“Dari data yang ini kita bisa lihat hasil penjualan yang dilakukan oleh Eduard Company sejak kuartal kedua tahun lalu sampai kuartal pertama tahun ini,” ucap Elden sambil menunjuk sebuah grafik yang ada di kertasnya.
Perempuan itu memperhatikan dengan seksama, menyimak semua penuturan suaminya agar ia bisa memahaminya dengan baik.
“Selama hampir satu tahun ini, penjualan Eduard Company menunjukkan penurunan drastis. Bahkan pada kuartal pertama tahun ini saja, mereka hanya melakukan penjualan yang lumayan banyak ke satu tempat, yakni Panti Asuhan Hati, selanjutnya tidak ada yang signifikan," terang pria itu. “Arus keuangan perusahaan ini juga terbilang buruk. Sepertinya keuntungan dari penjualan tidak masuk ke kas perusahaan. Mungkin mereka memanipulasi laporan keuangan perusahaan," tambah Elden.
“Apakah maksudmu mereka melakukan Fraudulent Financial Reporting?” kata Erie menanyakan persoalan yang dalam bahasa awamnya disebut kecurangan laporan keuangan. Kecurangan ini biasanya dilakukan oleh personal (individu) atau kelompok dalam menipu laporan perusahaan untuk keutungan pribadi.
Elden menjawab dengan anggukan kepala. “Benar. Dan aku curiga kalau tindakan ini tidak hanya dilakukan oleh bibimu saja.”
“Jadi, ada orang lain yang ikut bekerja sama?”
“Dugaanku begitu.”
“Lalu apa yang harus aku lakukan, Elden? Aku tidak bisa membiarkan perusahaan Daddy hancur begitu saja.”
Dengan segenap hati Erie mencoba mencari jalan keluar dari permasalahan ini. Ia tidak menyangka sang bibi akan menghancurkan perusahaan ayah angkatnya. Dan yang lebih parahnya tindakan ini diaminkan oleh orang lain di dalam perusahaan itu. Tidak bisa terbayangkan oleh Erie bagaimana perasaan sang ayah jika ia tahu perusahaan yang ia bangun dengan kerja keras harus hancur di tangan adik kandungnya sendiri.
“Direktur perusahaan itu juga harus diganti,” tegas Elden.
“Tapi aku tidak punya kuasa untuk menggantinya," ucap Erie sedikit bergumam.
“Ada, sayang. Kau punya kuasa untuk mengganti pimpinan Eduard Company.”
“Aku? Kenapa aku bisa?”
“Karena kau pemegang saham mayoritas Eduard Company, ingat?”
Benar juga, pikir Erie. Ia bisa menggunakan cara itu karena Erie benar-benar ingin menyelamatkannya lagi. Erie ingin menyelamatkan Eduard Company sebagai bentuk terima kasihnya atas kasih sayang yang diberikan oleh orang tua angkatnya sewaktu ia kecil. Walaupun hanya sebentar, walaupun hanya selama dua tahun, tapi Erie tetap ingin membalasnya.
Itulah sebabnya perempuan itu meminta bantuan pada Elden. Ia ingin Elden membantunya karena sang suami adalah orang terdekatnya yang mengerti perihal bisnis. Erie memang memiliki saham 60 persen dari perusahaan Eduard, hasil dari 50 persen milik Elden yang diserahkan padanya dan 10 persen miliknya. Sebenarnya ada 10 persen lagi, tapi tahun lalu, Erie memberikannya kepada para karyawan Eduard Company termasuk kepada Pak Robbert dan beberapa orang yang setia pada perusahaan itu.
“Tapi kau tidak bisa serta merta mencopot jabatan pimpinan begitu saja. Kita butuh strategi,” tambah Elden.
Erie menatap wajah Elden dengan intens. “Bagaimana caranya?” katanya meminta bantuan.
“Kau tenang saja karena aku sudah mendapatkan caranya,” tukas Elden dengan yakin.
Pertama yang dilakukan Elden adalah mengambil pulpen yang tadi dimainkan oleh Gevio. Kedua Elden mengambil sebuah kertas. Ia mulai menuliskan sebuah skema di atas kertasnya dan mulai menjelaskan kepada Erie mengenai rencananya.
“Jadi begitulah rencananya. Apa kau mengerti, Vallerie?” tanya pria itu usai menuliskan semua yang ada di pikirannya ke atas kertas.
