ketika sudah bersih, ara langsung keluar kamar dan menunaikan ibadahnya dan dilanjut dengan bersih bersih rumah dan memasak seperti biasanya
****
jam menunjukan waktu makan malam. rifqi segera turun ke lantai bawah untuk makan.
terlihat ara telah duduk dimeja makan.
"selamat malam mas"
"hm"
ara pun seperti biasa, mengambilkan nasi dan lauk untuk rifqi lalu mengambil untuk dirinya sendiri. mereka berdua pun makan dengan tenang.
ditengah suasana makan, ara membuka suara
"mas besok aku izin ngga kerja, aku mau jenguk temen dirumah sakit"
"hm"
"kok ham hem ham hem ajha sih mas. jawab kek"
"mau kamu kerja, mau kamu nggak pulang aku ngga peduli" rifqi pun beranjak meninggalkan ara.
"mas!" teriak ara. langkah rifqi langsung terhenti.
"apa kalau aku pergi dari sisimu untuk selamanya kau akan bahagia?"
"iyha.. pasti"
"benarkah? se menjijikannya aku ini?"
"kau sudah tau. aku tak perlu menjawabnya"
rifqi pun melanjutkan langkahnya dan pergi ke kamarnya.
terlihat ara masih duduk dimeja makan
ia menghela napas panjang.
"se menyedihkan ini kisah rumah tanggaku? mana rumah tangga yang aku impikan dulu? apa aku akan bahagia suatu hari nanti? ahh rasanya tidak mungkin.. mungkin maut ku akan lebih dulu menghampiriku" gumamnya lirih.
ara melanjutkan pekerjaannya yaitu mencuci piring bekas makan tadi.
ia segera masuk ke kamarnya. sungguh, kamarnya begitu miris keadaannya lebih parah dari kamar pembantu..' pengap dan sempit' itulah gambaran kamar ara saat ini.
ia duduk bersandar pada tembok. ia mengeluarkan segala air matanya. ia ingin ini adalah air mata terakhir. ia berharap tidak ada air mata setelah ini.
ia ingin menjadi seorang wanita yang kuat
ia tak ingin terlihat lemah didepan rifqi.
ia mengambil sebuah cermin. pantulannya menunjukan wajah ara yang pucat. badannya pun mulai kurus seperti tulang terbungkus kulit
ia bergumam dalam hatinya.
"dengan wajah yang pucat seperti ini, apa aku bisa mendapatkan hati mas rifqi sebelum ajal ku? rasanya tidak mungkin. oke mulai besok aku akan berdandan"
malam ini juga, ara belajar mendandani wajahnya. ia belajar memakai eyeliner, memakai cushion, memakai pensil alis dan juga bedak yang benar.
ia rela malam ini ia hanya tidur 3 jam. karna waktu tidurnya ia habiskan untuk belajar berdandan.
mulai esok nanti, ia akan berusaha lebih keras untuk mendapatkan cinta rifqi
...
pagi hari pun tiba.
tampak rifqi baru turun dari kamarnya untuk sarapan. ia melihat ada sesuatu yang kurang dimeja makan. tapi ia memilih diam dan tak menghiraukan.
iyhappss betull. ara belum ada dimeja makan. ia masih sibuk merias wajahnya.
setelah selesai ia segera keluar kamar untuk sarapan. ia duduk dimeja makan. ia mengambil nasi dan lauk. ditengah makannya ia menatap suaminya yang sedang makan itu.
rifqi yang merasa diperhatikan ia menoleh ke arah ara untuk memarahinya karna terus memandangnya.
deg
deg
deg
ia kaget melihat ara. ia hari ini nampak lebih cantik bahkan sangat cantik dengan make up nya itu.
ara tak segan segan memberikan senyumnya yang paling manis kepada rifqi ..
beberapa detik rifqi tampak tertegun melihat kecantikan ara. beberapa detik kemudian ia kembali menetralkan wajahnya menjadi mode datar dan kembali melanjutkan makannya . ia tidak peduli dengan ara. baginya secantik apapun ara, dimata rifqi ia tetaplah sampah.
rifqi pun berangkat kekantor. sedangkan ara masih bersiap siap. karna sesuai perkataannya, ia hari ini tidak masuk kantor.
sebenarnya, ia hari ini akan chek up.
ia segera menyambar tas nya dan bergegas mengambil handpone nya untuk memesan taksi online.
beberapa saat kemudian taksi online datang dan ara segera naik.
taksi pun melaju ke rumah sakit tempat dokter nita praktek yang tak lain adalah milik keluarga yulandres.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Siti Muniah
nyesek bacanya
2022-02-12
3
Nurlela Aritonang
lanjuuut
2021-12-25
0
✰͜͡v᭄pit_hiats
dih wewelan pais bancet puruluk menyan gera salaki kitu mh ra🙄🙄
2021-12-16
0