Alya tengah bersantai dikursi ruang keluarga sambil melihat-lihat majalah fashion kesukaannya.
Hari ini hari libur.
Anak-anak bermain di taman depan rumah.
Rafa dan Riza bermain balapan mobil remot.
Rafa dengan mobil yang dibelikan Mamahnya.
Riza dengan mobil yang dibelikan Papahnya.
Mereka terlihat asyik bermain bersama...
Alvian keluar dari kamar, dia mengenakan pakaian santai, namun terlihat akan bepergian
"Al... aku pergi nengokin Aisyah dulu, dia baru pulang dari Rumah sakit kemaren"
kata Alvian sambil mencium kening istrinya.
"Owh... heemh"
jawab Alya singkat tanpa melihat ke arah orang yang berbicara padanya.
Alvian sudah terbiasa dengan jawaban seperti itu.
Lagian dia juga sekarang punya Heidy yang selalu menghiburnya ketika BT.
Bahkan sekarang pun dia berniat pergi bersamanya menengok Aisyah.
Setelah berpamitan pada anak-anak, Alvian pun menaiki mobilnya dan melaju menuju tempat dimana dia telah melakukan janji bersama Heidy.
...
Sepeninggal Alvian, Alya beranjak dari tempat duduknya.
Dia mendengar handphone nya berbunyi dari dalam kamar,
dilihatnya nama yang sudah tak asing lagi dilayar handphone nya.
"Hallo Mas Pras... Apa kabar ?"
Alya menerima panggilan dari Prasetya mantan kekasihnya sewaktu Kuliah dulu.
"Al... lagi ngapain ? santai ngga ? ketemuan yuk ?"
ajak Prasetya.
Sejenak Alya diam.
"Okeyy... sharelok aja tempatnya Mas"
jawab Alya.
Setelah membalas chat dari Prasetya, Alya kemudian masuk kedalam kamar mandi.
Selesai membersihkan tubuhnya, dia masuk ke ruang pakaian.
Alya mengenakan blues putih berlengan panjang, dipadukan dengan celana jeans denim warna biru tua, rambutnya dibiarkan terurai panjang.
Alya memilih tas lengan dengan merk ternama dan merupakan salah satu barang yang limited edition saat itu.
Perfect sekali penampilannya, karena Alya berkulit putih mulus dan berwajah cantik.
Selesai menata penampilannya, Alya memberikan perintah ke Asisten Rumah Tangganya untuk menjaga anak-anak selama dia dan Alvian diluar rumah.
Setelah itu Alya memasuki mobil dan melajukannya menuju tempat yang sudah di share kan Prasetya sebelumnya.
...
Alvian sudah sampai ketempat janjiannya dengan Heidy.
Wanita cantik bermata indah itu terlihat sangat anggun dengan pakaian gamis berwarna merah marun, dipadu dengan jilbab dengan motif bunga berwarna senada.
Sesaat Alvian memandang pesona yang terpancar dari ibu satu orang anak ini.
Heidy melambaikan telapak tangannya didepan wajah Alvian.
"Pak.... pak... "
"Eh.. oh.. iya... maaf"
Alvian salah tingkah.
"Ayo kita berangkat sekarang"
kata Heidy.
Alvian mengangguk, dia membukakan pintu mobil untuk Heidy.
Heidy tersenyum manis,
sesaat Alvian lupa bahwa dia memiliki dan telah dimiliki Alya istrinya.
Pesona single parent itu membuat Alvian mabuk kepayang.
Secara sifat Heidy itu kebalikan dari sifat Alya.
Itu yang dirasakan Alvian.
...
Alvian kembali memegang setir dan mulai menjalankan mobilnya
menuju rumah Aisyah.
Sementara itu dalam jarak 500 meter ada sepasang mata yang melihat tingkah laku Alvian kepada Heidy.
Bibirnya bergetar, sorot matanya menatap tajam ke arah dua sejoli itu.
"Berani dia seperti itu dibelakangku"
gumam wanita berambut panjang berwajah cantik itu.
Dia kembali melanjutkan perjalanannya dengan arah yang berbeda dari Alvian dan Heidy.
...
Alvian dan Heidy sampai dirumah Aisyah, mereka disambut oleh adik-adiknya.
Kebetulan ini hari libur jadi mereka berada dirumah untuk menemani dan menjaga kaka sulung mereka.
"Assalamu'alaikum..."
Alvian masuk kedalam diiringi Heidy dari belakang.
"Ka... diluar ada Pak Alvian sama cewe, ngga tau siapa"
kata Rania mengabarkan kedatangan atasan kakanya.
"Owh iya, sebentar lagi Kaka keluar"
Aisyah beranjak dari tempat tidurnya.
Dia mengenakan jilbabnya dan merapihkan pakaiannya.
...