Erie mengangguk ringan. “Iya, aku mengerti Elden.” Perempuan itu kemudian bernapas lega. Sesuatu yang mengusik pikirannya tiba-tiba saja keluar dari kepalanya. Ia senang mengetahui Elden akan membantunya. Sebenarnya sejak awal ia yakin pria itu akan mau melakukannya. Tetapi ada sesuatu yang membuat Erie meragu. Mungkin perenpuan itu merasa segan meminta pertolongan kepada Elden. Apalagi ini menyangkut keluarga angkatnya yang tidak ada kaitannya dengan keluarga intinya sama sekali.
“Good girl!” puji Elden seraya mengelus kepala Erie dengan sayang. Pria itu tahu jika istrinya adalah perempuan yang hebat. Meski tidak pernah mendapatkan pendidikan formal yang memadai, tapi Erie tergolong orang yang sangat rajin membaca. Hampir semua buku yang ada di perpustakaan pribadi mereka di rumah, terutama yang berhubungan dengan bisnis dan fashion, sudah dibaca olehnya. Itulah sebabnya dulu, Elden tidak ragu mempekerjakan Erie di kantornya dan menjadikan perempuan itu sebagai sekretarisnya. Sebab Elden tahu, gadis kecilnya itu adalah perempuan yang cerdas, pekerja keras dan juga mau belajar.
“Kalau dengan kemampuanmu sekarang, seandainya aku pergi pun, aku yakin kau bisa menjalankan perusahaanku dengan baik, sayang,” kata Elden menceletukkan sesuatu yang mengejutkan.
Erie terbelalak. Ia menatap Elden dengan tajam. “Apa kau akan meninggalkanku, Elden?” tanya perempuan itu sedih.
Elden terkekeh. Pria itu menurunkan tangannya dari kepala Erie ke pipi kiri perempuan itu, kemudian ia mengelusnya. “Sayang, aku hanya berkata seandainya. Aku sama sekali tidak berniat meninggalkanmu, Vallerie.”
Dengan menurunkan tangan Elden dari pipinya, Erie berujar, “Walaupun itu seandainya, tapi aku tetap tidak suka, Elden. Aku tidak suka pengandaian yang merujuk ke sesuatu yang buruk.”
“Baiklah, maafkan aku, Vallerie. Aku tidak akan berbicara sesuatu yang buruk lagi,” sesal pria itu.
XXXXX
Setelah perbincangan itu, Elden langsung mengatur siasat. Melalui anggota organisasi yang ditugaskannya, ia meretas surel petinggi-petinggi perusahaan Eduard Company dan mengirimkan bukti yang menunjukkan keadaan keuangan perusahaan yang sedang pailit yang selama ini ditutup-tutupi oleh Betty Eduard –nama bibi angkat Erie. Hal itu dilakukan oleh Elden guna memunculkan pergolakan di antara petinggi perusahaan yang bekerja di sana. Para petinggi itu hanya hidup dari gaji yang diberikan oleh perusahaan. Mereka tidak memiliki saham di perusahaan itu. Oleh sebab itulah mereka merasa khawatir dengan kondisi keuangan perusahaan yang tidak wajar.
Pergolakan itu membuahkan hasil. Mereka mulai melayangkan protes ke CEO dan para pemegang saham. Mereka juga mendesak agar perusahaan segera mengadakan rapat dewan direksi untuk menurunkan Betty Eduard dari jabatannya.
Karena protes yang terus menerus dilakukan itu mulai meresahkan dan menekan Betty, akhirnya ia setuju untuk diadakannya rapat pimpinan. Untuk mengadakan rapat, ia harus mengundang semua pimpinan perusahan dan para pemegang saham.
Untuk itulah Erie datang hari ini. Dengan saham 60 persen yang ia miliki, posisi Erie cukup penting di perusahaan itu. Ia adalah pemegang saham terbesar, mengalahkan Betty yang hanya memiliki saham sebesar 30 persen.
Sebelum rapat dimulai, Erie ingin ke ruangan CEO terlebih dahulu. Ia sengaja datang lebih awal agar bisa mengunjungi bibinya. Dengan langkah yang tegap, Erie masuk ke ruangan yang dulunya menjadi ruangan sang ayah angkat. Sudah lebih dari tiga tahun Erie tidak berkunjung ke sana. Terakhir kali, ia datang bersama dengan Elden dalam rangka mendengarkan surat wasiat dari ayahnya.
