Bab 9

Kini Ziva sudah berada di rumahnya, ia kini sedang berada di kamarnya dan berbaring di ranjang, yang sederhananya itu. Sementara Adik kembarnya sudah tidur semenjak Ziva pulang tadi.

"Om Vano itu bener-bener teropsesi sekali sepertinya sama aku"

"Apa coba, masa iya aku jadi Istri Om-om. Belum lagi kami engga saling kenal"

Ziva terus berdebat dengan dirinya sendiri, ia merasa bingung dengan ucapan Vano.

"Udah ah besok aja aku pikirin, nanti besok aku yakin pasti aku dapat ide brilian, buat Om Vano membatalkan keinginannya buat nikah sama aku"

Drett..

Terdengar suara phonsel Ziva bergetar, dengan segera ia mengambil phonselnya, dan ternyata Vano yang mengirim pesan dan fhoto dirinya yang sedang tidur memeluk Vano, yang di ambil Vano sewaktu mereka tidur bersama dulu.

"Sial!"

***

"Daffa, Daffi, udah pagi sayang bangun sekolah"

Ziva membangunkan kedua Adiknya untuk berangkat sekolah, setelah kedua adiknya bangun, Ziva segera menyiapkan sarapan dan setelah mereka selesai sarapan kedua Adiknya berangkat ke sekolah.

"Oke aku hari ini mau daftar kuliah" Ziva bergam.

Ya memang Ziva hari ini akan mendaptar kuliah di salah satu Universitas di kota itu, ia sudah bertekat tetap melanjutkan pendidikannya, sambil menghidupi kedua adiknya, ia tidak ingin selamanya terjebak dalam dunia malam yang selama ini tempat ia bekerja.

Drettt!.

Suara phosel Ziva berbunyi.

"Sayang" jawab Ziva, setelah tersambung karena yang menghubunginya itu adalah pacarnya, mereka sudah berpacaran selama dua bulan, tapi Pirman tidak pernah tau kalau Ziva bekerja di Club, yang ia tau Ziva bekerja menjadi pelayan di Restaurant.

"Sayang kamu jadi kan daptar kuliah?" tanya Pirman di sebrang sana.

"Jadi dong yang"

"Aku jemput" kata Pirman.

"Oke, aku tunggu"

***

Kini Pirman sudah berada di halaman rumah Ziva, dan sedang menunggu Ziva keluar.

"Sayang maaf lama nunggu" kata Ziva karena melihat Pirman duduk di dalam mobilnya menunggu dirinya.

Dan Ziva langsung masuk, duduk di samping Pirman.

"Engga apa-apa loh yang, demi kamu" kata Pirman sambil membelai pipi Ziva.

"Makasih sayang"

Cup

Pirman mencium bibir Ziva sekilas.

"Sama-sama sayang, kita berangkat ya" kata Pirman.

Pirman mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang, sesekali matanya melihat ke sampin di mana ada Ziva di sampingnya.

"Sayang"

"Apa yang" jawab Ziva karena Pirman seperti tidak pokus menyetir, tapi ia lebih pokus pada Ziva yang berada di sampingnya.

"Sini, peluk tangan aku terus kepala kamu tarok di bahu aku" kata Pirman sambil menyetir dan pandangannya lurus ke depan.

"Bahaya Yang, kamu lagi nyetir" Ziva perotes.

"Sayang" Pirman menarik kepala Ziva pelan lalu menyenderkan kepala Ziva di bahunya.

"Sayang kamu pokus ya nyetirnya" kata Ziva yang sedang memeluk lengan Pirnan dan menyenderkan kepalanya di bahu Pirman.

"Iya sayang" jawab Pirman

"Kamu nanti di Kampus harus terus dekat sama aku" kata Pirman.

"Kenapa gitu yang" tanya Ziva.

"Aku kan Dosen kamu sekaligus calon suami kamu" kata Pirman.

Dan Pirman menghentikan mobilnya di tengah jalan, karena lampu merah sedang menyala.

Kaca mobil Piman sedikit terbuka, dan orang di sampingnya melihat dengan jelas kalau Ziva sedang bergelanyut mesra di lengan Pirman.

