18.Dia istri saya

Pelan pelan bacanya, biar dapet jiwanya..Masih banyak typo harap memaklumi

__________

"Lalu kenapa tidak mau menikah dengan saya?" Suara nya terdengar parau nyaris pilu.

Tanpa mereka sadari sosok lelaki tampan bersandar di dinding dengan mengepalkan tangannya. Kembali ke Rina yang hanya menunduk takut.

"Jawab!!" Ucap Aldo lagi, semua orang hening mendengar bentakkan dari seorang Aldo.

Tangan Rina sesekali mengusap air mata yang luruh, dengan bibir bergetar dan tubuh yang hendak tumbang, ia harus kuat dia tidak boleh lemah seperti masalalunya.

"Kka..ka..re-na..." Gemetar, jujur saja Rina tidak punya nyali untuk membuat alasan tepat.

Semua hening

"Karena apa Rina?" Ucap Aldo geram.

"KARENA DIA ISTRI SAYA."

Deg

Bukan, bukan Rina yang mengatakannya semua pasang mata mengarah ke suara bariton itu. Terkejut! percaya tidaknya dengan apa yang orang berkuasa itu katakan.

Rina terduduk ke lantai, ia menangis haru, ia bahagia suaminya mengakui statusnya. Dan Ira tersenyum akan itu.

******

Flashback on..

Ridwan kembali melajukan motornya, Pria berkemeja biru dengan lengan yang di gulung sampai siku membuat kadar ketampanannya naik, Ridwan berjalan dengan penuh wibawa.

"Pagi bos." Sapa Rian yang beberapa hari ini tidak terlihat batang hidungnya

"Hm."

Rian jengah bos nya ini masih sama Tampan dan...Datar, langkah Ridwan terhenti dikala ia mengingat sesuatu. Ia mencari dalam tas nya. Benar saja barang Rina masih ada di dalam.

"Mau kemana bos?" Tanya Rian heran bosnya berbalik dengan langkah terburu-buru.

"Pergi." Jawab Ridwan singkat, tapi Rian masih mengejar langkah bosnya yang hendak memakai helm.

"Bos, pergi kemana?" Tanya Rian bagaimanapun juga sebentar lagi akan meeting.

Ridwan tak menggubris pertanyaan Rian ia segera menaiki motor Rembo. "Kamu urus meeting nya."

Setelah itu Ridwan menarik gas meninggalkan kantor tanpa peduli dengan Rian yang sangat ingin mengutuk bos menjadi kodok.

"Sabarin orang sabar di sayang istri, oke yan sabar sabar.." Gerutu Rian.

*****

Ridwan sampai di sekolahan, langkahnya menuju kantor. Terkejut melihat Rina yang gemetar dan ketakutan ia mengepalkan tangannya, bagaimana mungkin istrinya dilamar di hadapannya.

Ada perasaan kesal yang menjalar di dada Ridwan, ingin rasanya mencongkel mata si pria yang kurang ajarnya menatap istrinya.

"Karena apa Rina?" Ucap Pria itu di pendengaran Ridwan.

"KARENA DIA ISTRI SAYA."

Flashback off

Bugh!

Bugh!

Dua pukulan Ridwan daratkan ke wajah tampan Aldo tapi lebih tampan dirinya sih. Sedangkan Aldo meringis kesakitan tangannya mengepal kuat, matanya memerah pertanda marah.

"Katakan itu tidak benar kan Rin?" Ucap Aldo hendak berjongkok meminta penjelasan ke Rina yang masih menunduk, Ridwan mengepal tangan ia menarik Aldo dengan kuat dan.

Bugh!

Satu bogeman lagi mendarat mulus ke pipi kiri Aldo hingga meinggalkan bekas biru di sana. Semua yang memperhatikan meringis dan juga setengah terkejut dengan kenyataan yang sehenarnya.

"Sudah saya bilang, dia istri saya. Dan anda jauh-jauh dari istri saya." Ucap Ridwan tersenyum miring.

Bugh!

Brak!!

Aldo memukul wajah Ridwan, meninggalkan jejak merah di sudut bibirnya. Bahkan tubuh tegap Ridwan terhantam oleh meja guru. Rina berteriak histeris..

"Kak hiks.."

Anehnya Ridwan tetap tersenyum sinis ke arah Aldo yang terlihat mengibarkan bendera perang, Emosi tidak membuatmu menang batinnya.

Bugh! Ridwan menendang perut Aldo hingga sang empu tersungkur ke lantai, jadi bagaimana? mau adu fisik dengan si taekwondo sabuk hitam? isyarat Ridwan meremehkan Aldo yang meringis kesakitan.