Terlihat Alvian dan Heidy duduk diruang tamu setelah dipersilahkan oleh para pemilik rumah itu.
Firman dan Agustian permisi kepada Alvian untuk kembali ke kamar mereka setelah melihat Aisyah datang ke ruangan itu, Aisyah datang didampingi adik bungsunya.
Dia duduk berhadapan dengan Alvian dan Heidy.
Deggggg.... ada yang menendang dada Aisyah.
Dia tak menyangka kalo Alvian datang bersama Heidy, Resepsionis baru di Hotel Alvian.
Aisyah belum tau kabar bahwa posisinya digantikan oleh Heidy untuk sementara selama dia sakit.
"Syah... gimana sekarang, badannya udah baikkan ?"
tanya Alvian membuka bincang-bincang nya.
"Mbak Aisyah... maaf saya baru nengokin Mba hari ini"
Heidy menambahkan.
"Alhamdulillah udah mendingan Pa, ngga apa-apa Heidy, kalian pasti sibuk di Hotel"
jawab Aisyah.
"Heidy untuk sementara menempati meja kerjamu Syah... Soalnya aku ngga bisa mobile kerjaanku sendiri di kantor"
Alvian menjelaskan.
Aisyah agak kaget mendengar hal itu, tapi dia berusaha menerima kenyataan bahwa keputusan itu terjadi karena dia memang tak dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik sebab sakit yang dideritanya.
"Ngga apa-apa Pak, saya kan sakit, jadi emang harus gitu"
Aisyah berusaha memperlihatkan ketegarannya didepan atasan dan juniornya.
'Aku sudah tidak berguna'
terlintas kalimat itu dibenaknya,
namun lagi-lagi disingkirkannya, ikhlas itu yang dia harus lakukan saat ini.
Lama mereka ngobrol sana sini tentang Hotel, tentang keadaan Aisyah banyak hal yang mereka bincangkan saat itu.
Sesekali Heidy dan Alvian saling bercanda, secara mereka selama dua pekan ini selalu bersama, kemistrinya keliatan banget, beda dengan Aisyah, karena Aisyah termasuk gadis pendiam
mungkin karena Heidy sudah berpengalaman masalah rumah tangga, jadi Alvian lebih enak curhatnya sama Heidy.
Rania yang sedari tadi memperhatikan mereka bertiga, merasa kasian sama Kakanya.
Rania tau bahwa Kakanya menyimpan rasa suka sama atasannya itu.
Namun takdir berkata lain.
Lagi-lagi Aisyah harus menyimpan dalam-dalam rasa suka nya pada Alvian.
Setelah lama bercengkrama, akhirnya Alvian pun pamit.
"Syah kita pulang dulu yah, InshaAllah besok-besok kita kesini lagi, maen"
Alvian berdiri dari kursi tempat duduknya, diikuti oleh Heidy.
"Owh iya Pa... makasih udah nyempetin kesini"
Aisyah menyambut jabatan tangan Alvian dan Heidy.
'Heidy memang wanita cantik, bermata indah, teduh banget wajahnya'
Gumam Aisyah ketika menjabat tangan lembut Heidy.
...
Alya masih kepikiran dengan penglihatannya tadi, seakan ngga percaya bahwa Alvian bisa semanis itu sama wanita yang bukan istrinya.
'Aku harus tau siapa dia'
prolog Alya dalam fikirannya
"Al... udah lama ?"
Prasetya datang membuyarkan lamunan Alya.
"Oh Mas, ngga.. baru dateng"
jawab Alya.
"Mau makan apa ?"
tanya Prasetya.
"Aku minum aja deh Mas"
jawab Alya yang masih terlihat memikirkan sesuatu.
Sadar akan hal itu Prasetya bertanya,
"Kamu lagi mikirin sesuatu atau abis liat apa ?"
"Oh.. Ehm... Ngga Mas... Itu... Anu... Ah udahlah ngga penting"
jawab Alya terlihat kehilangan konsentrasinya.
"Ya udah, jadi pesennya apa ?"
"Aku lemon tea dingin aja Mas"
"Okey"
Prasetya mengangkat tangannya memanggil waiters.
Tak lama waiters itu menghampiri Prasetya dan Alya.
"Kita pesen lemon tea dingin sama Espresso"
"Baik Pa"
jawab waiters itu, segera dia bergegas kembali ke meja bartender.
"Ko minum doang, katanya mau lunch"
Alya heran.
"Males ah, kamu nya juga ngga mau makan"
jawab Prasetya.
"Idiiihhh... Ko gitu sih"
sambil memandang mata Prasetya, Alya merasa ngga enak...
Prasetya tersenyum sejenak, pandangan mereka beradu.
Prasetya merasakan sesuatu yang dulu pernah ada didalam hatinya.
Berbeda dengan Alya yang masih memikirkan kejadian itu.
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments