Karyawan ku sudah mulai berguguran, kembali kerumah mereka masing-masing, tinggallah aku sama Aisyah, dia pun terlihat sudah mulai merapihkan meja kerjanya.
Aku bisa melihat ruang kerjanya dari kaca yang mendinding dipinggir ruanganku, kaca itu bisa melihat jelas keluar, tapi tak dapat melihat jelas kedalam ruanganku
Aisyah terlihat berjalan menuju ke arah pintu ruanganku.
"Pa... saya pulang duluan" katanya
"Iya silahkan" kataku sambil pura-pura memperhatikan laptop didepanku...
"Aisyah... "
"Iya Pak... "
"Kamu pulang naik apa ?"
"Saya naik motor Pa"
"Motor ?"
"Iya Pa"
"Oh ya sudah.. silahkan kalo mau duluan, Hati-hati dijalan ya"
Aisyah hanya mengangguk sambil tersenyum...
Aaahhhh... terlihat manis Gadis itu...
Sepintas fikiran itu datang didalam kepala Alvian.
Ponsel berbunyi... Ada notifikasi WA terlihat di icon nya...
"Pah... Rafa udah selesai"
ternyata anak sulung ku yang nge chat.. Dia menungguku, Rafa sudah pulang, dia hari ini jadwal les piano, dia suka musik, seperti aku... Tapi aku tidak bisa memainkan piano, Rafa malah jauh lebih jago dariku...
Segera aku balas,
"Okey Papah jemput sekarang"
setelah terkirim, segera aku merapihkan meja kerjaku dan memakai kembali jas yang aku gantung dibelakang kursi kerja ku.
Setelah semua rapih, Alvian bergegas meninggalkan ruang kerja dan keluar dari Hotel tempatnya bekerja.
Alvian menuju parkiran dan menyalakan alarm lock mobilnya, pajero putih itu melaju dengan cepat...
Terlihat Rafa sudah berdiri di pinggir jalan, tin tin... Alvian membunyikan klakson mobilnya,
Rafa hafal mobil Papah nya
dia tersenyum lebar, menyambut kedatangan Papah nya.
Setelah masuk kedalam mobil,
"Pah... aku lulus seleksi, bulan depan aku ikut lomba piano"
Rafa memberikan kabar gembiranya,
"Waaaaaahhhhh anak Papah emang hebat"
jawab Alvian sambil mencium kepala Rafa dengan penuh kasih sayang,
Rafa terlihat sangat senang...
Pajero terus melaju menyusuri jalan menuju kediaman Alvianto Ridho...
Tak membutuhkan waktu yang lama, mereka sudah sampai didepan rumah yang berdiri megah mewah bercat putih,
dengan sigap Pak Min satpam rumah itu, membukakan pintu gerbangnya.
"Sore Pak" katanya sambil membungkukan badannya menyambut kepulangan ku dan Rafa,
"Makasih Pak Min" jawab Alvian,
Setelah mobil terparkir di garasi, Rafa segera turun dan berlari menuju kedalam rumah
dia terlihat menghampiri Mamah nya yang sedang asyik melihat-lihat majalah fashion kesukaannya.
"Mamah aku lulus seleksi, bulan depan aku ikut lomba piano"
kata Rafa dengan wajah sumringah memberitahukan kabar gembira itu ke Mamah nya.
"Owh gitu yah... congrats ya Kaka"
kata Alya, matanya tetap fokus pada majalahnya...
Rafa terlihat kecewa dengan jawaban Mamah nya yang super flat itu...
Segera aku hampiri Rafa
"Sayang ayo kita mandi bareng Papah... kita maen air okey"
Rafa menoleh padaku,
"Ayo... " wajahnya kembali ceria
Hhhuuuffff...... Selalu seperti ini...
Rafa dan Riza sudah berada di ruang keluarga, mereka asyik bermain game.
Sementara Alya sedang bercengkrama dengan teman arisannya melalui handphone
Alvian mengambil sebotol air dari dalam kulkas, lalu menuangkannya kedalam gelas... glek glek glek... terlihat haus sekali...
Setelah itu dia menggabungkan diri bersama kedua anak-anak nya bercanda bermain game...
"Tuan... Nyonya... makan malam sudah siap"
tiba-tiba Mbak Sri memberikan pengumumannya... logat Jawa nya sangat kental...
"Iya Mbak, kita makan sekarang"
jawab Alvian
"Ayoooooo kita makan malam... "
katanya lagi sambil menggendong anak-anaknya,
Riza ditaruh di atas pundaknya
Rafa merangkul salah satu kaki Alvian seperti panda...
Alya mengakhiri obrolannya, dan menutup handphone nya
"Mah... makan malam bareng yuk... "
ajak Alvian pada istrinya
"Heemh... "
jawab Alya singkat
mereka makan malam bersama di meja makan...
Rafa dan Riza makan dengan lahap nya...
Alya pun menyantap makanan didepannya, tapi handphone nya tak pernah lepas dari tangannya...
