Zara menyingkirkan dirinya, memberi ruang pada pasukan bos yang baru saja datang.
Arya menatap tajam zara, "gadis ini, sesukanya aja bilang gue ayam ishhhhh"
zara yang merasa terintimidasi dengan tatapan arya hanya nyengir kuda memperlihatkan gigi putihnya seraya berkata "mari pak ayam,,eh ma..maksud saya pak arya" cengirnya.
"hisssss ayo cepetan kamu masuk" ucap arya
meethink dalam rangka perkenalan itupun dimulai, semua kariawan baru memperkenalkan dirinya dan di bagian apa posisi mereka.
Setelah meethink selesai semua kariawan baru kembali ke tempatnya masing-masing, termasuk zara. zara berjalan lunglai menuju ruangan divisinya, baru hari pertama bekerja rasanya pikirannya menjadi ambyar gara-gara bos & managernya itu. semangat 45 nya menyusut entah kemana.
zara diarahkan oleh ketua divisi untuk menuju meja kerjanya dan melakukan tugas pertamanya. tugas harian mingguan bulanan bahkan tahunan ada, setumpuk berkas zara pandangi, "herrrrrr miris amat idup gue". gumamnya
" zara kalo udah selesai tolong langsung kasih ke pak Al ya " perintah Risya selaku ketua tim divisi keuangan.
" baik mba ". pasrahnya
3 jam berlalu, setumpuk berkas yang tadi menumpuk kini hanya tersisa beberapa saja, zara meregangkan ototnya yang terasa pegal. " berasa abis tempur badan gue ". gumamnya
" zara, gimana? udah selesai semuanya?" tanya risya
"belum mba, tinggal 5 berkas lagi".
" ya udah cepet kerjain, masih bengong bae. harusnya udah beres nih ". sewotnya
"beres beres gundulmu, kenapa gak lo aja yang kerjain. isshhh". batinnya menggerutu
sebenarnya memang itu tugas Risya, namun seperti sudah menjadi tradisi bahwa yang baru harus menerima apapun perintah dari seniornya.
Setelah semua berkas telah zara rampungkan dia bergegas menyerahkannya pada Pak CEO yang gantengnya teu katulungan.
disinilah zara sekarang, di depan pintu ruangan sang CEO.
" ishhh kenapa mendadak gugup gini si "
tok..tok..tok...
" masuk " sahutnya dari dalam
zara berjalan menunduk dengan setumpuk berkas yang dikerjakannya.
"apa semua udah beres?"
"udah pak"
"taro disini". Al menunjuk mejanya dengan dagunya, sedikit melirik pada gadis cantik yang akan menjadi korbannya. " haah maafkan aku gadis kecil " batin Al.
"saya permisi pak"
"ok, saya akan panggil kamu lagi kalo ada kesalahan yang harus kamu revisi"
"baik pak, permisi"
Al mengangguk tanda mempersilahkan zara untuk pergi. "saatnya permainan dimulai". seringai licik muncul dari bibirnya yang seksi..
sesaat setelah zara pergi arya memasuki ruangan Al.
" gimana? udah lo selidiki latar belakangnya?"
" Al gue ini manager disini, kenapa lo kasih gue kerjaan yang kaya beginian si. gue berasa kaya detektif ". arya menggerutu, pasalnya pekerjaan yang Al berikan selalu melenceng jauh dari posisinya saat ini.
" sttttt lo cukup jawab aja pertanyaan gue, udah beres belum?"
" isshhhh kalo bukan sahabat males lah gue nurutin lo, nih udah beres semua ".
Al melihat data-data yang diberikan arya, senyum licik seketika terbit dari bibirnya.
" jadi bapaknya bekerja di pabrik kita?"
" ya,,dan itu akan memudahkan rencana lo".
" ok, jalankan sekarang juga. besok harus beres".
" sesuai perintah yang mulia". arya memutar bola matanya sedikit kesal pada sahabatnya yang sialnya atasannya juga. mau tidak mau arya harus mau begitulah kiranya semboyannya.
⚘⚘⚘⚘⚘
malam harinya zara berkumpul bersama kedua orang tuanya sehabis makan malam mereka. namun suara dering ponsel mengganggu aktifitas mereka.
"yah, hp ayah bunyi tuh" ucap ibu
ayahpun segera mengangkat sambungan telponnya karena manager tempatnya bekerja yang menghubunginya.
setelah sambungan telponnya berakhir ayah hanya diam matung. entah apa kesalahannya hingga dia dipanggil ke kantor pusat perusahaan.
lanjut di next episode ya....🙏🙏😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 297 Episodes
Comments
Ita rahmawati
penasaran
2024-02-20
0
Noer Anisa Noerma
sebenarnya apa yg d rencana kan oleh Al sih
2022-05-22
0
Umriyah Purnawati Sholikhah
maaf ya thor harusnya meeting bkn meethink,,,karyawan bkn kariawan🙏
2022-04-13
0