RETAK [02]

Happy Reading🥀

Rate

Like

Comment

Vote

...Jangan memberi harapan jika kau tak sanggup menjalankannya....

...-Celine Celina-...

Mereka bertiga sedang berada di kantin sekolah, karena sejak tadi bel istirahat sudah berbunyi.

"Ini sampai kapan sih istirahat?" tanya Sherin yang kesal suara bel tak kunjung berbunyi.

"Mungkin bentar lagi." jawab Iris sambil memakan siomay nya yang belum habis.

"Emang mau kemana sampai buru-buru mau masuk?" tanya Iris.

"Siapa lagi Ris kalau bukan wakil ketua dari Xlovenos." jawab Celine.

"Seganteng apa sih dia?" tanya Iris penasaran.

"Ganteng banget Ris ya ampun, lo kurang update, mereka itu terkenal ketampanannya." jawab Shiren antusias.

"Dih sampai seantusias itu." ucap Iris sambil menggelengkan kepalanya.

"Nanti kalau udah liat muka nya yang ganteng banget, gak boleh suka. Pokoknya gak boleh ada yang suka." ujar Sherin.

"Gak bakalan." ucap Iris dan Celine secara bersamaan.

"Ketua nya siapa?" tanya Iris penasaran.

"Sampai saat ini belum ada orang yang tau siapa ketua dari Xlovenos." jawab Celine.

"Kalau gue tau siapa ketuanya, ya gue pepet dia. Pasti ketua lebih ganteng dari wakilnya." cerocos Sherin. Sedangkan Iris dan Celine menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya yang ambisius ini.

"Gak ada satupun yang tau? Masa sih?" tanya Iris.

"Sama sekali gak ada yang tau. Cuman beberapa orang yang tau siapa ketua mereka." jawab Sherin.

"Makannya dari itu Sherin incar dulu wakil ketuanya, nah nanti kalau ketuanya lebih ganteng dari wakilnya. Sherin pindah haluan." sambung Sherin sambil tersenyum bangga.

"Nih ya masalahnya, dia suka gak sama lo?" tanya Celine.

"Ini nih temen yang gak ada ahlak sama sekali, matahin semangat sahabatnya." jawab Sherin.

"Bedain antara semangat sama ambisius." ucap Celine.

KRING.. KRING..

"Nah udah bunyi ayo ke kelas." ajak Sherin sambil menarik tangan Iris dan Celine yang belum siap.

BRUK..

Iris dan Celine jatuh terduduk di lantai kantin. Sedangkan Sherin hanya tertawa melihat Iris dan Celine yang mengaduh kesakitan.

"Sherin bantuin, jangan ketawa mulu!" ucap Iris. Sherin tidak mengindahkan perkataan Iris, dia masih tertawa.

"Lo emang gak tau tempat kalau mau ketawa." ucap Celine sambil membantu Iris berdiri.

"Ayo." ajak Sherin sambil masih sesekali tertawa.

"Gak jelas lo." ucap Iris sambil menatap tajam Sherin.

"Jelas lah, lo jatuh dan gue bahagia." ujar Sherin.

Percakapan antara Iris dan Sherin sudah sering terjadi.

"Lin maaf ya gue emang gini kalau ngobrol sama Erin." ucap Iris merasa tidak enak hati.

"Santai aja kali, gue kan udah jadi bagian dari sahabat lo. Samain gue kayak Sherin aja gak usah gak enakan." ujar Celine sambil merangkul Iris. Sedangkan Iris tersenyum mendengar ucapan Celine.

Iris pengen mereka berdua selalu ada di samping Iris, apapun yang terjadi Iris harus tetap bisa jaga persahabatan yang baru di mulai ini. ujar Iris dalam hati.

Namun saat di tengah-tengah perjalanan Sherin memberhentikan langkahnya secara tiba-tiba.

"Eitsss.. Tunggu." ucap Sherin sambil memberhentikan langkah Iris dan Celine.

"Apaan lagi Rin?" tanya Iris jengah.

"Itu dia wakil ketua dari Xlovenos." jawab Sherin sambil menatap kearah lapangan.

Iris dan Celine memicingkan matanya melihat wakil ketua Xlovenos yang katanya terkenal dengan anggotanya yang tampan.

Dia melihat beberapa orang yang sedang di hukum menghormati tiang bendera di bawah panas nya matahari di siang hari. Iris juga melihat seseorang yang tak asing baginya.

Kayaknya Iris kenal deh. Tapi siapa ya? tanya Iris dalam hati.

"Kalian ke kelas aja, gue mau nyamperin gebetan gue." ucap Sherin.

"Gebetan pala lo." sahut Celine.

"Rin lo tau namanya?" tanya Iris.

"Ya tau lah, itu kan gebetan gue yang pasti gue tau semua hal tentang dia." jawab Sherin.

"Dih bangga banget, emang setau apa lo sama dia?" tanya Celine.

"Sebesar cinta gue ke dia." jawab Sherin sambil tersenyum penuh arti.

"Bye, gue mau pergi dulu." sambung Sherin sambil melangkahkan kakinya pergi ke lapangan.

"Ayo Ris, biarin aja dia berjuang demi gebetannya itu." ajak Celine sambil menarik tangan Iris untuk memasuki kelasnya.

