episode 03.

"Duh ada ada aja para cabe rawit. " ujar Shireen menggeleng kan kepala nya karena melihat tingkah teman teman nya yang kalau membicarakan masalah pria tampan sangat lah bersemangat.

"Emangnya mereka udah tau apa sikap om om itu gimana. " lanjut nya.

"Au ah daripada aku mikirin yang nggak penting, lebih baik aku tidur aja nanti telat lagi sekolah nya. " ujar Shireen, Shireen pun langsung membaringkan tubuh nya ke kasur empuk yang berukuran sedang itu.

Jam 02.30 WIB.

Tring Tring Tring.

Bunyi alarm di handphone Shireen yang berbunyi sangat keras.

Shireen yang mendengar alarm nya sudah berbunyi, ia segera bangun dan langsung mengambil wudhu untuk shalat tahajjud.

Selesai shalat tahajjud ia membaca beberapa dzikir dan berdoa.

"Ya Allah, sehat kan lah dan lindungi lah keluarga Shireen di Singapore sana ya Allah, ya Allah permudahkan lah segala urusan hidup Shireen, semoga Shireen bisa sukses tanpa merepotkan kedua orang tua Shireen, dan Shireen butuh uang ya Allah untuk bayar kontrak dan bayar kebutuhan sekolah, tolonglah Shireen ya Allah. " do'a Shireen kepada sang Maha Esa.

Selesai berdo'a, ia mengaji untuk menunggu waktu shalat subuh tiba.

Allahu Akbar

Allahu Akbar.

"Alhamdulillah." ujar Shireen.

Setelah selesai adzan, Shireen langsung shalat subuh.

Jam 06.30 WIB.

Shireen berangkat sekolah menggunakan sepeda nya.

Sesampainya Shireen di parkiran sekolah.

SMA Negeri Jakarta Pusat.

"SHIREEN." teriak Salwa yang ingin menghampiri Shireen.

Shireen yang mendengar teriakan cempreng Salwa hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Shireen." ujar Salwa yang tersenyum pada Shireen.

"Iya, kenapa manggil manggil aku. " tanya Shireen.

"Enggak ada apa apa kok, cuman mau manggil aja. " ucap Salwa.

"Ih Salwa, apa kamu nggak malu apa teriak teriak di parkiran mana banyak orang lagi. " omel Shireen.

"Nggak." jawaban singkat dari Salwa.

"Oh iya aku baru sadar kamu kan udah nggak punya urat malu lagi ya, aduh dasar Shireen pikun. " ujar Shireen seraya memukul kepala nya pelan.

"Ih Shireen mah, begitu banget dengan sahabat sendiri. " ucap Salwa cemberut.

"Makanya jangan teriak teriak di tempat umum kayak gini dong, nanti di kira orang kamu gila. " jawab Shireen.

"Iya Shireen cantik, udah ya jangan marahin aku lagi nanti lekas tua loh." ujar Salwa.

"SHIREEN, SALWA. " teriak Fitri yang baru datang di parkiran.

"Udah ah aku kabur aja, malu aku punya sahabat kayak kalian yang nggak punya urat malu lagi. " ujar Shireen yang berlari menuju kelas.

"Aduh parah tu Shireen, sahabat datang bukannya di sambut malah kabur dia. " omel Fitri.

"Kamu juga sih teriak teriak. " jawab Salwa.

"Bagus loh teriak pagi pagi begini bisa membuat suara kita bagus. " ucap Fitri.

"Alah, terserah kamu aja deh. " ujar Salwa yang berjalan duluan menuju kelas dan meninggal kan Fitri seorang diri.

"Aduh dasar sahabat apaan itu yang ninggalin sahabat nya seorang diri kayak gini. " omel Fitri, Fitri pun berjalan menuju kelas.

Di kelas 12 A.

Shireen sedang membaca buku.

"Shireen, kamu di panggil ibu Laras di kantor. " ujar Vebby teman sekelas Shireen.

"Ada masalah apa ya. " ucap Shireen, setau dia misalkan ibu Laras yang manggil pasti ada terjadi masalah, tetapi masalah apa yang ia perbuat di sekolah, dia tidak pernah sama sekali membuat onar di sekolah.

