Bab 19

Setelah selesai dengan meeitingnya Ziva kembali keruangannya. Ruangannya adalah ruangan yang sama dengan bos sekaligus suaminya. Kini Ziva mulai membereskan meja kerjanya dan ia mulai mengambil tasnya. Dan ingin melangkah keluar karena sudah waktunya jam pulang kantor. Lagi pula pekerjaannya hari ini sudah beres jadi ia bisa pulang lebih awal.

Saat Ziva berjalan ke arah pintu. Tiba-tiba pintu terbuka. Sepertinya ada yang ingin masuk.

Clek!.

Pintu itu terbuka dan Vano mulai memasuki ruangan itu. Dan dengan cepat Vano menutup pintu. Ziva sedikit kaget melihat tingkah aneh Vano. Namun ia kembali menguasai dirinya. Lagi pula Pirman sudah menunggunya di lobi. Karena sesuai janjinya tadi pagi. Kalau Pirman lah yang akan menjemputnya.

"Kamu mau kemana?" tanya Vano. Yang menatap Ziva. Kini keduanya saling berhadapan.

"Saya mau pulang Mas" jawab Ziva. Santai.

"Nanti. Temani saya istirahat dulu. Baru kamu pulang" kata Ziva.

"Maaf Mas saya udah ada janji sama pacar saya" kata Ziva.

Vano sangat emosi mendengar jawaban Ziva. Ia benar-benar tidak mengerti apa maksud Ziva.

"Permisi" kata Ziva. Menyengol bahu kekar Vano. Dan keluar dari ruangan itu.

Ziva terus berjalan menuju lobi. Dan kini pandangan Ziva menemukam orang yang ia maksud.

"Sayang" kata Ziva. Saat sudah saling berhadapan dengan Pirman.

"Hey" kata Pirman.

Vano yang mengikuti Ziva keluar dari rungannya. Dan melihat Ziva bersama pria lain mulai mengepalkan tangannya. Vano berjalan mendahului Ziva dan Pirman yang juga sedang berjalan di dekatnya.

Begitu Ziva menyadari ada Vano di dekatnya. Ziva mulai memeluk lengan Pirman dengan erat. Setelah Pirman berada di dekat mobilnya. Pirman membuka pintu untuk Ziva.

"Terimakasih sayang" kata Ziva setengah berteriak. Karena mobil Pirman dan mobil Vano terparkir saling bersebelahan.

"Sama-sama cantik" kata Piman sambil mencubit gemas pipi Ziva.

Brak!

Vano membanting dengan kencang pintu mobilnya. Iya memukuli kemudinya dengan kepalanya. Karena Ziva benar-benar menguji kesabarannya.

Sementara Pirman yang sudah menutup pintu mobil untuk Ziva. mulai berjalan dan masuk. Dan duduk di kemudi.

"Sayang sabuk pengamannya kenapa belum di pasang" tanya Pirman.

"Oh iya lupa yang" kata Ziva.

Kaca mobil itu setengah terbuka. Ziva memang sengaja membukanya.

"Aku pasangin ya" kata Pirman. Ziva mengangguk meng iyakan Keinginan Pirman.

Pirman mulai mendekat pada Ziva. Bahkan sangat dekat. Pirman mulai memasang sabuk pengaman itu di tubuh Ziva. Dan setelah selesai Pirman memasang sabuk itu ia bukan menjauh malah makin mendekat. Tatapannya fokus pada bibir Ziva.

Tinn Tinn Tiin.

Vano yang melihat adegan itu sangat marah. Wajahnya memerah. Urat-uratnya tanpak jelas terlihat di sela-sela jarinya. Hingga dengan sengaja Vano mengklakson mobil nya.

Pirman yang mendengar klakson mobil itu berbunyi. Mulai menjauh dari wajah Ziva. Ziva tau Vano dengan sengaja melakukan itu. Tapi Ziva berpur-pura tidak tau dengan apa yang terjadi.

Kini keduanya sudah di perjalanan. Ziva terus bersandar di bahu Pirman. Ziva sesekali melihat kaca spion. Ziva mengenali mobil yang berada di belakang mobil Vano. Ziva diam saja seolah tidak terjadi apa-apa.

Setelah beberapa menit perjalanan Kini Ziva sudah sampai di depan gerbang rumahnya. Ziva mulai turun dan begitu juga dengan Pirman.

Ziva melihat di kejauhan ada mobil Vano. Yang terparkir di pinggir jalan itu. Pirman mulai mendekati Ziva.

Cup!.

Pirman kembali mencium bibir Ziva.

"Aku pulang ya sayang. Besok aku jemput lagi" kata Pirman.

"Iya. Maksih ya sayang udah antar aku" kata Ziva yang mengencangkan suaranya. Agar Vano yang berada di sebrang jalan mendengarnya.

"Engga usah bilang makasih sayang. Aku kan pacar kamu. Kalau kamu bukan pacar aku. Engga mungkin aku mau antar jemput kamu" kata Pirman.

Deeg!

Vano seperti tersindir dengan apa yang di ucapkan Pirman.

"Oh sayang. Kamu baik sekali. Kecuali aku simpanan kamu atau orang yang engga penting buat kamu. Mungkin aku pasti di sembunyikan di hadapan banyak orang. Ya kan yang" kata Ziva. Masih dengan suara setengah berteriak.

"Udah ah. Aku pulang dulu. Kamu itu bagai berlian di mata aku. Jadi aku tidak akan menyembunyikan kamu. Aku akan dengan bangganya mengenalkan mu pada orang-orang. Bahwa kau hanya milik ku" kata Pirman.

Cup!.

Ziva mencium pipi Pirman. Dan Pirman mulai memasuki mobinya. Lalu menghilang dari hadapan Ziva. Setelah itu Ziva mulai masuk kedalam rumahnya. Dengan senyum di wajahnya.

"Daffa, Daffi. Kalian mau kemana?" tanya Ziva karena ke dua adiknya sama-sama membawa tas. Dan hampir keluar juga dari pagar rumah itu.

"Kak Ziva udah pulang" kata Daffa.

"Iya" jawab Ziva.

"Kak Kita ke rumah Rendi dulu ya ada tugas kelompok" kata Daffi.

"Oh ya. Rumah yang di sebelah rumah kita ya. Rumah temen kalian itu?" tanya Ziva.

"Ya Kk. Kk kami boleh kerja di tempat pencucian mobil mang jojo ngak" tanya Daffa dengan hati-hati karena keduanya takut menyinggung perasaan Ziva.

Tiba-tiba Vano sudah berada di dekat mereka. Vano berdiri di samping Ziva. Ziva tidak perduli dengan kehadiran Vano.

"Loh. Kenpa kalian mau kerja?" tanya Ziva. Karena selama Ziva kembali kerumah mendiang orang tuanya. Kedua adik nya sudah bebas makan tidak perlu lagi terlalu menghemat seperti dulu. Karena harus mebayar uang kontrakan.

Daffa dan Daffi. Saling dorong. Tidak ada satu pun yang berani mengatakan tujuannya.

"Itu Kk, Kita pengen punya Sepeda" kata Daffi sambil menundukan kepalanya.

"Kalau kalin mau beli sepeda. Besok kk Vano belikan. Tapi kalin engga boleh kerja" kata Vano.

"Kakak Serius" tanya Daffa dengan antusias. Dan Daffi juga tersenyum.

"Ia. Tapi kalian janji engga boleh nakal dan harus rajin belajar" Kata Vano lagi.

"Iya kk" jawab keduannya.

"Kak Vano. Kak Ziva. Kami pergi dulu ya" kedua anak kembar itu pamit dan langsung berlari. Karena senang besok akan di belikan sepeda.

"Udah selesai tugas kelompoknya. Langsung pulang ya" teriak Ziva.

"Ya Kk" jawab keduanya sambil berteriak. Karena mereka sudah jauh berlari.

Sementara kini tinggal Ziva dan Vano yang berada di depan gerbang itu. Ziva tidak perduli dengan kehadiran Vano yang ada di sampingnya. Ziva membuka gerbang dan masuk tidak perduli sama sekali dengan Vano di sampingnya.

Huuuf.

Vano menarik napas kasar. Karena Ziva mengacuhkannya. Bahkan sedikit pun Ziva tidak meliriknya. Vano mulai membuka gerbang dengan lebar. Lalu memarkirkan mobilnya ke dalam garansi rumah itu. Setelah itu Vano masuk dan Ingung menemui Ziva. Tapi sayang ternyata Ziva mengunci pintu kamarnya dan Vano tidak bisa masuk.

"Ziva"

Tok tok tok tok.

"Ziva buka pintunya aku ingin bicara"

Vano terus memanggil Ziva sambil mengedor pintu kamar itu. Tapi Ziva tidak perdulu sama sekali dengan Vano. yang memanggil namanya.

Terpopuler

Comments

Sunarti

Sunarti

baru tau kan Vano pembalasan yg di lakukan Ziva padamu lbh parah.. kau di abaikan

2022-11-19

1

Ria Sinulingga

Ria Sinulingga

Kurang suka dgn Ziva udh nikah tp masih ciuman sama laki2 lain....

2022-06-18

1

Cunani Anu Mmh

Cunani Anu Mmh

madu yg keren👍👍

2022-02-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77 Pengumuman.
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88 pengumuman
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101 [Pengumuman]
102 SEASON ll ■ Bab 102
103 SEASON ll ■ Bab 103
104 SEASON ll ■ Bab 104
105 SEASON ll ■ Bab 105
106 SEASON ll ■ Bab 106
107 SEASON ll ■ Bab 107
108 SEASON ll ■ Bab 108
109 Season ll ■ Bab 109
110 SEASON ll ■ Bab 110
111 SEASON ll ■ bab 111
112 SEASON ll ■ Bab 112
113 SEASON II ■ BAB 113
114 SEASON II ■ BAB 114
115 SEASON II ■ BAB 115
116 SEASON II ■ BAB 116
117 SEASON II ■ BAB 117
118 SEASON II ■ BAB 118
119 SEASON II ■ BAB 119
120 SEASON II ■ BAB 120
121 SEASON II ■ BAB 121
122 SEASON II ■ BAB 122
123 SEASON II ■ BAB 123
124 SEASON II ■ BAB 124
125 SEASON II ■ BAB 125
126 SEASON II ■ BAB 126
127 SEASON II ■ BAB 127
128 SEASON II ■ BAB 128
129 SEASON II ■ BAB 129
130 SEASON II ■ BAB 130
131 SEASON II ■ BAB 131
132 SEASON II ■ BAB 132
133 SEASON II ■ BAB 133
134 SEASON II ■ BAB 134
135 SEASON II ■ BAB 135
136 SEASON II ■ BAB 136
137 SEASON II ■ BAB 137
138 SEASON II ■ BAB 138
139 SEASON II ■ BAB 139
140 SEASON II ■ BAB 140
141 SEASON II ■ BAB 141
142 SEASON II ■ BAB 142
143 SEASON II■ BAB 143
144 SEASON II ■ BAB 144
145 SEASON II ■ BAB 145
146 SEASON II ■ BAB 146
147 SEASON II ■ BAB 147
148 BAB 148 PromOsi
149 SEASON II ■ BAB 149
150 SEASON II ■ BAB 150
151 SEASON II ■ BAB 151
152 SEASON II ■ BAB 152
153 SEASON II ■ BAB 153
154 SEASON II ■ BAB 154
155 SEASON II ■ BAB 155
156 SEASON II ■ BAB156
157 SEASON II ■ BAB 157
158 SEASON II ■ BAB 158
159 SEASON II □ BAB 159
160 SEASON II □ BAB 160
161 SEASON II □ BAB 161
162 SEASON II ■ BAB 162
163 SEASON II □ BAB 163
164 SEASON II ■ BAB 164
165 SEASON II □ BAB 165
166 SEASON II □ BAB 166
167 SEASON II ■ BAB 167
168 SEASON II □ BAB 168
169 SEASON II □ BAB 169
170 SEASON II ■ BAB 170
171 SEASON II ■ BAB 171
172 SEASON II □ BAB 172
173 SEASON II BAB 173
174 SEASON II ■ BAB 174
175 SEASON II ■ BAB 175
176 SEASON II ■ BAB 176
177 SEASON II ■ BAB 177
178 SEASON II ■ BAB 178
179 SEASON II BAB 179 PROMOSI.
180 SEASON II BAB 180
181 SEASON II BAB 181
182 SEASON II BAB 182
183 Ektra part 1
184 Ektra part 2
185 Ektra part 3
186 Ektra part 4
187 Ektra part 5
188 Ektra part 6
