Bab 17

"Mas kamu dengerkan aku bicara" Kata Ziva. Karena Vano hanya diam saja sementara ia terus berbicara.

Dreeet!

Ponsel Vano berdering.

[Sayang😙]

Vano pergi menjauh dari Ziva. Karena harus menjawab panggilan dari istrinya. Ziva tentu saja merasa jengkel.

"Iya Sayang aku pulang sekarang" kata Vano berbicara dengan orang di seberang sana.

Biip!.

Panggilannya terputus.

"Zivanya, saya pulang dulu" kata Vano berpamitan pada Ziva.

Bruuk!

Ziva melempar bantal tepat mengenai kepala Vano.

"Pulang sana, lagian engga ada yang suruh Anda datang ke rumah saya" kata Ziva dengan jengkel.

"Ziva. Bisa tidak sehari saja kau anggap aku suami mu" kata Vano.

"Tidak, kau hanya lelaki brengsek yang memaksa ku terikat dalam pernikahan gila ini" kata Ziva sambil berteriak.

"Mulut mu seperti tidak pernah di didik oleh orang tua mu" kata Vano sambil mendekat pada Ziva. Dan memegang pipi Ziva dengan sangat kuat.

Ziva menangis pipinya basah karena air mata. Vano mulai sadar dengan ucapannya. Vano mulai merasa bersalah, karena ini pertama kalinya ia melihat wanita tangguh itu menangis. Vano melepaskan tangannya dari wajah Ziva.

"Ziva kau menangis?" tanya Vano hawatir.

"Kau tau. Aku memang sudah tidak punya orang tua dan tidak ada yang mendidik ku. Lalu kenapa kau menikahi ku hiks hiks hiks" kata Ziva sambil menangis.

"Ziva aku minta maaf" kata Vano. Dan ingin memeluk Ziva. Tapi Ziva menepis tangan Vano.

"Pergi kau dari sini" Ziva yang duduk di ranjang sambil menangis. Ia tidak sanggup bila ada yang menghina orang tuanya. Ziva berusaha mengusir Vano.

"Ziva aku benar-benar minta maaf" kata Vano.

"Kenapa kau minta maaf pada ku" tanya Ziva.

"Karena kau istri ku, dan aku tidak mau melihat mu sedih" kata Vano.

"Aku bukan Istri mu" kata Ziva. Masih sambil berteriak.

"Apa maksud mu" Vano juga mulai emosi.

"Aku bukan istri mu. Kalau aku istri mu kau tidak akan datang dan pergi sesuka hati mu" kata Ziva.

"Tapi kamu kan tau bagai mana keadaan ku. Ziva aku memiliki Keyla istri pertama ku. Dan aku tidak bisa bila tidak pulang. Aku takut dia marah pada ku" kata Vano. Berusaha menjelaskan pada Ziva.

"Baik. Kau mencintai Keyla?" tanya Ziva.

"Kalau begitu kau ceraikan aku" kata Ziva lagi.

"Jangan coba-coba meminta cerai dari ku" kata Vano. Sambil menahan emosinya. Ia tidak mau kalau sampai ia lepas kendali dan berbuat kasar pada Ziva.

"Ini lah kau. Kau serakah. Aku memang Istri mu. Tapi aku kau anggap sama dengan wanita bayaran. Yang setelah kau puas kau pergi. Nanti kalau kau butuh kau datang lagi" Ziva terus saja berteriak. Mengatakan isi hatinya. Ia benar-benar menginginkan berpisah dengan Vano.

"Aku tidak bisa meningalkan Keyla dan memilih mu. Dan aku pun tidak bisa meninggalkan mu demi Keyla" kata Vano.

"Oh begitu. Baik lah. Kalau kau tidak bisa memilih maka kau pun harus membebaskan ku kembali bersama Pirman. Atau pun berpacaran dengan laki-laki mana pun yang aku mau" kata Ziva.

"Terserah pada mu, kau kan memang seorang wanita bayaran. Dan itu memang hal yang sangat kau sukai kan?. Kau memang senang bermain dengan semua lelaki di luar sana" kata Vano.

Ziva tidak percaya Vano dengan tega mulukai dan menghinanya.

"Tadi siang istrinya yang menghina ku. Dan malam ini suaminya. Baik aku besumpah kau akan bertekut lutut di bawah kaki ku. Kaki wanita bayaran seperti yang kau ucapkan tadi" batin Ziva.

"Ya. Aku memang tidak bisa. Bila meninggalkan pekerjaan ku itu. Dan kau pun tidak bisa melarang ku" kata Ziva.

Hati Ziva sudah mulai sakit. Karena Vano menghinanya. Ziva ingin menangis, tapi itu tidak akan ia lakukan di hadapan Vano. Orang yang sudah menghinanya.

Vano tersenyum meremehkan Ziva.

"Baik lakukan yang ingin kau lakukan."

"Akan ku pastikan kau akan bersujudut di bawah kaku ku. Memohon agar aku tidak meninggalkan mu" batin Ziva.

Setelah mengatakan itu Vano pergi meninggalkan Ziva. Untuk pulang kerumahnya di mana Keyla menunggunya. Di sepanjang perjalanan perasaannya tidak menentu. Ia ingin marah dan tertawa sekaligus. Vano mengemudi dengan kecepatan tinggi. Tidak berapa lama Vano sampai di rumahnya.

Clek!

Vano membuka pintu. Vano mulai berjalan menuju kamarnya. Tapi ia menghentikan langkahnya saat melihat Mamanya.

"Vano" panggil Sinta. Sinta adalah Mama dari Vano.

"Iya Ma" Vano berbalik dan menatap Sinta.

"Kamu dari mana?" tanya Sinta.

"Vano ada urusan tadi Ma" jawab Vano.

"Oh. Ya sudah kamu ke atas saja, Mama juga mau tidur" kata Sinta.

Setelah mengatakan itu. Sinta mulai pergi meninggalkan Vano. Dan Vano kembali melangkah ke kamarnya.

Clek!.

Vano membuka pintu. Ia melihat Keyla yang sedang duduk di meja rias. Vano tersenyum dan masuk.

"Sayang" Keyla langsung memeluk Vano.

"Ya sayang" kata Vano. sambil membalas pelukan Keyla.

"Kamu kemana saja. Kenapa jam segini baru pulang" tanya Keyla.

"Aku ada pekerjaan sayang" jawab Vano.

Keyla mulai menarik Vano ke tempat tidur. Dan Keyla mendorong tubuh Vano hingga Vano, jatuh berbaring dan dengan cepat Kelya menaiki tubuh Vano.

Keyla terus menci*mi Vano. Di mana saja yang inginkan. Namun tiba-tiba Vano melihat wajah Keyla berubah menjadi wajah Ziva. Vano mulai tersenyum dan membalas dari setiap sentuhan Keyla.

"Uhhs, Sayang" Keyla mengerang dan memanggilnya. Lalu tiba-tiba ia melihat wajah Keyla dan ternyata bukan wajah Ziva.

Vano sudah tidak berniat lagi melanjutkan, percintaan yang di mulai Keyla. Vano berlari kekamar mandi dan membasahi dirinya. Di bawah air shower yang dingin.

Keyla tentu saja merasa jengkel. Karena Vano meninggalkannya saat ia sudah benar-benar menginginkan Vano.

Keyla sangat jengkel dan ia bingung. Tidak biasanya Vano melakukan hal itu padanya. Tapi kali ini Vano sudah membuat hati Keyla sedih.

Sementara Vano yang berada di kamar mandi. Merasa aneh ia merasa menginginkan Ziva yang saat ini berada dalam pelukannya. Dan ia tidak ingin melepaskan Ziva.

Vano juga merasa aneh. Semenjak tadi siang ia menyentuh Ziva. Ia mulai tidak bergairah lagi bila membayangan tubuh Keyla. Baginya Tubuh Keyla sudah tidak menarik lagi. Bahkan Vano sama sekali tidak terangsang dengan sentuhan Keyla. Setelah ia melihat wajah Keyla menjadi wajah Ziva. Baru lah Vano mulai terangsang.

"Sayang" panggil Keyla.