"Sial!" umpat orang tersebut, ia merasa jengkel dengan apa yang ia lihat

"Setelah kamu menjadi Istri ku, kamu tidak akan sedikit pun jauh dari ku" guman orang tersebut.

Dan lampu merah sudah berganti menjadi lampu hijau, Pirman kembali melanjutkan perjalanannya menuju kampus dan setelah sampai di kampus, Pirman tidak membiarkan Ziva sedikit pun jauh darinya.

"Sayang aku temenin kamu ya" kata Vano.

"Oke sayang"

Setelah selesai dengan urusannya Ziva dan Pirman berjalan menuju kantin.

"Pirman" sapa seorang wanita.

"Hey, Vika" kata Pirman.

"Ini siapa?" Vika bertanya pada Pirman karena ia melihat ada wanita di samping Pirman, karena Vika tidak pernah melihat Pirman bersama wanita mana pun selama ini.

"Oh, dia mahasiswi baru sekaligus calon Istri ku"

Pirman memperkenalkan siapa Ziva, karena ia tidak mau kalau Ziva berpikir ia menyembunyikan hubungangannya, karena Pirman tidak mau melihat Ziva dengan laki-laki lain dan Pirman pun tidak mau memberi harapan pada wanita yang mendekatinya

"Oh" setelah mengatakan itu Vika langsung pergi meninggalkan Pirman dan Ziva karena tadinya ia pikir masih ada harapan untuk mendapatkan hati Pirman, namun sepertinya ia salah.

"Sayang dia siapa" tanya Ziva karena ia melihat Vika pergi bahkan tidak mengatakan apa-apa pada Ziva dan Pirman.

"Oh, Dia Vika salah satu Dosen juga di sini" kata Pirman.

"Tapi dia seperti suka sama kamu yang" kata Ziva.

"Udah yang engga usah pikirin itu" kata Pirman, ia memang malas membahas orang lain bila ia sedang bersama Ziva, karena menurutnya itu hal yang tidak penting

"Ya kan aku cuman kasih tau kamu yang" kata Ziva sedikit ngeyel.

"Sekali lagi kamu bahas orang lain, aku gigit bibir kamu Yang" kata Pirman, karena dirinya sudah benar-benar jengkel pada Ziva.

"Yang ini udah siang kamu antar aku pulang ya" kata Ziva.

"Tapi aku masih kangen Yang" kata Pirman ia masih ingin berlama-lama dengan Ziva.

"Ia yang aku juga maunya gitu, tapi kamu tau kan Yang si kembar kasian di rumah, mereka pasti udah nuggu aku"

Ziva memang sedang memikirkan adiknya, ia tau ini adalah jam pulang sekolah kedua adiknya, lagi pula ia harus bekerja di Restaurant.

"Ya udah aku antar" kata Pirman.

Keduanya bangun dari kursi kantin itu, lalu berjalan menuju tempat parkir di mana di sana ada mobil Pirman terparkir.

Kini keduanya sudah duduk di mobil dan Pirman sudah mengemudikan mobilnya, tangan Pirman memegang tangan Ziva, jari-jari mereka saling mengikat, sesekali Pirman mencium punggung tangan Ziva, matanya tetap lurus ke depan dengan sebelah tangannya yang mengemudi.

"Yang kamu cinta kan sama aku?" tanya Pirman.

"Iya dong yang, kamu kenapa napa nanya itu" kata Ziva karena tidak biasanya Pirman menanyakan hal itu.

"Kita nikah yuk" kata Pirman, sekilas melihat Ziva di sampingnya lalu ia kembali melihat lurus ke depan.

Deeg!

"Kalau sekarang aku minta maaf yang, aku belum siap, adik aku masih terlalu kecil, aku mohon kamu ngerti aku" jawab Ziva.

"Ya udah kalau kamu belum bisa engga apa, aku ngerti keadaan kamu" kata Pirman.

Pirman mengerti apa yang ada di pikiran Ziva, karena itu ia tidak mau memaksa Ziva, lagi pula ia membenarkan ucapan Ziva, kini keduanya sudah sampai di halaman rumah Ziva.

