Keesokan harinya.
Pagi - pagi Reina keluar dari kamar dan menuju ke dapur,ia akan mulai melakukan aktivitas seperti biasa.
Saat Reina akan memberikan piring - piring untuk mencuci nya,Reina di kejutkan saat ia melihat sayur semalam yang ia simpan kan untuk sang kakek masih utuh dan tidak di sentuh kakek.
Karena semalam memikirkan kegalauan hati nya,ia sampai lupa memastikan kalau kakek nya sudah makan atau belum.
Reina lalu berjalan depan pintu kamar kakek nya,saat berfikir untuk mengetuk pintu Reina mengurungkan niat nya dan kembali ke dapur.
Ia lebih dulu memasak untuk kakek nya dan membuang makanan semalam yang sudah tidak bisa di makan lagi.
Air mata Reina saat sedang mencuci sayur yang ia keluarkan dari kulkas pun menetes,seperti tidak percaya kakek nya akan seperti ini hanya karena ia tidak mau menerima perjodohan ini.
.
.
.
.
Beberapa saat kemudian,Reina selesai memasak dan menuju ke kamar sang Kakek.
Tuk
Tuk
Tuk
"Kek,Ayo bangun Kek." Ucap Reina dan saat Reina mencoba membuka ganggang pintu ternyata pintu kamar Kakek tidak di kunci.
Reina perlahan membuka pintu dan masuk ke dalam .ia melihat kakek nya sudah bangun dan duduk di kursi dekat jendela.
"Kek,kenapa kakek semalam tidak makan?." Tanya Reina.
"Kakek sedang tidak lapar saja." Jawab Kakek pelan.
"Kakek Marah dengan Reina?." Tanya Reina lagi. namun Kakek tidak menjawab.
Reina pun menghela nafas dengan berat,ia melihat ke arah kakek nya yang bahkan tak mau melihat nya dan terus memandangi keluar jendela.
"Ayo Kek,kita makan,Kakek pasti sudah lapar karena seharian tidak makan." Kata Reina.
"Kamu saja duluan,nanti Kakek akan makan." Jawab Kakek Josep.
Jawaban Kakek Josep tidak membuat Reina mengiyakan,karena tahu kakek Josep pasti tidak akan makan lagi.
"Kakek sangat ingin Reina menerima perjodohan ini?." tiba - tiba pertanyaan itu terlontar dari mulut Reina dan Kakek masih tidak mengalihkan pandangan nya.
"Aku akan menerima perjodohan ini,asal kakek mau makan." Kata Reina dan seketika saja Kakek Josep menoleh ke arah Reina yang mencoba melebar kan senyuman di bibirnya meski ini sangat berat.
Kakek Josep pun beranjak dari tempat duduk nya dan mendekati Reina.
"Apa kamu serius Nak?." Tanya Kakek Josep.
"Tentu saja aku serius,apa aku pernah mengingkari janji ku pada Kakek?." Jawab Reina.
"Tidak,kau cucu Kakek yang penepat janji,Ayo kita makan." Balas Kakek Josep dengan semangat ia keluar dari kamar lebib dulu sementara Reina masih memandangi punggung kakek nya.
Tidak ingin kakek nya sedih dan kepikiran karena ia terus menolak perjodohan ini,Reina memilih mengalah demi kebahagiaan kakek nya,yang sudah berjasa menjaga dan merawat nya penuh kasih sayang hingga sekarang.
"Ayo Reina." Ajak sang kakek.
Air mata Reina kembali menetes,tapi panggilan kakek nya membuat nya dengan cepat menyekat air mata itu,tidak ingin membuat Kakek nya melihat air mata kesedihan ini,Reina mencoba memasang wajah tersenyum nya dan berjalan keluar menuju keluar.
Kakek sudah duduk lebih dulu di meja makan dan segera Reina mengambil kan nasi serta lauk untuk kakek nya.
"Makan yang banyak y,kakek semalam tidak makan,Kakek pasti sangat lapar sekarang." Ucap Reina dan Kakek membalas dengan senyuman di wajah nya.
.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
astri rory ashari
aisghh Kek biasaan pudungnya...demo g makan... ☺ Raina sabar y ..biasanya kalo udah uzur emang jd childish.....sabarrrrr😁
2021-04-17
0
Zia_sya
reina,,,kau tak kan menyesal atas pilihanmu
2021-01-24
0
Andreas
seru
2020-12-22
0