16.Jemput

...Karena pintaku terlalu banyak, Mungkinkah malaikat jibril akan menyampaikan soal yang sama, tanpa jawaban yang jelas....

...Namamu tak lepas dari tanganku mengadah. Jika langit terbatas, mungkin langitku tak lagi cukup menampung namamu. Sama halnya Do'a yang menembus udara....

...-...

...Seruan untuk Imam pengganti...

...(Safira Riska)...

****

...

Tatapan lurus menatap atap putih, hening suasana canggung meliputi keduanya yang kini tengah berbaring di ranjang yang sama. Setidaknya Ridwan tidak tidur lagi di sofa ataupun Rina tidak di suruh tidur di sofa.

Masih dengan diam, mereka berfikir masing-masing hanya bunyi detak jam yang menghiasi suasana.

"Kak?"

"Na?"

Panggil mereka bersamaan tetapi masih menatap atap, Rina mengigit bibir bawahnya sedangkan Ridwan memejamkan mata. Kenapa bisa barengan?

"Kamu duluan."

"Kamu duluan."

Lagi-lagi mereka berkata samaan, Astaghfirullah kenapa jantung Rina semakin menggebu-gebu. Ini pasti ia grogi berdekatan dengan Ridwan, lain dengan Ridwan yang merasakan sesuatu.

"Bicaralah?" Ucap Ridwan.

"Enggak," Elak Rina jujur saja dia lupa mau bicara apa, "Kakak mau bicara?" Tanyanya dan memutar samping penglihatannya ke arah Ridwan.

Ridwan menggeleng tatapan mereka bertemu, beberapa saat hingga ia memutuskan kontak mata lalu kembali menatap atap putih yang jelas membuat dirinya tenang bukan marathonan.

"Tidur." Titah Ridwan tanpa mengalihkan pandangan.

****

Rina memejamkan mata, detik berganti, menit berganti, jam berganti tetapi Rina belum bisa tertidur. Ia mengedarkan pandangan ke arah samping dilihatnya Ridwan juga belum tidur.

"Kak?"

"Hm."

Rintik-rintik terdengar, entah sejak kapan hujan turun malam itu, padahal tadi belum pertanda mau hujan. Lagi-lagi hanya keheningan yang tercipta, padahal sudah pukul 12 malam tetapi mereka masih terjaga dengan keheningan yang tercipta.

"Dinginn." Lirih Rina.

"Peluk?" Entah kamus mana Ridwan mengatakan satu kata itu. Rina sudah bersiap menghadap samping dan mengangguk antusias.

Dan kini Rina menyembunyikan kepalanya di dada bidang suaminya menghirup aroma maskulin Ridwan, senyum merekah terpancar jelas dalam bibir itu, tangannya perlahan melingkar di pinggang suaminya.

Saat itu juga perasaan menggelitik itu datang menemui dada Ridwan, ada desiran aneh yang sepertinya pernah merasakan seperti ini. Tapi kapan? Dan di mana? Oh Ridwan benar-benar tidak mengingatnya.

Perlahan tapi pasti, Ridwan membalas pelukan hangat istrinya. Yang jelas kini bukan logika yang ia gunakan tapi menuruti kata hati. Rina yang merasa pelukannya di balas akhirnya lebih mengeratkan lagi untuk memeluk suami datarnya.

Apa Imam Penggantinya menerimanya sebagai makmum?

****

Satu Bulan Pernikahan, Ridwan sengaja menjemput Rina di sekolah. Bukan hanya para Guru bahkan para siswi terpena dengan ketampanan donatur terbesar di sekolah itu. Namun Ridwan tetaplah Si tampang datar bak telenan tidak menggubris tatapan memuja itu.

Sepi, bahkan sekolah pun sudah semuanya pulang hanya ada beberapa orang yang tinggal. Ridwan kesal, niat baiknya menjemput ternyata harus menunggu lama. Bosan menunggu itu!!

****

"Eh Rin suamimu?" Pekik Ira.

Rina mengedarkan pandangannya ke arah tuju Ira, matanya berbinar saat itu juga ia menghentikan langkahnya. Bukannya berjalan cepat malah mengucek matanya dengan tangan kanan sedangkan tangan kirinya menenteng tumpukan buku.

"Mbak cubit aku." Titah Rina, "Apa aku sedang bermimpi?" Tanyanya lagi menggebu-gebu, kalau ini mimpi tolong jangan bangunkan dia!!!

"Aduh Rin, itu real nyata, you now." Ucap Ira memutar bola matanya jengah. Ia melihat Rina masih binar-binar di tempat.

"Cubit aku mbak, cubit." Ujar Rina masih belum percaya.

Ira yang gemas dengan tingkah Rina terpaksa harus mencubit bahkan keras.

"Aa awww aww." Pekiknya, "Kok aku dicubit mbak?" Tanya Rina dengan bodohnya, siapapun tolong bawa Rina ke kolam lele!!!

Apa dia sudah amnesia pikir Ira meronta. "Astaghfirullah kamu tadi nyuruh embak nyubit, Rinn." Ucap Ira kesal, beginilah tingkah asli gadis polos Rina.