Karena Keyla sudah menunggu cukup lama. Tapi Vano tidak juga keluar dari kamar mandi ia takut kalau Vano sedang tidak enak badan. Lalu terjadi sesuatu di dalam sana dengan suaminya itu.

Terpopuler

Comments

Tarmi Widodo

Tarmi Widodo

dasar si panuan serakah

2023-10-28

0

liberty

liberty

betul serakah...kalo mau mulai dengan yg baru...lepaskan yg 1 nya🙄

2023-02-19

0

Lisa Halik

Lisa Halik

egois sekali vano,ziva saya suka keperibadianmu pantang menyerah..

2022-12-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77 Pengumuman.
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88 pengumuman
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101 [Pengumuman]
102 SEASON ll ■ Bab 102
103 SEASON ll ■ Bab 103
104 SEASON ll ■ Bab 104
105 SEASON ll ■ Bab 105
106 SEASON ll ■ Bab 106
107 SEASON ll ■ Bab 107
108 SEASON ll ■ Bab 108
109 Season ll ■ Bab 109
110 SEASON ll ■ Bab 110
111 SEASON ll ■ bab 111
112 SEASON ll ■ Bab 112
113 SEASON II ■ BAB 113
114 SEASON II ■ BAB 114
115 SEASON II ■ BAB 115
116 SEASON II ■ BAB 116
117 SEASON II ■ BAB 117
118 SEASON II ■ BAB 118
119 SEASON II ■ BAB 119
120 SEASON II ■ BAB 120
121 SEASON II ■ BAB 121
122 SEASON II ■ BAB 122
123 SEASON II ■ BAB 123
124 SEASON II ■ BAB 124
125 SEASON II ■ BAB 125
126 SEASON II ■ BAB 126
127 SEASON II ■ BAB 127
128 SEASON II ■ BAB 128
129 SEASON II ■ BAB 129
130 SEASON II ■ BAB 130
131 SEASON II ■ BAB 131
132 SEASON II ■ BAB 132
133 SEASON II ■ BAB 133
134 SEASON II ■ BAB 134
135 SEASON II ■ BAB 135
136 SEASON II ■ BAB 136
137 SEASON II ■ BAB 137
138 SEASON II ■ BAB 138
139 SEASON II ■ BAB 139
140 SEASON II ■ BAB 140
141 SEASON II ■ BAB 141
142 SEASON II ■ BAB 142
143 SEASON II■ BAB 143
144 SEASON II ■ BAB 144
145 SEASON II ■ BAB 145
146 SEASON II ■ BAB 146
147 SEASON II ■ BAB 147
148 BAB 148 PromOsi
149 SEASON II ■ BAB 149
150 SEASON II ■ BAB 150
151 SEASON II ■ BAB 151
152 SEASON II ■ BAB 152
153 SEASON II ■ BAB 153
154 SEASON II ■ BAB 154
155 SEASON II ■ BAB 155
156 SEASON II ■ BAB156
157 SEASON II ■ BAB 157
158 SEASON II ■ BAB 158
159 SEASON II □ BAB 159
160 SEASON II □ BAB 160
161 SEASON II □ BAB 161
162 SEASON II ■ BAB 162
163 SEASON II □ BAB 163
164 SEASON II ■ BAB 164
165 SEASON II □ BAB 165
166 SEASON II □ BAB 166
167 SEASON II ■ BAB 167
168 SEASON II □ BAB 168
169 SEASON II □ BAB 169
170 SEASON II ■ BAB 170
171 SEASON II ■ BAB 171
172 SEASON II □ BAB 172
173 SEASON II BAB 173
174 SEASON II ■ BAB 174
175 SEASON II ■ BAB 175
176 SEASON II ■ BAB 176
177 SEASON II ■ BAB 177
178 SEASON II ■ BAB 178
179 SEASON II BAB 179 PROMOSI.
180 SEASON II BAB 180
181 SEASON II BAB 181
182 SEASON II BAB 182
183 Ektra part 1
184 Ektra part 2
185 Ektra part 3
186 Ektra part 4
187 Ektra part 5
188 Ektra part 6
189 Ektra part 7
