setelah selesai ara dan rifqi membayar di kasir. tertera nomor berjumlah 7 digit. satu angka di depan dan enam angka menyusul dibelakangnya.
kebutuhan mereka memang banyak mengingat rumah mereka yang juga besar. apalagi kebutuhan rifqi yang serba mahal bahkan harga satu sampo rifqi setara dengan 4 sampo ara.
....
setelah selesai, belanjaan rifqi dibawakan oleh para bodyguardnya. memang setiap keluar dari rumah para bodyguard selalu mengikuti rifqi tanpa diketahui orang lain. para bodyguard menyamar sebaik mungkin agar musuh tidak menyadari keberadaannya.
rifqi dan ara segera menuju salah satu restoran didalam mall. mama dara sudah menunggu mereka disana. setelah sampai di restoran yang dimaksud, ara dan rifqi duduk dimeja yang ada mama dara dan papa rafa.
"mama papa apa kabar?" tanya ara sambil cipika cipiki dengan mama papanya.
sedangkan rifqi hanya mencium tangan orang tuanya. terlalu aneh jika seorang rifqi yang angkuh cipika cipiki dengan orang lain. bahkan dengan orang tuanya sendiri pun jarang paling hanya momy nya yang suka nyosor mencium pipi anak kesayangan nya itu.
"nak rifqi gimana kabarnya?" tanya sang papa mertua guna mencairkan suasana.
"baik pa. kalau papa sendiri?" jawab rifqi.
"papa juga baik"
mereka pun mengobrol hingga tak terasa jam sudah menunjukan pukul 1. rifqi dan ara segera pulang. masih banyak pekerjaan kantor yang belum dikerjakan rifqi.
sesampainya di rumah ara segera menata barang barang yang dibelinya tadi. mulai dari sampo sampai sayuran dan buah.
ia tiba tiba merasa tubuhnya lelah. padahal hari ini ia tak begitu banyak pekerjaan. mungkin karna terlalu banyak berjalan saat berbelanja tadi.
ia duduk dimeja makan. ia mendaratkan dekapan tangannya dimeja makan lalu dia benamkan kepalanya diantara tangannya itu. ia mulai terlelap.
1 jam berlalu. ara masih tertidur pulas dengan posisi seperti itu.
rifqi yang melihat ara tidur dengan posisi seperti itu hanya diam saja. ia tidak peduli jika nanti leher ara akan sakit. ia masa bodoh dengan itu.
rasa ego dan dendamnya mengalahkan segalanya. padahal sebenarnya dalam lubuk hati rifqi ia begitu kasihan ketika menyiksa gadis itu.
rifqi berniat membangunkan ara karna jam sudah menunjukan pukul 3 sore. jam itu menunjukan bahwa waktu ashar akan tiba. tidak baik orang tidur diwaktu setelah ashar. tapi ia bingung bagaimana caranya membangunkan ara yang tertidur pulas itu.
"gua telpon ajha deh..eh gua kan ga punya nomernya"
rifqi pun inisiatif untuk menyiram ara dengan segelas air putih..
byurrrr
air putih segelas berhasil membasahi muka ara. ara terperanjat dan bangun dari mimpi indahnya. ia menengadahkan mukanya untuk melihat siapa yang menyiramnya.
"mas rifqi" gumamnya pelan tapi masih bisa didengar rifqi.
"apa?! kau kira kau disini hanya numpang tidur hah?! bukannya membersihkan rumah tapi malah tidur!" bentak rifqi.
entah kenapa tiba tiba mimisan ara muncul. darah segar mengalir dari hidungnya.
"kenapa itu?" tanya rifqi dengan suara datarnya sambil menunjuk hidung ara.
" oh i i ini itu. anu oh iyha tadi kepentok meja pas aku mau tidur. terus kepalaku jadi pusing makannya aku tidur disini" sambil tersenyum.
ia langsung bergegas menuju kamar mandi dapur guna membersihkan hidungnya
" huhhh. untung mas rifqi percaya. coba kalau enggak. aku mau jawab apa?" gumamnya lirih didepan cermin kamar mandi.
" apa sudah separah ini kondisiku hingga aku sudah mulai tak berdaya? tuhan tolong angkatlah nyawaku sebelum aku menjadi beban mas rifqi" lirihnya lagi.
ketika sudah bersih, ara langsung keluar kamar dan menunaikan ibadahnya dan dilanjut dengan bersih bersih rumah dan memasak seperti biasanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Dartiasi
thoorr temukan dengan orang tua kandungnya sebelum meninggal
2022-04-12
2
Umi Kalimah
jahat banget suaminya
2022-04-07
0
HAZEL DÊ IŹUMÎ
kok yg pada komen pada nangis sih?gw aja yg baca B aja daritadi 🗿
2022-03-08
0