02. The Human High School.

Minggu, 7 Januari 2051

06.00 AM

Aku sedang berada di perjalanan menuju ke perkotaan, aku dan Kak Brian berangkat dari AOM pagi-pagi begini karena dari AOM ke perkotaan memang cukup jauh.

AOM memang sengaja dibangun di daerah terpencil, kan tidak lucu kalau di perkotaan orang-orang melihat ada beberapa orang memainkan sihir elemen mereka dengan santai. Bisa lari terbirit-birit mereka...

Tapi kalau kalian pikir AOM adalah bangunan kumuh, yang peralatannya seadanya, itu salah.

AOM adalah bangunan megah dan elit lengkap dengan teknologi modernnya untuk menciptakan manusia super yang diberi nama Mutan, atau yang lebih tepat nya lagi, tempat dimana manusia dijadikan bahan percobaan.

Sebenarnya, tidak se-menyedih kan itu kok dijadikan 'bahan percobaan'... kami para mutan tidak dipaksa untuk itu, lagi pula aku sendiri bersedia saja kalau itu untuk niat yang baik.

Lagi pula, kurasa ini keren.

"Sudah dekat, Kak?"

"Sebentar lagi sampai."

Aku membawa sebuah koper yang cukup untuk memuat pakaianku selagi tinggal di asrama sekolah ini sampai.. secepatnya aku bisa menemukan chip itu.

Omong-omong, ini adalah pertama kalinya aku terjun langsung ke lapangan untuk melaksanakan sebuah misi.. jadi, kalau aku bilang aku tidak takut, itu bohong sekali.

Huhh.. Semoga saja mudah..

"Tenang saja, ini akan mudah." ujar Kak Brian memudarkan lamunanku.

Ya, dia bisa membaca pikiran, dan itu sebenarnya meresahkanku.

Eh!?

Ups...

"Maaf." ujarku meringis.

Kak Brian hanya terkekeh kecil.

Baiklah aku tidak akan membatin lagi.

"Claire, sudah sampai nih."

Aku mengadahkan kepalaku dan melihat bangunan yang-

Astagaa..

Bahkan ini lebih mirip AOM dari pada sekolah.

Mungkin bedanya adalah, di depan bangunan AOM sudah ada beberapa orang yang berkeliaran dengan kekuatan supernya dengan santai, tapi disini hanya ada manusia-manusia biasa yang juga baru sampai, turun dengan koper nya, sama seperti yang kulakukan sekarang.

Hmm... pasti membosankan ya jadi manusia biasa?

Ke sekolah jalan kaki... maaf saja tapi kami teleport.

Hahahaha, aku bukannya meledek loh.. aku hanya...

... ya, baiklah aku meledek. Pffftt maaf semua.

"Claire."

Aku menoleh ke arah Kak Brian yang ikut turun dari mobil nya, dia menyerahkan sesuatu.

"Ini earzoom spy dalam bentuk anting, kamu bisa memakai ini untuk berkomunikasi, dan tentang kekuatanmu, jangan pernah tunjukkan kepada siapapun jika tidak sangat mendesak."

Hah? Untuk apa earzoom-nya? Bukankah aku sendirian dalam misi ini?

"Tapi, kan aku sendirian... mau berkomunikasi sama siapa?"

"Terima saja, ini akan berguna." ujarnya lalu tersenyum.

Ya sudah lah, aku mengambilnya pasrah.

"Saya mengantarmu sampai sini saja, masuklah!"

Aku mengangguk, "Terimakasih." ujarku lalu berjalan masuk ke dalam lobby sekolah ini.

Kata Kak Brian, aku sudah didaftarkan di sini kemarin, jadi aku tidak perlu ke ruangan kepala sekolah untuk mendaftar lagi, aku hanya perlu menunggu di ruang tunggu sampai namaku dipanggil, lalu aku akan diberi nomor kamar asrama, sudah itu saja katanya.

Huhh..

Aku sedikit gugup, walaupun sudah mempelajari semua tata cara bela diri dan basic skill mata-mata sejak kecil di AHS (Sekolahku tercinta Agent High School), tapi tetap saja.. bagaimanapun juga aku tak punya pengalaman.. dan jangan lupa, yang terpenting ialah.. MEREKA SEMUA INI MANUSIA BIASA!

Bagaimana kalau aku ketahuan? lalu mereka mengejarku untuk berusaha membunuhku sambil berteriak, "MONSTER! MONSTER!" Ah, aku merinding membayangkannya...

Daritadi aku hanya melihat-lihat kearah pintu masuk yang memperlihatkan murid-murid baru dan mungkin murid lama, aku hanya menebak dari apa yang mereka bawa saja. Kalau membawa koper, berarti murid baru, iya kan? Murid lama pasti barang-barangnya sudah ada di asrama.

Kali ini ada seorang perempuan berjalan masuk ke lobby, aku langsung mendengar bisik-bisikkan dari para lelaki yang membicarakannya.

Aku yakin pembicaraan mereka tidak jauh dari kata 'Astaga.. dia cantik sekali' atau yang semacam itu. Karena memang se-cantik itu.. aku jadi sedih. Haha.

Sementara itu, perempuan-perempuan di sebelahku terus membicarakan seorang laki-laki yang sedang berjalan dari depan lobby tapi dia tidak membawa koper nya, dia hanya membawa ransel yang tidak mungkin muat untuk pakaian selama 3 tahun, mungkin dia bukan anak baru.

Astaga!

Kenapa rambutnya di cat putih begitu? Tadinya kukira dia ber-uban, tapi dia cukup keren untuk seukuran manula jika itu memang rambut aslinya. Hahahaha..

Dia sempat melirikku sekilas, tidak lama kemudian namaku dipanggil melalui speaker.

"Claire Harlyn!"

Aku langsung berdiri dan menghampiri sebuah ruangan dimana bertuliskan,

'Ruang Informasi'

Lalu aku masuk kedalam ruangan itu.

Di dalam, ada seorang wanita paruh baya yang mengenakan pakaian casual yang.. tentunya modern.

"Saya Claire Harlyn, bu."

"Oke nak, ini nomor kamar asramanya, seragam sudah ada di kamarmu." ujarnya sambil menyerahkan kartu kamar yang bertuliskan '395'.

"Asramanya ada di gedung belakang dari gedung utama sekolah.. by the way, satu kamar di isi tiga orang ya, jadi kamu punya roommate."

"Oke, Bu. Terimakasih."

Aku keluar dari Ruang Informasi tadi, lagi-lagi suara-suara riuh langsung menembus indra pendengaranku, kali ini ada 2 perempuan yang turun dari satu mobil, mereka tidak membawa apa pun.. kurasa mereka murid lama.

Salah satu perempuan itu menoleh ke arahku dari jauh.

Tunggu.. ini perasaanku saja atau dia memang menatapku dengan tatapan kaget..?

Perlahan tatapan kaget itu berubah menjadi.. lega(?)

Aku spontan melihat pakaian yang kukenakan. Tak ada yang salah kok dengan pakaianku, atau ada sesuatu di wajahku ya?

Aku yang merasa tidak enak diperhatikan terus, hanya tersenyum sekilas kepadanya lalu pergi. Aku ingin cepat-cepat sampai ke asrama untuk berkaca.. apa ada sesuatu di wajahku?

Aku berjalan ke asrama, sesuai dengan petunjuk yang tadi.

"Hei!" Ujar seseorang dari belakang.

Aku langsung menoleh ke belakang. Seorang perempuan dengan wajah manis bersiap ingin menyebrang jalan, setelah sampai di sisi jalan yang sama, ia berjalan ke arahku.

"Tunggu sebentar." ujarnya dari jauh.

"Ehm.. maaf, apa kamu jatuhin ini?" Lanjutnya sambil menyodorkanku sebuah-

Ehh... seperti tidak asing..

AH!

EARZOOM-KU!

Ya ampun! bisa gawat kalau earzoom ini tak dalam bentuk anting! Masa belum apa-apa sudah ketahuan, bisa di rajam batu aku oleh orang-orang disini...

"E-eh iya.. makasih ya!" ujarku seraya mengambil anting kecil yang berwarna hitam itu.

"Sama-sama," ia tersenyum manis, "ngomong-ngomong .. Aku Ruby Chase, biasa dipanggil Ruby." katanya sambil mengulurkan tangan.

"Aku Claire, Claire Harlyn" Aku tersenyum, lalu menjabat tangannya.

Aku tersentak.

Seperti ada sesuatu yag masuk ke dalam tubuhku...

Aneh.. apa hanya angin lewat?

"Salam kenal Claire!" ia tersenyum semakin lebar, seolah tau kelemahan orang-orang ada pada senyumannya yang membuat lelaki ingin menampar tembok rasanya. Jangan khawatir, aku pun juga ingin menampar tembok kok.. jiwa insecure-ku sebenarnya bukanlah tipikal yang tahan banting.

"Kamarmu nomor berapa?" Lanjutnya.

"Kamar 395." jawabku gugup.

Perlu dicatat di rekor dunia, seorang agen mutan amatir mengobrol untuk pertama kalinya dengan manusia biasa!! Wah, bukankah menegangkan?! Tentu saja iya! Jantungku sudah berdegup kencang takut ketahuan.

"Waahh, kita bersebelahan dong! Aku di kamar 394, nih!"

Eh, pas sekali?

"Baguslah, nanti sering-sering main ke kamarku yaa.. hahaha." ujarku (mencoba) ramah.

"Okee! Eh- aku lupa sesuatu! Maaf Claire, aku duluan yaa.. bye!" Ruby melambai-lambaikan tangannya ke arahku, lalu bergegas pergi.

"Eh iya.. bye!"

Fiuuhh, hampir saja.

Kenapa aku bisa seceroboh itu sampai earzoom-ku terjatuh?

Ahh, aku harus lebih berhati-hati..

○○○

Aku sudah sampai di lobby asramanya, dan berjalan memasuki lift, kurasa ini lebih seperti hotel, ya apapun itu.. aku ingin beristirahat secepatnya.

Aku sampai di lantai 3, karena kurasa kamar 300 keatas ada di lantai 3, dan dugaanku benar, aku sudah ada di depan pintu yang bertuliskan '395', lalu aku mengetuk pintu, dan menempelkan sidik jari telunjukku agar bisa terbuka.

Darimana aku tahu? Karena tidak mungkin di sekolah yang teknologi nya sudah se-modern AOM masih menggunakan gagang pintu, kecuali ruangan Kak Brian yang masih memakai gagang pintu, kudengar.. dia yang melarang untuk diganti dengan teknologi modern, aku tidak tahu kenapa.

Ketika aku masuk, ada seorang perempuan yang sedang membaca novel di kasurnya, dua kasur lagi masih kosong.

"Hai.." sapaku pada perempuan itu.

Dia menoleh, "Ehh, haaii!" ujarnya antusias.

"Maaf, aku lagi keasikkan baca tadi, jadinya gak sadar kamu datang." lanjutnya.

"Eh iyaa.. gak apa-apa kok." ucapku lalu tersenyum.

"Ayo masuk, jangan berdiri terus" ujarnya sambil berjalan ke arahku dan menutup pintu di belakangku yang memang belum kututup.

Aku melangkah ke dalam.. dan benar, seperti hotel bahkan lebih memadai dari hotel, di dalam nya terdapat tiga kasur, tiga meja rias, tiga meja belajar dengan komputer, tab dan laptop, tiga buah lemari, dan dua kamar mandi. Lengkap.

"Fasilitas asramanya memadai yaa." ujarnya menyadari mataku yang menelusuri setiap bagian asrama ini.

Aku tersenyum lalu mengangguk meng-iyakan.

"Ada 2 kasur kosong, kamu mau dimana?"

"Aku yang di pojok saja."

"Oke deh."

Kemudian dia mendekatiku dan mengulurkan tangannya dengan senyuman lebar.

"Aku Nancy, Nancy Katherina, siapa namamu?"

... Nancy?

"Aku Claire Harlyn." sahutku lalu menjabat tangannya. "Kamu anak baru juga?"

Ia mengangguk.

Tok tok

Suara ketukan pintu.