"Sakit mbak." Bisa tolong bawa Rina ke Rumah sakit amnesia, benar-benar hih!!!

"NGAPAIN MASIH DI SITU!" Teriak seseorang dengan tatapan tajamnya. Yah Ridwan.

"Emh anu ka," Ucap Rina gugup ia hanya menunduk takut dengan suara Ridwan yang lantang.

Ira saja sampai bergidik ngeri, "Rin aku duluan, selamat kedinginan baayy, Assalamu'alaikum." Ucap Ira berlari ke parkiran.

"DENGAR TIDAK." Teriak Ridwan. "SINI." Titahnya lagi. Dengan buru-buru Rina melangkah lebar bahkan sedikit kesusahan karena buku setumpuk yang ia bawa.

*****

Dengan malas, Ridwan menghampiri Rina tangannya beralih mengambil buku yang setumpuk. Rina terkejut ia malah menarik buku itu lagi, Ridwan menariknya lagi. Dan terjadilah adegan tarik menarik.

"Biar saya." Tarik-tarikan diakhiri oleh Ridwan yang menatap tajam, Rina membeku ia takut tapi senang di waktu yang sama.

"Ka?"

"Hm."

"Jemput Rina?" Tanya Rina mengikuti langkah Ridwan, perlahan punggung itu terhenti dan Ridwan memutar 180° menatap datar istrinya yang butuh penjelasan.

"Gak." Jawabnya berbalik lalu berjalan lagi.

Rina mengerinyit ia memperhatikan Ridwan meletakkan buku di jok belakang, kemudian menatap Rina yang masih berfikir lama.

"Ka?" Ucap Rina.

"Ya." Jawab Ridwan jengah, ia sudah hendak membuka pintu terurungkan.

"Jemput siapa?" Tanya Rina polos, boleh ia karungin nih anak satu?

"Jemput buku!" Jawab Ridwan ketus kemudian memasuki kemudi mobil. Rina tak kunjung bergerak dari tempatnya, sabarin Ridwan Ya Allah.

"NGAPAIN MASIH DI SITU?" Bentak Ridwan ia merelakan meeting demi menjemput istrinya eh malah istrinya benar-benar kurang vitamin.

"Ta-di katanya cuma jemput buku?" Tanya Rina, jujur saja ia terlalu terkejut hingga otaknya dipenuhi dengan pikiran Kenapa suaminya menjemputnya

"MASUK." Titah Ridwan kesal sendiri, dengan cepat Rina memutari setengah mobil kemudian memasukinya.

****

Mobil sport hitam berjalan membelah keramaian kota, suasana pulang kerja membuat kendaraan macet. Kedua pasangan halal hanya menciptakan keheningan, Ridwan menatap datar mobil depannya tak kunjung jalan.

Rina menatap samping kaca banyak para pengguna motor yang menyelip, ia senang ribuan Syukur ia ucapkan. Hari ini Ridwan menjemputnya, apa imam penggantinya akan selamanya seperti ini? Tidak! bolehkah ia berharap lebih dari ini?

Dingin, sepertinya yang dikatakan Ira ada benarnya. Rina akan kedinginan atau pulau antartika berpindah ke sini?

Hening

Rina merenung, sudah sebulan pernikahan baru kali ini Ridwan mau menjemputnya. Walaupun dulu pernah pulang bareng tapi ini beda cerita. Apa Ridwan mulai menerimanya?

Perubahan sikap Ridwan membuat bunga bermekaran di hati Rina, layaknya suami istri normal pada masanya. Bukannya kemarin hubungannya tak normal melainkan miris.

Ridwan yang kemarin tidak mau seranjang dengan Rina kini sudah mengubah cara pandang berbeda, yang kemarin tidak mau sarapan bersama, tidak mau apapun dari istrinya. Kini semua sudah berubah.

Dulu, Rina meminta untuk mendapatkan dia...Dan Allah mengabulkannya dengan ia sebagai imam pengganti, ia meminta agar Ridwan tidak terlalu kasar dan menunjukkan perhatian..Lagi dan lagi Allah mengabulkan Doanya.

Lalu?

Bolehkah ia kini berdoa untuk mendapatkan cintanya? terlalu banyak meminta terlalu banyak doa. Sekali lagi, bolehkah ia berdoa agar Ridwan bisa mencintainya...

...-...

...-...

...Maaf kalo feel-nya nggak dapet, auto lagi mumet...

^^^SALAM DARIKU^^^

^^^SI PEMALAS SEJUTA IMPIAN^^^

^^^(IG: Sfrarska018)^^^

Terpopuler

Comments

Desrayanii

Desrayanii

Hai kak aku mampir lagi... mulai like lagi dari sini ya kak 🤗💕💕

Salam "Kasih Yang Tertunda & Detektif Cinta Anti Cinta"

2021-02-26

1

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Mampir lagi kak, salam dari Jacob and Alesha: Mafia Acted, semangat 😊

2021-01-27

1

Senja

Senja

aku datang Kaka, semangat ya

2021-01-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!