2

Agatha terhenyak saat Jeno melempar tubuh kecilnya ke sofa. Agatha menatap Jeno penuh kekesalan. Rasanya ingin berontak tapi lagi - lagi keberaniannya menguap.

"Tatapan lo!" desis Jeno seraya meraih kasar tangan Agatha, membuat Agatha bangun dengan sedikit terseret.

"Sakit kak" cicit Agatha dengan pandangan yang kembali bergetar takut.

Jeno menarik tengkuk Agatha, dengan rahang mengeras dia tatap Agatha hingga ketakutan.

Jeno masih tidak terganggu, dengan di lingkupi rasa kesal dia melepaskan Agatha.

Jeno merasa semakin tidak terkendali saat menatap Agatha yang semakin mirip dengan sang ibu yang kini entah di mana dengan suami brondongnya.

Wajah dengan ekspresi lembutnya dan senyum hangatnya yang dulu pernah Jeno lihat benar - benar membuat Jeno hanya ingin menyakitinya, membuatnya hancur. Agatha adalah pelampiasannya atas kekecewaannya terhadap kenyataan.

Jeno benar - benar tidak terkendali, bahkan tanpa sadar Jeno hampir saja mencekik Agatha kalau saja isakan Agatha tidak terdengar.

Jeno terengah seraya mundur satu langkah menatap Agatha yang kini semakin terisak dengan tubuh bergetar ketakutan.

Jeno menatap tangan Agatha yang di cekalnya kuat. Jeno melepas tangan Agatha yang kini memerah.

Jeno menyugar rambutnya hingga acak - acakkan lalu menggeram kesal. Di tatapnya kembali Agatha.

"Terlanjur, engga akan bisa mundur.." gumam Jeno seraya menarik Agatha.

...***...

Jeno melilitkan handuknya di pinggang lalu berlalu keluar menghampiri Agatha yang tengah duduk dengan tatapan menatap jendela yang belum tertutup.

terlihat penuh beban dan mati rasa. Jeno berusaha tidak terganggu, semua salah orang tuanya yang mengusiknya.

Jeno mengusap sekilas kepala Agatha."Mandi!" perintahnya dengan tegas. tindakan dan ucapan benar - benar bertolak belakang.

Agatha beranjak dengan lesu, tenaganya benar - benar terasa habis. Jiwanya terasa kosong.

Jeno meraih ponselnya yang terus berdering. Beberapa panggilan tak terjawab dari Oska. Jeno pun mendial nomor Oska.

"Hallo Wa! Ck! Asyik bener muasin si dedek sampe lupa sama kite - kite.." sembur Oska.

Jeno mengabaikannya."Kenapa?" tanyanya malas.

"Oh itu, malam ini kita mau nongkrong di club si Ansor mau ikut? Kalo mau kita pesenin tempat sama cewe haha.." tawa Oskar menggelegar penuh kesenangan.

Jeno masih tidak terganggu."Engga, cape.."balas Jeno seraya membuka kamar mandi.

Jeno menatap Agatha yang berdiri hampir telanjang menghadap kaca tanpa sadar dengan kedatangannya.

Tanpa kata Jeno mematikan sambungan secara sepihak lalu menyimpan ponselnya asal.

Jeno menatap Agatha dari atas hingga bawah, tubuhnya memang bagus, pantas saja dirinya suka.

Belum sempat Jeno mendekati Agatha, ponselnya kembali berdering membuatnya berdecak sekaligus membuat Agatha tersadar.

Jeno meraih ponselnya, ternyata dari sang papa.

"Ada apa?" sapa Jeno saat ponselnya menempel di telinga.

"Kamu sapa papa kayak gitu? Dasar anak bandel! Dan ini apa? Kamu habisin uang buat apa sampe hampir 50 juta. Kamu masih sekolah Jeno!" amuknya di sebrang sana.

Jeno meringis malas."Udah? Jeno tutup!" kesalnya.

"Tunggu! Kamu jaga Agatha kan? Papa pulang minggu depan sama mama Agatha, kita pulang sekaligus bicara soal pernikahan mama Agatha sama papa.."

Dengan tidak sopannya Jeno mematikan sambungan lalu melempar ponselnya hingga rusak terpecah belah di lantai.

Nafas Jeno memburu, merasa kesal karena tidak ada satu pun yang mengerti dirinya. Entah itu ibu entah itu ayahnya, keduanya sama saja hanya berkehendak semaunya tanpa memikirkan perasaannya. Baik dia pun mulai saat ini akan bertindak seenaknya.

Jeno berbalik menatap Agatha yang sudah memakai Kimono.

Jeno menangkup kedua pipi Agatha."Hamil anak gue oke?" tanya Jeno dengan smirk menghiasi bibirnya.

Jeno benar - benar sudah hilang kendali, marah, kecewa, merasa tidak adil. Semua rasa yang menyakitkan seolah terkumpul dalam jiwanya hingga membentuk karakter baru dalam dirinya.

Jeno tidak akan baik lagi, karena kenyataan pun jahat padanya.

***

 "Hamil anak gue oke?"

Setelah mengucapkan itu Agatha pikir dirinya akan kembali melakukan hal terlarang itu. Tapi Jeno malah berlalu pergi meninggalkan rumah, bahkan sudah hampir dua hari Jeno tidak ke rumah dan tidak menjemputnya sekolah.