Kurasa itu adalah roommate terakhirku.

Pintu terbuka dan menunjukkan seorang perempuan-

Ehhh?

Dia yang tadi melihatku dengan kaget itu, bukan?

Apa yang salah denganku sampai-sampai sekarang pun dia juga kaget melihatku. Tapi yang kali ini dia hanya terlihat kaget se-di-kit.

Tatapannya sama seperti waktu pertama kali dia melihatku, setengah kaget dan setengah senang. Ada apa sih sebenarnya?! Kan aku penasaran!

Kaca dimana kaca?!

"Haii, ayo masuk!" kata Nancy mencairkan suasana yang canggung.

"Salam kenal," ujarku sambil mengulurkan tangan untuk mencoba mencairkan suasana juga, "Claire" lanjutku sambil tersenyum.

Dia membalas uluran tanganku, "Valerie, panggil saja Val" raut wajahnya terlihat lebih tenang sekarang.

"Nancy, salam kenal!" Nancy mengulurkan tangannya juga.

"Valerie." katanya lagi sambil tersenyum.

Valerie dan Nancy sama-sama mempunyai wajah yang cantik..

Dan aku? Jangan tanya.

"Nancy, Claire, aku dengar kita punya 2 jam untuk merapikan barang-barang lalu mandi, jam satu nanti kita disuruh berkumpul di ruang auditorium gedung utama untuk pengumuman tentang kelas. Bergegas yuk! Supaya gak terlambat nanti."

"Oke!" ujarku dan Nancy bersamaan, lalu kami bertiga mulai merapikan barang dan mandi.

Ah, 2 jam mana cukup untuk tidur siang.. hiks.

○○○

Kita, maksudku... aku, Nancy dan Val sudah siap untuk pergi ke ruang auditorium, dengan baju yang masih casual, menurut jadwal seragam yang ada di tab tertera kalimat,

Seragam Hanya Boleh dipakai Saat Hari Sekolah

"Claire, ayo!"

Oh ya ampun, aku sampai lupa..

Aku langsung berjalan keluar gedung asrama bersama Nancy dan Val.

Kami mengobrol ringan, Nancy dan Val memiliki kepribadian yang baik, aku merasa nyaman di dekat mereka. Manusia biasa tidak buruk juga..

Ohh.. atau lebih tepatnya, 'tidak buruk juga' sampai mereka mengetahui siapa aku sebenarnya.

Di saat kami sudah sampai di lobby, aku melihat seorang lelaki di depan asrama laki-laki (yang berada persis di seberang asrama perempuan).

Kurasa, dia sedang menunggu temannya.. entah mengapa tapi mengamati para manusia biasa ini menjadi hiburanku yang baru. Kita sangat berbeda. Itu yang membuat kaum mereka mencuri perhatianku.

Ehh??

Tunggu...

Apa aku yang salah lihat atau...

Dia beberapa kali mengangkat tangannya setinggi mulut.

Bukan..

Bukan itu yang kumaksud..

Dia..

Berbicara sendiri..

Maksudku...

... dia berbisik pada jam tangannya.

Terpopuler

Comments

Jaka Santang

Jaka Santang

baterainya blon di cas🤣

2021-08-16

0

Dewi Kumalasari

Dewi Kumalasari

maaf ya, klu mutan teleport kenapa di prolog kakinya hampir copot karena berlari?

2021-05-25

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 01. The Lost Chip
3 02. The Human High School.
4 03. I'm not the only one?!
5 04. Still Pretend
6 05. Join the Team
7 06. Claire's First Superpower
8 07. Parallel Dimension is Exist
9 08. Claire's Second Superpower
10 09. A Tension Break
11 10. Out of Control (2)
12 11. Telekinesis
13 12. Before the Day
14 13. The Day
15 14. Hi mutants!
16 15. the North Side
17 16. the North Side (2)
18 17. the East Side
19 18. the East Side (2)
20 19. the West Side
21 20. It's safe! I can control my superpower!
22 21. Who is She?
23 22. the Dream...
24 23. AOM in America?
25 24. Kimberly's Oddity
26 25. Jack's Little Sign
27 26. Real Version of Relativity
28 27. Welcome Back Kim!
29 28. Alexa Already Knows?
30 29. Sonrisa de Jack
31 30. He's coming.
32 31. Apesta
33 32. She Has It All, We're Dead
34 33. The Future Couldn't Changed
35 34. Try Not To Disappointed
36 35. Kimberly and the Future
37 36. She.
38 37. Mars
39 38. "3 years later."
40 39. Full of Secrets
41 40. Let her go
42 41. Green Haired Guy
43 42. Green haired Guy (2)
44 43. AOM West Side
45 44. The Mysterious 'She'
46 45. Alan Clark
47 46. The 'Apesta'
48 47. Her Backstory
49 48. Apesta and the 6 Agents
50 49. Memory of Claire
51 50. The Truth
52 51. Turning Point
53 52. Her Deepest Lost
54 53. Cassiopeia
55 EPILOG
56 AGENT 2: The Next War
57 PROLOG: The Next War
58 54. The Leader
59 59. Knowledgeable
60 60. The Bad guy and The Ghost's friend
61 61. The Lightning Girl
62 62. Mutation Super Power
63 63. Persuading isn't an easy thing
64 64. Little Memory of Claire
65 65. Almost The Beginning
66 66. Alex and Axelia
67 67. Alice
68 68. Jack Grayson
69 69. Hera
70 70. The Meeting
71 71. 'Best friend'
72 72. Practice Field
73 73. Their Assets
74 74. Something is off
75 75. Secrets
76 76. Day 2
77 77. Not good
78 78. Ice and Fire
79 79. Here's your perfect
80 Cast????
81 80. Individualism
Episodes

Updated 81 Episodes

1
PROLOG
2
01. The Lost Chip
3
02. The Human High School.
4
03. I'm not the only one?!
5
04. Still Pretend
6
05. Join the Team
7
06. Claire's First Superpower
8
07. Parallel Dimension is Exist
9
08. Claire's Second Superpower
10
09. A Tension Break
11
10. Out of Control (2)
12
11. Telekinesis
13
12. Before the Day
14
13. The Day
15
14. Hi mutants!
16
15. the North Side
17
16. the North Side (2)
18
17. the East Side
19
18. the East Side (2)
20
19. the West Side
21
20. It's safe! I can control my superpower!
22
21. Who is She?
23
22. the Dream...
24
23. AOM in America?
25
24. Kimberly's Oddity
26
25. Jack's Little Sign
27
26. Real Version of Relativity
28
27. Welcome Back Kim!
29
28. Alexa Already Knows?
30
29. Sonrisa de Jack
31
30. He's coming.
32
31. Apesta
33
32. She Has It All, We're Dead
34
33. The Future Couldn't Changed
35
34. Try Not To Disappointed
36
35. Kimberly and the Future
37
36. She.
38
37. Mars
39
38. "3 years later."
40
39. Full of Secrets
41
40. Let her go
42
41. Green Haired Guy
43
42. Green haired Guy (2)
44
43. AOM West Side
45
44. The Mysterious 'She'
46
45. Alan Clark
47
46. The 'Apesta'
48
47. Her Backstory
49
48. Apesta and the 6 Agents
50
49. Memory of Claire
51
50. The Truth
52
51. Turning Point
53
52. Her Deepest Lost
54
53. Cassiopeia
55
EPILOG
56
AGENT 2: The Next War
57
PROLOG: The Next War
58
54. The Leader
59
59. Knowledgeable
60
60. The Bad guy and The Ghost's friend
61
61. The Lightning Girl
62
62. Mutation Super Power
63
63. Persuading isn't an easy thing
64
64. Little Memory of Claire
65
65. Almost The Beginning
66
66. Alex and Axelia
67
67. Alice
68
68. Jack Grayson
69
69. Hera
70
70. The Meeting
71
71. 'Best friend'
72
72. Practice Field
73
73. Their Assets
74
74. Something is off
75
75. Secrets
76
76. Day 2
77
77. Not good
78
78. Ice and Fire
79
79. Here's your perfect
80
Cast????
81
80. Individualism

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!