"Kau nampaknya sedang bahagia.?" tanya Jovan.
"Aku berpacaran dengan Jefry." sahut Irena
Dada jovan seketika menjadi sesak,hatinya betul betul sakit.Jefry pria yang baru dikenal irena,mampu mengambil hati Irena.Tapi Jovan, selama dua belas tahun berjuangan demi hati Irena.Namun tak pernah didapatkan,bahkan untuk hanya sedikit rasa saja.
"Wah selamat..! akhirnya kau punya kekasih juga.Jadi aku sudah tidak kau perlukan lagi kan..?" ucap Jovan.
"Ish kau ini..!! Sampai kapan pun,aku selalu memerlukanmu.Kau sahabat dan kakak terbaikku." sahut Irena.
"Sesakit inikah..? ya TUHAN" ucap Jovan dalam hati
"Terima kasih sudah mengantarku bekerja,kau hati hati ya.?" ucap Irena sebelum ia menuruni mobil milik Jovan.
"Hem,kau juga hati hati." sahut Jovan.
"Maafkan aku Irena,aku tidak bisa menjagamu lagi.Sudah ada laki laki yang lebih berhak menjagamu." hati Jovan terus bergumam.dua belas tahun memendam cinta,dua belas tahun hidup dalam pengharapan.Kini harus terluka oleh kenyataan.
Sementara itu dikediaman Jefry,lagi lagi pertengakaran antara Jefry dan Chintia terjadi malam ini.Masalahnya pun masih sama,perihal orang tua Chintia.
"Mau sampai kapan kau menghindari ini Jef..?" tanya Chintia.
"Sampai aku siap." sahut Jefry
"Kau selalu seperti itu,kapan kau siap Jef..? Sudah bertahun tahun belalu,tapi kau tetap seperti ini." kata Chintia.
"Aku mohon Chintia,jangan paksa aku."
"Kalau kau tidak mau pergi,biar aku pergi sendiri." kata Chitia.
"Kalau kau berani pergi,hubungan kita berakhir." tegas Jefry.
JEF...!!!
"Aku tidak mau berdebat lagi chintia,jadi berhentilah berbicara itu." tegas Jefry kembali.
Jefry pergi melangkahkan kakinya menuju mobil kesayangannya. "Shit" umpatnya sembari memukul setir mobil.Dilajukannya mobil itu meninggalkan rumah,yang ia tempati bersama Chintia dan putranya,tujuannya adalah rumah Irena.
ting tong ting tong
"Jef..! Ada apa kau malam malam kemari.?" ucap Irena saat ia sudah membuka pintu rumahanya.
"Aku ingin menginap disini,boleh kah..?" kata Jefry.
"Eh itu..! maaf Jef disini hanya ada satu kamar,aku tidak bisa mengijinkanmu tidur dikamarku." tolak Irena halus.
"Aku akan tidur disofa.Aku tidak akan macam macam Irena,aku hanya ingin tidur disini." bujuk Jefry.
"Baiklah.! aku akan ambilkan kau selimut dan bantal dulu."
Setelah beberapa menit kemudian
"Ini.!" ucap Irena seraya memberikan selimut dan bantal untuk Jefry.
"Terima kasih.!"
"Apa kau ada masalah.?" selidik Irena.
"Tidak.! aku hanya merindukanmu." ucap Jefry.
"Aku tahu kau berbohong,tapi baiklah jika kau tidak mau bercerita kepadaku.Hari sudah sangat larut,aku tidur." timpal Irena.
"Hem,tidurlah.!" baals Jefry.
Pagi hari
"Bangunlah Jef.! apa kau tidak bekerja.?"
"Aku masih mengantuk Irena.Aku tidak bekerja hari ini.Apa boleh aku tetap disini saat kau bekerja..?" balas Jefry.
"Ya terserah kau saja.Aku sudah membuatkan makanan untukmu." sahut Irena.
"Hem,terima kasih.!" balas Jefry.
"Aku berangkat ya,baik baiklah dalam menjaga rumah." pamit Irena.
"Kau ini..! kau berhati hatilah." balas Jefry.
Irena berangkat bekerja dengan penuh,suka cita.Pengalamannya dipagi ini betul betul indah.
"Aku mencintaimu Jef" tak henti hentinya hati Irena mengucapkannya.Sungguh cinta pertama yang begitu indah.
Sementara itu,selepas kepergian Irena Jefry menikmati makanan yang telah Irena siapkan.Jefry tak sengaja melihat kearah pintu kamar Irena,timbul rasa penasaran terselip disana.Jefry segera beranjak dari duduknya,dan memasuki kamar kecil itu.Rapi dan bersih,aroma tubuh Irena menyeruak diindra penciuman Jefry.
Dilihatnya beberapa foto disana,Irena dan Jovan,juga beberapa foto Irena bersama anak anak panti.Jefry terus melengkungkan bibirnya keatas,melihat foto foto yang memperlihatkan keceriaan Irena.
"Aku mencintaimu Irena"
Malam hari
"Apa kau ingin menginap lagi Jef.?" tanya Irena.
"Kalau boleh.!"
"Terserah kau saja.! tapi kalau badanmu pegal pegal,jangan salahkan aku." balas Irena.
Jefry terbahak "tidak akan,kau tenang saja."
Like,vote dan kirim hadiah kalian untuk karya amburadulku ini readers.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments