He is Calling Me Mommy (part 2)

Dengan mudahnya Elden membawa Gevio ke dalam gendongannya. Membawanya ke pintu keluar sambil menunggu Erie menyelesaikan urusan administrasi di tempat lain. Biasanya Eldenlah yang akan mengurus segalanya. Namun, berhubung Marline tidak ada bersama dengan mereka, maka sang istrilah yang akhirnya turun tangan sendiri.

Sambil terus menggendong, Elden menurunkan pandangannya ke bawah. Ia melihat Gevio yang sudah cukup tenang walaupun kedua mata kecil itu masih berlinang air mata. Pelan-pelan ibu jari Elden menyentuh pipi kanan dan kiri Gevio secara bergantian untuk menyeka air mata yang membasahi kedua pipi itu. Panas. Elden masih merasakan suhu tubuh putranya yang meninggi.

“Sudah selesai?” tanya Elden begitu ia melihat istrinya berjalan mendekatinya.

Erie mengangguk. “Sudah. Aku juga sudah menebus obatnya.” Perempuan itu mendekati Gevio. Baru hendak mengecup pipinya, Gevio bersuara, “Mom!”

Mendengar putranya memanggilnya, sontak saja membuat Erie senang. Tidak hanya sekali, hari ini Gevio sudah memanggilnya dengan sebutan ‘Mom’ sebanyak dua kali. Hati ibu mana yang tidak bahagia mendengar kata-kata yang keluar pertama kali dari anaknya adalah panggilan untuknya, di mana selama ini ia merasa dijauhi oleh anaknya sendiri.

“Apakah kau mau coba untuk menggendong Gevio?” tawar Elden kepada istrinya.

“Apakah tidak masalah? Aku takut nanti dia menangis lagi,” jawab Erie ragu.

Elden mencoba meyakinkan perempuan itu. “Tidak apa-apa sayang. Kalau Gevio menangis, nanti aku yang akan menenangkannya.”

“Baiklah.”

Dengan sangat hati-hati Erie mengambil Gevio dari gendongan Elden. Erie sedikit memejamkan mata, bersiap kalau saja putranya itu akan mengeluarkan suara tangis yang melengking. Tetapi, setelah beberapa saat berada dalam dekapannya, Erie tidak mendengarkan suara apa-apa. Bayi itu tidak lagi menangis ketika berada di dalam gendongannya.

“Elden, Gevio tidak menangis lagi!” jerit Erie penuh semangat. Kedua mata cokelatnya itu seketika terlihat berbinar-binar.

“Aku sudah tahu itu karena putraku ini sangat pintar,” puji Elden seraya mengelus rambut Gevio. “Sekarang kita pulang?”

Erie mengangguk. “Iya!” timpalnya antusias.

XXXXX

Erie dan Gevio sudah mulai dekat sekarang. Anak itu bahkan tidak meronta lagi saat berada di dalam pelukan Erie. Hanya saja, Gevio masih mencoba mengenali wajah Erie. Sering kali ia menatap ibunya dengan tatapan polos. Mungkin ia sedang berusaha untuk beradaptasi dengan keberadaan perempuan itu.

Kedekatan ini membuat Erie menjadi sedikit angkuh. Ia menjadi sering menyombongkan dirinya di depan semua orang. Sejak pertama kali Gevio memanggilnya ‘Mom’, Erie terus menerus menceritakannya kepada orang-orang yang ada di dalam rumahnya. Pertama kepada Marline, Mario lalu kepada para pelayannya. Tidak lupa Erie juga menyempatkan diri untuk menelepon Nyonya Besar —sang mertua— untuk mengabarkan berita bahagia itu. Akan tetapi, yang paling parah adalah perempuan itu tidak bisa berhenti membanggakan hal tersebut kepada sang suami.

Seperti hari ini. Ketika Elden sedang pergi meninjau kantor cabang perusahaannya, Erie meneleponnya. Tujuan perempuan itu hanya satu. Ia ingin memamerkan suara bayinya yang baru bisa mengucapkan beberapa kata, termasuk kata mom itu sendiri yang semakin hari semakin lancar dan sering disebutkan oleh bayinya.

“Marline sekarang sudah jam berapa?” tanya Erie kepada sang kepala pelayan yang sedang menemaninya dan Gevio di taman belakang rumah.

Marline melirik jam di tangannya dan bersuara, “Sudah jam 12 Nyonya.”

“Baguslah!” seru Erie seraya mengulum senyumnya.

“Apakah Anda ingin menelepon Tuan, Nyonya?”

Erie mengangguk. “Iya. Hari ini dia harus mendengar suara Gevio.”

Maksud perkataan Erie adalah sejak pagi hingga siang hari itu, Elden sama sekali belum mendengar suara anak mereka. Elden harus pergi pagi-pagi buta dan tidak sempat untuk menyapa Gevio. Jangankan Gevio, Erie saja mengantarkan kepergian Elden dengan mata terkatup-katup menahan kantuk. Bayangkan, seorang CEO rela pergi jam empat subuh hanya untuk mengejar rapat di luar kota yang akan diadakan jam delapan pagi. Hal itu Elden lakukan agar menghindari dirinya menginap di luar kota sehingga ia harus mengerjakan semuanya sejak pagi.

Erie mengambil ponselnya dan menekan sebuah nama di kontak panggilan keluar. Saat mendengar suara ‘ya sayang’ dari Elden, Erie langsung berseru, “Elden, apa kau sibuk?”

“Tidak, Vallerie. Aku baru saja selesai rapat. Sekarang sedang ada di mobil untuk makan siang,” balas Elden yang tengah berada di dalam mobil bersama dengan Mario.

“Baguslah kalau kau tidak sibuk. Aku akan menemanimu sampai kau tiba di restoran.”

“Hmm? Benarkah kau ingin menemaniku? Bukannya kau mau memamerkan sesuatu padaku?” cecar Elden curiga. Ia sudah paham dengan tingkah sang istri. Tidak mungkin perempuan itu akan meneleponnya hanya untuk membicarakan hal yang remeh. Erie selalu menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan Gevio, baik itu hal baru mau pun hal yang lama. Tetapi Elden tidak mempermasalahkannya karena pria itu selalu suka melihat istrinya bahagia dengan apa pun yang perempuan itu lakukan.

“Kenapa kau tidak percaya? Aku benar-benar meneleponmu untuk menemanimu karena aku merindukanmu.”

“Baiklah sayang. Aku percaya padamu,” ucap Elden pasrah. Ia tidak mau memperburuk suasana. Lebih baik ia segera mengganti topiknya. “Bagaimana kabar Gevio? Apakah dia sudah makan?”

“Ah, Gevio. Kau tahu Elden, hari ini Elden sudah memanggilku sebanyak sepuluh kali. Hebat bukan?”

Elden terkekeh pelan di dalam sambungan teleponnya. Benarkan dugaannya? Istrinya itu akan selalu menceritakan putra mereka dengan antusias. Bahkan perempuan itu terdengar sangat bangga dan puas atas tingkah Gevio seolah itu adalah buah dari pengajarannya.

“Oh benarkah? Sekarang biarkan aku mendengarkan suaranya,” sambung pria itu.

“Tunggu sebentar ya.” Erie menjauhkan ponsel dari telinganya. Ia berdiri dan mendekati Gevio yang sedang berdiri dengan berpegangan pada sebuah bangku taman yang terbuat dari batu.

“My Prince!” panggil Erie yang langsung membuat Gevio menoleh ke arahnya. Selain mau berdekatan dengan sang ibu, Gevio juga sudah terbiasa dengan panggilan ‘my prince’ yang sering dilontarkan oleh ayah dan ibunya ketika memanggilnya.

“Mom, bum-bum!” kata Gevio sambil mengangkat sebuah mobil-mobilan yang ada di tangannya, bermaksud untuk menunjukkannya kepada sang ibu.

Erie tersenyum. Ia menanggapi ucapan anaknya yang sangat terbatas itu dengan tidak kalah antusiasnya. “Wah, kau sudah bisa menjalankannya? Apa kau suka mobil-mobilan dari Grandma?” Erie berjongkok dengan jarak tak jauh dari anaknya.

“Bum-bum! Bum-bum!” Gevio bersuara keras seraya mendekati Erie. Begitu berada di depan ibunya, ia langsung memeluk perempuan itu.

“Iya sayang. Mommy tahu kau menyukainya. Sekarang ayo bicara dengan Daddy.” Erie menyentuh lambang pengeras suara dari ponselnya dan mendekatkan gawai canggih itu di depan putranya.

“Hallo, My Prince!” panggil Elden saat telinganya mulai mendengar suara dari Gevio.

“Bum-bum!” Gevio bercelotah ria sambil mengangkat tangannya dan menunjukkannya ke atas layar ponsel Erie seolah ia ingin menunjukkan mainannya itu kepada sang ayah. Sayangnya, saat ini mereka hanya melakukan panggilan suara saja dan bukannya panggilan video sehingga Elden tidak bisa melihat tingkah Gevio.

Walau tidak melihatnya secara langsung, tapi Elden bisa menerka apa yang sedang putranya itu lakukan. “Apa kau sedang bermain dengan mobil-mobilanmu?”

Seakan-akan ingin menanggapi ucapan sang ayah, Gevio kembali bersuara, “Bum-bum!”

“Kau bermain dengan siapa, My Prince?” ucap Elden lagi.

“Mom!” jawab Gevio dengan cepat.

Hening. Untuk sesaat tidak terdengar suara apa pun dari Elden. Mungkin pria itu sedang terkejut dengan jawaban cepat yang tadi diberikan oleh Gevio. Elden sama sekali tidak menyangka Gevio akan menjawabnya dengan menyebut kata yang paling disukai oleh istrinya itu. Ternyata memang benar bahwa putranya adalah anak yang sangat cerdas.

Elden melanjutkan perbincangannya lagi dengan sang anak. “Wow, kau pintar sekali My Prince! Nanti malam Daddy akan bawakan hadiah untukmu."

Gevio tertawa. Ia terlihat sangat senang berbicara dengan ayahnya. Begitu juga Erie. Melihat bagaimana interaksi antara kedua laki-laki yang paling ia kasihi itu adalah hal yang membahagiakannya.

“Vallerie!” panggil Elden yang seketika membuyarkan lamunan Erie.

“Ya?” jawab Erie mematikan pengeras suara ponselnya lalu menempelkan ponsel itu ke telinganya.

“Kau ingin aku bawakan apa dari sini?”

“Tidak ada.”

“Sayang, kau selalu mengatakan tidak ada setiap aku tanya.”

“Aku benar-benar tidak ingin apa-apa Elden.”

“Baiklah, tapi aku akan tetap memberikanmu sesuatu.”

“Apa?” ucap Erie penasaran. Elden memang sering membelikan barang-barang maupun makanan untuk Erie. Tetapi untuk kali ini, entah mengapa perempuan itu merasa sangat penasaran.

“Itu adalah kejutan.”

Erie yang penasaran menjadi semakin penasaran. Apalagi setelah suaminya menyematkan embel-embel kata ‘kejutan’ yang menambah rasa penasarannya. “Elden katakan saja sekarang!”

“Sayang, itu tidak akan jadi kejutan kalau aku memberi tahumu sekarang.”

“Cih! Kau membuatku penasaran!” decih Erie. “Kapan kau akan sampai di rumah?” sambungnya.

“Sepertinya agak larut. Mungkin jam 10 malam.”

“Baiklah, aku akan menunggumu sekaligus menunggu kejutanku.”

XXXXX

Yuhhuu aku sudah kerja marathon demi crazy up empat chapters ini lho. Yuks, dukung kerja keras penulis dengan meninggalkan jejak like, vote, comment, tip dan ratenya. Danke ^^

By: Mei Shin Manalu (ig: meishinmanalu)

Terpopuler

Comments

Devoy 🍁

Devoy 🍁

😍😍😍

2022-01-03

1

ᴹᴮcintaRita ᵉᵐ𝔦𝔣HS

ᴹᴮcintaRita ᵉᵐ𝔦𝔣HS

like aja gak baca sayang betul nih...😁😁

2021-11-23

0

IG: @rossy_dildara

IG: @rossy_dildara

semangat thor

2021-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 Before
2 Sick
3 He is Calling Me Mommy
4 He is Calling Me Mommy (part 2)
5 My Happines?
6 My Happines is You
7 The Little Alvaro
8 Problem
9 Solved
10 Dreamily
11 Dreamily (part 2)
12 Be Better
13 Just You
14 Promise
15 Flee
16 Persuade
17 I Can Do It!
18 Loveliness
19 Strange
20 Don’t Wanna Go To School!
21 Crosscheck
22 Crosscheck (part 2)
23 Holiday
24 Holiday (part 2)
25 I Like Her
26 The Mistake
27 Daniel and Lena
28 Daniel and Lena (part 2)
29 Sincerity
30 Daniel and Lena (part 3)
31 Gevio’s Life
32 Classmate
33 Strange (part 2)
34 Strange (part 3)
35 Strange (part 4)
36 Is It Good?
37 Teamwork
38 Thankful
39 Thankful (part 2)
40 Foreboding
41 Don’t Let Him Know
42 Wounded
43 Wounded (part 2)
44 Discuss
45 The Bad News
46 Fear
47 Fear (Part 2)
48 Fear (Part 3)
49 Protected
50 Protected (Part 2)
51 Strategy
52 Strategy (part 2)
53 Trap
54 Trap (Part 2)
55 The Tattoo
56 Difficult
57 Difficult (Part 2)
58 Difficult (Part 3)
59 The Movement
60 The Movement (Part 2)
61 The Movement (Part 3)
62 Just Wanna Be Here
63 Just Wanna Be Here (Part 2)
64 Avowal
65 Avowal (Part 2)
66 Torture
67 Avowal (Part 3)
68 Custody
69 The Alvaro Family
70 The Alvaro Family (part 2)
71 The Alvaro Family (part 3)
72 His Power
73 Be Closer
74 I Just Need You
75 Tempter
76 The Only One
77 Darling
78 You Look Perfect Tonight
79 Plan
80 Emergency
81 Emergency (part 2)
82 Emergency (part 3)
83 You Did It!
84 You Did It! (Part 2)
85 Grasping at Straws
86 Proud
87 Proud (Part 2)
88 Open The Secret
89 Open The Secret (part 2)
90 Pushed
91 Pushed (part 2)
92 Pushed (part 3)
93 Attack
94 Attack (part 2)
95 Acting
96 Attack (part 3)
97 Attack (part 4)
