kami semua terdiam dengan penuturan dari kepala sekolah. menyamar menjadi murid SMA? untuk apa? itulah yang selalu berputar di otakku. apa yang sebenarnya terjadi selama aku di rumah sakit? kenapa tiba tiba ada seseorang menginginkan kami menyamar? perasaanku benar benar tidak enak.
" bagaimana? hanya satu bulan, setelah itu kalian boleh kembali ke sini. dan juga, semua fasilitas rumah maupun seragam, segalanya sudah di persiapkan oleh beliau " tutur kepsek. tawaran yang menggiurkan, namun terasa janggal.
" apa tujuan beliau? " tanyaku. dapat kulihat kepala sekolah menatapku dengan tatapan lain, dan itu semakin membuat hatiku tidak tenang. bukan tentang diriku, tapi tentang keselamatan teman temanku. aku merasa, semuanya tidak akan berjalan dengan lancar jika kami terima itu.
" alasan ya? karna beliau merasa kagum dengan prestasi dan kerja sama kalian dalam menjalin pertemanan. maka dari itu, beliau ingin memberikan hadiah ini. tujuan utamanya, yaitu agar kalian merasakan apa itu masa SMA. terlebih lagi itu di kota " ketahuan sekali jika kepala sekolah berbohong. prestasi? memangnya prestasi apa yang kami raih sehingga menggetarkan hati orang itu? kerja sama? aku rasa itu bukanlah alibi yang cocok untuk di jadikan sebagai alasan beliau menginginkan kami pergi. aku tau ada yang tidak beres, tapi aku juga tidak bisa menfitnah orang lain tanpa bukti. lagi pula, orang itu mungkin hanya berbaik hati kepada kami. tapi mengapa perasaanku tak setenang itu?
" KAMI SETUJU " aku menoleh dengan cepat ke arah samping. semua teman temanku langsung menyetujui tawaran itu. sepertinya selagi aku berfikir, mereka sudah berdiskusi dengan hal ini. aku mendesah pasrah, jika itu keputusan mereka aku hanya bisa mengikuti saja.
" baiklah jika kalian sudah setuju, kalian bisa kembali ke kelas. dan untuk maulida, tinggal di sini sebentar. ada yang ingin bapak sampaikan dengan kamu secara pribadi " aku mengangguk gugup lalu menoleh ke arah teman temanku yang kini pergi meninggalkan ruangan, sehingga menyisakan aku dan kepala sekolah ardani ini.
" a-ada pak? " tanya gugup. " maulida. bapak tau kamu menyadari kalo alasan yang bapak berikan tadi adalah suatu ke bohongan " aku terdiam dengan perasaan yang semakin kalut. ternyata dugaanku tidak salah, kepala sekolah memang berbohong.
" lalu? apa alasan sebenarnya? " tanyaku tanpa berani menatap wajah beliau.
" alasan utama beliau memberikan penawaran ini adalah... " aku menghentikan nafasku menunggu lanjutan dari pak ardani. semoga alasan yang tidak gila.
" KAMU NAK " detik itu juga tubuhku langsung tersandar di biding sofa. kaget sekaligus lega. aku pikir beliau memberikan alasan yang gila, ternyata cuma karna aku.
" tu-tunggu!! saya?! " seketika aku menyadari ucapan dari pak ardani tadi. kenapa harus aku? kan dari awal kisah tadi aku udah bilang, kalo aku itu tidak semenarik itu. lalu? seberapa bodohnya orang itu.
" bapak juga tidak tau dengan jelas alasannya, yang pasti beliau ingin kamu harus hadir ke kota nanti " jawab pak ardani mampu menyulut emosiku, namun dengan sekuat tenaga aku menahannya.
" lalu jika bapak tidak tau pasti alasannya, kenapa harus menerima tawaran itu? " tanyaku dengan berani menatap beliau dengan raut datar.
" bapak sebenarnya juga tidak ingin kalian pergi. tapi keputusan itu ada di tangan kalian, jadi bapak harap setelah memberitahunya kalian akan menolak. tapi tak di sangka kalian malah menerimanya " ujar pak ardani dengan penuh penyesalan.
" seharusnya bapak menolak itu tanpa harus memberi tahu kami. sekarang apa? astagfirullah hal azhim " aku memijit keningku yang terasa pusing. aku juga tidak ingin menyalahkan beliau. takdir macam apa ini ya allah.
" bapak sudah menolaknya, dengan alasan kalian harus pokus belajar. terlebih lagi kamu juga baru beberapa hari ini keluar dari rumah sakit. tapi beliau bersikeras, dan berkata ingin menyampaikannya secara langsung. jadi bapak lebih memilih menyampaikannya dan berkata jika kalian menolak, dia tidak boleh memaksa, dan sebaliknya jika kalian menerima bapak tidak bisa mencegah " jelas kepala sekolah.
" huft ya sudah saya terima saja. tapi pak, tolong rahasiain ini dari yang lain. kita gak tau apa yang orang itu inginkan dari saya, jadi saya harap yang lain gak tau dulu. biar saya yang selidiki nantinya " ucapku penuh harap.
" tentu. kamu juga berhati hatilah " aku mengangguk sopan lalu segera pamit.
semua yang sudah di takdirkan akan terjadi, dan kita tidak bisa menghindari itu kemanapun pergi. karna takdir akan selalu dapat menemukan kita. dan satu satunya cara agar terlepas dari takdir itu maka melaluinya. karna, sekuat apapun menghindar, yang sudah di takdirkan untuk kita, akan selalu terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
zsarul_
hai thorr salam kenall 🤗
aku mampir nih thorr
semangatt yaa
yuk baca juga cerita aku yang judulnya CONVERGE!!
dijamin baper deh bacanyaa 😍
mari saling support thorr ❤️
thanks
2021-02-28
0
ANAA K
next up thorr
2021-02-26
1
re
lanjut next episode
2021-02-24
0