"Dia atasan yang baik yah ?"
kata Heidy setelah melihat kepergian Alvian membawa Aisyah ke rumah sakit.
"Pak Alvian orangnya emang baik, kalo istrinya.... hhmmmm.... jauuuuhhh"
kata salah seorang karyawan Hotel yang ditanya Heidy, abis jawab dia langsung ngeloyor masuk lagi.
Heidy hanya mengernyitkan dahinya.
Melihat tingkah karyawan seniornya itu.
Tak lama Heidy pun kembali ke meja resepsionis nya.
Terlintas dibenaknya, seperti apa sih istrinya, ko dia sampe segitunya menggambarkan tabiat istri atasannya itu,.
Saat itu adalah hari pertama Heidy bekerja di Hotel milik Alvian.
Drrrrrddd... Drrrrrddd...
Handphone nya bergetar.
Heidy merogoh laci dibawah meja kerjanya itu, dia mengambil handphone yang diletakkannya dilaci itu.
Notifikasi whatsapp tertera di layar
'Mommy... Aku pulang naik apa, Omma ngga bisa jemput k Sekolah hari ini, katanya Omma ngga enak badan'
tulisan whatsapp itu datang dari anak semata wayang Heidy.
'Duhhh kasian anak Mommy... Tapi ini hari pertama Mommy kerja sayang, gimana yah..'
balas Heidy.
'Ya udah aku pulang naik gojek aja deh.. 😤'
Heidy hanya tersenyum-senyum membaca tulisan whatsapp anaknya itu, dia tau betul bagaimana watak gadis kecilnya,
cepat ngambek tapi ngga lama pasti sembuh lagi.
...
Sesampainya didepan pintu UGD Rumah Sakit Alvian membaringkan Aisyah diatas blankar yang dibawa dua orang perawat.
Aisyah didorong masuk ke dalam ruangan UGD, dengan sigap dua orang perawat tadi menyediakan perlengkapan pemeriksaan pertama.
Tak lama berselang datang seorang dokter umum yang tengah bertugas di ruang tersebut.
Dengan teliti dokter itu memeriksa Aisyah.
"Gimana keadaannya dok ?"
tanya Alvian penasaran.
Seorang OB yang dari tadi mengikuti langkah Alvian pun ikut serta mendampingi Aisyah kedalam ruangan pemeriksaan.
"Tekanan darahnya rendah, suhu tubuhnya tinggi, ini harus diopname dulu kayanya, harus ada pemeriksaan lebih lanjut lagi soalnya, sepertinya ada gejala types"
jawab dokter itu.
"Iya dok dirawat saja, nanti saya urus administrasinya"
kata Alvian.
"Okey... Tolong siapkan cairan infus dan oksigen nya juga, kayanya lemah sekali badannya"
perintah dokter itu ke dua orang perawat yang ada disampingnya
dengan segera mereka melaksanakan perintah dokter tersebut.
"Kalo udah ada ruangan yang kosong, langsung masukin aja ke rawat inap, ambil sample darahnya cek lab sekarang, hasilnya bawa ke saya"
lanjut dokter itu.
"Baik dok"
jawab salah satu perawat
setelah selesai memberikan perintah dokter itu kembali keruangannya.
Sementara perawat yang diberi perintah tengah berjibaku dengan peralatan medisnya.
Memasang cairan infus dipergelangan tangan kiri Aisyah
seorang perawat lagi memasang oksigen.
Aisyah masih terkulai lemah
matanya masih tertutup rapat
sepertinya dia belum juga sadarkan dirinya.
Alvian segera menghampiri meja pendaftaran pasien.
Dia mengurus semua berkas administrasi untuk perawatan Aisyah di Rumah Sakit itu.
Setelah selesai semuanya
Alvian segera menghubungi OB yang mendampingi Aisyah yang sudah masuk ke ruang rawat inap.
"Diruangan mana dirawatnya"
tanya Alvian.
"Diruangan Anggrek kamar Nomor 1 Pa"
jawab OB.
Setelah mendapatkan jawaban,
Alvian segera melangkahkan kaki nya memasuki lorong Rumah Sakit itu menuju ruangan yang tadi diberitahukan.
Tak membutuhkan waktu lama Alvian menemukan ruangan tempat Aisyah dirawat.
"Kamu tolong belikan air mineral dan makanan yang lembut-lembut, takutnya nanti dia sadar pengen minum atau makan"
suruh Alvian pada OB itu
sambil menyodorkan selembar uang 100rb.
"Siap Pa"
sahut OB itu, segera dia keluar ruangan dan menuju ke Minimarket yang tepat berada di sebrang jalan Rumah Sakit itu.
Sepeninggal OB itu Alvian menghubungi Fredy salah seorang HRD yang rumahnya bertetanggaan dengan rumah Aisyah.
Dia menanyakan nomer handphone keluarga Aisyah,
kebetulan Fredy menyimpan nomer Rania adik bungsu Aisyah.
Fredy pun mengirimkan nya kepada Alvian melalui whatsapp
setelah diterima, Alvian langsung menghubungi Rania.
"Assalamu'alaikum..."
Rania mengangkat telepon dari Alvian.
"Wa alaikumsalam, ini dengan Rania ?" tanya Alvian
"Betul"
jawab Rania
"Saya Alvian, atasan Kaka mu Aisyah, dia sekarang sedang dirawat di Rumah Sakit"
"Kaka saya kenapa... Ko bisa masuk ke Rumah Sakit, kecelakaan atau sakit ? Dirawat dirumah sakit mana kaka saya Pa ? Gimana keadaannya ?"
Rania memberondong Alvian dengan pertanyaan-pertanyaannya.
"Kamu tenang aja, Kaka mu sudah diruang perawatan, Kaka kamu sakit, tadi pingsan dikantor, kamu bisa segera kesini kan ?"
jawab Alvian mencoba menenangkan kekhawatiran Rania.
"Iyah... Iyah... Saya segera kesana"
Rania menyanggupinya.
...
Aisyah membuka matanya.
Kepalanya terasa berat, pergelangan tangannya sudah tertancap jarum infus yang mengalirkan cairan infus melalui selang, dirasakannya aliran oksigen dari selang yang berada tepat didepan lubang hidungnya.
Aisyah melihat-lihat sekitar
ruangan itu terlihat asing,
namun dia dapat memastikan bahwa dirinya sudah berada di ruang perawatan Rumah Sakit
dia melirik sosok yang sedang duduk dikursi.
OB itu diperintahkan Alvian untuk menunggui Aisyah sampai Rania datang.
"Aku dimana ?"
tanya Aisyah pada OB itu
"Mba diruang rawat Rumah Sakit Mba, tadi Mba pingsan dikantor"
jawab OB itu menjelaskan
Aisyah berusaha mengingat kejadian beberapa jam yang lalu
namun memori di otaknya belum bisa mengingat semuanya dengan jelas.
"Pa Alvian membawa Mba kesini, saya disuruh menunggui Mba sampai adik Mba datang kesini"
OB itu kembali menceritakan kronologi kejadian yang dialami Aisyah sebelum terbaring ditempat itu.
Aisyah merasa malu karena sudah merepotkan atasannya
...
Rania sampai di Rumah Sakit
dia mencari ruangan yang diberitahukan oleh Alvian lewat chat whatsapp.
Tak berselang lama Rania menemukan ruangan tempat dimana kakaknya dirawat
Rania membuka pintu kamar itu.
"Assalamu'alaikum"
"Kaka... kaka kenapa ? maaf Rania ngga tau Kaka sakit, Rania tadi pagi ada kuliah jadi berangkat duluan, maaf ya Ka"
Rania mencium punggung tangan Aisyah dia meminta maaf dengan mata yang berkaca-kaca.
"Ngga apa-apa Ran, kaka cuma kecapean aja kayanya"
jawab Aisyah.
"Kamu sama siapa kesini ?"
tanya Aisyah.
"Sendirian Ka"
jawab Rania.
"Kaka mau makan apa ? atau mau minum ?"
tanya Rania lagi.
Aisyah menjawab dengan gelengan kepalanya.
"Sri... kamu kembali ke Hotel aja ngga apa-apa, aku sudah ada adikku disini"
Aisyah menyuruh OB itu pulang lagi ke Hotel.
OB yang bernama Sri itu kemudian pamit dan keluar dari ruangan setelah menyalami Aisyah dan Rania.
Tak lupa dia mendo'akan Aisyah agar cepat sembuh.
Aisyah berterimakasih dan memohon maaf pada OB itu, karena dia merasa sudah merepotkan atasan dan Sri.
Rania bermaksud memberikan tips sebagai tanda terimakasih karena Sri udah bantuin sampe nungguin Kakaknya, tapi Sri menolak pemberian Rania
"Ngga usah Mba, saya ikhlas bantuin Mba Aisyah"
jawab Sri sambil bergegas keluar dari ruangan itu, karena takut Rania memaksanya menerima pemberiannya itu.
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments