RETAK [04]

Happy Reading🥀

Rate

Like

Comment

Vote

...Hal yang terberat bagi sebuah persahabatan adalah menyukai orang yang sama....

...-Haiden Atmaja-...

"Apa masih belum selesai?" tanya Iris sambil melihat ke arah jendela yang menampilkan beberapa orang yang sedang berkelahi.

"Kalau masih ribut otomatis masih berjalan." jawab Celine.

"Eh tadi kan Iris mau cari Sherin, kemana dia?" tanya Iris.

"Mungkin udah di amanin sama Xlovenos." jawab Celine.

"Woii anak SMA Brawijaya semakin banyak, semuanya turun. Beberapa orang dari sekolah kita juga terluka. Yang merasa laki-laki bantu." teriak salah seorang siswa.

Haiden. ucap Iris dalam hati, khawatir jika terjadi apa-apa dengan orang yang pernah menolong nya itu.

"Anak-anak yang terluka sekarang dimana?" tanya Iris.

"Ada beberapa yang di UKS ada juga yang di perpustakaan." jawab siswa tadi.

Iris melangkahkan kakinya keluar menuju UKS, untuk mengecek keadaan Haiden. Hatinya tidak karuan saat mendengar ada beberapa orang yang terluka.

"Ya ampun Iris, lo mau kemana lagi sih?" tanya Celine sambil mengikuti Iris yang sudah berada jauh di depannya.

Iris tidak menghiraukan ucapan Celine yang bertanya padanya. Saat ini hatinya sedang khawatir, dia masih melangkahkan kakinya menuju UKS.

Sesampainya di UKS, Iris melihat banyak sekali siswa-siswa yang wajahnya sudah tak semulus tadi pagi.

Mata nya terus melihat sekeliling mencari seseorang yang membuat hatinya khawatir. Entah kenapa, tapi seolah ada seseorang yang meminta pertolongannya saat ini.

"Cari haiden?" tanya seseorang dari arah belakang dengan suara yang sengaja di kecilkan.

Iris terlonjak kaget mendengar ucapan yang berbisik di telinganya.

"Zhein. Lo lagi." ucap Iris setelah melihat orang tersebut.

"Pertanyaan gue bener kan? Lo lagi nyari Haiden?" tanya Zhein dengan wajah yang memar, darah yang mengering di sudut bibirnya dan pelipisnya.

Iris hanya menatap wajah Zhein yang terluka.

"Yaudah kalau gak mau ketemu dia." sambung Zhein sambil berlalu pergi.

"Eh tunggu, gue kan belum jawab, lo main pergi gitu aja." ucap Iris sambil mencekal tangan Zhein yang ingin melangkahkan kakinya.

"Ikut gue." ujar Zhein sambil melangkahkan kakinya, Iris mengikuti langkah besar Zhein yang tidak bisa menyeimbangkannya.

"Gak usah cepet-cepet." ujar Iris sambil berjalan di sebelah Zhein.

"Kaki lo yang kependekkan." ucap Zhein.

"Lo bilang gue pendek?" tanya Iris dengan wajah kesal.

"Yang bilang lo pendek siapa?" tanya Zhein.

"Secara halus lo bilang kaki gue ke pendek kan." jawab Iris.

"Tuh, Haiden." ucap Zhein sambil melihat ke arah kursi yang terdapat Haiden terbaring, dengan wajah yang lebam-lebam dan darah yang masih mengalir di hidungnya.

"Haiden." gumam Iris sambil melangkah masuk kedalam ruangan. Mungkin ruangan ini bisa di katakan ruangannya Xlovenos.

"Pujaan hati lo dateng." ucap Zhein sambil mendudukkan diri di kursi.

"Siapa?" tanya Haiden tanpa membuka matanya.

"Lo gak apa-apa kan?" tanya Iris sambil menatap wajah Haiden.

Haiden langsung membuka matanya dan melihat ada Iris di sampingnya.

"Udah tau memar gitu, dan lo masih tanya kenapa." ujar Zhein sambil mengoleskan salep pada wajahnya yang terasa sakit.

"Gue nanya Haiden bukan lo." ucap Iris kesal.

"Tembok berjalan mana bisa ngomong." ujar Zhein. Haiden yang merasa dirinya sedang di bicarakan langsung melempar jaket miliknya ke arah Zhein.

Hap.

Zhein menangkap jaket itu tanpa melihat kemana arahnya.

"Biar Iris obatin." ucap Iris sambil mengambil kotak P3K yang berada di meja.

Dengan telaten Iris mengobati luka Haiden, saat ini hatinya tidak khawatir lagi. Bahkan pemilik wajah yang sedang Iris obati itu tidak menolak wajahnya di sentuh oleh wanita yang baru tadi pagi dia temui.

"Iris.." panggil seseorang dari arah pintu.

Iris yang sedang mengobati luka Haiden langsung melihat ke arah panggilan tersebut.

"Sherin.." gumam Iris sambil cepat-cepat menaruh kotak P3K nya.

"Gue gak nyangka Ris." ucap Sherin sambil berlari keluar. Iris yang melihat Sherin sudah berkaca-kaca itu langsung berlari mengejarnya tanpa memperdulikan murid yang lain dan panggilan Haiden.

