***
saat rifqi mendekat ke ara dan ingin mencacinya, tiba tiba
"brukkk"
ara jatuh pingsan. untung saja rifqi sigap menangkapnya jadi tubuh ara tidak perlu menyentuh lantai.
"ara bangun. woi bangun" ara tak kunjung bangun meskipun rifqi menepuk nepuk pipinya.
ara pun dibawa ke kamar tamu, dan rifqi memanggilkan dokter.
sebenarnya rifqi mau memanggil dokter nita karena dokter pribadinya. tapi dokter nita tak bisa dihubungi dikarenakan ia sedang mengoprasi pasiennya.
akhirnya rifqi menelpon pihak rumah sakit milik keluarga yulandres agar mengirim seorang dokter kerumahnya.
sesaat kemudian dokter yang diutus rumah sakit keluarga yulandres datang dan langsung memeriksa ara. tampak dokter itu terdiam beberapa saat. rifqi yang menunggu diluar kamar pun tampak menunggu dokter itu keluar. kekhawatiran tampak jelas dari wajah tampan sang Pemilik "yulandres grup" itu.
rifqi menganggap rasa khawatirnya itu hanyalah sebuah tanggung jawab semata. ia menyangkal semua hal tentang cinta.
saat dokter sedang membereskan alatnya tiba tiba ara bangun dan kaget melihat dokter tersebut. sang dokter melihatnya dengan tatapan sendu.
ara tersenyum dan mengatakan.
"dokter, aku tau kau tau tentang penyakitku saat kau memeriksaku. tapi kumohon jangan katakan apapun kepada suamiku . katakan saja aku hanya butuh istirahat"
"tapi nona, itu semua menyalahi kode etik sebagai dokter"
"kumohon dokter. ini semua demi keutuhan rumah tanggaku. aku tak mau menambah beban suamiku"
setelah melewati tawar menawar akhirnya sang dokter menyetujui permintaan ara.
dokter pun keluar dari kamar ara. rifqi segera mendekati sang dokter tersebut
"bagaimana keadaaanya dok?"
dokter itupun terdiam dan berpikir sejenak
"nona ara tidak apa apa pak. tapi ada hal mengganjal menurut saya. sebaiknya nona ara diperiksakan lebih lanjut ke rumah sakit"
"maksudmu?"
"saya menduga ada hal yang ditutupi nona ara tuan"
"baiklah, terimakasih dok"
(sang dokter pun pergi dari rumah rifqi. jujur ia tak bisa menutupi 100% tentang ara. ia tetap mengatakan hal tersebut meski tidak langsung. ia tak mau melanggar sumpahnya sebagai dokter)
**
rifqi pun masuk ke kamar tamu dimana ara berada.. terlihat ara sedang duduk di ranjang dengan kepala ia sender kan di kepala ranjang.
"apa yang membuatmu pingsan?apa kau sakit? kenapa tidak bilang?"
"tidak mas.. mungkin aku hanya butuh istirahat saja"
"enak saja istirahat. memangnya untuk apa kau tinggal disini jika hanya tiduran. ayho kerumah sakit dokter tadi bilang suruh memeriksakan dgn lanjut"
"ehh. ti tidak usah mas. setelah istirahat aku akan sembuh kok"
"yha sudah kalau itu mau mu. ingat! aku tidak mau punya istri penyakitan, itu hanya akan merepotkan ku saja. biaya berobat mahal. mending digunakan untuk belanja. aku tidak rela jika uangku kau gunakan hanya untuk membeli obatmu" tegas rifqi.
"i iyha mas"
rifqi pun keluar dari kamar tamu.. sampai di ambang pintu dia berkata.
"segeralah kembali ke kamarmu sendiri. kamar ini tidak pantas untuk sampah seperti mu"
deggg..
air mata ara lolos begitu saja. dadanya terasa sesak. air matanya menggambarkan seolah gadis itu ingin menyerah. menggambarkan dengan jelas luka dalam hidupnya. sesaat setelah menangis ara segera bagun dan ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya dengan mata sembam nya. ia menatap dirinya dipantulan kaca washtafel.
"wajahku sudah begitu pucat. apa yang kutunggu sekarang? cinta suamiku? itu hanyalah hal bodoh. aku hanya menunggu ketika malaikat maut datang menjemputku. membawaku pergi bersamaan dengan goresan luka hatiku. semangat ara. buatlah akhir hidupmu menjadi lebih ber arti kagi. setidaknya dalam kematianmu kau telah membuat kenangan dengan suamimu itu" katanya lirih.
ara pun segera keluar dari kamar dan melanjutkan masakan yang belum diselesaikannya tadi.
jangan lupa VOTE dan KOMEN yha para readers 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Aishyandra Junia
aaaaaaaaaaa sedihh 😭😭😭
2023-12-23
2
Lilisdayanti
😥
2023-11-01
0
Mulyati
iih ara knapa sih kau hrs menutupinya
2022-06-16
0