Agatha melambaikan tangannya ke Renami yang sudah di jemput Omnya.

Agatha duduk di bangku halte yang sudah cukup sepi. Mungkin karena pulangnya kesorean.

Agatha menatap ponselnya dengan penuh keraguan.

Kalau meminta sang kakak untuk jemput takutnya dia akan kembali menyakitinya. Tak ingin mengambil resiko Agatha pun memutuskan untuk membuka app ojek online.

...***...

Agatha menatap sekeliling rumah. Pembantu di rumah sudah pulang dari cutinya, rumah pun tidak terlalu sepi.

"Mau makan apa non? Bibi masakan.."

Agatha menggeleng."Belum mau, Agatha ke atas dulu ya bi. Bibi istirahat aja pasti cape baru nyampe."

"Makasih non.."

Agatha pun berlalu menuju kamarnya dengan lesu. Tugas sekolah benar - benar menumpuk karena sebelumnya tidak sekolah.

Agatha tersentak kaget saat melihat Jeno tengah duduk di kasurnya dengan bermainkan ponsel.

"Udah pulang?" tanya Jeno masih dengan menatap ponselnya.

Agatha melangkah masuk dengan penuh keraguan, menutup pintunya dengan penuh kecemasan.

Jeno memasukkan ponselnya ke dalam saku lalu beranjak seraya melangkahkan kakinya menghampiri Agatha yang berdiri kaku di depan pintu.

Jeno menarik tengkuk agatha lalu mengecup pipi Agatha. Tanpa Jeno sadari, ada rindu yang merasukinya. Setelah melihat wajah ketakutan Agatha, dia merasa lega dan puas.

kalau saja Jeno peka akan perasaannya mungkin dia tidak akan menyakiti lagi Agatha.

...***...

Jeno menyandarkan punggung polosnya ke kepala kasur dengan tangan sibuk mengotak - ngatik ponsel.

Agatha yang berada di sampingnya menggeliat pelan, membuat Jeno melirik ke arahnya dengan acuh.

·Me

Kalo cewek gue udah ada, gue cuma mau uang.

·Bratha

Buat apa? Bokap lo ga kasih emang?

·Me

bokap gue? semua kartu di blokir gara - gara balapan waktu itu habis 50jt..

·Bratha

Gue cuma minta lo ancurin hubungan mereka, gue ga akan bisa diem! Dia selingkuhin gue, berani banget emang dia itu! Soal uang gue kirim mau lo berapa?

·Me

20jt, kalo kartu gue udah balik tenang gue bayar..

Jeno melempar asal ponselnya lalu turun dari kasur, meraih celananya.

Di tatapnya Agatha yang masih terlelap. Dengan tidak berperasaan Jeno menarik tangan Agatha hingga terbangun.

"Bangun! Cepet!"bentak Jeno.

Agatha melenguh lesu."Tangan Agatha sakit kak, kepala Agatha pusing." aku Agatha dengan menatap Jeno sayu.

Jeno berdecak."Ga mau tahu, turun! Mandi! Siap - siap, kita keluar!"

Agatha menarik nafas panjang, padahal dirinya jujur. Kepalanya berat.

...***...

"Semester depan gue mau lo pindah sekolah ke sekolah gue. Gue engga mau sampe lo hamil anak orang" celetuk Jeno dengan masih fokus menatap jalanan.

Agatha menoleh dengan menatap Jeno kecewa dan kesal."Agatha ga pernah ngelakuin hal aneh kayak gitu selain sama kakak.." balas Agatha pelan. Tatapan Agatha semakin terlihat terluka.

"Aneh? Itu normal." santainya. Jeno benar - benar sudah gelap, jiwanya yang baik tenggelam karena luka yang di akibatkan oranf tuanya.

Agatha kembali diam menatap jalanan yang macet di tambah sedang lampu merah. Agatha menoleh saat merasakan tangan hangat Jeno mendarat di tengkuknya.

Jeno menatap Agatha tajam."Lo liatin cowok?" suaranya yang maskulin itu terdengar dingin.

Agatha kebingungan."Ha?" beonya dengan takut.

Jeno memutar kepala Agatha cukup kasar. Agatha kembali menatap ke arah yang sebelumnya dirinya tatap walau sebenarnya saat itu tatapannya kosong.

Di sana ada Kumpulan anak muda yang kini tengah berbincang dan tertawa.

Kepala Agatha kembali di tarik Jeno.

"Apa? Mau ngelak?" tanya Jeno dengan sedikit menjambak rambut Agatha tanpa Jeno sadari.

Agatha menggeleng pelan."Engga, maaf.." cicitnya ketakutan.

Jeno melepas genggamnya itu lalu kembali melajukan mobilnya karena lampu sudah berubah hijau.

"Berani lo main di belakang gue! Abis lo!"ancamnya dengan penuh penekanan.

...***...

Terpopuler

Comments

Adelina Damayanti

Adelina Damayanti

si Jeno anak setan ya thor

2021-07-01

0

Ita Ta'nifah

Ita Ta'nifah

jeno dan aghata gambaran anak anak korban brokenhome
warning buat para orang tua

2021-01-21

1

Prince SuhoLee ❤

Prince SuhoLee ❤

jeno broken home agatha yg jadi korban, huft

2021-01-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!