"Sherin, tunggu!' teriak Iris. Namun Sherin malah mempercepat langkahnya.

" Gue bisa jelasin semuanya." sambung Iris. Seketika Sherin memberhentikan langkahnya dan diam mematung.

"Maksud gue bukan gitu Rin." ujar Iris sambil mencoba untuk memegang tangan Sherin namun tangan Iris di tepis oleh Sherin.

"Maksud lo apa?!" bentak Sherin.

"Lo mau ngejelasin apa? Gue liat semuanya." ucap Sherin.

"G-ue gg-ak ma-ksu-d ngambil Haiden dari lo." jawab Iris dengan suara gugup dan menundukkan kepalanya.

"Lo kira gue gak tau lo?" tanya Sherin.

"Lo bakalan nundukkin kepala kalau lo berbuat kesalahan besar Ris! Butuh penjelasan apa lagi? Gue tau lo dari kecil Ris! Lo mau Haiden kan?" bentak Sherin sambil meneteskan air matanya.

"Maafin gue, tapi gue gak ada niatan buat ngambil Haiden dari lo." jawab Iris.

"Halah palingan juga nanti bakal ngambil Haiden. Dasar gak tau diri!" bentak Sherin.

"Kalian kenapa sih?" tanya Celine yang baru saja datang.

"Cih, tanya sama orang yang gak tau diri ini!" jawab Sherin.

"Kenapa Ris?" tanya Celine.

"Gue gak ada maksud buat ngambil Haiden dari Sherin." jawab Iris.

Sherin mengangkat tangannya bersiap untuk menampar wajah Iris. Dan Iris yang melihat itu hanya memejamkan matanya bersiap juga untuk menerima tamparan yang memang pantas untuk dirinya.

"Turunin tangan lo." ucap salah seorang dari arah belakang dengan nada yang pelan namun bagaikan sebuah ancaman.

"Zhein.." gumam Sherin sambil menurunkan tangannya.

Iris langsung melihat ke sumber suara itu.

Zhein. ucapnya dalam hati.

"Gue yang nyuruh Iris biar ngobatin Haiden." sambung Zhein sambil melangkahkan kakinya dengan wajah datarnya.

Celine dan Sherin diam mematung melihat Zhein yang semakin mendekat. Ketampanannya itu mampu membuat semua orang bungkam. Sedangkan Iris hanya menatap mata Zhein yang menakutkan.

"Lo belum denger penjelasan sahabat lo kan?" tanya Zhein dengan tatapan membunuh.

"Biar gue jelasin, Gue ketemu dia pas lagi jalan dan gue minta pertolongan dia buat ngobatin Haiden." jelas Zhein.

"Tapi kenapa harus dia?" tanya Sherin memberanikan dirinya.

"Terus kalau gue nyuruh yang lain lo gak bakalan kayak gini?" tanya Zhein. Sedangkan Sherin diam mematung mendengar pertanyaan Zhein yang dalam seketika membuat nyali Sherin menjadi ciut kembali.

"Urusan gue selesai. Gue pergi." ucap Zhein sambil melangkahkan kakinya pergi.

Makasih Zhein, gue salah nilai lo. ucap Iris sambil menatap kepergian Zhein.

"Sekali lagi gue liat lo sama Haiden, persahabatan kita sampai saat itu juga!" bentak Sherin saat Zhein sudah tidak terlihat lagi.

"Gue minta maaf." ucap Iris.

"Untuk saat ini gue maafin." ujar Sherin.

"Dan lo harus janji sama gue, kalau lo gak bakalan deketin Haiden lagi, apapun itu." sambung Sherin.

"Rin, lo gak bisa gitu." ucap Celine.

"Diem lo!" bentak Sherin.

"Gue janji Rin." ucap Iris sambil tersenyum.

"Oke karna lo udah janji, gimana kalau kita ke kelas?" tanya Sherin sambil tersenyum.

"Tapi lo tadi kemana aja?" tanya Iris.

"Gue ceritain semuanya di kelas." jawab Sherin sambil menggandeng tangan Celine dan Iris untuk berjalan bersama.

"Dan lo Lin bukannya tadi lo ngikutin gue?" tanya Iris sambil.

"Gue cerita di kelas aja deh biar lebih enakkan, kalau disini nanti bahaya ada yang denger." jawab Celine.

Iris bakal lakuin apapun buat tetap menjaga keutuhan persahabatan yang udah di pupuk dari lama. Iris bahkan rela ngorbanin perasaan Iris buat Sherin. ucap Iris dalam hati sambil tersenyum getir

Terpopuler

Comments

Matthias Von Herhardt

Matthias Von Herhardt

Sherin... aku bacanya jadi ilfeel bngt dah .. tapi gpp buat iris ngorbanin perasaanmu demi Sherin temen laknatmu... suatu saat klo dapet yg tulus jgn kasih kendor ..

2023-11-04

0

Esti Restianti

Esti Restianti

Sherin cepet banget merubah moodnya,kayanya dia memiliki gangguan de,dia terlalu penuh obsesi

2023-04-14

0

Esti Restianti

Esti Restianti

Sherin cepet banget merubah moodnya,kayanya dia memiliki gangguan de,dia terlalu penuh obsesi

2023-04-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!