189 Ektra part 7
190 Pengumuman
191 Pengumuman
192 Promosi.
193 Promosi
194 Extra part 8
195 Extra part 9
196 Extra part 10
197 Extra part 11
198 Promosi
199 Promosi
200 Direnggut paksa
201 Novel Ziezie Zavano dan Alma Rianda
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77 Pengumuman.
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88 pengumuman
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101 [Pengumuman]
102
SEASON ll ■ Bab 102
103
SEASON ll ■ Bab 103
104
SEASON ll ■ Bab 104
105
SEASON ll ■ Bab 105
106
SEASON ll ■ Bab 106
107
SEASON ll ■ Bab 107
108
SEASON ll ■ Bab 108
109
Season ll ■ Bab 109
110
SEASON ll ■ Bab 110
111
SEASON ll ■ bab 111
112
SEASON ll ■ Bab 112
113
SEASON II ■ BAB 113
114
SEASON II ■ BAB 114
115
SEASON II ■ BAB 115
116
SEASON II ■ BAB 116
117
SEASON II ■ BAB 117
118
SEASON II ■ BAB 118
119
SEASON II ■ BAB 119
120
SEASON II ■ BAB 120
121
SEASON II ■ BAB 121
122
SEASON II ■ BAB 122
123
SEASON II ■ BAB 123
124
SEASON II ■ BAB 124
125
SEASON II ■ BAB 125
126
SEASON II ■ BAB 126
127
SEASON II ■ BAB 127
128
SEASON II ■ BAB 128
129
SEASON II ■ BAB 129
130
SEASON II ■ BAB 130
131
SEASON II ■ BAB 131
132
SEASON II ■ BAB 132
133
SEASON II ■ BAB 133
134
SEASON II ■ BAB 134
135
SEASON II ■ BAB 135
136
SEASON II ■ BAB 136
137
SEASON II ■ BAB 137
138
SEASON II ■ BAB 138
139
SEASON II ■ BAB 139
140
SEASON II ■ BAB 140
141
SEASON II ■ BAB 141
142
SEASON II ■ BAB 142
143
SEASON II■ BAB 143
144
SEASON II ■ BAB 144
145
SEASON II ■ BAB 145
146
SEASON II ■ BAB 146
147
SEASON II ■ BAB 147
148
BAB 148 PromOsi
149
SEASON II ■ BAB 149
150
SEASON II ■ BAB 150
151
SEASON II ■ BAB 151
152
SEASON II ■ BAB 152
153
SEASON II ■ BAB 153
154
SEASON II ■ BAB 154
155
SEASON II ■ BAB 155
156
SEASON II ■ BAB156
157
SEASON II ■ BAB 157
158
SEASON II ■ BAB 158
159
SEASON II □ BAB 159
160
SEASON II □ BAB 160
161
SEASON II □ BAB 161
162
SEASON II ■ BAB 162
163
SEASON II □ BAB 163
164
SEASON II ■ BAB 164
165
SEASON II □ BAB 165
166
SEASON II □ BAB 166
167
SEASON II ■ BAB 167
168
SEASON II □ BAB 168
169
SEASON II □ BAB 169
170
SEASON II ■ BAB 170
171
SEASON II ■ BAB 171
172
SEASON II □ BAB 172
173
SEASON II BAB 173
174
SEASON II ■ BAB 174
175
SEASON II ■ BAB 175
176
SEASON II ■ BAB 176
177
SEASON II ■ BAB 177
178
SEASON II ■ BAB 178
179
SEASON II BAB 179 PROMOSI.
180
SEASON II BAB 180
181
SEASON II BAB 181
182
SEASON II BAB 182
183
Ektra part 1
184
Ektra part 2
185
Ektra part 3
186
Ektra part 4
187
Ektra part 5
188
Ektra part 6
189
Ektra part 7
190
Pengumuman
191
Pengumuman
192
Promosi.
193
Promosi
194
Extra part 8
195
Extra part 9
196
Extra part 10
197
Extra part 11
198
Promosi
199
Promosi
200
Direnggut paksa
201
Novel Ziezie Zavano dan Alma Rianda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!