Bab 8

Diana sudah selesai dengan kesibukannya untuk mempersiapkan diri berangkat ke sekolah. Ia memakai tas dan sepatu baru yang dibelikan bibinya, karena bibi dan paman Diana telah kembali ke Malang membuat suasana rumah terlihat sunyi dan sepi. Setelah sarapan pagi, Diana berangkat ke sekolah yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahnya. Dengan perasaan yang sedikit cemas, Diana berharap hari ini adalah hari yang membahagiakan baginya. Hari senin, seperti biasa semua siswa dan guru akan melangsungkan kegiatan upacara bendera dan akan diadakan pembagian rapot serta pengumuman siswa yang mendapatkan prestasi.

“Assalamu’alaikum, Diana” sapa Mutiah.

“Wa”alaikumusalam..”balas Diana.

“Maa syaa Allah, ada yang baru ni! ” melirik ke arah Diana.

“Apanya yang baru?”

“Cie... Yang pakai sepatu baru.”

“Oh ini, sepatu dan tas yang aku pakai memang baru karena kemarin aku kedatangan Paman dan Bibi dari Malang, mereka mengajakku pergi jalan-jalan ke taman dan kami mampir untuk membeli oleh-oleh.” Diana menceritakan kegiatannya selama berlibur dengan Paman dan Bibinya.

“Wah... Pasti seru. Kamu ko’ tidak ajak-ajak aku!” Mutiah memperlihatkan muka ngambeknya.

“Hehehehe, maaf aku lupa.”Dianapun tertawa kecil.

“Humm... Lain kali jangan lupa lagi, Yah!”

Diana mengangguk, dan merapikan barisannya karena upacara akan dimulai. Upacara benderapun selesai, saatnya guru mengumumkan nama-nama siswa yang berprestasi.

“Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Apa kabar semua Anak-anakku?. Baiklah hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu sebab kita akan mengetahui siapakah di antara kalian yang akan mendapatkan prestasi di kelasnya. Baiklah langsung saja saya akan membacakan nama-nama siswa yang berprestasi mulai dari kelas IX dan Berlanjut ke kelas VII.”

Siswa yang ada di lapangan terlihat antusias sekali dan memberikan tepuk tangan kepada teman-temannya yang memiliki prestasi. Berbeda dengan Diana, ia masih terlihat fokus dan sedikit cemas dengan hasil yang akan ia dapatkan. Tibalah saat giliran kelas VII B, Diana semakin dibuat cemas. Ia berharap hasilnya tidak mengecewakan, sebab ia tidak ingin membuat Kakek dan Neneknya merasa kecewa dengan hasil yang ia dapatkan.

“Baiklah, sekarang giliran kelas VII B dan merupakan kelas terakhir. Jangan gugup yah, bagi siswa-siswa ku kelas VII B. Langsung saja juara ke-3 diraih oleh...Muhammad Adam, Juara ke-2 diraih oleh.....Lisnawati. Dan juara pertama diraih oleh.....Siapa yah?” Guru itu menggantung ucapannya sehingga membuat siswa merasa penasaran.

Diana semakin merasa gugup, ia mendunduk ke bawah dan tidak ingin berharap lebih. Kalaupun itu bukan namanya, ia sudah ikhlas sebab semua sudah menjadi taqdirnya.

“Diana Cahayati..”

Tepuk tangan riuh terdengar, sedangkan sosok Diana mematung tak percaya. Ia merasa seolah-olah tubuhnya melayang, saking senangnya Diana memeluk tubuh Mutiah sehingga membuat Mutiah merasa sesak karena pelukan dari temannya itu.

“Hu..Hu..Hu... Bisa mati aku Din. Kalau dipeluk seperti ini.”Ucap Mutiah

“Hehheehhe, maaf maaf”Diana melepaskan pelukannya.

“Selamat yah! Kamu berhasil sayang”Ucap Mutiah kemudian memeluk Diana.

“Iyah Mutiah, Alhamdulillah akhirnya aku mendapatkan juara 1. Aku senang sekali, karena bisa membahagiakan Kakek dan Nenek.”.

Setelah acara pembagian raport dan pengumuman prestasi selesai, semua siswa dibubarkan untuk masuk ke kelasnya masing-masing. Sekarang Diana asik mengobrol dengan Mutiah, tanpa mereka sadari tiba-tiba Rio datang menghampiri keduanya.

“Wah....Yang lagi senang ni!”Ucap Rio dan duduk di samping Diana.

“Maksudnya?” Diana merasa tidak nyaman dengan kehadiran Rio.

“Jangan jutek juga kali, akukan cuma datang menyapa. Eh iyah, ini sepatu yang kamu minta.” Rio menyerahkan kotak yang ia pegang dan memberikannya kepada Diana.

“Sepatu apa?. Oh soal kemarin, aku hanya becanda saja. Silahkan kamu ambil kembali.” Diana menyimpan kembali kotak itu ke arah Rio. Sedangkan Mutiah hanya diam mematung, dia berharap kalau sepatu tadi bisa ia miliki karena itu pemberian Rio.

“Eh, tidak boleh gitu. Ini rezekimu tidak baik ditolak, dan karena kamu telah mendapatkan prestasi yang membanggakan maka kamu berhak mendapatkan sepatu dari Rio yang ganteng ini.” Rio tertawa dan mengedipkan matanya ke arah Diana.

“Ih, aneh sekali laki-laki ini” Ucap Diana dalam hati.

“Baiklah, akan aku ambil. Terimakasih” Sembari tersenyum ke arah Rio.

“Diana, kamu beruntung sekali.” Ucap Mutiah.

“Apanya beruntung?”Diana merasa heran dengan ucapan Mutiah.

“Yah beruntung, sudah mendapatkan prestasi yang bagus dan plus dapat hadiah lagi dari Rio si cowok ganteng” Mutiah tersenyum-senyum saat mengucapkan nama Rio.

“Alhamdulillah, Ya sudah aku mau ke toilet dulu. Kalau gurunya masuk ijinkan aku yah.” Ucap Diana dengan melangkahkan kakinya ke luar dari ruangan kelas.

Di dekat kantin terdapat sekelompok orang yang merasa tidak senang pada Diana, apalagi saat mengetahui Diana mendapatkan prestasi di kelasnya. Saat mereka melihat Diana memasuki toilet, muncullah ide buruk dari benaknya untuk mengerjai Diana.

“Aduh aku kebelet, lagi.” Dengan terburu-buru Diana masuk ke dalam toilet dan menutupnya dari dalam. Tanpa ia sadari ternyata ada beberapa orang yang mengikutinya dari belakang dan mengunci pintu toilet dari luar.

“Berhasil...” Ucap mereka berlima sambil tertawa dan keluar dari toilet setelah mengunci pintunya dari luar.

Saat Diana selesai dengan urusannya, ia hendak menarik pintu toilet agar ia bisa keluar dari situ tapi ternyata pintunya tidak bisa terbuka. Dengan susah payah Diana menarik pintu itu lagi dan lagi, akhirnya ia berteriak minta bantuan tapi tak ada respon sama sekali.

“Tolong bukakan pintunya, saya tidak bisa keluar” Ucap Diana dengan nada yang lemas karena sudah 30 menit berlalu ia terkurung di dalam toilet yang pengap.

Sedangkan di luar terdapat sosok laki-laki yang baru keluar dari toilet, samar-samar ia mendengar suara teriakan di dalam toilet perempuan. Dengan ragu, laki-laki itu masuk ke dalam toilet perempuan, ia mendapati pintu toilet terkunci dari luar dan membukanya. Saat ia membuka pintu toilet, nampaklah sosok perempuan yang tidak sadarkan diri dengan tubuh yang bersandar di dinding. Dengan cepat ia meminta bantuan orang untuk mengangkat tubuh gadis itu dan membawanya ke ruang kesehatan khusus siswa. Setelah diperiksa oleh seorang dokter, ia menyarankan agar laki-laki itu menunggu hingga Diana sadarkan diri. Sudah beberapa menit Diana tertidur, akhirnya ia sadarkan diri.

“Ah...Kepalaku sakit”Memegang kepalanya yang sakit karena terbentur dengan dinding toilet saat ia jatuh pingsan.

“Aku kenapa ada disini?” Ucap Diana merasa bingung.

“Syukurlah kamu sudah sadarkan diri, sudah hampir satu jam aku duduk disini.” Ucap laki-laki yang menolong Diana yang tak lain adalah Dani. Dani adalah seorang ketua OSIS di SMPN 1 BIMa, sekarang ia kelas IX SMP yang merupakan kakak kelas Diana.

“Oh iyah kah? Maaf merepotkanmu, soalnya tadi pas di toilet pintu luarnya tiba-tiba macet dan aku terkuci di dalam beberapa menit sehingga membuatku tak sadarkan diri karena keadaanya pengap.” Diana menceritakan kembali kejadian yang menimpanya.

“Eh, bukannya kamu yang waktu itu menabrakku di jalan dekat pasar?” Dani mengingat bahwa Diana adalah perempuan menyebalkan yang berani meninggikan suaranya setelah ia menabrak Dani.

“Yang mana, yah?. Kamu salah orang kali.” Ucap Diana karena ia tidak ingin mengungkit lagi kejadian yang telah berlalu. Setelah merasa badannya sudah membaik Diana dengan terburu-buru pergi dari ruangan tersebut karena dia mengingat masih ada pelajaran yang harus ia ikuti.

“Maaf saya harus pergi ke kelas dulu, terimakasih atas bantuannya.”

“Eh tunggu dulu, siapa namamu? ”Tanpa menjawab pertanyaan Dani, Diana bergegas pergi menuju kelasnya.

“Huh...Langsung pergi saja tu orang.” Dani pun keluar dari raugan itu dan menuju ke kelasnya untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya.

Terpopuler

Comments

Mar'atun Hasanah

Mar'atun Hasanah

aduh tor itu ketua osisx dr SMPN 1 Donggo apa Bima tor semakin tor sebut nama Donggo itu daerah saya tor

2021-02-02

2

BELVA

BELVA

aku kembali kaka

2021-01-22

1

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

hebat Diana 👍

2021-01-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!