Hadiah

4 tahun kemudian.

Umur Suci saat ini sudah hendak memasuki 17 tahun dan itu artinya persahabatannya dengan Sandra dan Riki sudah hampir 3 tahun terjalin. Mereka bertiga sangat akrab, bahkan mereka sudah tau dengan keluarga mereka satu sama lain. Orang tua riki yang tidak memiliki anak perempuan pun sangat menyayangi Suci dan Sandra, sangking sayangnya, ibunya Riki sampai berharap jodoh Riki nanti adalah Suci atau Sandra.

"Ci, habis pulang kamu ada acara?" Tanya sandra pada Suci.

"Enggak, kenapa?" Ucap Suci.

"Ibu Riki besok ulang tahun, aku ingin memberi hadiah, kau tidak memberi hadiah?" Jelas Sandra sambil bertanya.

"Aku sudah menyiapkannya." Ucap Suci santai.

"Benarkah? Kenapa kau tidak memberi tau ku." Ucap Sandra.

"Kau tidak bertanya, iya sudah nanti aku temani." Ucap Suci sambil tersenyum pada sandra.

"Baiklah, nanti ku jemput jam 2 siang." Ucap Sandra.

Sandra dan Suci sudah saling paham dan mengerti kebiasaan masing-masing. Jadi tidak aneh jika mereka berdua bertengkar terus sedetik kemudian tertawa bersama.

Saat mereka ingin keluar kelas untuk pulang tiba-tiba.

"Ci, pulang bareng yuk." Ajak seorang pria yang di ketahui bernama Andi.

"Ah, maaf ndi tapi hari ini aku pulang dengan Sandra." Ucap Suci menolak dengan lembut.

"Iya Ndi, lain kali aja." Ucap Sandra.

"Owh ok, baiklah, lain kali saja, ya sudah aku duluan y, bye." Ucap Andi pada Suci dan sandra.

Sejak masuk sma, Suci dan Sandra memang sangat populer, sandra yang dikenal sebagai gadis cantik yang lembut dan rapih, sosok wakil ketua osis yang diincar banyak orang.

Dan Suci adalah seorang atlit bela diri yang cantik dengan senyum manis yang tak lupa ia tunjukkan di setiap sapaannya, sosok gadis remaja yang bergaya swag dengan ciri khas tersendiri yang mampu memikat hati laki-laki mana pun, termasuk andi.

Andi sendiri diketahui menyukai Suci sejak mereka naik ke kelas 2 sma, dan Andi bahkan tidak segan-segan menunjukan rasa sukanya pada Suci.

Suci tidak memberi penolakan pada sikap yang Andi tunjukan, hanya saja terkadang Suci mencoba untuk membuat Andi sadar bahwa Suci tidak menyukainya.

Dan Riki, dia dikenal sebagai seorang playboy tampan yang disukai banyak gadis di sma mereka ini, tapi meski begitu, Riki tetap menjaga kehormatan semua perempuan yang dikencaninya, karena sifat bosannya yang sangat tinggilah yang membuat Riki sering gonta-ganti pacar.

Riki sebenarnya menaruh hati pada Suci, bahkan sejak awal pertemuan mereka, hanya saja Riki selama ini berhasil memendamnya, dia takut jika Suci akan menjauhinya jika dia memberitahu Suci tentang perasaannya.

Karena seperti yang sudah-sudah, suci selalu menjauh dari semua siswa sma ini yang pernah menyatakan perasaan sukanya pada Suci.

.

.

.

Sesampainya di depan rumah Suci.

"Nanti aku jemput jam 2" Ucap Sandra.

"Kalo begitu aku akan mandi jam 2." Balas Suci, pasalnya Suci hapal betul, jika Sandra bilang jam 2 maka dia akan smapai jam 3.

"Terlambat sedikit tidak apa-apa y kan." Ucap Sandra dengan senyumnya yang sangat lebar.

"Baiklah-baiklah, nanti telpon saja, takutnya aku tertidur, aku masuk dulu, hati-hati berkendara." Ucap Suci lalu keluar dari mobil.

"Baiklah, bye." Ucap Sandra.

Lalu mobil yang dikendarainya pun pergi meninggalkan tempat itu.

Suci pun masuk kedalam rumah.

Assalamualaikum, hal pertama yang ia ucapkan saat membuka pintu dan masuk kedalam rumahnya, walaupun dirumahnya tidak ada oramg karena sang ibu yang bekerja, Suci tetap saja mengucapkan salam.

Sudah hampir 3 tahun Suci tidak pernah bertukar kabar dengan ayahnya ataupun neneknya, tapi Suci tidak pernah mempermasalahkan itu, baginya, ibunya saja sudah cukup, walaupun kadang dia sering berharap keluarganya bisa berkumpul seperti dulu.

Suci mengganti seragamnya dengan baju rumah, lalu dia duduk di atas kasur dan menelpon sang ibu, Suci rindu dengan ibunya, karena sejak dia masuk sma, sang ibu memutuskan untuk tinggal di mes yang disediakan oleh pabrik tempat ibunya bekerja itu.

Dia mencoba menghubungi ibunya, dan tak lama ibunya pun mengangkat telpon.

"Assalamualaikum sayang."

"Waalaikumsalam bu, ibu sehat?"

"Iya ibu sehat, kamu sehat juga kan? Bagaimana sekolahnya? Lancar?" Tanya Linda dari seberang telpon.

"Alhamdulillahhh sehat bu, sekolahnya juga lancar-lancar saja."

"Inget pesan ibu, Nci harus jadi anak yang baik oke."

"Iya iya bu, owh iya nanti Nci bakal nemenin sandra cari jadiah untuk mama Riki."

"Iya, hati-hati, titip salam ibu untuk mamanya Riki, bilangin ibu gk bisa ikut ngerayain."

"Iya bu, siap laksanakan."

"Yasudah, ibu matikan dulu y, nanti malam ibu telpon lagi, ibu sedang ada kerjaan."

"Iya bu, hati-hati ya, jangan sampai sakit, love you."

"Love you too, wassalamualaikum bye Nci sayang."

"Waalaikumsalam, bye ibu."

Panggilan pun berakhir.

Karena bosan Suci pun akhirnya berbaring sambil melihat-lihat story wa nya.

Suci terlihat fokus dengan ponselnya, dan tak lama terlihat kotak Riki yang mengupload story foto dengan sekrang perempuan.

"Baru lagi? Astaga." Ucap Suci saat melihatnya.

Suci sudah tidak paham lagi dengan sifat bosanan Riki.

Bahkan jika sudah sangat bisan dan jenuh, Riki bisa mengganti pacar 1 hari 2 orang.

Suci tidak mau ambil pusing, tapi terkadang, walaupun Riki sudah ada pacar, masih saja ada orang yang bilang bahwa satu-satunya orang yang cocok untuk Riki cuma Suci.

Terlalu asik main ponsel, Suci akhirnya tertidur.

Lama tertidur akhirnya Suci bangun pas pukul 2 kurang 5 menit.

"Ahh, aku ketiduran." Ucap Suci lalu mengecek ponselnya yang ternyata ada notif pesan dari wa.

Dan ternyata itu dari Sandra yang mengatakan bahwa dia akan datang terlambat.

Suci tidak membalas pesannya karena dia tau betul seperti apa Sandra, jadi jika terlambat begini bukan hal baru baginya.

.

.

.

Tak lama setelah Suci selesai siap-sia, terdengar suara klakson mobil dari depan rumahnya, dan saat dia lihat dari jendela, benar saja itu mobil Sandra.

Suci pun segera keluar rumah dan mengunci pintu rumahnya.

"Let's go." Ucap Sandra saat Suci sudah masuk kedalam mobilnya.

"Mau cari hadiah dimana?" Tanya Suci.

"Di toko bangunan." Ucap Sandra santai dan mendapat pukulan ringan di lengannya. Sandra pun terkekeh dan mengelus lengannya yang baru saja Suci pukul.

"Aku serius." Ucap Suci.

"Ke toko pernak pernik lah, tante kan suka mengkoleksi barang." Ucap Sandra.

"Benar juga." Ucap Suci.

"Tentu saja, kalau tidak aku belikan tas saja nanti." Ucap Sandra yang seperti bertanya pada Suci.

"Menurut ku lebih bagus tas, dan juga mudah untuk mencarinya." Ucap Suci.

"Kamu ngasih kado apa?" Tanya Sandra.

"Jam tangan, tidak terlalu mahal sih." jawab Suci.

"Tante tidak pernah melihat harga, kita ingat saja dia sangat senang." Ucap Sandra.

"Yasudah aku ngasih hadiah tas saja." Lanjutnya.

Mereka pergi ke salah satu tempat di daerah itu yang menjadi pusat atau surganya tas bagi kaum hawa yang hobby mengkoleksi.

Sesampainya disana, tak perlu waktu lama, sandra dan suci melihat-lihat tas yang berlebel itu, semuanya bagus.

"Wajar saja tempat ini disebut surganya tas." Ucap Suci terkagum.

"Benar, sangat banyak, dan semuanya bagus, bahkan mereka menyediakan produk keluaran perusahaan ternama." Ucap Sandra.

Sandra memilih salah satu tas yang cukup mahal disana. Sandra tidak berencana memberikan hadiah berdasarkan harga, hanya saja dia menyukai desain dan model tas itu, itulah alasan kenapa dia membelinya. Harga bukan masalah baginya.

Seelah selesai membeli tas, Sandra mengajak Suci untuk makan dulu, bukan tanpa sebab Sandra mengajak nya, sandra tau betul sahabatnya satu ini sangat malas untuk makan siang, padahal dia mempunyai riwayat sakit magh.

Mereka sampai di salah satu caffe yang menyediakan makanan yang sangat enak.

Sandra pun memesan makanannya, tak lupa dia juga memesankan makanan untuk Suci.

Suci dan Sandra duduk sambil bercerita sembari menunggu makanan yang mereka pesan datang, tak lupa mereka menggunakan waktu saat ini untuk berfoto bersama, dan hasilnya akan mereka post di laman instagram mereka.

"Eh, kamu tau tidak, kemarin ada kakel kita yang dm aku." Ucap Sandra yang mulai bercerita.

"Benarkah? Siapa?" Tanya Suci penasaran.

"Ini, arya, coba lihat mungkin kau kenal." Ucap Sandra sembali menunjukan foto arya yang ada di postan instagram arya.

Suci pun melihat orangnya.

"Owh orang ini, dia juga nge dm waktu itu, tapi tidak ku balas." Ucap Suci.

"Ternyata fuckboy, dih males banget sama cowo seperti itu." Ucap Sandra.

"Yasudah, tidak usah kamu balas." Ucap Suci.

"Iya, eh ngomong-ngomong, kamu mau tau tidak Riki dekat dengan siapa?" Ucap Sandra yang emncoba membuat Suci penasaran.

"Siapa? Kamu tau dari mana, hayoo jangan mengarang bebas." Ucap Suci.

"Dasar bego, kan tadi aku tidak sengaja lihat notif yang masuk di ponsel Riki, dan isinya itu udah sayang-sayangan, dan yang bikin aku kaget adalah ternyata itu dari sang ratu tebar pesona Rosa." Jelas Sandra.

"Rosa? Jadi maksud kamu Riki pacaran sama rosa? Astaga, bukannya waktu itu rosa pernah jelek-jelekin Riki waktu dia pacaran sama anak osis itu, tidak tau malu sekali si Rosa itu." Ucap Suci yang agak kesal.

"Benar, aku saja kesal tadi melihat notif itu, ini si Riki yang bodoh atau memang dia tidak pintar, dan kamu juga Ci, kan kamu cantik, harusnya kamu bisa ngalahin si Rosa itu, seharusnya kamu bisa jadi primadona sekolah kalau kamu aktif di kegiatan osis." Ucap Sandra yang mulai mengoceh.

"Aku? tidak makasih, aku sudah senang dengan hidup ku saat ini, kamu saja kalau mau." Ucap Suci.

"Dih dasar, muka cantik tidak dimanfaatkan." Ucap Sandra dan mendapat lembaran tissu dari Suci.

"Diam kamu. Owh iya besok aku ada pertandingan, datang ya." Ucap Suci.

"Jam berapa? Kebetulan besok minggu." Ujar Sandra.

"Acaranya mulai jam 8, tapi mungkin aku tanding jam 10an." Ucap Suci.

"Yasudah nanti aku yang akan mengantar mu." Ucap Sandra.

"Baiklah, as you're wish." Ucap Suci.

"Ini pertandingan antar club lagi kah? Kamu tidak lelah?" Tanya Sandra.

"Iya antar club, ini pertandingan untuk menyeleksi siapa yang pantas masuk club inti, lelah, tapi aku suka." Ucap Suci.

"Dasar, yasudah sebagai sahabat yang baik, aku akan mendukung mu." Ucap Sandra.

Setelah cukup lama menunggu, makanan yang mereka pesan pun akhirnya datang.

Suci dan Sandra menikmati makan siang mereka dengan nikmat, sembari sesekali bercerita entah itu tentang fashion, ataupun tentang sekolah mereka.

.

.

.

Setelah selesai makan dan puas bercerita Suci dan Sandra pun memutuskan untuk pulang dan tak lupa juga Sandra membayar bill makanan mereka tadi.

Sandra mengantar Suci pulang kerumah terlebih dahulu.

Tak perlu waktu lama mobil yang dikendarai mereka pun sampai di depan rumah Suci.

"Besok aku jemput jam 7.40." Ucap Sandra sebelum Suci turun.

"Iya, jangan telat, ajak mama dan papa kalau bisa." Ucap Suci.

Suci dan Sandra sudah sangat dekat sehingga orang tua Sandra pun menyuruh Suci untuk memanggil mereka mama dan papa, dan bahkan Sandra pun juga memanggil ibu Suci dengan sebutan ibu.

"Iya, nanti aku samoaikan, kalau mama sih sepertinya besok free, tapi tidak tau kalau papa, ya sudah aku pulang dulu, jangan luap mengunci pintu saat ingin tidur." Ucap Sandra pada Suci.

"Iya iya, hati-hati di jalan." Ucap Suci.

"Mm, aku pulang dulu bye assalamualaikum." Ucap Sandra.

"Waalaikumsalam bye." Balas Suci sambil melambaikan tangannya.

Suci pun masuk kedalam rumahnya dan tidak lupa dia mengunci pintu rumahnya.

"Ahh lelahnya." Ucap Suci sambil merebahkan tubhnya diatas sofa.

Suci mengecek ponselnya dan ternyata ada pesan dari Riki.

"Sibuk tidak?"

"Tidak? Kenapa?" Balas Suci.

Tak lama setelah Suci membalas pesannya, Riki pun menelpon.

"Halo." Ucap Suci.

"Halo Ci, sibuk?"

"Enggk, aku baru pulang nemenin Sandra cari kado."

"Jam segini?"

"Enggk, sudah dari sore, tapi tadi kami makan dulu sambil ngobrol-ngobrol."

"Aku tidak diajak."

"Aku mana tau kalau kamu mau ikut, lagi pula bukannya kamu habis jalan sama Rosa."

"Pasti Sandra yang ngasih tau."

"Kamu tu bego atau bodoh sih, jelas-jelas si Rosa itu pernah ngejelekin kamu, eh sekarang kamu malah pacaran sama dia."

"Ya mau bagaimana lagi, kan jodoh sudah diatur."

"Hilih, paling juga karna kamu penasaran sama sifat asli si Rosa ya kan."

"Nah itu kamu pintar, tapi sepertinya dia tidak menarik, dan tadi aku juga sudah putus sama dia."

"Eh, berapa lama kalian jadian?"

"Mm, kira-kira 3 hari."

"Astagfirullah Ki, sifat kamu itu benar-benar harus di ubah deh."

"Iya, dan kamu yang harus ngubahnya."

"Lah kok aku, yang bisa ngubah diri kamu ya cuma kamu, bukan orang lain."

"Tapi kalau aku mau kamu bagaimana?"

"Dah dah, jangan ngelantur, besok aku ada pertandingan, kamu datang y."

"Jam berpa?"

"Sekitar jam 10an, ajak tante juga."

"Oke siap tuan putri."

"Yasudah aku mau istirahat, sudah ngantuk, dan tubuh ku rasanya sakit semua, besok harus bangun pagi untuk latihan persiapan."

"Oke istirahat yang cukup ya, bye assalamualaikum."

"Iya waalaikumsalam bye."

Panggilan pun berakhir.

Suci kadang bingung dengan sifat Riki, terkadang dia manja, terkadang dia acuh, terkadang dia perhatian, dan terkadang sifatnya membuat Suci merasa bahwa dia tidak mengenal Riki, karena ada saatnya Riki akan bersikap seolah menyuruh Suci unuk jangan terlalu dekat dengannya.

Tapi Suci kadang tidak ambil pusing, yang penting mereka bertiga tetap bersahabat itu saja sudah cukup.

Terpopuler

Comments

ηαмιяαα

ηαмιяαα

semangat up beib....

2020-12-22

1

@_M.B.U.L••••}{}-----

@_M.B.U.L••••}{}-----

next

2020-12-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!