duduk kemudian tangannya mengadah dan berdoa, tangannya beralih menyantap makanan.

"Kalau Ka Ridwan gak nyaman, Rina bisa ambil jilbab dulu kok." Ucap Rina bahkan mulutnya sedang mengunyah.

Kuatkan hati abang Ya Rabb!! dia gemas hanya menatap Rina yang ada di depannya. Ia tidak lagi nafsu makan tapi..

"Cantik." Gumam Ridwan tanpa sadar..

Uhuk uhuk

"Ngomong apa tadi?" Tanya Rina memastikan, telinganya tidak salah dengar kan? Ridwan menggeleng tetapi tatapan Rina tetap teduh walau ia sedikit kecewa.

"Pengen makan." Suara itu dari mulut Ridwan yang masih menatap Rina, kedua pasang mata bertemu sekilas. Rina fokus lagi dengan makannya.

"Yaudah makan." Jawab Rina memasukan sesendok ke dalam mulut lagi.

"Makan kamu tapi."

Uhuk uhuk uhuk

.

.

^^^SALAM DARIKU^^^

^^^SI PEMALAS SEJUTA IMPIAN^^^

^^^(Follow IG: Sfrarska018)^^^

Terpopuler

Comments

Marwah

Marwah

bang Ridwan bikin gemes deh

2022-10-12

0

uhuuuyyy

uhuuuyyy

haduuuh si abang Ridwan maah malu malu meong

2021-08-06

0

RN

RN

boom like datang kk saling dukung sukses bersama
feedback nya ya kk🙏

2021-02-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!