"Mah... makan dulu.. nanti chatingan nya" kata Alvian mencoba menasehati Alya
"Ah banyak aturan"
jawab Alya ketus...
Hhmmmmhhhhhh.... Alvian hanya bisa menghela nafas panjang...
Selesai makan malam, mereka kembali melanjutkan aktivitas nya masing-masing.
Alvian asyik bermain bersama anak-anaknya,
Alya masuk ke dalam kamar dan memulai ritual malam nya
mengoleskan berbagai macam cream ke wajahnya.
Tak lama Rafa dan Riza masuk kekamarnya,
Setelah dicek dan mereka sudah tertidur pulas diatas kasurnya masing-masing.
Alvian memutuskan untuk istirahat
dia membuka pintu kamar tidurnya
terlihat istrinya tengah melakukan perawatan wajah didepan meja riasnya.
Sederet make up bermerek yang sudah dibelinya, entah semuanya itu dipakai atau tidak
aku pun tak tau.
Aku membaringkan badanku diatas tempat tidur, dan mencoba menutup mataku.
Terasa Alya juga sudah membaringkan badannya disisiku
tapi dia memunggungiku
tak berselang lama mereka pun dibuai mimpinya masing-masing.
Sinar matahari menerobos kedalam sela-sela gorden di kamar
Alvian membuka matanya
segera dia bangun dan bergerak menuju ke kamar anak-anaknya
Alvian membangunkan mereka dengan lembut.
"Sayang... Rafa... Riza... bangun Nak."
Setelah dipastikannya para juniornya bangun, dia pun bergegas menuju kembali ke kamarnya, dan memasuki kamar mandi...
Suara shower dari kamar mandi tak mengganggu kenyenyakan tidur Alya yang masih memejamkan matanya.
Selesai mandi Alvian mengenakan pakaian kerjanya.
Kali ini dia mengenakan jas warna navy dipadu dengan kemeja berwarna biru muda... Tanpa dasi...
Alvian memang pria tampan, bertubuh kekar... Cocok sekali dengan jabatannya sebagai manager... Dengan postur tubuhnya yang begitu menawan.
Sejenak dipandanginya wajah Alya yang masih terlelap dalam buaian mimpi.
'Sampai kapan ini harus aku jalani, tak adakah sedikit cinta didalam hatinya untuk kami' fikiran Alvian berkecamuk, antara emosi yang tak pernah bisa menemukan muaranya, dan sebuah tanggung jawab yang sudah diambilnya.
Flashback....
Alvian menikahi Alya karena permintaan atasannya yaitu pemilik Hotel Kencana yang dipimpinnya sekarang, Alya gadis manja, keras kepala, acuh dan dingin...
Handoyo Ayah Alya meminta bantuan Alvian untuk mencoba merubah sifat Alya itu,.
Alvian diancam akan dipecat dari posisinya waktu itu jika menolak permintaan Big Boss nya...
'Aku harus bagaimana lagi Tuhan'
Alvian menarik nafas dalam
dan segera bergegas keluar dari kamarnya menuju meja makan
disana Rafa dan Riza sudah menunggu disana,
Kami pun sarapan bersama
selesai sarapan kami berangkat,
Alvian mengantarkan anak-anak ke sekolahnya.
Setelah itu dia kembali melajukan mobilnya menuju Hotel tempat kerja nya...
Alya bangun dari tidurnya, dia segera mengambil ponselnya yang ditaruh di atas meja pinggir ranjang tempat tidurnya.
Alya kaget
'Ah... kesiangan aku' katanya bergumam sendiri.
Dia bergegas mandi entah apa yang terjadi...
Alvian terlihat merenung, dia hanya memandangi layar laptop yang ada didepannya, fikirannya semrawut...
Dia terlihat murung
"Bapa kenapa ?"
Aisyah yang tiba-tiba sudah berada didepan Alvian mencoba menghentikan lamunannya
"Kamu mengagetkanku saja"
"Maaf, saya masuk karena Bapa tidak menjawab ketika saya mengetuk pintu, ternyata Bapa sedang melamun"
Aisyah tersenyum...
Ah.... Lagi-lagi senyum itu menggodaku... Alvian dalam fikir nya
"Ini laporan keuangan minggu ini Pa"
katanya sambil menyodorkan satu map kertas kepada Alvian
"Okey" jawab Alvian singkat.
Alya sudah selesai mandi
handphone nya berbunyi, notif WA masuk.
'Alya kami sudah ada di tempat biasa, kamu kesini cepetan' isi WA itu dari salah seorang teman ngumpul nya Alya...
'Okey' Alya membalasnya singkat
bergegas menuju mobilnya dan melajukannya dengan cepat, menuju ke tempat dimana teman-temannya berkumpul...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Tini Laesabtini
Aku baru baca.... Ceritanya bagus tp membingungkn ini ceritanya diambil dr sudut mana ya? Kadang bercerita tentang aku, org pertama tp tiba 2 menceritakn org ketiga diambil dr sudut suthor sendiri, rancu yg baca..... 🙏🙏🙏
2022-12-31
1