98 A Blessing In Disguise
99 Shoot
100 Shoot (Part 2)
101 Shoot (Part 3)
102 A Close Call
103 Take Care
104 Step One
105 Step Two
106 Step Three
107 Face The Music
108 Face The Music (Part 2)
109 Face The Music (Part 3)
110 Face The Music (Part 4)
111 Family Time
112 Family Time (Part 2)
113 Execution
114 Again
115 Again (part 2)
116 Jail
117 Stand By Me
118 Demand
119 Demand (part 2)
120 New Family
121 New Family (part 2)
122 Demand (part 3)
123 Demand (part 4)
124 What
125 What? (Part 2)
126 What? (Part 3)
127 Hiraeth
128 Hiraeth (part 2)
129 Hiraeth (part 3)
130 Hiraeth (part 4)
131 Hiraeth (part 5)
132 Welcome Back
133 Welcome Back (Part 2)
134 Alvaro Kids
135 Alvaro Kids (part 2)
136 Big Family
137 Big Family (part 2)
138 Big Family (part 3)
139 Nickname
140 Kidnap
141 Kidnap (part 2)
142 Kidnap (part 3)
143 The Same Person
144 In Her Imagination
145 Big Plan Big Game
146 Silver Bullet
147 Gone
148 Priority
149 An Eye For An Eye
150 Time is Ticking
151 Hurry Up!
152 Head Over Heels
153 The New Member
154 The Simple Thing That Make You Happy
155 To Make You Move
156 Teach You
157 Magic Formula
158 Feeling Blue
159 To Bury The Hatchet
160 To Bury The Hatchet (Part 2)
161 To Bury The Hatchet (Part 3)
162 To Bury The Hatchet (Part 4)
163 To Bury The Hatchet (Part 5)
164 To Bury The Hatchet (Part 6)
165 To Bury The Hatchet (Last Part)
166 Feign
167 Feign (Part 2)
168 Chaos
169 Chaos (Part 2)
170 Sorrowful
171 Sorrowful (part 2)
172 Sword
173 Sword (Part 2)
174 Get Warm
175 Right Position
176 Right Position (Part 2)
177 The Second Honeymoon
178 The Second Honeymoon (Part 2)
179 The Second Honeymoon (Part 3)
180 Reminder
181 Reminder (Part 2)
182 Reminder (Part 3)
183 Conflict
184 Conflict (Part 2)
185 Reminder (Part 4)
186 His Game
187 His Game (Part 2)
188 Rewind
189 Rewind (Part 2)
190 Rewind (Part 3)
191 Rewind (Part 4)
192 Rewind (Part 5)
193 Beautiful Night
194 Beautiful Night (Part 2)
195 My Great Son
196 To Protect My Family
197 Being Evil
198 To Protect My Family (Part 2)
199 To Protect My Family (Part 3)
200 Hurting Me Again
201 Welcome To Our World
202 The Special For You
203 Good Daddy
204 Me and You
205 Secarik Pesan Dari Penulis
Episodes