Gak asing banget mukanya, kayak pernah ketemu. ujarnya dalam hati.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Lin wakil ketua itu siapa namanya?" tanya Iris penasaran.

"Xlovenos?" tanya Celine. Iris menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Haiden Atmaja." sambung Celine.

"Seterkenal apa sih mereka sampai tadi banyak banget yang ngeliat mereka di hukum?" tanya Iris.

"Karena ketampanannya, ke beranianya, wibawanya, dan sikapnya yang dingin sama cewek. Tapi itu hanya beberapa sih." jawab Celine.

"Terus?" tanya Iris.

"Mereka di takuti semua gangster." jawab Celine.

"Dan bahkan katanya hari ini mereka bakalan berantem gitu." sambung Celine sambil merendahkan suaranya.

"Dimana?" tanya Iris penasaran.

"Katanya di sekolah, tapi gak tau waktunya." jawab Celine.

Prang..

Di sela-sela percakapan Iris dan Celine terdengar suara pecahan kaca yang membuat semua murid yang ada di kelas terlonjak kaget. Tidak ada guru yang masuk sejak tadi.

"Woii jangan ada yang keluar kelas." teriak salah seorang siswa.

"Kenapa?" tanya Iris bingung.

"Sekolah kita di serang mendadak sama SMA Brawijaya." jawab siswa tersebut.

"Buat anak Xlovenos yang ada di kelas ini, ketua nunggu kalian di ruangan." sambung siswa tersebut sambil melangkahkan kakinya pergi. Di ikuti dengan beberapa siswa di belakangnya.

"Emang kalau keluar bakalan kenapa?" tanya Iris.

"Ya ampun Ris, polos banget jadi orang, ya kalau di serang pasti bakalan ada yang luka, gimana sih lo." jawab Celine.

"Iya ya." ucap Iris sambil cengengesan.

"Tapi bukannya ada guru ya? Bukannya mereka bertanggung jawab? Atau bisa juga lapor polisi ya kan?" tanya Iris.

"Lo kemana aja sih sejauh ini?" tanya Celine.

"Kenapa sih?" tanya Iris bingung.

"Brawijaya sama Bhina Bhakti itu emang udah musuhan dari atasnya." jawab Celine.

"Dan kebetulan juga Xlovenos punya masalah pribadi sama Brawijaya. Sama kebetulan banget semua guru-guru lagi rapat di sekolah lain, yang katanya bakalan ada pertandingan semacam olahraga gitu." sambung Celine.

"Kenapa harus di sekolah, kenapa gak ngomong baik-baik aja?" tanya Iris.

"Mana gue tau. Mungkin dendam yang terpendam." jawab Celine.

"Kayak emang mereka udah tau schedule dari musuhnya." ucap Iris sambil tertawa.

"Eh tapi tunggu kalau Brawijaya nyerang, otomatis bakalan ke lapangan?" tanya Iris.

"Iya." jawab Celine sambil menganggukkan kepalanya.

"Sherin..." gumam Iris sambil melangkahkan kakinya pergi ke luar kelas.

"Eh, Irisss." teriak Celine sambil menyusul Iris yang keluar kelas.

"Jangan keluar, tetap disini." ucap seorang siswa tampan dan bertubuh jangkung.

"Tapi Kak.." ucapan Celine terhenti ketika dia melihat orang tersebut.

"Haiden." gumam Celine.

"Tetep diem di kelas, jangan kemana-mana." ujar lelaki yang bernama Haiden.

"Siapa namanya?" tanya Haiden.

"Iris." jawab Celine.

Iris. ucap Haiden dalam hati sambil berlari ke arah lapangan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Iris masih berlari mencari Sherin ke lapangan.

"Sherin!" teriak Iris.

"Lo dimana?" tanya Iris.

Bukh..

Satu lemparan batu besar menimpa kening Iris.

"Awww." ringgis Iris sambil memegang keningnya yang terasa sakit dan perih.

"Halo cantik." sapa 2 orang lelaki yang bisa di katakan tampan mendatangi Iris, dengan seragam yang berbeda dengan yang di kenakan Iris.

"Ss-i-ap-a ka-lian?" tanya Iris gugup.

"Gak usah gugup gitu, kita baik kok, ya ga bro?" tanya lelaki tersebut pada temannya sambil tersenyum penuh arti.

Iris melangkah kakinya mundur secara perlahan.

"Eitss mau kemana?" tanya pemuda tersebut sambil mencekal tangan Iris.

"Lepasin!!" bentak Iris.

"Gadis cantik di lepasin gitu aja?" tanya pria tersebut.

"Lepasin dia." ucap seseorang dari arah belakang Iris dengan nada menusuk.

"Ketemu lagi ya Haiden?" tanya Pria tersebut sambil tersenyum sinis.

Terpopuler

Comments

Esti Restianti

Esti Restianti

baru baca aja udah ilfeel sama Sherin

2023-04-12

0

Itha Fitra

Itha Fitra

skolah kok kyak team demo🤦‍♀️

2022-11-06

0

Nurhalimah Al Dwii Pratama

Nurhalimah Al Dwii Pratama

visualnya thorr

2021-07-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!