"Opa..Oma...Nenek.." sapa Evan yang kemudian berlari menghampiri kursi kosong di hadapan Ayu
"Nenek, Om Rio dimana" tanya Evan
"Om Rio masih tidur sayang" ucap Ayu
Steven duduk disamping kanan Lucas bersama Evan, bi Tun menuangkan susu ke dalam gelas Evan kemudian Evan meraih nya dan meminum nya
" Bi Tun, nanti sering sering ke kamar Nyonya ya. Mungkin butuh sesuatu" ucap Steven
" Biak Tuan Muda" jawab bi Tun
Dan mereka menikmati sarapan pagi nya dengan roti dan beberapa rasa selai yang tersedia di meja makan
Mengoleskan selai diatas satu helai roti di atas piring Steven lalu memberikannya pada Evan
"No, Dady. Evan mau ambil sendiri" ucap Evan yang kemudian meletakkan gelas susu nya ke tempat semula
"Oh, baiklah" jawab Steven kemudian memperhatikan gerakan Evan saat mengambil selai kacang dan mengoleskan nya di atas roti milik nya
"Lihat jeng, cucu kita sudah besar dan pandai" ucap Silvia
"Hari ini Opa saja ya yang antar Evan ke sekolah" tanya Lucas
Kemudian Evan menatap Lucas dan berkata
"Em.. tapi jangan gendong Evan saat masuk ke kelas Opa, Evan sudah besar" pinta Evan membuat semua tertawa mendengar nya
"Oh ya, siapa nama putri mu" tanya Lucas pad steven
"Stevani Wijaya" jawab Steven
Setelah selesai dengan sarapan nya, mereka melakukan aktififasnya masing masing
Diki sudah menunggu nya di halaman depan, berdiri di samping mobil Steven dan Lucas menggunakan mobil nya untuk mengantar Evan
Diki melajukan mobil nya menuju kantor Putra Cemerlang Grup bersama Steven
Tok...Tok..Tok.. Silvia dan Ayu mengetuk pintu kamar Kirana dan membuka nya
"Sudah bangun nak, boleh membawa keluar Vani" ucap Silvia
"Iya bawa saja, Ma" jawab Kirana, kemudian Silvia meraih dan mengangkatnya dari tempat tidur Kirana dan berjalan keluar di ikuti Ayu. Membawa nya ke taman halaman depan
"Loh jeng, kok mendung" ucap Ayu saat melangkah keluar melewati pintu utama lalu langkahnya pun terhenti
"Ya sudah, kita ke ruang keluarga saja jeng" ucap Silvia kemudian mereka kembali masuk ke dalam rumah
Tok..Tok..Tok.. bunyi pintu kamar Kirana kembali di ketuk kemudian dibuka nya
"Kak..." ucap Rio
"Iya, Rio. Masuklah" jawab Kirana yang masih terbaring lalu mengangkat tubuh nya dalam posisi duduk diatas tempat tidur
Rio berjalan mendekati Kirana dan duduk di bibir tempat tidur nya
"Ada apa" tanya Kirana yang menatap Rio sedikit gelisah
"Em... Rio mau melamar Dini.. Dia dulu teman kuliah Rio" ucap Rio seraya menunjukkan foto seorang perempuan cantik dari ponsel nya
"Memang kamu sudah siap" tanya Kirana
"Sudah kak, sudah mantap" jawab Rio
"Nggak mau dipikir lagi, kamu kan masih muda. Nggak ingin kejar karir dulu" tanya Kirana lagi
"Ya sudah kalau itu pilihanmu, sudah bilang dengan Bapak dan Ibu" ucap Kirana
"Nah, aku kemari ingin minta bantuan kakak supaya bilang ke Ibu" ucap Rio
"Loh, yang mau lamaran siapa" tanya Kirana
"He..he.. bantu lah adik mu yang tampan dan polos ini kak" Rio merayu
"Idih, ke pede an" jawab Kirana seraya tertawa. Rio nggak perduli ejekan kakak nya, yang penting mau mebantu nya
" Baiklah, tapi kalau Ibu nggak setuju. Kamu yang harus berusaha merayu nya" ucap Kirana
"Siap" jawab Rio seraya mengangkat kedua jari jempol nya ke depan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Erida Maulina Sinaga
sukses Rio
2021-04-08
1