Updated 205 Episodes

1
Before
2
Sick
3
He is Calling Me Mommy
4
He is Calling Me Mommy (part 2)
5
My Happines?
6
My Happines is You
7
The Little Alvaro
8
Problem
9
Solved
10
Dreamily
11
Dreamily (part 2)
12
Be Better
13
Just You
14
Promise
15
Flee
16
Persuade
17
I Can Do It!
18
Loveliness
19
Strange
20
Don’t Wanna Go To School!
21
Crosscheck
22
Crosscheck (part 2)
23
Holiday
24
Holiday (part 2)
25
I Like Her
26
The Mistake
27
Daniel and Lena
28
Daniel and Lena (part 2)
29
Sincerity
30
Daniel and Lena (part 3)
31
Gevio’s Life
32
Classmate
33
Strange (part 2)
34
Strange (part 3)
35
Strange (part 4)
36
Is It Good?
37
Teamwork
38
Thankful
39
Thankful (part 2)
40
Foreboding
41
Don’t Let Him Know
42
Wounded
43
Wounded (part 2)
44
Discuss
45
The Bad News
46
Fear
47
Fear (Part 2)
48
Fear (Part 3)
49
Protected
50
Protected (Part 2)
51
Strategy
52
Strategy (part 2)
53
Trap
54
Trap (Part 2)
55
The Tattoo
56
Difficult
57
Difficult (Part 2)
58
Difficult (Part 3)
59
The Movement
60
The Movement (Part 2)
61
The Movement (Part 3)
62
Just Wanna Be Here
63
Just Wanna Be Here (Part 2)
64
Avowal
65
Avowal (Part 2)
66
Torture
67
Avowal (Part 3)
68
Custody
69
The Alvaro Family
70
The Alvaro Family (part 2)
71
The Alvaro Family (part 3)
72
His Power
73
Be Closer
74
I Just Need You
75
Tempter
76
The Only One
77
Darling
78
You Look Perfect Tonight
79
Plan
80
Emergency
81
Emergency (part 2)
82
Emergency (part 3)
83
You Did It!
84
You Did It! (Part 2)
85
Grasping at Straws
86
Proud
87
Proud (Part 2)
88
Open The Secret
89
Open The Secret (part 2)
90
Pushed
91
Pushed (part 2)
92
Pushed (part 3)
93
Attack
94
Attack (part 2)
95
Acting
96
Attack (part 3)
97
Attack (part 4)
98
A Blessing In Disguise
99
Shoot
100
Shoot (Part 2)
101
Shoot (Part 3)
102
A Close Call
103
Take Care
104
Step One
105
Step Two
106
Step Three
107
Face The Music
108
Face The Music (Part 2)
109
Face The Music (Part 3)
110
Face The Music (Part 4)
111
Family Time
112
Family Time (Part 2)
113
Execution
114
Again
115
Again (part 2)
116
Jail
117
Stand By Me
118
Demand
119
Demand (part 2)
120
New Family
121
New Family (part 2)
122
Demand (part 3)
123
Demand (part 4)
124
What
125
What? (Part 2)
126
What? (Part 3)
127
Hiraeth
128
Hiraeth (part 2)
129
Hiraeth (part 3)
130
Hiraeth (part 4)
131
Hiraeth (part 5)
132
Welcome Back
133
Welcome Back (Part 2)
134
Alvaro Kids
135
Alvaro Kids (part 2)
136
Big Family
137
Big Family (part 2)
138
Big Family (part 3)
139
Nickname
140
Kidnap
141
Kidnap (part 2)
142
Kidnap (part 3)
143
The Same Person
144
In Her Imagination
145
Big Plan Big Game
146
Silver Bullet
147
Gone
148
Priority
149
An Eye For An Eye
150
Time is Ticking
151
Hurry Up!
152
Head Over Heels
153
The New Member
154
The Simple Thing That Make You Happy
155
To Make You Move
156
Teach You
157
Magic Formula
158
Feeling Blue
159
To Bury The Hatchet
160
To Bury The Hatchet (Part 2)
161
To Bury The Hatchet (Part 3)
162
To Bury The Hatchet (Part 4)
163
To Bury The Hatchet (Part 5)
164
To Bury The Hatchet (Part 6)
165
To Bury The Hatchet (Last Part)
166
Feign
167
Feign (Part 2)
168
Chaos
169
Chaos (Part 2)
170
Sorrowful
171
Sorrowful (part 2)
172
Sword
173
Sword (Part 2)
174
Get Warm
175
Right Position
176
Right Position (Part 2)
177
The Second Honeymoon
178
The Second Honeymoon (Part 2)
179
The Second Honeymoon (Part 3)
180
Reminder
181
Reminder (Part 2)
182
Reminder (Part 3)
183
Conflict
184
Conflict (Part 2)
185
Reminder (Part 4)
186
His Game
187
His Game (Part 2)
188
Rewind
189
Rewind (Part 2)
190
Rewind (Part 3)
191
Rewind (Part 4)
192
Rewind (Part 5)
193
Beautiful Night
194
Beautiful Night (Part 2)
195
My Great Son
196
To Protect My Family
197
Being Evil
198
To Protect My Family (Part 2)
199
To Protect My Family (Part 3)
200
Hurting Me Again
201
Welcome To Our World
202
The Special For You
203
Good Daddy
204
Me and You
205
Secarik Pesan Dari Penulis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!