Mau tidak mau Arsakha menggelengkan kepalanya tanda persetujuannya,Dila yang mendapat persetujuan Arsakha dengan senang melangkah menyeimbangi langkah Arsakha.
"Lo udah hubungin nomornya Aiyra?" tanya Dila.
"Astaghfirullah,ana sampai lupa." ucap Arsakha baru sadar,
Segera ia meraih ponselnya dan menghubungi nomor Aiyra,namun semuanya sia-sia sama sekali tidak membuahkan hasil,membuat ia semakin khawatir.
"Bagaimana?" tanya Dila.
"Tidak aktif." ucap Arsakha.
Terlihat Dila berfikir,mencari-cari penyebab hilangnya Aiyra.
"Aiyra hilang di acaranya Risa...." Dila terus berfikir sampai dia baru sadar akan sifatnya Risa.
"Ya tuhan..." pekik Dila membuat Arsakha kaget.
"Antum,bisa pelan sedikit tidak,saya lagi bingung dan kamu.." ucap Arsakha kesal dan ucapannya terpotong kerna Dila sudah menarik tangannya dangan mulut komat kamit.
"Udah lo jangan banyak omong,ikut gue! lo mau ketemu saudara kembar lo kan jadi elo tu diam dan ikutin aja gue okey!" ucap Dila tanpa sadar tangannya masih menggenggam tangan Arsakha.
Arsakha hanya terdiam kaku,saat tangannya ditarik Dila karena Arsakha belum pernah bersentuhan apalagi berpegangan tangan selama itu selain kepada Aiyra dan juga Ziya.
"Lo ngapain bengong sih?" tanya Dila karena dari tadi tidak mendengar sepatah kata dari Arsakha,Arsakha hanya memberi isyarat dengan matanya menunjuk kearah tangannya yang masih digenggam Dila.
Seketika Dila menghempaskan tangan Arsakha dan berjalan mendahului Arsakha karena merasa malu.
"Dila oh Dila kenapa lo ceroboh banget sih." umpat Dila pada dirinya.
"Hey tunggu,bukannya antum mau bawa saya ketemu saudara saya ya?" tanya Arsakha.
"Oh iya,menurut lo hilangnya Aiyra aneh gak?" tanya Dila.
"Iya aneh" ucap Arsakha singkat membuat Dila kesal.
"Ini orang dalam keadaan seperti ini masih aja bawaannya cuek,untung aja gue suka kalau gk gue kasi juga lo." gerutu Dila membatin.
"Nah berarti hilangnya Aiyra sudah direncanakan,kemungkinan besar Aiyra pasti berada di gudang." ucap Dila sambil mondar-mandir membuat Arsakha mengerutkan dahinya.
"Antum tau dari mana?" tanya Arsakha.
"Ya Taulah,karena gue lihat di sinetron indonesia kalau cewek suka sama cowok dan cowok itu dekat sama cewek lain pasti si cewek itu ngelakuin hal yang diluar hati nurani." ucap Dila sambil senyum Pepsodent.
"Antum kebanyakan nonton sinetron." ucap Arsakha dan melanjutkan langkahnya mengarah ke gudang,bukan karena dia percaya dengan ocehan Dila barusan hanya apa yang dikatakan Dila kemungkinan ada benarnya.
DIGUDANG....
"Kamu siapa? dan ini dimana?" ucap pria itu yang tak lain Syakir.
"Bisa tolong bukain dulu!" ucap Aiyra lembut.
"Maaf," ucap Syakir sambil membuka ikatan tangan Aiyra dengan gemetaran.
Tali yang mengikat tangan Aiyra telah lepas dan Aiyra segera membuka karung yang menutupi mukanya,karena ia sudah merasa sesak.
Betapa terkejutnya Syakir,bahwa wanita yang bersama dia saat ini adalah Aiyra,lama Syakir memandang wajah cantik berseri Aiyra hingga ia sadar akan sebuah suara Arsakha yang memanggil Aiyra.
"Aiyra.....Aiyra....Aiyra...baby girl." ucap Arsakha tak henti memanggil nama Aiyra,dan saat ia menyebut baby girl membuat Dila merasa geli.
"Eh,lo kenapa beri nama baby girl pada Aiyra sih,lebay." ucap Dila.
"Itu nama panggilan yang diberikan Amy ke Aiyra." ucap Arsakha.
"Amy itu siapa sih?" tanya Dila lagi,membuat Arsakha kesal.
"Amy itu mama atau ibu oke." ucap Arsakha geram tapi gemes.
"Yaaaaa....biasa aja donk,lagian sebutan keluarga kalian pada aneh,Amy,baby girl,atau jangan-jangan lo dipanggil baby boy donk?" ucap Dila menyelidiki.
"Iya." ucap Arsakha singkat namun dapat membuat Dila terbahak-bahak.
"Hahhahhahahhaa,sumpah gokil x keluarga lo." ucap Dila sambil menahan perutnya yang sakit akibat tertawa berlebihan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments