Aku benar-benar bingung kemana aku harus mencari uang sebanyak itu, kalau dulu sih senyum juga aku dapat uang segitu, barang barang mahal ku saja tidak ada yang boleh ku bawa, aku benar-benar bingung.
Sekarang aku dan Kak Nita sedang duduk di kursi taman Rumah sakit di mana adik ku dirawat, kami duduk dalam diam, sibuk dengan pikiran kami masing-masing.
"Zii kakak punya uang 10 juta kamu boleh pakek, kapan kamu punya uang nanti kamu bayar, Kakak engga akan nagih" Kata Nita.
"Kakak aku minta maaf aku engga bisa terus-terusan ngerepotin Kakak" ucap kata Ziva
"Engga ngerepotin sama sekali" kata Nita.
"Makasih ya Kak, Kakak udah baik sama aku, udah mau jadi keluarga aku" Zipa memeluk tubuh Nita.
Mereka pun saling berpelukan, Ziva bersukur karena masih ada orang yang peduli padanya, di saat keluarga besarnya saja sudah tidak menganggap mereka.
"Kak aku kerja ikut Kakak " kata Ziva.
Ya Kak Nita adalah wanita yang bekerja di Club malam di kota itu, dulu ia hanya menjadi pelayan pengantar minuman, tapi karena paktor Ekonomi ia juga merangkap menjadi wanita pemuas napsu lelaki hidung belang.
"Ziva kamu bicara apa, kamu itu masih sekolah, kamu engga boleh seperti Kakak" kata Nita.
"Engga Kak. Aku engga mau lagi ngebebanin Kakak terus, aku mohon Kak" kata Ziva dengan wajah yang memohon.
"Engga Ziva, Kamu jangan gila" Nita mulai emosi mendengar permohonan Ziva.
"Nanti Kakak bantu cari pinjem sama teman Kakak lainnya buat biaya oprasi Daffa" kata Nita lagi.
"Engga Kak udah cukup selama ini Kakak bantu aku, jangan biarkan aku terbeban karena terus menerima bantuan Kakak" ucap Zivq dengan lembut.
"Ziva masa depan kamu masih panjang jangan hancurkan hidup mu" kata Nita sambil menangis dan memeluk Ziva.
"Aku hancur Kak, aku sudah hancur, saat ini Kak. Aku tidak mau semakin hancur karena terlambat menolong adik ku Kak, aku mohon kak" Ziva memohon pada Nita agar Nita mau membantunya.
"Kak aku berterima kasih kalau Kakak mau membantu aku, tapi meminjam uang dari orang sebanyak itu butuh waktu belum tentu orang mau memberikanya, sementara Daffa terus menangis Kak, menahan sakit, lalu apa gunanya aku ada di sini Kak," kata Zipa sambil menangis.
"Baik lah Ziva kalau itu memang keputusan kamu, Kakak akan membantu kamu " kata Nita.
"Sekarang kamu ikut Kakak kita ketemu Mami" kata Nita.
***
Keduanya pergi, menaiki Taxi menuju sebuah Club malam. Ziva merasa kepalanya pusing karena musik yang kencang dan lampu yang remang-remang itu membuatnya ingin muntah, di tambah lagi dengan asap rokok. ZiVa benar-benar benci hal ini, namun demi adiknya apa pun akan ia lakukan.
"Siapa nama kamu" tanya seorang wanita dengan usia cukup tua namun, masih tampak segar hanya sedikit keriput di bagian matanya, tapi tetap wajahnya masih sangat cantik.
"Saya Vanya" kata Ziva ia memakai nama tengahnya, agar orang tidak memgenali Identitas aslinya itu lah yang di ajarkan oleh Nita.
"Oh panggil saya Mami" kata wanita itu.
Mereka sedang berada di ruangan wanita yang di panggil Mami itu, dia memandang Ziva dari atas sampai ujung kaki lalu menganguk.
"Mi dia adik aku jadi tolong, berikan dia laki-laki bukan dari kalangan biasa dan dia masih per*wan Mi" kata Nita.