"Makasih ya sayang udah jemput terus anter lagi aku pulang" kata Ziva.

"Ya sayang ku" kata Pirman, lalu Ziva berniat ingin membuka pintu lalu turun, tapi Pirman menarik tengkuk Ziva.

"Kasih jatah sikit napa Yang " kata Pirman.

Dan Pirman memajukan wajahnya dan melumatkan bi*ir Ziva.

Terpopuler

Comments

liberty

liberty

baru 2 bln udah ngajak nikah 🤭

2023-02-19

0

liberty

liberty

Pirman thor 😅😅😅

2023-02-19

0

liberty

liberty

cemburu boss 😏

2023-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77 Pengumuman.
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88 pengumuman
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101 [Pengumuman]
102 SEASON ll ■ Bab 102
103 SEASON ll ■ Bab 103
104 SEASON ll ■ Bab 104
105 SEASON ll ■ Bab 105
106 SEASON ll ■ Bab 106
107 SEASON ll ■ Bab 107
108 SEASON ll ■ Bab 108
109 Season ll ■ Bab 109
110 SEASON ll ■ Bab 110
111 SEASON ll ■ bab 111
112 SEASON ll ■ Bab 112
113 SEASON II ■ BAB 113
114 SEASON II ■ BAB 114
115 SEASON II ■ BAB 115
116 SEASON II ■ BAB 116
117 SEASON II ■ BAB 117
118 SEASON II ■ BAB 118
119 SEASON II ■ BAB 119
120 SEASON II ■ BAB 120
121 SEASON II ■ BAB 121
122 SEASON II ■ BAB 122
123 SEASON II ■ BAB 123
124 SEASON II ■ BAB 124
125 SEASON II ■ BAB 125
126 SEASON II ■ BAB 126
127 SEASON II ■ BAB 127
128 SEASON II ■ BAB 128
129 SEASON II ■ BAB 129
130 SEASON II ■ BAB 130
131 SEASON II ■ BAB 131
132 SEASON II ■ BAB 132
133 SEASON II ■ BAB 133
134 SEASON II ■ BAB 134
135 SEASON II ■ BAB 135
136 SEASON II ■ BAB 136
137 SEASON II ■ BAB 137
138 SEASON II ■ BAB 138
139 SEASON II ■ BAB 139
140 SEASON II ■ BAB 140
141 SEASON II ■ BAB 141
142 SEASON II ■ BAB 142
143 SEASON II■ BAB 143
144 SEASON II ■ BAB 144
145 SEASON II ■ BAB 145
146 SEASON II ■ BAB 146
147 SEASON II ■ BAB 147
148 BAB 148 PromOsi
149 SEASON II ■ BAB 149
150 SEASON II ■ BAB 150
151 SEASON II ■ BAB 151
152 SEASON II ■ BAB 152
153 SEASON II ■ BAB 153
154 SEASON II ■ BAB 154
155 SEASON II ■ BAB 155
156 SEASON II ■ BAB156
157 SEASON II ■ BAB 157
158 SEASON II ■ BAB 158
159 SEASON II □ BAB 159
160 SEASON II □ BAB 160
161 SEASON II □ BAB 161
162 SEASON II ■ BAB 162
163 SEASON II □ BAB 163
164 SEASON II ■ BAB 164
165 SEASON II □ BAB 165
166 SEASON II □ BAB 166
167 SEASON II ■ BAB 167
168 SEASON II □ BAB 168
169 SEASON II □ BAB 169
170 SEASON II ■ BAB 170
171 SEASON II ■ BAB 171
172 SEASON II □ BAB 172
173 SEASON II BAB 173
174 SEASON II ■ BAB 174
175 SEASON II ■ BAB 175
176 SEASON II ■ BAB 176
177 SEASON II ■ BAB 177
178 SEASON II ■ BAB 178
179 SEASON II BAB 179 PROMOSI.
180 SEASON II BAB 180
181 SEASON II BAB 181
182 SEASON II BAB 182
183 Ektra part 1
184 Ektra part 2
185 Ektra part 3
186 Ektra part 4
187 Ektra part 5
188 Ektra part 6
189 Ektra part 7