Berbeda dengan waktu itu, saat ini Erie tidak bersama dengan Elden. Ia hanya ditemani oleh A7 dan B1. Namun tak tampak rasa takut di mata Erie. Ia merasa tindakannya adalah tindakan yang benar dan tepat. Lantas mengapa harus takut?
“Aunty, apa kabar?” sapa Erie ketika ia sudah berada di dalam ruangan CEO, duduk bersebrangan dengan wanita yang pernah menyiksanya dulu. Erie memang masih belum sepenuhnya memaafkan bibinya, tetapi ucapannya tadi bukan sekedar basa basi. Karena Erie khawatir kondisi Bibi Betty yang tampak jauh lebih tua dan terlihat begitu hancur.
“Sudah, tidak perlu basa-basi. Walau kau sekarang sudah menikah dengan keluarga kaya raya juga tidak bisa menampik kenyataan kalau kau adalah anak sial yang dipungut dari panti asuhan,” ketus Bibi Betty.
Erie tersenyum kecut. Ia sudah memperkirakan hal ini, namun di dalam hatinya yang terdalam, Erie ingin sedikit berbaikan dengan wanita itu. Walau pada kenyataannya, harapannya itu hanyalah harapan palsu.
Erie menenangkan dirinya dan mulai berbicara lagi. “Baiklah, aku tidak akan berbasa basi lagi. Aku akan menyampaikan intinya saja. Aku sudah memberikan Aunty kesempatan dan Aunty menyia-nyiakan itu. Kali ini aku tidak bisa membiarkan Aunty memimpin perusahaan lagi,” tegas Erie.
“Jadi kau ingin mengusirku dari perusahaan?” ujar Bibi Betty dengan nada tak percaya.
“Aku sangat menyesal Aunty. Tapi ini satu-satunya cara agar perusahaan bisa terselamatkan.”
“Cih!” Bibi Betty berdecih kesal. “Kau licik Erie! Kau benar-benar mirip dengan suamimu. Kalian semua adalah orang-orang licik!”
“Benar. Tapi bukannya ini sesuai dengan yang sering Aunty ucapkan dulu tentang dunia luar yang jahat? Kalau aku tidak berubah menjadi seperti ini, maka tidak akan ada yang peduli padaku. Bukankah begitu Aunty?”
Bibi Betty menggeram, tapi ia tidak bisa mengeluarkan kekesalannya. Erie yang sekarang bukanlah Erie yang dulu, yang bisa ia tindas dan ia siksa sepuas hati. Kini Erie sudah mempunyai kedudukan yang terpandang yang membuat perempuan itu bisa bermegah diri.
Tak lama berselang, rapat pimpinan perusahaan Eduard Company akhirnya berlangsung. Sebagai pemilik mayoritas saham, Erie yang ikut dalam rapat mempunyai suara kuat untuk menentukan pemimpin perusahaan. Sesuai diskusinya dengan Elden, Erie menunjuk Pak Robbert sebagai CEO Eduard Company yang baru. Tidak hanya mengganti CEO, Erie juga menunjuk B1, anggota organisasi yang memiliki nama asli Hendry Squire sebagai direktur perusahaan.
Semua orang yang berada di ruangan rapat itu setuju. Di samping karena sudah mengakui kelayakan Pak Robbert, mereka juga tidak bisa banyak membantah omongan Erie sebab perempuan itu memiliki Elden sebagai pendukungnya. Dan untuk sang direktur yang baru, mereka pun tak bisa banyak berkomentar. Semua hal yang berlangsung pada hari itu berjalan sesuai dengan rencana yang telah Erie susun bersama dengan suaminya.
XXXXX
Jangan lupa tinggalkan jejak teman-teman... Danke ^^
By: Mei Shin Manalu (ig: meishinmanalu)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Nasi Kaput
permainan menarik yang diperankan erie dan elden unuk menguasai perusahaan menjadi daya tarik dalam cerita ini.
hadir balik thor.
2022-01-06
1
Devoy 🍁
😌😌😌
2022-01-03
1
Sis Fauzi
lima likes 👍👍👍👍👍, rates 🌟🌟🌟🌟🌟 comments and favorit buat kamu Thor ❤️
2021-05-02
1