190 Pengumuman
191 Pengumuman
192 Promosi.
193 Promosi
194 Extra part 8
195 Extra part 9
196 Extra part 10
197 Extra part 11
198 Promosi
199 Promosi
200 Direnggut paksa
201 Novel Ziezie Zavano dan Alma Rianda
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77 Pengumuman.
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88 pengumuman
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101 [Pengumuman]
102
SEASON ll ■ Bab 102
103
SEASON ll ■ Bab 103
104
SEASON ll ■ Bab 104
105
SEASON ll ■ Bab 105
106
SEASON ll ■ Bab 106
107
SEASON ll ■ Bab 107
108
SEASON ll ■ Bab 108
109
Season ll ■ Bab 109
110
SEASON ll ■ Bab 110
111
SEASON ll ■ bab 111
112
SEASON ll ■ Bab 112
113
SEASON II ■ BAB 113
114
SEASON II ■ BAB 114
115
SEASON II ■ BAB 115
116
SEASON II ■ BAB 116
117
SEASON II ■ BAB 117
118
SEASON II ■ BAB 118
119
SEASON II ■ BAB 119
120
SEASON II ■ BAB 120
121
SEASON II ■ BAB 121
122
SEASON II ■ BAB 122
123
SEASON II ■ BAB 123
124
SEASON II ■ BAB 124
125
SEASON II ■ BAB 125
126
SEASON II ■ BAB 126
127
SEASON II ■ BAB 127
128
SEASON II ■ BAB 128
129
SEASON II ■ BAB 129
130
SEASON II ■ BAB 130
131
SEASON II ■ BAB 131
132
SEASON II ■ BAB 132
133
SEASON II ■ BAB 133
134
SEASON II ■ BAB 134
135
SEASON II ■ BAB 135
136
SEASON II ■ BAB 136
137
SEASON II ■ BAB 137
138
SEASON II ■ BAB 138
139
SEASON II ■ BAB 139
140
SEASON II ■ BAB 140
141
SEASON II ■ BAB 141
142
SEASON II ■ BAB 142
143
SEASON II■ BAB 143
144
SEASON II ■ BAB 144
145
SEASON II ■ BAB 145
146
SEASON II ■ BAB 146
147
SEASON II ■ BAB 147
148
BAB 148 PromOsi
149
SEASON II ■ BAB 149
150
SEASON II ■ BAB 150
151
SEASON II ■ BAB 151
152
SEASON II ■ BAB 152
153
SEASON II ■ BAB 153
154
SEASON II ■ BAB 154
155
SEASON II ■ BAB 155
156
SEASON II ■ BAB156
157
SEASON II ■ BAB 157
158
SEASON II ■ BAB 158
159
SEASON II □ BAB 159
160
SEASON II □ BAB 160
161
SEASON II □ BAB 161
162
SEASON II ■ BAB 162
163
SEASON II □ BAB 163
164
SEASON II ■ BAB 164
165
SEASON II □ BAB 165
166
SEASON II □ BAB 166
167
SEASON II ■ BAB 167
168
SEASON II □ BAB 168
169
SEASON II □ BAB 169
170
SEASON II ■ BAB 170
171
SEASON II ■ BAB 171
172
SEASON II □ BAB 172
173
SEASON II BAB 173
174
SEASON II ■ BAB 174
175
SEASON II ■ BAB 175
176
SEASON II ■ BAB 176
177
SEASON II ■ BAB 177
178
SEASON II ■ BAB 178
179
SEASON II BAB 179 PROMOSI.
180
SEASON II BAB 180
181
SEASON II BAB 181
182
SEASON II BAB 182
183
Ektra part 1
184
Ektra part 2
185
Ektra part 3
186
Ektra part 4
187
Ektra part 5
188
Ektra part 6
189
Ektra part 7
190
Pengumuman
191
Pengumuman
192
Promosi.
193
Promosi
194
Extra part 8
195
Extra part 9
196
Extra part 10
197
Extra part 11
198
Promosi
199
Promosi
200
Direnggut paksa
201
Novel Ziezie Zavano dan Alma Rianda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!