A Broken Heart

A Broken Heart

Prolog

Bismillahirrahmanirrahim

Hati Yang Tersakiti merupakan judul novel yang mengisahkan perjalanan hidup seorang gadis mulai dari kisah remajanya hingga ia dewasa. Ia menjalani hidup tanpa kedua orang tuanya, setelah kematian ibunya gadis itu dibesarkan oleh Kakek dan Neneknya. Dari kehidupan sederhana itulah ia tumbuh menjadi gadis cantik, baik, dan taat pada agama. Tapi, runtutan masalah baik dalam hubungan kekeluargaan, sahabat dan cinta membuat ia menjadi pribadi yang tertutup. Saat beranjak dewasa, ia harus terpaksa menikah dengan sepupunya padahal gadis itu sudah mulai tertarik dengan sosok pria yang selalu ada di saat-saat ia merasa terpuruk.

Diana Cahayati: Ia adalah tokoh utama dari novel ini, kehidupan masa kecil hingga remaja menampilkan sosok Diana yang ceria dan terbuka. Tapi hal itu tak bertahan lama, kepergian sosok sahabat yang ia kenal saat menduduki bangku SMP membuatnya perlahan menjadi sosok yang pendiam dan cuek hingga hadirlah sosok teman yang mampu mewarnai kembali hidupnya. Diana berpenampilan syar’i, berperawakan tinggi, hidung mancung, mata bulat dan kulit putih langsat.

Risman: Ia adalah sosok laki-laki yang dingin dan cuek. Ia sangat membenci Diana karena orang tuanya selalu memanjakan gadis itu, hingga saat kakeknya meninggal, ayahnya malah menyuruh Risman untuk menikahi Diana. Ia sempat menolak permintaan ayahnya tapi karena ketegasan dari ayahnya membuat Risman terpaksa menyetujui permintaan itu. Rasa bencinya kepada Diana semakin besar karena menikahi Diana, ia harus merelakan hubungannya dengan kekasih yang merupakan mahasiswa di kampus ia mengajar. Yah, Risman adalah seorang dosen, ia adalah sosok yang cerdas dan tampan, itulah kenapa Rosa memilih untuk menjalin hubungan dengan Risman. (Maaf yah, cerita sosok Risman itu ada saat Diana beranjak Dewasa. In syaa Allah, doakan saya agar bisa membuat novel dengan alur yang baik dan bagus).

Muhammad Ramadhani: Ia biasa dipanggil dengan nama Dhani, ia merupakan sosok yang humoris, ceria dan pintar. Begitu banyak perempuan yang menyukai Dhani karena ketampanan dan kepintarannya, tapi Dhani lebih memilih menempatkan hatinya untuk Diana seorang. Gadis itu telah membuat Dhani begitu tertarik dengan perawakan dan kisah hidupnya. Hingga mereka beranjak dewasa, Dhani merasa kecewa ternyata gadis yang selama ini ia suka sudah dimiliki oleh orang lain tapi ia tetap berusaha mendekati gadis itu karena ia mengetahui bahwa ada yang bermasalah dengan kehidupan rumah tangganya.

Mutiah Ayunda: Ia adalah sahabat Diana, kedekatan mereka berdua memberikan kenangan yang begitu indah. Hingga Mutiah dijebak untuk menyakiti perasaan Diana membuat hubungan keduanya renggang. Kepergian Mutiah adalah hal yang paling menyakitkan bagi Diana. Mutiah berperawakan tingggi, tubuhnya ideal, wajahnya cantik dengan hidung yang tidak terlalu mancung, kulit putih dan mata sipit seperti keturunan Cina, ia juga memakai hijab hanya saja hijab yang ia pakai sangatlah modern. Diana dan Mutiah akan bertemu kembali saat mereka beranjaak dewasa. (In syaa Allah, doakan Author yah agar bisa menulis novel yang menarik dan tidak melanggar syariat agama. Aamiin)

Rosa Liana: Ia adalah gadis yang cantik, hidung mancung, dan bentuk tubuhnya ideal. Ia tidak memakai jilbab, kecantikan Rosa membuat ia banyak disukai kaum pria tapi ia malah menyukai sosok Dhani yang dengan terbuka menolak cintanya. Karena mengetahui Dhani menyukai Diana membuat Rosa sangat membenci sosok Diana, ia bahkan merusaki sepeda milik gadis itu. Hingga beranjak dewasa, Rosa menjalin hubungan dengan dosen yang ada di kampusnya yang tak lain adalah Risman sepupu sekaligus suami Diana gadis yang paling ia benci.

“Readers tercinta, ini hanya kisah fiktif belaka murni karangan Author. Jika ada hal-hal yang tidak berkenan dalam hati, Author mohon maaf, Yah. Ingat, utamakan kewajiban kita kepada Yang Maha Kuasa sebab panggilan Ilahi adalah kebaikan bagi kita. Jaga waktu shalat, Yah. Doakan Author juga agar bisa menulis cerita karangan yang tidak bertentangan dengan islam. Terimakasih.”

