"Ayo keluar, batalkan dan bayar dendanya, tiga ratus juta" Kata Vano lagi mengulangi ucapannya.
"Oke, saya berkerja saja di sini" jawab Ziva.
"Suami engga ada ahlak" gumam Ziva tapi masih bisa di dengar Vano.
"Kamu sedang mengumpat saya??" Vano bertanya dengan suara berat dan tegas.
"Engga saya lagi bicarain suami saya Om, nikahin anak orang tapi engga pernah ngasi uang" kata Ziva masih berdiri di dekat pintu.
Vano menaikan sebelah alisnya, ia tampak memikirkan sesuatu dan sedikit tersenyum samar. Vano mendekati Ziva dan membawanya duduk di sofa, Ziva yang sedang malas berdebat hanya mengikuti apa yang di perintahkan Vano.
Kini keduanya sudah duduk di sofa, dengan sangat dekat, Vano membelai rambul Ziva, tapi Ziva menepis tangan Vano.
"Om engga usah pegang-pegang"
"Berhenti memanggil saya Om, saya menikahi kamu, bukan menikahi tante kamu!!!"
"Oke bos, tolong bos engga usah pegang-pegang saya" kesal Ziva.
"Mas, panggil saya Mas, kecuali ada orang lain baru kamu panggil saya boss!!" kata Vano.
"Mas??.. Males banget!!!"
"Kamu jangan kurang ajar sama saya"
"Serah loe aja lah" kata Ziva karena ia benar-benar sedang malas berdebat.
Vano yang berada di samping Ziva merasa tidak suka dengan tingkah Ziva, apa lagi Ziva dengan beraninya membantah semua ucapannya. Vano ingin memarahi Ziva tapi belum sempat Vano marah sudah ada yang mengetuk ruanganya.
Tok tok tok.
"Ziva kamu buka pintu dan mulai sekarang kamu jadi Asisten saya, dan kamu satu ruangan dengan saya, dan itu meja kerja kamu.
Vano menjelaskan pada Ziva, dan memang di sudut ruangannya ada meja bekas Asistennya dulu, dulu Vano memiliki Asisten seorang laki-laki tapi ia baru mengalami kecelakaan dan merenggut jawanya, dan kini Ziva lah yang menjadi Asistennya.
Tok tok tok.
"Ziva cepat buka pintu" kata Vano yang sudah duduk di kursi kebesarannya.
Ziva berjalan ke arah pintu, lalu memutar kunci dan memegang kenop pintu.
Clek!
Pintu terbuka dan Ziva dapat melihat seorang wanita yang cantik dan sangat sexy.
"Hey minggir" kata wanita itu karena Ziva mematung di depa pintu.
"Sayang"
Wanita itu masuk dan memeluk suaminya dan duduk di pangkuan suaminya, Ziva hanya mematung di samping pintu melihat bos dan istrinya sedang berpelukan mesra.
"Owz itu istri Om mata keranjang itu" batin Ziva.
"Sayang dia siapa" tanya Keyla, karena wajah Ziva masih asing di kantor suaminya.
"Dia Asisten baru aku yang, namanya Ziva dan dia pengganti asisten aku yang lama" kata Vano yang menjelaskan pada Keyla.
"Aku madu mu sayang merangkap jadi Asisten suami mu" batin Ziva.
"Heh kamu, keluar dulu sana, engga sopan saya mau berduaan dulu sama suami saya" kata Keyla dengan angkuhnya, bahkan Keyla memandang Ziva remeh.
"Sayang kamu engga boleh ngomong gitu" kata Vano karena mau bagai manapun Ziva juga istrinya.
"Alah kamu yang. Sama gembel aja peduli" Kata Keyla.
"Heh, keluar sana, dan buatkan saya teh hangat, gulanya sedikit jangan kemanisan" kata Keyla sambil membentak Ziva.
"Iya Bu" jawab Ziva.
"Panggil saya Nyonya" kata Keyla.
"Baik Nyonya"
Ziva keluar dari ruangan itu. Ia sudah sangat tidak kuat menahan kesabarannya padahal tangannya sudah sangat gatal ingin menarik rambut Keyla.
"Kamu akan menyesal berbicara sombong pada saya. Setelah kamu tau siapa saya" batin Ziva.
