bab 4. Perhatian

Hari ini senin seperti biasa waktunya upacara bendera. Kami berbaris sesuai kelas masing masing, aku baris di nomor dua dari belakang, di belakangku ada Reza dan Kevin.

"kok jadi gak panas " pikirku sambil mendongak ke atas

"Eh maaf maaf " saat kepala belakangku tak sengaja menabrak orang di belakangku

"udah lihat depan aja jangan berisik" bisiknya di telingaku

Pantas saja gak terasa panas ternyata ada Kevin dibelakangku, tapi kok jaraknya mepet banget sama aku. Biarlah toh aku gak minta dia buat nutupin. Perintah bubar barisan menggema menandakan selesai upacara. Aku langkahkan kakiku ke toilet sebentar sebelum pelajaran dimulai.

"Itu kan Kevin dan kak Vio, mereka kelihatan akrab banget bukannya Kevin baru beberapa hari disini?Ada hubungan apa ya mereka" pikirku lagi sambil melihat mereka dari kejauhan

Dapat aku lihat mereka tersenyum dan tertawa, padahal kalau denganku dia jarang tersenyum apalagi tertawa, hanya sikapnya saja yang lembut padaku berbeda dengan ke yanh lain. Ternyata Panasnya mentari pagi ini tak sepanas kala aku melihat Kevin berbicara dengan kak Vio. Sekolahku memang ada istirahat 15 menit setelah upacara bendera.

"Ganjen banget sih tuh cewek" gerutuku dalam hati

"Ehh.. ngapain juga aku pikirin dia kan bukan siapa2 ku lebih baik aku ke kelas " lanjutku dalam hati

Akhirnya aku putuskan untuk kembali ke kelas menyusul teman2ku yang lain. Sampai di kelas aku seperti biasa langsung duduk dan membaca novel kesukaanku. Aku tak tau kapan Kevin kembali karena aku terlalu fokus ke novelku sampai aku mendengar teriakan Reza.

"Selamat bro, baru dua hari disini udah dapatin cewek paling populer disekolah ini" teriaknya

Aku tersadar dan melihat mereka berdua di depanku. Jadi mereka sudah jadian, kenapa rasanya sesak sekali dadaku. Aku memang bodoh mana ada cowok sekeren dan seganteng Kevin suka sama aku. Dilihat dari segi manapun memang kak Vio lebih dari segalanya.

"Siapa yang jadian?" Ku dengar Yanti bertanya pada mereka

"Nih si Kevin Jadian sama kak Vio, cewek populer di sekolah" jawab Reza

"Wahhh selamat donk, kalau gitu jangan lupa PJ ya Vin" jawab Sari menimpali

Aku hanya diam mendengarkan pembicaran mereka. Ku lihat Kevin hanya tersenyum menanggapi omongan mereka, sesekali mata kami bertemu dan aku cepat2 mengalihkan pandangan. Rasanya sakit banget, aku terlanjur jatuh cinta sama dia dan dia termnyata mencintai orang lain, tapi gak mungkin juga dia suka sama aku kenal aja baru kemarin dan juga aku bukan tipe cewek sempurna untuk cowok seperti Kevin.

"Aku ke UKS dulu ya teman2, kepalaku tiba2 pusing" ucapku tiba2 kepada mereka

"Kamu kenapa Ray? Apa perlu aku ijinin pulang ke guru piket?" Tanya Sari padaku

"Gak perlu Sar, aku mau istirahat sebentar di UKS aja nanti kalau sudah mendingan aku kembali ke kelas" ujarku

Ku lihat Kevin melihatku dengan sorot mata yang sulit di artikan. Entah apa yang dipikirnya tapi aku ingin cepat cepat pergi aku gak mau semua orang tau kalau aku sedih.

"aku anterin ya Ray, takutnya kamu kenapa napa" tanya Yanti

"gak perlu Yan, aku bisa sendiri kok" balasku

"Ray, kamu itu lagi sakit biarin mereka mengantarmu ke UKS atau kamu mau aku anterin aja?" sahut Kevin

"Kenapa jadi mau nganterin aku sih Kevin, niatnya kan mau menghindar dari dia" pikirku

"Gak usah deh kalian di sini aja,Aku pergi sekarang" lanjutku yang langsung berjalan keluar kelas tanpa menunggu jawaban dari mereka.

Aku melangkah secepat mungkin menuju UKS mengabaikan murid2 kelas lain yang memandangku rendah. Aku membaringkan tubuhku di ranjang UKS untuk menenangkan pikiranku. Ku tutup mataku meski aku tidak tertidur. Samar2 aku mendengar seseorang memasuki ruang UKS tapi aku tetap berpura2 tidur entah siapa yang datang, aku merasa dia berjalan mendekati ranjangku. Kurasakan dia membelai rambutku dan menggenggam tanganku . Siapa dia??

Aku merasakan nafasnya semakin dekat ke wajahku, aku hendak membuka mata tapi kurasakan dia mencium keningku . Jantungku berdetak kencang tapi mengapa aku merasa nyaman.

"Cepat sembuh dan jangan sakit lagi" ku dengar suaranya yang familiar

Deg

Itu suara Kevin, kenapa dia melakukan ini? Bukankah dia sudah memiliki pacar?

Pikiranku berkecamuk antara sedih dan bahagia, setelah beberapa saat ku rasakan genggaman tangannya tak terasa lagi kemudian terdengar pintu di tutup.

Ku buka mataku pelan2 memastikan tak ada orang lagi. Ku edarkan pandanganku kulihat di atas nakas ada roti dan air mineral, pasti dia yang membawakan.

"Ya Tuhan, apa itu benar benar Kevin? Tapi kenapa dia melakukan ini? Perhatiannya akan membuatku semakin salah paham, mulai sekarang aku harus jaga jarak dari Kevin. Aku gak mau nanti orang2 berpikir aku pelakor" gumamku pelan.

Aku semakin bingung dengan hatiku sendiri, apa yang harus aku lakukan. Apa sih yang di inginkan Kevin padaku?, kenapa sikapnya begitu lembut? jika dia suka sama aku gak mungkin dia akan jadian dengan orang lain. Pikiran ku tambah bingung memikirkan kelakuan Kevin tadi, akhirnya ku putuskan untuk menghubungi kak Gilang saja menjemputku pulang, percuma saja aku di sekolah gak konsen pikiranku.

"Assalamualaikum kak" sapaku setelah panggilan terhubung

"Waalaikumsalam dek, ada apa kok tumben telpon abang jam segini?"

" abang bisa jemput aku nggak, aku lagi gak enak badan kak pengen pulang, kalau ... " belum selesai sudah di potong sama abang

"Tunggu sebentar kakak berangkat sekarang"

Tuuuttttttt panggilan berakhir

"Kebiasaan kakak ini kalau khawatir langsung matiin aja gak pakek salam" huuufffft aku menghela nafas panjang.

Sekarang memang jam pelajaran ke 2. Sebentar lagi jam istirahat. Semoga kak Gilang datang sebelum jam istirahat tiba.

Di tengah lamunanku tiba2 pintu di buka cukup keras, kulihat kak Gilang dengan nafas ngos2an mendekat kearahku kemudian memelukku.

"Kamu gpp sayang?" Tanyanya sambil memeriksa keningku

"Gpp kok cuma pusing aja kak, ayo pulang aku mau istirahat di rumah" jawabku kemudian

"Iya ayo dek, kakak sudah ijinkan" jawab kak Gilang sambil menuntunku turun dari ranjang

Kami berjalan keluar UKS bertepatan bel istirahat berbunyi. Beruntung belum banyak siswa yang keluar hingga tak menimbulkan masalah. Kami terus berjalan menuju mobil kak Gilang. Kami langsung masuk mobil dan kak Gilang langsung melajukan mobilnya menuju rumah.

Aku harus memikirkan bagaimana aku harus bersikap di depan Kevin, menjauh atau bersikap biasa aja. Entah lah ku pikirkan esok .

Tanpa ku kami sadari ada sepasang mata yang melihatku masuk ke mobilnya kak Gilang. siapa???

Rasa sakit timbul jika cinta itu telah datang dan berakhir untuk orang lain

~Raya Putri~

################################

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Alyn azzis

Alyn azzis

yaa ampyuun rayaaa kok pelakor see jdi geuwemezz deh sm raya😖😖😖

2021-07-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!