Adagio |Risk Of Life|
Langitnya gelap, awan abu-abu tebal yang ditelan malam, terlihat samar saat langit dihiasi kilat cahaya petir. Sesaat kemudian, gerimis berlomba untuk sampai dipermukaan bumi yang suhunya juga tidak begitu lembab.
Licin, becek, dan juga membahayakan nyawa, jika seandainya kau berdiri diatas pagar pembatas sebuah gedung bertingkat dua belas. Dibawah, terlihat mobil-mobil melewati jalur masing-masing, dan juga para manusia yang berlari-lari untuk segera berteduh.
Tapi itu tidak berlaku untuk Song Hyuji.
Gadis itu berdiri dengan tatapan kosong, melihat gedung yang berkelip Indah diantara kelam malam. Mengedarkan pandangan dari atas pagar pembatas sebuah gedung dengan tubuh kaku, tangan mengepal kuat, dan juga airmata yang ia tahan didalam dada.
"Jangan mengakhiri hidupmu disini nona!" tutur seseorang yang tiba-tiba muncul dan berdiri disamping kaki jenjang bersepatu converse merah yang dikenakan Hyuji.
Pagarnya cukup tinggi memang, sebatas dada orang dewasa.
Meskipun sempat terkejut dan mengalihkan pandangan pada sumber suara, Hyuji kembali tak mempedulikan sosok yang turut mengedarkan pandangan sambil menikmati kopi dalam gelas kertas anti bocor ditangannya.
"Siapapun orang yang berhubungan dengan dirimu akan diliput, dimintai keterangan dan juga dibuat tidak nyaman oleh para pencari berita setelah kau terjun dari sini! Kemudian, mereka akan berakhir didalam sel jika terbukti melakukan kesalahan—"
"Diamlah! Kau tidak tau apapun! Mereka bisa membebaskan diri mereka dengan uang yang mereka miliki!"
Dari sini John sedikit banyak tau permasalahan yang sedang dihadapi si gadis. John tersenyum, lantas mengulurkan telapak besarnya ke udara. "Namaku John Wilson, kau bisa memanggilku John!" ucapnya ringan memperkenalkan diri, yang mendapat reaksi tak peduli dari raut gadis berambut pendek sebahu itu.
Hyuji hanya menatap jengah pada telapak besar berkulit putih bersih disisi kaki jenjangnya yang berbalut Jeans hitam.
"Tinggalkan aku sendiri! Aku tidak butuh uluran tanganmu!"
John menarik telapaknya perlahan dalam sebuah kepalan kecewa. Bahkan senyuman ringan ia bubuhkan diantara aksi penyelamatan tersebut.
"A~h, jadi kau tidak mau ya?"
John turut naik diatas pagar pembatas. Mensejajarkan pandangan pada arah yang sama dengan Hyuji. "Kalau begitu kita terjun bersama dari sini! Agar mereka mengira kita memang pasangan sejati yang rela sehidup semati!"
Wah, Hyuji bahkan tak habis pikir. Apa yang sebenarnya ada dalam isi kepala pemuda disampingnya itu.
"Kalau perlu kita bergandengan tangan, agar terlihat lebih meyakinkan! Ayo! Dalam hitungan ketiga, kita melompat bersama!" titah John tanpa beban, kemudian menatap gadis yang kini menatap nanar kepadanya. "Kenapa? Ayo kita lakukan!"
Tiba-tiba seekor hewan mengejutkan John, hingga gelas yang ia bawa terlepas, melayang diudara dan terjun bebas kedasar bangunan dari lantai dua belas. Beruntung sedang turun hujan dan tidak ada orang berlalu lalang dibawah. Jika tidak, dia akan berurusan dengan pihak berwajib dengan tuduhan penyiraman ilegal—ah, tidak begitu juga sih alasannya.
John memejam sejenak, menggigit bibir bawah, menghela nafas lega karena bukan dirinya yang hilang keseimbangan, terjun bebas hingga mendarat diatas ubin keras itu. Wajahnya sedikit pucat.
Hyuji tertawa.
"Jika tidak niat bunuh diri, jangan dilakukan!"
"Si-siapa bilang?! Ayo kita lakukan!" tantang John dengan suara gugup.
Hyuji berbalik, kemudian melompat turun dari pijakan awalnya. Lantas menatap John yang masih betah berdiri diatas pagar pembatas.
"Turunlah, atau satu hewan jadi-jadian terbang lalu dengan sengaja menabrakmu hingga kau terjatuh!"
John bergidik ngeri, dia bahkan belum menikah dan merasakan surga dunia. Jadi dia tidak mau mati perjaka. Dia turun menyusul Hyuji.
"Kau itu pemuda aneh!"
John mengerut dahi kesal. "Atas dasar apa kau mengatai aku demikian! Aku selalu mendapat juara dikelas saat sekolah dulu!"
"Aku tidak percaya!"
"Sebutkan namamu!" pinta John memaksa.
"Untuk apa?"
"Untuk aku bawa kecenayang dan mengirim kutukan untukmu!" jawab John kesal. Dia bahkan tak menyangka jika gadis dihadapannya itu sungguh cerewet, pandai mengintimidasi dan mengesalkan.
"Kalau begitu lupakan! Aku tidak mau mati karena kutukan!"
Hyuji berniat pergi, akan tetapi telapak besar itu kini melingkar pada pergelangan tangannya yang ringkih dan kurus.
"Siapa namamu!"
Hyuji memutar bola mata jengah. "Tuan, kau sudah menggagalkan hasratku untuk mengakhiri hidup hari ini, jadi untuk apa aku—"
"Aku tertarik padamu!"
Seketika Hyuji tercengang. Waktu seolah berhenti bergerak. Bibir ranumnya ternganga, dia bahkan sudah basah kuyup, tapi mengapa pemuda itu menahannya lebih lama disini.
Hyuji terbahak.
"Baiklah, katakan dulu berapa usiamu tuan John Wilson yang tampan!"
Benar, Hyuji akui jika pemuda John itu sangat-sangat tampan.
John bahkan ingin sekali mendaratkan satu kecupan pada bibir ranum yang kini menjadi pusat perhatiannya.
"Dua puluh enam!"
"Kau masih terlalu muda untukku! Lupakan! Aku tidak tertarik dengan pria yang lebih muda dariku!" Hyuji meronta, berusaha menarik lengannya dari kungkungan John.
John semakin menarik tubuh Hyuji dan memeluknya erat. "Kau bisa melupakan pertemuan kita setelah ini, tapi aku mohon... Jangan berusaha mengakhiri hidupmu lagi!" pinta John dengan suara madunya, "—dan tolong, beritau padaku, siapa namamu!"
Hyuji mengerjap dalam kejut. Dada pemuda itu keras sekali. Bahkan harum maskulin itu bisa Hyuji rasakan dengan jelas, mendebarkan.
"S-song Hyuji!"
John tersenyum lembut, mengusap sekilas surai Gadis dalam dekapan kemudian melepaskannya kembali.
John tersenyum tipis dengan tatapan tajam mendominasi. "Suatu hari nanti, kita akan bertemu kembali, Nona Song Hyuji! Dan kita lihat, apa kau masih sama menyebalkannya seperti hari ini?!" John bergerak menjauh, hendak pergi. Namun langkahnya kembali terhenti dan berbalik guna mendapati kembali wajah cantik gadis bernama Hyuji itu. " Dan satu hal lagi! Kau harus menjadi milikku!"[]
-Adagio-
Story By Vizca Vida.
©2020
♡
Disclaimer.
-Cerita ini murni imajinasi dan karya original penulis.
-Jika ada kesamaan nama visual, gambar properti, ataupun latar yang ada didalam cerita, merupakan unsur ketidak sengajaan.
-Semua karakter didalam cerita tidak ada hubungannya sama sekali dengan kehidupan/watak tokoh yang menjadi Visual didalam dunia nyata.
-Diharap bijak dalam menanggapi semua yang tertulis dalam cerita, baik itu tata bahasa, sesuatu yang bersifat mature ataupun tindak kekerasan.
-(Point terpenting!!) Hargai karya penulis untuk tidak menjiplak/meniru tanpa izin dari penulis. Dan juga dimohon kebijakannya untuk tidak menyamakan dengan cerita lain.
•
Selamat membaca dunia cerita dengan Cast John Wilson dan Song Hyuji.
Vi's.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
yumin kwan
adagio....artinya apa Thor?
2022-12-07
1