...Salam Hangat Dari Author....

*********

Pagi yang cerah dan sinar matahari yang menyilaukan mata, membangunkan sosok gadis remaja yang sedang asiknya dengan mimpi ditemani oleh bantal guling yang nyaman. Yah, dia adalah Diana, gadis cantik dan pintar yang selalu ceria menikmati hari-harinya saat bermain dengan sahabat-sahabatnya.

"Diana, bangun Nak! Hari ini kan kamu harus pergi OSPEK di sekolah SMPN 1 BIMA. Ini hari pertama loh kamu masuk sekolah, jangan sampai terlambat" seru Neneknya dari belakang pintu kamar Diana.

Nenek Timah, itulah orang yang selalu memberikan kasih sayang kepada Diana, karena semenjak Ibunya meninggal dunia Diana harus tinggal dengan Neneknya sedangkan Ayahnya sekarang sudah menikah lagi dan memiliki keluarga kecil. Mungkin rasa kehilangan untuk saat ini belum pernah ia rasakan karena kasih sayang dari Kakek dan Neneknya bagaikan kasih sayang dari kedua orangtuanya.

Sebelumnya Diana sudah tinggal dengan Kakek dan Nenek saat dia berumur 1 tahun, itulah saat Ibunya tercinta menghembuskan nafasnya terakhir, sungguh keadaan dimana dia tidak pernah membayangkan pahitnya kehilangan.

Mendengar suara Neneknya, Diana langsung terbangun dari mimpi Indahnya.

" Astagfirullah, hampir saja lupa kalau ini hari senin, bisa-bisa aku terlambat ke sekolah" sahut Diana sambil bangun dari kasurnya.

Seperti biasa, Diana membersihkan tempat tidurnya dan langsung ke meja makan untuk sarapan.

" Assalamu'alaikum, Kek, Nek. Waahhh, makanannya mengunggah selera!" ujar Diana saat berada di meja makan.

"Wa'alaikumusalam sayang, ehh... Kebiasan kamu, cuci tangan dulu!. Ingat Nak, kita orang islam punya adab sebelum makan jadi jangan lupa terapkan sunnah Nabi." cegah Kakek Edi saat Diana hendak menyentuh makanan yang ingin ia cicipi.

Kakek Edi, selalu menasehati cucu kesayangannya dengan lembut.

"Maa syaa Allah, iyah Kakekku sayang, Diana ingat ko. Hehehe, hanya saja sempat lupa karena tergoda dengan makanan Nenek." Diana tersenyum kecil pada Kakeknya.

Setelah selesai sarapan pagi dengan keluarganya, Diana sudah mempersiapkan diri untuk berangkat ke sekolah.

"Kakek, Nek, Diana pamit mau ke sekolah. Tapi Diana mau minta uang jajan" ucap Diana sambil mengulurkan tangan kanannya ke arah Nenek Timah.

"Ini uangnya, jangan dihabiskan semua, sisanya kamu tabung"

Nenek Timah memberikan uang 10 ribu kepada Diana.

"Iyah Nek, siap. Ya sudah Diana berangkat dulu. Assalamu'alaikum".

"Wa'alaikumusalam, hati-hati di jalan, Nak. Dan belajar yang baik!" Ucap Nenek Timah.

######

SMPN 1 BIMA, adalah sekolah favorit yang ada di kota BIMA. Diana berhasil masuk ke sekolah tersebut karena memiliki nilai yang bagus.

Saat tiba di sekolah, Diana mencari seseorang yang sangat ia rindukan. Yah, sosok itu adalah sahabatnya saat ia berada di SD, sudah 6 tahun lamanya persahabatan mereka jalin, suka dan duka sudah mereka lalui. Diana termenung, karena merasa asing dengan lingkungan baru. Dan saat ia melihat ke arah samping, dia menemukan sahabatnya yang bernama Tina, Dita dan Lusi. Tapi, kenapa jumlahnya 5 orang, dan yang 2 orang itu siapa?. Dia masih bertanya-tanya dalam benaknya. ketika dia menghampiri sahabatnya, yang sedang ngobrol dengan 2 orang yang tidak Diana kenal.

" Assalamu'alaikum, Hy... Apa kabar semua? Aku rindu tahu. Kalian sudah jarang sekali main ke rumah ku. Eh, Ini siapa?" sapa Diana pada teman-temannya yang sedang mengobrol sambil berdiri di samping lapangan sekolah.

"Wa'alaikumusalam warahmatullahi wabarakaatuh." Jawabnya serempak.

"Eh, iyah Diana. Kenalin ini sahabat baru kita, namanya Nita dan Laura. Mereka berasal dari sekolah SD favorit loh!" Ujar Lusi, ia langsung memperkenalkan kedua orang itu dengan mengklaim kata 'sahabat' padahal baru beberapa saat mereka bertemu.

"Nita & Laura, Kenalin ini teman kami namanya Diana Cahayati biasa dipanggil Diana. Kami hanya berteman biasa (sambil tersenyum kaku, seakan-akan menutupi kebohongannya)" ucap Tina..

Diana mendengar kata "teman biasa" dari sahabat baiknya membuat dadanya merasa sesak, bagaimana mereka tega mengatakan hal seperti itu sedangkan Diana begitu menyayangi sahabatnya.

"Oh iyah, salam kenal, saya hanya teman biasa dari Tina, Dita dan Lusi. Selamat menikmati waktunya saya permisi dulu" Ucap Diana dengan tersenyum kaku kepada mereka, ia memilih untuk pergi dari situ daripada harus bertahan lebih lama karena akan membuatnya semakin tersakiti dan terabaikan.

Sungguh rasanya air mata Diana akan tumpah, tapi ia berusaha untuk menahannya dan menenangkan rasa sakit yang ia rasakan.

Setelah kegiatan OSPEK selama 3 hari telah selesai. Diana lebih fokus untuk terus belajar dan meyakinkan dirinya bahwa dia bisa melewati semuanya tanpa sebuah ikatan itu.

#####

Hari pertama sebagai siswa baru, ia jalani dengan baik. Saat memasuki kelas, Diana merasa senang karena tidak satu kelas dengan mantan sahabatnya. Ketika ia sudah duduk di bangkunya, tiba-tiba datang seseorang yang menyapa.

"Hi... boleh saya duduk di sebelah mu?" tanyanya.

"Tentu, silahkan duduk" Diana tersenyum ke arahnya.

"Perkenalkan nama saya Mutiah Ayunda" ujar Mutiah.

"Iyah, salam kenal Ayunda, nama saya Diana Cahayati, panggil saja Diana" jawab Diana.

Mereka berdua pun belajar dengan tenang, hingga bel berbunyi tanda untuk pulang.

####

"Assalamu'alaikum, Diana pulang!" Ucap Diana.

Rumahnya terlihat sepi, sepertinya tidak ada orang

"Pasti Kakek dan Nenek sudah pergi ke pasar. Aku makan dulu baru itu nyusul" gumamnya.

Sampailah Diana di pasar, ia melihat kesibukan Kakek dan Neneknya dan timbulah rasa iba karena usia yang sudah sangat renta mereka masih saja semangat untuk mencari nafkah demi membesarkan cucu tercinta.

"Kakek dan Nenek lebih baik istirahat dulu di rumah, hari inikan Diana sudah pulang sekolah jadi Diana yang akan menjaga jualanya". Ucap Diana.

"Tidak usah Nak, kamu belajar saja, biar Kakek saja yang jaga jualannya kamu pulang sama Nenek"

"Kakek sayang, sekali ini saja, biar Diana saja, yah." seru Diana membujuk Kakeknya dengan suara yang lembut.

" Baiklah, kamu saja yang jaga. Ayok Nek kita pulang ke rumah!"

Setelah kepergian Kakek dan Neneknya, Diana mengambil buku di tasnya untuk belajar. Saat ia hendak melanjutkan bacaannya, terdengar panggilan pembeli.

"Permisi, ini harga kolnya berapa?" tanya pembeli tersebut sambil memegang kol yang ada di atas meja..

"Oh iyah mba, itu harganya 6 ribu" jawab Diana sambil memasukan buku yang ia baca ke dalam tasnya.

"Eh ini Diana yah, saya kira kamu anak orang kaya. Tau-taunya hanya anak dari penjual sayur-sayuran" kata pembeli yang tak lain adalah Laura sahabat baru dari mantan sahabatnya Diana. Ia tersenyum mengejek ke arah Diana.

"Iyah, saya memang anak penjual sayur. Itu tidak masalah bagi saya, sebab penjual sayurkan menggais rezekinya dengan cara yang halal. Dan to the poin saja, kamu mau beli apa, soalnya saya sibuk" Jawab Diana dengan santai.

Diana juga merasa kesal dengan perkataan Laura yang seakan akan merendahkannya.

"Saya beli kol 3 buah sama cabe dan tomat 1 kg, dan ini uangnya kamu ambil kembaliannya, itung-itung sedekah untuk orang susah" ucap Laura dengan senyuman mengejeknya.

"Terimakasih, atas kebaikannya" jawab Diana dan membalas senyuman Lauran dengan senyuman terpaksa.

Bismillah

Hi, Readers....Salam kenal dari Author. Terimakasih sudah mampir ke cerita saya, jangan lupa like, coment dan votenya. Terimakasih...

"Dahulukan kewajiban kita kepada Allah setelah itu laksanakan kegiatan kita sehari-hari. Mari kita belajar bersama-sama dan tetap istiqomah di jalan-Nya"

Terpopuler

Comments

intan puji astuti

intan puji astuti

Aku hadir kk bawakan liké untuk kk.
jangan lupa mampir ya ka 😊

2021-03-15

0

Adel

Adel

aku mampir ea thor...

2021-02-11

0

Dewi Triana

Dewi Triana

mampir kak

2021-02-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!