"Hay Ziva" Sandi datang menghampiri Ziva yang sedang berdiri di depan pintu ruang bosnya.
"Eh Mas Sandi" kata Ziva.
"Kamu mau ke mana?" tanya Sandi.
"Aku mau ke Pantry Mas, di suruh Nyonya Keyla buat teh"
" Owz, kamu udah ketemu sama istri bos yang angkuh itu" kata Sandi.
"Ia angkuh banget Mas istri bos. Sama seperti suaminya"
"Ah udah, ayo aku antar ke Pantry" kata Sandi.
Sandi merasa tidak ada gunanya membicarakan istri bos mereka yang angkuh itu. Lagi pula mereka berbicara di depan ruangan bosnya itu. Sandi juga takut kalau bosnya mendengar ucapan mereka.
"Ayo Mas" kata Ziva.
***
Tok tok tok
"Masuk"
"Nyonya ini tehnya" Ziva membawa secangkir teh, yang tadi di minta Keyla.
"Bawa kemari" kata Keyla.
Ziva mendekat kearah Keyla. Keyla yang sedang duduk di pangkuan Vano.
Byurrrr.
Keyla menyembur teh yang di bawa oleh Ziva.
"Panas sekali saya mintanya hanyat bod*h" kata Keyla dengan membentak Ziva.
"Nonya muda yang terhormat!!. Anda meminta teh hangat dan ternyata saya bawa teh panas, apa anda langsung meminunya, kalau saya bodoh dan anda pintar, seharusnya anda memastikan dulu apa itu panas atau dingin" kata Ziva dengan suaranya yang tegas.
"Kamu berani sama saya??" tanya Keyla.
"Memang anda siapa, dan kenapa saya harus takut pada anda" kata Ziva dengan meremehkan Keyla.
"Saya Ini istri Presdir kamu, jadi hati-hati ngomong sama saya" kata Keyla.
"Oh. Anda Istri Presdir toohh, saya pikir saya yang istri Presdir" kata Ziva.
Vano sangat marah mendengar apa yang di katakan Ziva.
Bruuk!
Vano menggebrak meja, karena ia sangat marah dengan ucapan Ziva, tapi berbeda dengan Ziva ia hanya pokus melihat kukunya.
"Kamu keluar dari sini" kata Vano yang sudah berdiri dan Kelya juga sudah turun dari pangkuannya.
"Permisi" kata Ziva.
"Heh, kalau mimpi jangan ketinggian, jatuh sakit" kata Keyla mengejek Ziva.
"Nyonya muda jangan terlalu dekat sama madu nanti di gigit sama lebahnya" kata Ziva.
Ziva keluar dari ruangan itu meninggalkan Keyla dan Vano di dalam sana. Ia benar-benar jengkel dengan ke sombongan Keyla.
"Kalau dia terus merendah kan aku, aku bukan akan berusaha meninggalkan suaminya. Tapi aku akan berusaha agar suaminya meninggalkan dia" batin Ziva.
Sementara Vano dan Keyla yang masih berada di ruangan itu, saling diam tidak ada yang berbicara.
"Babe, kamu kenapa tadi engga pecat aja, Asisten sialan mu itu?" kesal Keyla.
Karena baru kali ini ada orang yang membentaknya. Bahkan orang yang membentaknya karyawan di kantor suaminya sendiri. Dan suaminya tidak memecatnya,.
"Biar kan saja sayang, mungkin dia sedang gila" kata Vano, yang berusaha menenangkan istrinya.
"Kamu kenapa sih, ini pertama kalinya ya kamu kalah sama karyawan kamu" kata Keyla yang merasa bertambah bingung.
"Udah lah sayang dia itu engga penting engga usah di bahas lagi" kata Vano.
"Aku engga ngerti sama kamu" kesal Keyla.
"Kamu mau aku beliin tas keluar terbaru?" kata Vano.
"Mau sayang" jawab Keyla.
Vano sangat mengerti seperti apa istrinya itu, kalau sedang marah hanya sedikit di beri barang mahal, ia akan lupa apa permasalahannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Tarmi Widodo
keren Vanya👍👍👍
2023-10-28
0
liberty
Wow!! berani sekali🙈🙈🙈
2023-02-19
0
liberty
yg keras dong Ziva kalo ngomong 😅😅
2023-02-19
0