Kembali

Akhirnya kakek Abraham memutuskan untuk mengajak Celine kembali ke kota x, kota yang dulu memberikan Celine kenangan yang sangat buruk.

Namun Celine selalu mengatakan kalau dia akan baik-baik saja, kehidupannya telah berubah. masa lalunya kini telah hilang dari pikirannya, tak mungkin bagi cellin untuk kembali pada kegelapan masa lalu.

🍂 Bandara Kota X 🍂🍂

"Akhirnya aku kembali juga ke kota ini." guman Celine dalam hati.

"Apakah kau baik-baik saja Celine." tanya Paman Husein kepada gadis muda itu.

"Aku tidak apa-apa Paman tenang saja, masa lalu itu adalah masa lalu kini aku harus menata masa depan ku." jawab Celine yang kemudian menggandeng tangan pria tua itu.

"Oh ya.. kita akan langsung ke rumah utama atau kita akan jalan-jalan dahulu." tanya Paman Husein kepada Celine.

"Sebaiknya kita jalan-jalan saja dulu Paman, karena aku yakin kakek Abraham sudah mengurus bisnis yang ada di sini. sementara ini aku ingin mengelola nafasku, karena selama ini aku jarang berjalan-jalan." jawab Celine yang kemudian memejamkan matanya.

"Kau ingin ke mana Celine." tanya Paman Husein, saat gadis muda itu ingin tertidur.

Kita makan saja dulu Paman, karena perutku mulai parade." jawab Celine yang kemudian melanjutkan istirahatnya di dalam mobil.

"Apakah kau begitu lelah." tanya Paman Husein kepada Celine.

"Dua hari aku harus melakukan survei di beberapa perusahaan di Eropa, bahkan kita berdua seperti cacing yang kepanasan ngesot kanan kiri Paman." jawab Celine dengan posisi mata yang masih terpejam.

"Kalau begitu Kau tidur saja, lebih baik kita istirahat di rumah daripada kita jalan-jalan di luar." jawab Paman Husein yang kemudian ikut memejamkan mata di dalam mobil itu.

Nampak dua makhluk berbeda usia itu telah tertidur pulas di dalam mobil jemputan mereka, sesaat kemudian nampak handphone milik Celine berbunyi.

pipip pipip ..suara ponsel Celine

"Iya halo." Celine yang mengangkat ponsel miliknya.

"Kau sudah ada di mana gadis kecil." tanya kakek Abraham kepada Celine.

"Aku masih berada di mobil kakek, memangnya kenapa." tanya Celine yang tidak bisa membuka matanya.

"Aku menunggumu di kantor, karena aku tidak bisa membuka file data perusahaan tanpa sidik jari mu." ucap kakek Abraham.

"2 jam lagi kakek, aku akan sampai di sana Aku mau mampir ke restoran dulu karena perutku sudah lapar." jawab Celine yang kemudian menutup ponsel itu tanpa berpamitan pada kakek Abraham di seberang sana.

"Paman Husein Apakah semua cabang Abraham group yang kupegang cuma memakai sandiku saja." tanya celine kepada Paman husein nampak pria itu tidak mendengarkan perkataan Celine, karena dia sudah terlelap di dalam alam mimpinya.

Sesaat kemudian nampak Celine menggoncang tubuh pria tua itu, Sedangkan sang sopir hanya menatap lekat pada wajah gadis cantik yang ada di belakangnya.

"Paman bangun." seru Celine yang menggoncang tubuh Paman Husain.

"Ada apa Celine, kau mengganggu saja." gerutu Paman Husen yang tidurnya diganggu oleh Celine

"Apakah Paman tidak meletakkan sandi buat kakek Abraham, Lihatlah kita harus kerja ekstra karena Paman lupa memasukkan sandi kakek Abraham di dalam komputer." tanya Celine yang nampak tidak kuat untuk melanjutkan perkataannya.

Sebaiknya kau cari tempat untuk makan. pinta Paman Hussein kepada sopir muda itu.

"Ke mana saya harus berhenti Tuan." tanya pria muda itu kepada Paman Husein.

" Terserah, pokoknya kau cari restoran yang sedang saja jangan terlalu besar, kalau tidak Nona cerewet yang ada di belakang itu akan marah." guman Paman Husein yang mencoba untuk membuka matanya.

Akhirnya sopir muda itu nampak memarkirkan mobilnya di sebuah restoran yang lumayan besar.

"Kita sudah sampai Tuan." seru pria muda itu kepada Paman Husein.

Sesaat kemudian nampak Paman Husein langsung membangunkan Celine dengan cara cara menoel pundak Celine.

"Celine bangun, katanya kau ingin makan." seru Paman Husein kepada Celine.

"Sebentar Paman mataku masih belum bisa terbuka." jawab Celine yang berusaha membuka matanya.

"Mau ku ambilkan air untuk mengguyur wajahmu." canda Paman Husein yang membuat Celina nampak wajahnya marah.

"Paman ingin membuat perkara denganku Ya, masa aku ingin dibangunkan dengan menyiram air ke muka aku sih." gerutu Celine yang kemudian nampak matanya mulai terbuka.

Sesaat kemudian mata Celine yang terbuka itu menatap sekeliling restoran itu.

"Mengapa kita harus makan di tempat ini Paman." tanya Celine kepada Paman Husein.

"Memang kau tidak suka dengan tempat ini apa." tanya Paman Husein.

"Bukannya tidak suka Paman, tempat ini terlalu ramai apa Paman ingin memperlihatkan wajahku yang kusut ini." canda Celine sambil mencari tisu basah buat membersihkan wajahnya.

"Ini ada air kemasan Kalau kau mau membersihkan wajahmu." Paman Husein yang kemudian mendekati tubuh Celine dan memberi air.

"Tidak usah.. oh ya paman sebaiknya kita makan dahulu dari pada nanti kita kelaparan setelah mendengarkan ocehan para orang tua yang ada di perusahaan Abraham Group. oya apa Paman akan meninggalkan supir itu di sana sendirian. dia juga." ucap Celine yang kemudian masuk terlebih dahulu.

Sedangkan Paman Husein pria tua itu menghampiri pria muda yang ada dalam mobil.

"Masuklah.. karena Nona cerewet ingin kau ikut makan." seru Paman Husein yang membuat pria muda itu nampak bingung.

"Kenapa saya harus ikut Tuan." tanya pria muda itu kepada Paman Husein.

"Sebaiknya kau masuk saja jangan banyak bertanya, nanti kalau terlalu lama bisa-bisa dia mengeluarkan taringnya." guman Paman Husein yang membuat pria muda itu langsung membuka pintunya, dan mengikuti langkah Paman Husein.

Nampak di meja itu Celine sedang menunggu pesanan makanannya.

"Duduklah." perintah Celine kepada Paman Husein dan pria muda itu.

Namun pria muda itu nampak tidak bergeming karena dia masih bingung.

"Apa yang kau lakukan, cepatlah duduk." seru Paman Husein yang membuat pria itu menarik kursi dan duduk.

"Siapa namamu." tanya Celine pada pria muda itu.

"Dion.. nama saya Dion Nona." jawab Dion kepada Celine.

"Oh jadi kau adalah sopir pribadi yang akan bekerja untukku." tanya Celine kepada Dion.

"Apa maksud Nona." tanya Dion kepada Celine.

"Karena karena kakek Abraham bilang yang orang yang akan menjemputku di bandara dia adalah sopir pribadiku nanti, jadi mulai sekarang kau harus bisa membiasakan dirimu dengan sifat ku dan Paman Husein." pinta Celine kepada Dion.

Hal itu membuat Dian menatap wanita muda yang ada di depannya

"Wanita ini masih muda bahkan usianya terbilang di bawahku, tapi cara bicaranya sangat arogan sekali." guman Dion dalam hati sambil menatap wajah Celine dengan lekat.

"Apakah kau mendengarkan apa yang dikatakan Celine kepadamu." tanya Paman Husein kepada Dion.

"Tentu Tuan." jawab Dion.

Sesaat kemudian nampak pesanan makanan itu telah sampai di meja makan.

"Silakan dimakan." guman Celine yang kemudian memakan makanan yang dia pesan.

Nampak Dion menatap Celine dan Paman Husen dengan lekat, karena selama ini dia bekerja pada orang kaya ataupun yang lain dia tidak pernah makan dalam 1 meja seperti yang sekarang dia lakukan.

"Kenapa kau tidak makan." tanya Paman Husein kepada pria muda yang ada di depannya.

"Apakah makanannya tidak enak." tanya Celine kepada Dion.

"Bukan nona. Apakah saya bisa makan bersama kalian seperti ini." tanya Dion kepada Celine.

"Memangnya kenapa." tanya Celine.

"Apakah pantas seorang yang bekerja seperti saya..bisa makan bersama majikannya." tanya Dion kepada Celine dan Paman Husein.

"Aku juga bekerja untuknya, tapi kami bisa makan bersama.. lalu kenapa, apa kau takut begitu." tanya paman Husein kepada Dion.

"Karena selama ini saya tidak pernah diperlakukan seperti ini Tuan." jawab Dian kepada Paman Husein.

"Karena itu mulai sekarang kau harus bisa membiasakan dirimu untuk bergaul dengan orang-orang yang bekerja dengan Celine." ucap Paman Husein yang kemudian melanjutkan makannya.

Nampak Dion menatap makanan itu dan kemudian memakannya, pria muda itu sedikit kebingungan dengan sikap yang yang diberikan oleh Celine dan Paman Husein.

🍂🍂 Mohon dukung autor biar semakin semangat untuk membuat karya-karya ya yang lain, jangan lupa meninggalkan jejak ya terima kasih atas dukungannya 🤗☺️☺️👍❤️👍❤️🍂🍂

Terpopuler

Comments

Bundy Aya

Bundy Aya

orang seperti celine mengerti kehidupan orang biasa jd dia wanita yg baik

2021-08-28

1

Juan Sastra

Juan Sastra

bagus celin tidak pernah membeda bedakan status antara majikan dan bawahan

2021-05-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!