Pertemuan...

Alvian kembali ke kantor setelah mengurus semua admnistrasi perawatan Aisyah di Rumah Sakit.

"Kamu ikut saya"

kata Alvian ketika bertemu dengan Heidy.

Heidy tidak menjawab, dia segera mengikuti langkah kaki Alvian dari belakang.

Dalam hati Heidy banyak kata tanya tapi dia tetap ngikutin atasannya.

Sampai diruangan Alvian masuk lebih dulu.

Kemudian Heidy mengikuti.

"Duduk"

suruh Alvian.

Heidy nurut, dia duduk berhadapan dengan Alvian.

"Kamu lulusan manajemen akuntansi kan ?"

tanya Alvian langsung to the point.

"Iya Pa"

jawab Heidy.

"Aisyah sakit, untuk sementara kamu handle kerjaan Aisyah aja, meja resepsionis biar diatur lagi sama karyawan yang lain, yang kerjaannya santai, gampang lah cuma nerima tamu doang, tinggal digilir aja"

Heidy tidak berkata sepatah pun

dia masih terdiam sambil menundukkan wajahnya.

"Kenapa ? Kamu ngga mau ?"

tanya Alvian lagi.

Heidy mengangkat segera wajahnya.

Tatapannya bertemu dengan mata Alvian.

Deggggggg....

Ada rasa yang mendesir merasuk ke dalam dada mereka berdua.

Heidy mencoba menyetabilkan perasaannya kembali.

"Sa...Saya mau Pa"

jawab Heidy agak gugup.

"Okey"

Alvian juga sebenarnya menyembunyikan rasa gugup.

Setelah beradu pandang dengan wanita bermata indah itu.

'Duhhh dia ko cantik banget, matanya indah, teduh banget dipandangnya enak'

celoteh Alvian dalam hatinya

"Mulai besok kamu kerja gantiin Aisyah untuk sementara selama Aisyah sakit"

Heidy menjawab dengan anggukan kepalanya.

"Kamu boleh kembali ketempat kerja mu sekarang"

lanjut Alvian mengakhiri perbincangannya dengan Heidy.

"Baik, permisi Pa"

jawab Heidy beranjak dari tempat duduknya dan keluar dari ruangan Alvian.

...

Alya berada di sebuah Mall

dia melepas penat dengan shoping disana.

Secara dia ngga usah mikirin uang

karena aliran rupiah tak pernah berhenti digelontorkan oleh suaminya.

Ting...Ting... Suara notifikasi whatsapp nya berbunyi.

'Alya kamu lagi dimana ?'

tulisan itu bukan dari Alvian.

Ya... Itu dari Prasetya...

Degggg... Wajah Alya langsung berubah, seperti ABG yang baru nerima surat cinta.

'Di Mall Mas, lagi jenuh dirumah'

balasnya.

'Ketemuan yuk'

Prasetya kembali mengirim chat.

dengan senyuman dibibirnya Alya menjawab.

'Boleh Mas, dimana ?'

balas Alya kemudian,

'Kirim alamat Mall nya, aku kesitu sekarang'

dengan hati yang deg degan Alya sharelok tempatnya berada lalu dikirimnya ke Prasetya.

'Okeyy. OTW kesana'

Hati Alya makin ngga karuan, campur aduk antara seneng dan bingung.

Seneng karena Prasetya adalah orang yang dia cintai pertama kalinya, namun cintanya ngga bisa lanjut karena perjodohannya dengan Alvian.

Bingung apa yang akan dia obrolkan sama mantannya itu, masa ngebahas rumah tangga, ngga etis kayanya.

Fikiran Alya ngga fokus, sampe-sampe dia ngga sadar ketika itu dia sedang berada di eskalator.

Hampir saja dia jatuh tersungkur karena tersandung, kakinya telat melangkah.

"Aduhhhh"

Alya kaget bercampur malu

segera dia pasang wajah cuek nya lagi.

Tak lama kemudian dia terima notifikasi whatsapp lagi,

kali ini suaminya yang chat.

'Al... kamu lagi dimana'

tanya Alvian dalam chatingannya.

'Di Mall, jenuh dirumah'

balas Alya.

Raut mukanya jauh berbeda saat menerima chat dari Prasetya dan saat menerima chat dari Alvian

datar.

Tanpa sedikitpun ada tanda-tanda seneng.

Alvian tak mengechat lagi

sepertinya dia cuma ngecek keberadaan istrinya.

Setelah berselang beberapa lama

handphone Alya berbunyi.

Dilayar tertulis sebuah nama yang dari tadi sedang ditunggu-tunggu oleh Alya.

"Hallo Mas..."

"Kamu di lantai berapa Al"

"Aku di lantai 3 Mas, kebetulan disini ada pojok jajanan"

"Oh ya udah aku naik"

"Okey Mas"

beberapa menit kemudian.

"Alya"

suara itu tak asing ditelinga Alya.

Prasetya sudah berada dibelakangnya.

"Mas... sini duduk, mau minum apa ? Atau mau makan ? Aku pesenin yah ?"

kata Alya dengan wajah yang ramah.

"Kamu juga belum pesen kan ?"

Prasetya melihat meja yang didepan Alya belum tersedia apapun.

"Iyah aku juga baru mau pesen"

jawab Alya,

"Aku pesenin yah"

tanpa menunggu jawaban dari Alya, Prasetya langsung memanggil waiters.

Tak lama waiters itu menghampiri mereka.

"Pesan apa Pa ?"

tanyanya dengan wajah yang ramah.

"Saya pesen spagetti chees sama Orange juice"

kata Prasetya pada waiters itu

"Kamu pesen apa Al ?"

wajah Prasetya berbelok ke arah Alya.

"Aku pesen Chicken Burger sama ice lemon tea aja"

jawab Alya.

"Siap, segera kami order, mohon tunggu sebentar ya Pa Bu"

jawab waiters itu, lalu dia bergegas mengorderkan pesanan mereka berdua.

"Ko sendirian Al"

Prasetya memulai obrolannya.

"Emang harus sama siapa ?"

jawab Alya.

"Alvian sama anak-anak ngga diajakin jalan"

tanya Prasetya,

"Alvian masih di Hotelnya, anak-anak tadi belum pulang waktu aku berangkat"

jawab Alya.

"Owh begitu"

Prasetya tersenyum

suasana hening sejenak.

Alya masih dengan rasa gugup dan bingungnya.

Prasetya terlihat membalas chatingan di handphonenya.

"Ini pesanannya Pa.. Bu.."

Waiters yang tadi datang lagi sambil membawa makanan dan minuman pesanan mereka berdua.

"Makan dulu yuk"

ajak Prasetya.

"I..iya.. iya"

jawab Alya.

Lalu mereka menyantap makanan yang telah tersedia di atas meja.

...

Alvian pulang kerumah.

Sampai di ruang keluarga,

anak-anak menyambut Papah nya pulang dengan wajah-wajah ceria mereka.

"Papah.... "

serempak mereka memanggil Alvian.

"Iya sayang... Lagi pada maen game yah, sok lanjutin, Papah mau mandi dulu, nanti Papah gabung"

jawab Alvian setelah mencium kepala kedua anak-anaknya

merekapun melanjutkan permainannya.

Alvian masuk kamar mandi setelah menyimpan tas kantornya.

Selesai membersihkan badannya Alvian berganti pakaian.

Diambilnya handphone, Alvian berniat menghubungi Alya.

Belum sempat dia sentuh, terdengar suara mobil masuk

jelas itu mobil yang biasa Alya pake.

Alvian mengurungkan niatnya menghubungi istrinya.

Dia keluar dari kamarnya.

Dilihat Alya masuk dari pintu utama.

Anak-anak masih bermain di ruang keluarga, mereka pun menyambut Mamahnya seperti ke Alvian tadi.

Alya hanya membalas dengan senyuman kepada mereka.

"Al... Baru pulang ?"

tanya Alvian.

"Iya"

jawab Alya singkat.

Belum juga Alvian melanjutkan pertanyaannya, Alya sudah ngeloyor masuk kamar.

Alvian hanya menghela nafas panjang melihat kelakuan istrinya.

"Papah gabung boleh ?"

kata Alvian,

"Asyiiiik... Ayo Pah... Papah jadi temen iza yah, lawan Kaka"

kata Riza yang terlihat sudah mulai putus asa dengan kekalahannya yang bertubi-tubi.

Merekapun menghabiskan waktunya dengan keseruan

sampai tiba waktunya makan malam.

"Tuan makan malam sudah siap"

kata salah satu Asisten rumah tangganya.

"Al... Makan bareng yuk"

Alvian berbicara pada istrinya yang masih ada didalam kamar sambil mengetuk-ngetuk pintu kamarnya,

tak lama kemudian Alya keluar dari kamarnya.

"Iya... Iya... Sabar kenapa"

dengan wajah datar Alya menuju meja makan.

Mereka pun menyantap makan malam bersama.

Selesai makan, Anak-anak pamit masuk kamar untuk belajar dan langsung tidur,

"Jangan lupa cuci kaki dan gosok gigi ya"

Alvian mengingatkan para jagoannya.

"Iya Pah... " mereka menjawab berbarengan.

...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!