"Sore mi" sapa Keano.
"Sore sayang, cari Ardina ya?" tanya Anggun.
"Iya mih, mau Keano ajak me mall mih" ucap Keano.
"Coba aja cari dikamar, mami mau kedapur dulu" ucap Anggun.
"Iya mih" jawab Keano.
Keano pun langsung menuju kamar Ardina.
Tok... tok... tok...
"Ar" panggil Keano.
"Ar ni gue, lu ada didalem ngga?" tanya Keano.
Ardina yang sedang tidur pun terganggu karena panggilan dari Keano.
"Masuk aja pintunya ngga dikunci" teriak Ardina dari dalam kamar.
Keano pun membuka pintu kamar Ardina.
Ceklek...
"Ar" panggil Keano.
"Hmm" ucap Ardina yang setengah sadar karena tengah tidur dikasur.
"Ar temenin gue yuk" ucap Keano.
"Kemana?" tanya Ardina dengan suara khas orang bangun tidur.
"Ke mall, temenin gue beli sepatu" ucap Keano.
"Berangkat sendiri napa, ngantuk nih gue" ucap Ardina.
"Ck, ayo ntar gue traktir" ucap Keano sembari menarik tubuh Ardina supaya bangkit dari tidurnya.
"Hmm iya iya" ucap Ardina sembari mengucek matanya.
Ardina pun bangkit dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi.
10 menit kemudian Ardina pun sudah siap untuk pergi menemani Keano ke mall. Ia mengenakan jeans hitam dengan kemeja kotak kotak berwarna merah, tak lupa ia mengenakan sepatu boot hitam.
"Yok" ucap Ardina.
"Sebentar, ada yang ketinggalan" ucap Keano.
"Apa?" tanya Ardina.
"Nih" ucap Keano sembari memberikan handphone milik Ardina.
"Oh iya lupa, thanks" ucap Ardina.
Mereka pun keluar dari kamar Ardina dan turun kebawah.
"Ma" panggil Ardina.
"Iya sayang" jawab Anggun sembari berjalan menuju Ardina.
"Abang belum pulang ya mah?" tanya Ardina.
Karena dijam jam seperti ini biasanya abangnya sudah ada dirumah.
"Abang kamu belum pulang" ucap Ardina.
"Yaudah kalo gitu, adek mau keluar ma nemenin Keano ke mall" ucap Ardina.
"Iya sayang, hati hati ya" ucap Anggun.
"Iya ma" ucap Ardina.
"Mih Keano berangkat dulu ya, entar kemalam lagi pulangnya" pamit Keano saat melihat langit yang mulai gelap.
"Iya sayang titip Ardina ya" ucap Anggun.
"Siap mih" balas Keano.
Keano pun menyusul Ardina yang sudah berada di dalam mobil milik Keano. Tak lama mobil yang ditumpangi mereka melaju di jalanan.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=♡♡♡♡\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Di sebuah kamar yang memiliki nuansa hitam abu abu, seorang pria tengah berbaring sembari memikirkan suatu hal.
Flash back on...
"Bapak pikun apa gimana sih, saya tuh sudah minta maaf tapi bapak malah pergi" ucap Ardina.
"Berani kamu bilang saya pikun!, tadi buta sekarang pikun, besok apa!" ucap Davian.
"Saya ini dekan sekaligus dosen kamu, enak aja kamu ngatain saya kayak gitu" ucap Davian.
"Ih pak saya ngga bilang kalo mata bapak buta ya" ucap Ardina.
"Nah tuh barusan kamu bilang kalo mata saya buta" ucap Davian.
"Udah deh pak, nih kejunya saya mau pulang, bye" ucap Ardina.
"Eh ini" ucap Davian saat Ardina pergi menjauh.
Flash back off...
"Menarik" ucap Davian yang tersenyum sembari melihat sebuah jam berwarna putih yang ada di tangan kanannya.
Ia merasa ada sesuatu yang mengganjal dihatinya saat mengingat kejadian diswalayan.
"Apa aku menyukai dirinya?" tanya Davian pada dirinya sendiri.
Karena tidak ingin terlarut dalam pikirannya itu, Davian pun menaruh jam putih itu didalam laci nakas. Ia langsung membaringkan tubuhnya dikasur miliknya. Tak lama ia pun terlelap.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=♡♡♡♡\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
"Ar, bagus yang hitam atau putih?" tanya Keano sembari memperlihatkan 2 pasang sepatu yang bereda warna.
"Hitam" jawab Ardina yang sedang bermain game di handphone miliknya.
"Yaudah putih aja" ucap Keano.
Ardina pun memutar bola matanya malas. Ia sangat tau betul sifat sahabatnya yang sudah ia anggap sebagai saudaranya sendiri.
"Serah dah serah" ucap Ardina pasrah.
Keano pun pergi meninggalkan Ardina untuk membayar belanjaannya di kasir.
"Lu masih lama ya main gamenya?" tanya Keano yang sudah selesai membayar belanjaannya.
"Bentar lagi tinggal ngekill ini doang" ucap Ardina.
"Udah, ayo" ucap Ardina sembari memasukkan handphonenya kedalam saku celananya.
"Makan dulu yok gue laper nih" ucap Ardina.
Mereka pun memutuskan untuk menuju restoran terlebih dahulu sebelum pulang kerumah.
"Lu mau pesen apa?" tanya Keano.
"Sama in aja" ucap Ardina.
Keano pun memanggil pelayan.
"Mbak saya mau pesen steak daging sapinya 2, kentang gorengnya 2, matchnya 1, sama cola 1" ucap Keano.
"Baik, 10 menit lagi pesanan anda akan siap" ucap pelayan.
Keano pun mangguk paham, pelayan itu pun pergi untuk mengambil pesanan mereka berdua.
"Lu cuman belanja sepatu doang?" tanya Ardina.
"Iya emang kenapa?" ucap Keano.
"Kagak, kenapa ngga beli sendiri?, biasanya lu kan beli sepatu sendiri di mall" tanya Ardina.
"Lagi males sendiri gue, enakkan sama lu, kalo mau ngajak keluar tinggal dipancing pakek traktiran nasgornya mang ujang dah langsung jalan" ucap keano.
"Ye elu" ucap Ardina.
Tak lama pesanan mereka pun datang.
"Ini pesanan anda" ucap pelayan.
"Terima kasih" jawab Keano.
Mereka pun langsung menikmati makanan sembari berbincang bincang.
"Eh tau ngga, tadi siang waktu di swalayan gue ketemu sama pak Davian dong" ucap Ardina.
"Pak Davian dosen baru itu?" tanya Keano.
"Iya, jengkelin banget tau orangnya" ucap Ardina.
Ardina pun menceritakan kejadian yang ia alami saat di swalayan. Keano pun tertawa mendengar cerita Ardina.
"Nyebelin banget tuh orang" ucap Ardina.
"Awas lho, entar suka" ucap Keano.
"Ih masa iya gue suka sama si songong" ucap Ardina.
"Ya bisa jadi, kan gue ngga bisa liat masa depan lu" ucap Keano.
"Iya juga sih" ucap Ardina.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=♡♡♡♡\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
"Thanks ya, udah nemenin gue ke mall tadi" ucap Keano.
"Yoi" ucap Ardina.
"Yaudah gue masuk dulu, bye" ucap Ardina.
"Bye" balas Keano.
Ardina pun masuk kedalam rumahnya, begitu juga dengan Keano yang tengah memarkirkan mobilnya ke dalam garasi.
Ceklek...
"Udah pulang dek?" tanya Samuel.
"Abang mana ice cream adek?" tanya Ardina.
"Ye kebiasaan kamu dek pulang bukannya salam malah nanyain ice cream" ucap Samuel.
"Ya udah ulang ulang" ucap Ardina sembari jalan keluar.
Ceklek...
"Adek pulang" ucap Ardina.
"Udah pulang dek?" tanya Samuel.
"Belum" jawab Ardina.
"Trus lu siapa dong" tanya Samuel.
"Gue penunggu pohon mangga di depan rumah" ucap Ardina.
"Lah adek gue mana?" tanya Samuel.
"Dipohon lah, ntar kalo ngikut kesini siapa yang jagain pohon ntar?" ucap Ardina.
"Oh ya bener juga, berarti kalo lu bukan adek gue lu ngga bakal minta ice cream, trus ice cream nya gue makan sendiri aja dari pada dibuang kan sayang" ucap Samuel lirih.
"Ihhhh, mana ice cream adekkkkk" rengek Ardina.
"Lho kok lu minta ice cream, biasanya yang minta kan adek gue, lu kan bukan adek gue" ucap Samuel.
"Ihhh bodo amat" ucap Ardina sembari pergi menuju kamarnya.
"Ice cream nya ada di lemari es" teriak Samuel sembari tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
🌸EɾNα🌸
Ceritanya keren lanjut Thor 👍
Jangan lupa feedback ke ceritaku ya
"Kekasih Simpanan Tuan Muda"
kutunggu kedatangannya makasih 🥰
2020-12-22
1