Tentang Jenn

Tentang Jenn

01

Assalamu'alaikum, hai semuanya!

Sebelumnya aku mau kasih tau kalau cerita ini merupakan kelanjutan dari kisah hidup Jenny, salah satu tokoh yang ada di cerita sebelumnya "Story Of Naura"

Jadi, kalau ada yang bingung dengan jalan cerita ini. Kalian bisa baca "Story of Naura" terlebih dahulu.

Selamat membaca, semoga kalian suka.

****

Dua orang wanita cantik tengah bersantai di sebuah taman, dan salah satunya sedang mengandung. Mereka bernama Jennyfer dan Zakiya atau yang lebih sering di sapa Kiki.

"Ki. Aku mau buang air kecil!" ucap Jenny melirik ke sekitar taman, memotong kalimat Zakiya yang sedang bercerita padanya.

"Disini tidak ada toilet umum, Jen! Hanya ada Majid yang letaknya tak jauh dari sini. Apa kamu mau ke masjid yang di sana?" ujar Kiki, menunjuk ke arah Masjid yang ia maksud.

"Tidak masalah, Ki!" jawab Jenny, melangkah lebih dulu menuju Masjid tersebut.

"Ah leganya," ucap Jenny, setelah keluar dari toilet Masjid.

Jenny menghampiri Kiki lalu duduk di samping Kiki yang menunggunya di tangga pintu masuk masjid. Lantunan Ayat suci Al Qur'an yang sedang di bacakan Ibu-Ibu pengajian, entah mengapa membuat Jenny merasa sangat tenang dan damai, hingga tanpa sadar air matanya menetes membasahi pipinya.

"Kenapa Jen? Apa perutmu sakit?" tanya Kiki cemas, saat melihat Jenny menangis. Gelengan kepala dari Jenny, semakin membuat Kiki bingung. Jika tidak ada masalah terus kenapa menangis? Pikirnya.

"Ki. Apa kamu bisa membaca apa yang mereka baca itu?" tanya Jenny, menunjuk pada ibu-ibu yang sedang mengaji dengan merdunya.

"Maksudmu mengaji?"

"Iya, kamu bisa?"

"Sedikit, memang nya kenapa Jen?"

"Aku merasa sangat tenang saat mendengarnya Ki. Bukan hanya kali ini saja, sebelumnya saat aku merasa sedih, suara ini juga yang berhasil menenangkanku saat aku tak sengaja mendengarnya waktu itu disebuah acara TV. Aku juga merasa kalau bayiku juga merasa tenang dan damai mendengarnya. Aku ingin bisa mengaji seperti mereka, agar bisa membuat anakku selalu merasa tenang dan nyaman seperti saat ini!" ucap Jenny, seketika membuat Kiki terkejut bukan main mendengarnya.

"Kamu yakin mau mempelajari semua itu, Jen?" tanya Kiki memasang wajah serius, menatap Jenny.

"Aku sangat yakin Ki. Aku ingin selalu merasakan kedamaian seperti saat ini." jawab Jenny dengan senyum mengembang di wajahnya, masih dengan menatap ibu-ibu yang sedang mengaji, seraya ia mengelus lembut perutnya.

"Itu artinya kamu mau menjadi Mualaf?" tanya Kiki, begitu antusias.

"Iya," jawab Jenny lantang, membuat Kiki ikut senang mendengarnya.

"Kamu yakin?" tanya Kiki memastikan.

"Aku sangat yakin, aku sudah memikirkan semua ini dari beberapa minggu yang lalu!" jawab Jenny.

"Baiklah. Jika itu keputusanmu, tentu saja aku akan mendukungmu. Aku tidak yakin bisa membimbingmu, bagaimana kalau kita sama sama belajar di pondok pesantren yang ada di kampung halamanku? Disana ada sebuah yayasan pesantren pembinaan mualaf, kamu mau belajar disana?" tanya Kiki.

"Aku mau. Secepat nya setelah urusanku disini selesai, aku ingin segera kesana!" jawab Jenny terlihat begitu semangat.

"Makasih ya, Ki. Karena sampai saat ini, kamu masih setia bersamaku!" ucap Jenny lagi, dengan mata berkaca-kaca menatap Kiki.

"Apaan sih Jen? Ya sudah, ayo kita pulang! Kasihan keponakanku ini, pasti sudah lapar," ucap Kiki melirik pada perut Jenny.

Sayang, kamu setuju sama keputusan Bunda kan? tanya Jenny dalam hati, berjalan menuju pulang seraya mengusap Perutnya.

***

Keesokan harinya.

Seorang wanita cantik berdiri di depan cermin menatap pantulan dirinya disana, perut yang terlihat membuncit membuatnya tersenyum.

"Tumbuh yang baik ya nak! Bunda akan selalu menjaga dan memberikan yang terbaik untukmu," ucap Jenny.

Tidak ada raut kesedihan di wajahnya, walaupun ia harus mengandung tanpa didampingi suami, namun itu sama sekali tidak membuat Jenny merasa sedih. Diberi kepercayaan untuk menjadi seorang Ibu, merupakan anugerah terbesar yang di berikan Tuhan untuknya.

Tok ... tok ... tok ...

"Jen. Sudah waktunya kita pergi!" ucap Kiki, sahabat yang selalu setia menemaninya, berbicara dari luar pintu kamar Jenny.

Sesaat kemudian Jenny keluar dari kamar dengan menyeret satu buah koper besar beserta tas jinjing di tangan nya. Perlahan Jenny menuruni anak tangga, ia memandang ke setiap sudut rumah yang akan di tinggalinya. Rumah yang akan berganti pemilik, karena Jenny sudah menjual rumahnya, atau lebih tepatnya rumah yang di berikan oleh mantan kekasihnya.

Atas Izin dari Sean, Jenny menjual rumah pemberian Sean. Jenny juga mengembalikan Hak penuh atas saham di pusat perbelanjaan yang pernah diberikan Sean yang berada di Kota S kepada Sean, karena Jenny sadar bahwa dirinya tidak akan bisa mengelolanya. Semua yang dikembalikan Jenny tetaplah menjadi milik Jenny, sebab kemurahan hati Sean. Pusat perbelanjaan itu kembali berada dalam naungannya, namun penghasilan dari pusat perbelanjaan tersebut akan tetap masuk ke rekening Jenny.

Suara dering Handphone Jenny, menghentikan langkahnya.

Nama wanita yang sekarang resmi menjadi Istri dari mantan kekasihnya, dan sekarang sudah menjadi temannya, adalah orang yang menghubunginya saat ini.

"Halo, Ra! sapa Jenny, setelah panggilan tersambung.

"Jen, kamu sudah mau berangkat?" tanya Naura, di seberang sana.

"Iya, Ra. Titip salam untuk Sean, ya. Sekali lagi maaf, dan terima kasih banyak untuk semuanya!" ucap Jenny tulus.

"Sama-sama, Jen. Kamu disana hati-hati ya. Ingat untuk selalu kabari aku!" ucap Naura.

"Aku akan selalu mengabarimu. Kalau begitu aku tutup dulu ya, Ra?"

"Baiklah, Jaga diri kalian Jen." jawab Naura, sebelum mengakhiri panggilan telepon.

"Kamu sangat beruntung di cintai oleh pria seperti Sean, Ra!" batin Jenny, kembali menyimpan handphonenya ke dalam tas.

"Selamat tinggal kenangan, selamat datang masa depan!" gumam Jenny, menatap rumah yang memiliki banyak kenangan untuknya, sebelum akhirnya masuk ke dalam mobil yang akan membawanya pergi menuju kehidupan yang Baru.

Terpopuler

Comments

Mystera11

Mystera11

mampir thor ..lngsung kesini bgitu slsai baca story of Naira...😍😍

2022-06-11

0

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

langsug cuusss ksni dong thoorrr😁😁😁😁😁

2022-01-19

0

Dandelions

Dandelions

aku kira Kiki cowok

2021-12-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!