"Oh ya"
"Karena Kakak mu Nita ini berkerja dengan bagus di sini jadi aku akan mengabulkan ke inginannya" kata Mami, Nita memang sangat dekat dengan Germo itu, bahkan entah mengapa mau mengikuti permintaan Nita.
"Baiklah kamu antarkan dia kemarnya, kebetulan ada pelanggan yang mencari gadis bening dan masi bersegel" kata Mami pada Nita dan Ziva.
"Vanya kamu ikut Nita. Dia akan antarkan kamu ke kamar mu, dan saya minta berikan servis terbaik pada pelanggan kita ini, kamu jangan buat dia kecewa, dia adalah pelanggan yang sangat royal di sini" kata Mami pada Ziva.
"Ya Mi" jawab Ziva.
"Ah tunggu dulu Vanya sayang, tadi di telpon Nita bilang kamu butuh uang, kamu butuh berapa?" tanya Mami.
Ya wanita itu memang seorang Germo tapi tidak ada yang di paksa berkerja di sana, siapa yang mau, itu yang di perkerjakan oleh Mami, bila Club lainnya suka menculik gadis Perw*n namun tidak dengan Mami, bersama Mami tidak ada yang namanya kerja paksa semua merdeka, dan berkeja suka rela,.
"Iya Mi. Vanya butuh 30 juta, buat adik Vanya yang harus di Oprasi" kata Ziva.
"Mana cukup uang segitu, Vanya itu hanya untuk Iprasi, mana untuk nebus obat, belum lagi untuk di rawar dan untuk biaya kontrol selanjutnya" kata Mami.
Aku berpikir apa yang di katakan Mami memang benar, aku tidak habis pikir aku kira semua Germo itu jahat dan kejam tapi aku melihat Mami sangat baik.
"Mami benar juga, aku engga mikir sampai disitu" kata Ziva.
"Kalau kamu kasih servis yang bagus pada pelanggan Mami. Mami kasih kamu seratu juta" kata Mami.
"Iya Mi makasih" jawab Ziva bahagia karena sebentar lagi adiknya akan di Oprasi.
Tidak ada lagi yang di pikirkan Ziva, kecuali kedua adiknya, ia sudah kehilangan kedua orang tuanya, jangan sampai ia kehilangan adiknya.
Zivanya tidak perduli lagi dengan apa yang akan terjadi nantinya, saat ini ia merasa bahagia di balik dosa yang akan ia masuki. Pikirannya sudah tidak lagi berpungsi, Nenek dan juga Tantenya pun tidak ada yang mau membantunya.
Jadi percuma saja kalau sekarang harus emohon pada mereka, itu hanya akan membuang-buang waktu saja, sementara adiknya terus menagis menahan sakit, sakitnya akan hilang bila Dokter menyuntikan obat pengurang nyeri tapi setelah obat itu hilang, sakitnya kembali lagi, ia sudah tidak tahan melihat penderitaan adiknya.
Saat ini Ziva suda duduk di samping ranjang, ia sudah berdandan di bantu Nita, bajunya sangat transparan bahkan rasanya sudah tidak ada gunanya lagi memakai baju.
Zipa meneteskan air matanya namun dengan segera ia menghapusnya dengan kasar.
"Ziva kalau kamu engga siap kita pulang ya" kata Nita, yang melihat kesedihan di wajah Ziva.
"Engga Kak aku udah siap, mulai sekarang aku harus kuat, aku adalah orang tua bagi kedua adik ku, aku tidak perduli dengan hidup ku asal adik ku bisa bahagia" kata Ziva dengan yakin tapi tetap ia dengan kuat menahan air matanya.
Seumur hidup ia tidak pernah bermimpi akan hidup seperti ini, tapi sepertinya ini bukan pilihan tapi takdir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Yusria Mumba
sabar zifa,
2023-03-07
0
Junita Junita
namanya otak nya gk bisa berpikir dengan jernih lgi...krna mlihat adik nya...takut nya setelah diri nya hancur adik nya ngk selamat 😭😭😭😭😭
2023-02-20
0
liberty
Germo baek hati yak 😅🤭
2023-02-19
0