Tangan Ridwan mengulur ke Rina yang masih menunduk, Rina terharu dan menerima uluran itu. Ridwan menariknya lalu mendekap tubuh istri ke dalam pelukannya, Rina?? gadis itu menyembunyikan kepala nya di dada bidang suaminya.

"She is my wife, so, anda jauh-jauh dari dia." Ridwan menatap sinis Aldo, kemudian mengecup pucuk kepala istri nya yang berlapis jilbab.

Tangan kekar itu beralih merangkul pundak sang istri dan mengajak Rina pergi dari tempat itu. Semua menatap kaget dan ini benar-benar hari patah hati nasional.

*****

"Jadi dia istrinya Pak Ridwan,,"

"Hancurrr sudah harapan saya pak."

"Kok kayak ada yang retak, tolong hati saya pak."

Para guru yang masih jomblo mendadak patah hati, tapi bagaimanapun juga Ridwan si donatur impian sudah menikah. Bukan hanya para guru bahkan beberapa siswa mendadak patah hati.

"Bu Rina istrinya Pak Ridwan?? hancur hati adek bang." Ucap salah satu siswi, lebayyy

"Jangankan hati lo, langit pun serasa runtuh."

"Ambyarr. Wes angel ,angel."

(...)

Aldo mengepalkan tangan, bukankah dirinya yang dulu main kabur saat ijab dan kini? hendak mengambil Rina dari bang Ridwan? nggak semudah itu froguso.

"Cari tau tentang keluarga Rina dan Ridwan, saya minta selengkapnya." Ucap Aldo berbicara dengan orang suruhan.

"Saya akan ambil kembali milik saya."

*****

Di sisi lain, motor sport rembo panggilan Rizky membelah keramaian kota itu, bising suara kendaraan yang berlalu-lalang. Angin angin berlawanan menerpa hijab lebar Rina hingga melambai-lambai.

Deg. Deg. Deg

Ridwan merasakan sesuatu melilit pinggangnya dan berat di punggung nya. Lagi dan lagi perasaan asing menggelitik tubuhnya, Ridwan suka akan hal itu.

Pemuda ber kemeja biru tersenyum tipis di balik helm.

"Ini jantung kenapa main darbuka sendiri sih, trak trik truk" Batin Ridwan heran.

Ridwan mengerinyit heran, punggungnya serasa basah padahal cuaca begitu terik dan ini tidak hujan ataupun gerimis. Tepat di jalan sepi Ridwan menghentikan motor nya, ia menengok belakang.

Rina masih posisi yang sama, melingkarkan tangannya ke pinggang suaminya dan kepalanya bersandar di punggung lebar suaminya Rina tidak memakai helm, Isakan kecil terdengar di telinga Ridwan.

"Kamu nangis?" Tanya Ridwan masih posisi kaki menahan motornya.

Sontak Rina menunduk menghapus jejak air matanya. Kini menatap dekat wajah suaminya lalu tersenyum dan menggeleng, Ridwan begitu manis saat ini bahkan gula batu kalah manis nya dengan sikap Ridwan.

"Enggak."

"Hm."

****

Kedua pasangan halal kini sudah berada di apatermen, Rina ingin memgistirahatkan pikirannya yang sudah pusing. Tapi dia juga senang Ridwan mengakuinya sebagai istri, dan kemajuan pesat.

"Ka Ridwan?" Panggil Rina melihat kamar mandi yang baru saja terbuka menampilkan pria tampan dengan rambut yang basah serta kaos oblong dan celana selutut.

"Hm."

Hening, Rina mengigit bibir bawahnya, Ridwan yang merasa tidak di jawab kini melangkah ke meja kaca, mulai menyisir rambut hitamnya.

"Ka."

"Ya?"

"Kakak udah menerima Rina?" Tanya Rina hati-hati, Ia saat ini akan mengungkapkan kata hatinya.

"Belum." Jawab Ridwan meletakkan kembali sisir di meja.

Rina menarik nafas dalam dalam, setidaknya Ridwan akan mengetahui jika Rina sudah cinta sejak dulu. Dan ia akan mengungkapkan sekarang, toh juga halal.

"Kak Ridwan." Panggil Rina lagi, Ridwan menghela nafas panjang.

______________

😅

^^^Okee baaayyyy😘^^^

^^^SALAM DARIKU^^^

^^^SI PEMALAS SEJUTA IMPIAN^^^

^^^(IG:Sfrarska018)^^^

Terpopuler

Comments

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Mampir lagi kak, salam dari Jacob and Alesha: Mafia Acted, semangat 😊

2021-01-29

1

TK

TK

like 👍

lelaki Berkacamata 🤗🙏

2021-01-09

1

triana 13

triana 13

lanjut

2021-01-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!