"Nggak tau kayak nya serius banget deh Shireen, tadi aku liat ada seorang pria berjas gitu dikantor. " ujar Vebby.

"Oh yaudah makasih ya sudah kasih tau aku. "

ucap Shireen.

Shireen berjalan menuju kantor, selama perjalanan nya menuju kantor ia masih berusaha mengingat ngingat apa yang pernah ia lakukan di sekolah ini sampai sampai di panggil ibu Bk/Bp kayak gitu.

Sesampainya Shireen di kantor ia melihat Salwa dan Fitri yang mengintip lewat jendela kantor.

"Salwa, Fitri ngapain kalian ngintip ngintip kayak gitu." bisik Shireen pada kedua sahabat nya.

"Itu ada tuan Rendy. " bisik Salwa.

"Oh jadi itu masalah nya, ah baik aku kabur aja kalau gitu. " gumam Shireen.

"Ya udah kalau gitu aku ke kelas ya, bye. " ujar Shireen dan langsung berjalan menuju kelas lagi.

"Shireen Alishaba kelas 12 A ke kantor. " ujar ibu guru Laras melalui mikrofon.

"Wah Shireen di panggil ibu Laras ada apa ya. " tanya Salwa pada Fitri.

"Entah." ucap Fitri menaikan bahu nya karena tidak tahu.

"Sekali lagi Shireen Alishaba kelas 12 A ke kantor. " panggil ibu Laras dengan suara yang kencang.

"Bodo amat bu. " ucap Shireen yang berada di kelas.

"Shireen emang nya kamu nggak dengar apa ibu Laras manggil kamu dari tadi." tanya Vebby.

"Biarin aja Veb, males aku ke kantor. " ucap Shireen.

"Sekali lagi Shireen Alishaba ke kantor, atau mau ibu suruh satpam untuk seret kamu ke sini. " marah ibu Laras melalui mikrofon.

"Ibu tadi Shireen nya di kelas bu. " ucap Salwa.

"Panggil Shireen nya kesini." perintah Ibu Laras.

"Bu biar saya saja yang menghampiri dia di kelas nya. " ucap Rendy yang sangat kesal dengan sikap Shireen yang dari tadi di panggil.

"Baik tuan. " ucap ibu Laras.

Di kelas 12 A.

"Dimana yang namanya Shireen. " tanya Rendy pada penghuni kelas 12 A.

"Shireen ada di sana tuan lagi tidur. " ucap Vebby seraya menunjuk kursi yang di tempat kan Shireen yang sedang tidur.

Rendy pun segera berjalan ke arah Shireen.

"Hey bangun kamu bocah. " ujar Rendy yang menepuk pundak Shireen.

"Aduh jangan ganggu aku coba. " ucap Shireen dalam tidur nya.

Rendy yang sangat kesal langsung mencengkram tangan mungil Shireen dengan sangat kuat.

"Aduh om ini lagi, ada apa sih om, lepasin tangan aku sakit tau nggak. " omel Shireen. Tapi tidak di peduli kan oleh Rendy, Rendy menyeret Shireen ke tempat parkiran di mana mobilnya di parkir.

"Masuk." ujar Rendy yang menyuruh Shireen untuk masuk ke dalam mobil nya.

"Nggak aku nggak mau." ucap Shireen.

"TOLONG ADA MALING. " teriak Shireen.

"Teriak aja sekencang mungkin semua orang nggak ada yang peduli. " ujar Rendy tersenyum sinis.

"Masuk nggak, atau aku telpon polisi untuk nangkep kamu karena udah ngerusak mobil aku dengan sengaja." ancaman dari Rendy.

"Cih mobil kayak gitu aja sampe segitunya, bukannya om kaya, bahkan om bisa kan beli yang lebih mahal dari itu. " ucap Shireen.

"Nggak penting aku mau belajar. " sambung Shireen dan melangkah kan kaki nya menuju kelas.

Dengan cepat Rendy langsung menggendong Shireen untuk masuk ke mobilnya.

"TOLONG ADA YANG CULIK SHIREEN. " teriak Shireen.

Terpopuler

Comments

reza indrayana

reza indrayana

😍😍😍🫰🏻🫰🏻😘😘😘

2025-02-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!