190 Pengumuman
191 Pengumuman
192 Promosi.
193 Promosi
194 Extra part 8
195 Extra part 9
196 Extra part 10
197 Extra part 11
198 Promosi
199 Promosi
200 Direnggut paksa
201 Novel Ziezie Zavano dan Alma Rianda
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77 Pengumuman.
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88 pengumuman
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101 [Pengumuman]
102
SEASON ll ■ Bab 102
103
SEASON ll ■ Bab 103
104
SEASON ll ■ Bab 104
105
SEASON ll ■ Bab 105
106
SEASON ll ■ Bab 106
107
SEASON ll ■ Bab 107
108
SEASON ll ■ Bab 108
109
Season ll ■ Bab 109
110
SEASON ll ■ Bab 110
111
SEASON ll ■ bab 111
112
SEASON ll ■ Bab 112
113
SEASON II ■ BAB 113
114
SEASON II ■ BAB 114
115
SEASON II ■ BAB 115
116
SEASON II ■ BAB 116
117
SEASON II ■ BAB 117
118
SEASON II ■ BAB 118
119
SEASON II ■ BAB 119
120
SEASON II ■ BAB 120
121
SEASON II ■ BAB 121
122
SEASON II ■ BAB 122
123
SEASON II ■ BAB 123
124
SEASON II ■ BAB 124
125
SEASON II ■ BAB 125
126
SEASON II ■ BAB 126
127
SEASON II ■ BAB 127
128
SEASON II ■ BAB 128
129
SEASON II ■ BAB 129
130
SEASON II ■ BAB 130
131
SEASON II ■ BAB 131
132
SEASON II ■ BAB 132
133
SEASON II ■ BAB 133
134
SEASON II ■ BAB 134
135
SEASON II ■ BAB 135
136
SEASON II ■ BAB 136
137
SEASON II ■ BAB 137
138
SEASON II ■ BAB 138
139
SEASON II ■ BAB 139
140
SEASON II ■ BAB 140
141
SEASON II ■ BAB 141
142
SEASON II ■ BAB 142
143
SEASON II■ BAB 143
144
SEASON II ■ BAB 144
145
SEASON II ■ BAB 145
146
SEASON II ■ BAB 146
147
SEASON II ■ BAB 147
148
BAB 148 PromOsi
149
SEASON II ■ BAB 149
150
SEASON II ■ BAB 150
151
SEASON II ■ BAB 151
152
SEASON II ■ BAB 152
153
SEASON II ■ BAB 153
154
SEASON II ■ BAB 154
155
SEASON II ■ BAB 155
156
SEASON II ■ BAB156
157
SEASON II ■ BAB 157
158
SEASON II ■ BAB 158
159
SEASON II □ BAB 159
160
SEASON II □ BAB 160
161
SEASON II □ BAB 161
162
SEASON II ■ BAB 162
163
SEASON II □ BAB 163
164
SEASON II ■ BAB 164
165
SEASON II □ BAB 165
166
SEASON II □ BAB 166
167
SEASON II ■ BAB 167
168
SEASON II □ BAB 168
169
SEASON II □ BAB 169
170
SEASON II ■ BAB 170
171
SEASON II ■ BAB 171
172
SEASON II □ BAB 172
173
SEASON II BAB 173
174
SEASON II ■ BAB 174
175
SEASON II ■ BAB 175
176
SEASON II ■ BAB 176
177
SEASON II ■ BAB 177
178
SEASON II ■ BAB 178
179
SEASON II BAB 179 PROMOSI.
180
SEASON II BAB 180
181
SEASON II BAB 181
182
SEASON II BAB 182
183
Ektra part 1
184
Ektra part 2
185
Ektra part 3
186
Ektra part 4
187
Ektra part 5
188
Ektra part 6
189
Ektra part 7
190
Pengumuman
191
Pengumuman
192
Promosi.
193
Promosi
194
Extra part 8
195
Extra part 9
196
Extra part 10
197
Extra part 11
198
Promosi
199
Promosi
200
Direnggut paksa
201
Novel Ziezie Zavano dan Alma Rianda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!