04

2 Bulan Berlalu, Jenny dan Kiki menetap di kediaman Ummi Nurul yang berada di lingkungan Pesantren.

Jenny juga sudah menyesuaikan diri dengan semua penghuni pondok. Kehidupan yang di jalani Jenny di yayasan pembinaan mualaf benar-benar telah merubah hidupnya. Dari mulai cara berpakaian, cara berbicara, cara bersikap dan banyak lagi perubahan lainnya. Namun, yang jelas perubahan tersebut mengarah ke perubahan yang lebih baik dari sebelumnya.

Jenny yang biasanya berpenampilan terbuka sekarang benar-benar telah menutup auratnya. Tak pernah sekalipun lagi terlihat kulit putih Jenny yang biasa terpampang jelas. Sekarang hanya wajah cantik dan sedikit ujung jarinya saja yang terlihat.

"Jen, tahu nggak?" ucap Kiki menghampiri Jenny.

"Nggak," jawab Jenny.

"Dengar dulu Jen, kan aku belum selesai ngomong!" ujar Kiki lagi, membuat Jenny tertawa mendengarnya.

"Iya, iya, aku dengar kok. Kamu mau ngomong apa?"

"Aku dengar dari ummi Nurul. Katanya Adik kandung dari ustadz Maulana akan datang dan menetap disini. Katanya Adiknya itu juga akan membantu mereka dalam membina para mualaf disini!" ungkap Kiki terlihat antusias.

"Adiknya ustadz Maulana juga mualaf?" tanya Jenny.

"Kebanyakan keluarga mereka sudah menjadi mualaf," jawab Kiki.

"Oh," jawab Jenny datar

"Kok cuma oh, sih Jen?"

"Lah terus aku harus bilang apa? Mau komen juga nggak tau mau komen apa. Kenal aja nggak."

"Makanya dengar dulu. Orangnya tampan loh Jen. Namanya ustadz Ahmad Yusuf, lulusan terbaik Universitas Al-Azhar. Benar benar Pria idaman deh!" ucap Kiki lagi, tersenyum membayangkan wajah pria yang di maksudnya.

"Hus, mikirin apa sih?" ucap Jenny menjitak dahi Kiki.

"Mikirin sang pangeran tampan," jawab Kiki dengan senyum mengembang diwajahnya.

"Aku berharap ustadz Yusuf akan menjadi jodoh salah satu diantara kita," ucap Kiki lagi membuat Jenny sedikit ternganga mendengarnya.

"Sudah ya menghayalnya Ki. Sekarang ayo kita Shalat dulu, nanti keburu Iqomah Loh," ucap Jenny lagi, saat adzan magrib hampir selesai berkumandang.

"Iya iya calon ustadzah." jawab Kiki menggoda jenny

Kiki akui Jenny benar-benar telah berubah drastis hanya dalam waktu 2 bulan berada di Pesantren ini. Jenny sama sekali tidak terlihat seperti seorang mualaf, malah sekarang Kikilah yang terlihat seperti mualaf. Karena Jenny terlihat sangat santai dan sangat cepat belajar serta memahami semua tentang ajaran Islam. Mungkin saat ini hanya menggajilah yang belum begitu lancar di lakukannya, tapi selain itu Jenny sudah sangat mengerti.

*****

Di suatu tempat yang berbeda, seorang Pria tampan masih dan terus saja merasa mual dan muntah. Pria tersebut tak lain tak bukan adalah Niko Sanjaya, pria yang sampai sekarang tidak mengetahui bahwa dirinya telah menghamili seseorang.

Suara muntahan Niko terdengar di telinga Para sahabat nya.

"Kenapa dia?" tanya Sean pada Reyhan.

"Nggak tahu, aku tadi ke kantornya terus sekretarisnya bilang Niko sudah 2 hari nggak masuk karena sakit. Makanya aku minta kamu temani kemari," jawab Reyhan tanpa menatap Sean karena masih sibuk membalas chat dari kekasihnya.

"Naura apa kabar?" tanya Reyhan sesaat kemudian, setelah menyimpan handphonenya.

"Baik, sejak kehamilannya Nana menjadi lebih manja, dan tentunya aku semakin mencintainya!" ucap Sean tersenyum membayangkan sang Istri.

"Bro, Kamu kenapa?" tanya Reyhan pada Niko, saat Niko keluar dari kamar mandi dengan wajah pucatnya.

"Nggak tau, Aku sudah periksa ke dokter tapi nggak ada masalah apapun. Masa iya malah di bilang mungkin istriku sedang hamil. Pacar aja nggak punya apalagi Istri," jawab Niko pelan setelah duduk di samping Sean.

"Hem, mungkin benihmu ada yang tumbuh dalam salah satu rahim wanita yang pernah tidur bersamamu!" Jawab Reyhan terkekeh menggoda Niko.

"Apaan sih? Aku sudah hampir 3 Bulan Ini tidak tidur dengan siapa pun. Terakhir aku tidur dengan jalang di hotel S waktu itu, tapi aku nggak tau siapa orangnya karena pada saat itu aku mabuk berat, dan saat bangunpun wanita itu sudah pergi!" jawab Niko setelah meminum pil pereda mual yang diberikan Dokter padanya.

"Mungkin saja wanita itu hamil," imbuh Reyhan lagi.

"Mungkin saja Nik, soalnya aku juga pernah dengar. Dari sekian banyak kehamilan, mual dan muntah juga bisa dirasakan oleh sang ayah calon Bayi," sahut Sean menimpali.

"Ah, itu tidak mungkin. Kalaupun iya, lalu kenapa sampai sekarang tidak ada yang datang meminta pertanggung jawaban dariku. Harusnya kalau emang ada yang hamil anak ku, pasti hal itu akan menjadi kartu as mereka untuk memerasku. Tapi, nyatanya sampai saat ini semua aman-aman saja!" jawab Niko santai.

"Ngomong-ngomong tentang hamil, apa kalian tahu kalau Jenny sekarang juga sedang hamil?" ucap Sean membuat Niko dan Reyhan terkejut

"Jangan Bilang ... "

"Eits, dengar dulu. Yang jelas bukan anak ku," ucap Sean cepat, seolah mengerti arah pikiran kedua sahabatnya.

"Lalu hamil anak siapa?" tanya Niko terlihat antusias.

"Mungkin saja anakmu," jawab Sean bercanda, namun ditanggapi serius oleh Niko.

"Apa mungkin ...?" gumam Niko pelan.

Hahahahahaha, tawa Sean menggelegar melihat respon Niko.

"Aku hanya bercanda bro," ucap Sean menepuk bahu Niko.

"Kira-kira siapa yang menghamili Jenny? Lalu dimana dia sekarang, aku sudah lama tidak mendengar beritanya atau melihat dia dimana pun!" tanya Reyhan.

"Aku tidak tahu, terakhir aku bertemu dengannya saat ingin menyelesaikan kesalahpahaman antara aku dan Nana. Nana sempat berfikir bahwa yang dikandung Jenny adalah anakku," jawab Sean.

"Terus Jenny bilang apa?" tanya Niko penasaran.

"Dia hanya menangis dan tidak mengatakan siapa ayah dari anaknya. Sebenarnya aku merasa kasihan kepada Jenny, karena aku sangat mengenal Jenny. Dia adalah wanita yang baik, Jenny tidak akan semudah itu untuk tidur dengan pria. Apalagi sampai hamil begitu, aku malah merasa kehamilannya adalah sebuah kesalahan atau musibah untuknya," ucap Sean lagi.

"Bukan maksudku bilang anak itu salah, hanya cara ia mendapatkannya yang salah!" sambung Sean.

"Kenapa kamu selalu bilang kalau Jenny wanita yang baik, wanita yang baik tidak mungkin hamil di luar nikah seperti itu?" geram Niko dalam hati.

Satu jam kemudian.

Setelah kedua sahabatnya pulang, Niko masih terus memikirkan tentang Jenny. Siapa yang menghamili Jenny? Dan memikirkan setiap ucapan Sean padanya tadi.

Tidak ada yang tahu kenapa Niko terlihat sangat memikirkan Jenny, karena jawabannya saat ini hanya Nikolah yang tahu.

Terpopuler

Comments

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

bkin niko nyesel lah thoorrr pak ustadz jdohy spa nihh

2022-01-19

0

Musniwati Elikibasmahulette

Musniwati Elikibasmahulette

hei niko, apa kamu lupa kejadian itu, dasar

2021-11-28

0

Mujiyanti

Mujiyanti

nah lho niko

2021-09-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!