Sakit

Para penghuni di rumah itu nampak menatap gadis yang tercebur di kolam itu, mereka hanya diam memperhatikan sang gadis yang terlihat mulai tenggelam sedikit demi sedikit.

"Aku ikhlas." guman Celine dalam hati, sesaat kemudian nafasnya mulai tercekat dan matanya mulai berat untuk melihat. sedikit demi sedikit gadis itu mulai tenggelam di dasar kolam.

"Apa yang kalian lakukan pada gadis itu!!" seru Paman Husein yang melihat Celine tidak keluar dari kolam renang itu, dan bahkan terlihat Celine telah tenggelam. sesegera mungkin Paman Husein melompat ke dalam air untuk menolong Celine.

Terlihat tubuh Celine telah memucatp saat dikeluarkan oleh Paman Husein di tepian kolam, nafasnya telah melemah nadinya juga melemah.

"Ya Tuhan, apa yang akan aku katakan kepada tuan besar kalau ada apa-apa apa dengan gadis ini." guman Paman Husen yang terlihat sangat panik saat wajah pucat Celine dan tubuh yang dingin. "segera kalian panaskan air!!" seru Paman Husen yang menyuruh para pelayan yang ada di rumah itu.

Nampak Paman Husein langsung menggendong Celine menuju kamarnya. sedangkan David dan yang lain hanya tersenyum dan melanjutkan pesta mereka.

''Aku mohon bertahanlah! kau tidak boleh mati secepat ini gadis kecilku." guman Paman Husein yang terus mengusap tangan Celine dan mengompres dahi Celine dengan air hangat.

Nampak pria tua itu sangat ketakutan dengan kondisi Celine yang semakin melemah, dengan secepat kilat dia menelpon salah satu dokter keluarga Abraham.

"Apa yang sedang kau lakukan Paman Husein!!" seru Samuel yang melihat pria tua itu menelpon dokter keluarganya.

"Saya harus menelepon dokter keluarga ini Tuan, karena keadaan Nona Celine semakin kritis!!" seru Paman Husein yang menekan nomor Dokter pribadi itu, namun apa yang terjadi malah Samuel tidak memperbolehkan pria tua itu untuk menelpon dokter.

"Kau tidak usah menelpon dokter keluarga kita!! cukup kau merawatnya karena dia tidak butuh dokter sama sekali!!" seru Samuel yang kemudian mendekati wajah pucat Celine. "Lihatlah dia tidak apa-apa!!" seru Samuel yang menunjuk wajah Celine dan berlalu pergi dari kamar itu.

"Tapi tuan, gadis ini sakit dan kita harus mencari dokter untuk merawatnya! kalau tidak dia semakin parah, bagaimana aku akan mengatakan kepada Tuan besar." guman Paman Husein yang takut Celine terjadi sesuatu.

"Tidak usah! biarkan saja seperti itu!!" seru Samuel yang kemudian pergi dari kamar Celine.

Tampak pria tua itu begitu pilu dan terduduk lesu di pinggir tubuh Celine, Paman Husein terlihat menatap wajah Celine dengan sangat intens dan tersenyum ketika pria tua itu menyentuh wajahnya.

"Kau harus bisa bertahan dari orang-orang itu." guman Paman Husein yang kemudian terus merawat Celine.

Saat malam menjelang dan pagi pun datang, sedikit demi sedikit tangan Celine mulai bergerak. Hal itu membuat Paman Husein sangat gembira karena gadis kecil itu itu telah siuman dari pingsan yang cukup lama.

"Kau tidak apa-apa gadis kecil!!" seru Paman husein yang mendekati tubuh Celine.

"Aku tidak apa-apa paman." jawab Celine yang kemudian hendak duduk di tepian ranjang, namun.. kepalanya terasa sangat sakit hingga membuat wajah Celine menunjukkan kesakitan.

"Bagaimana kondisimu?" tanya Paman Husein yang memandang wajah Celine.

"Rasanya aku sudah tidak kuat paman, rasanya aku ingin mengakhiri pernikahan ini saja. lihatlah apa yang telah dia lakukan, bahkan dia dengan sengaja ingin membunuhku." guman Celine yang menghela nafasnya dengan sangat berat, terlihat kalau gadis itu begitu terpukul dengan kelakuan Sang suami.

"Kau tidak boleh berkata seperti itu gadis kecil." guman Paman Husein yang kemudian mengelus pucuk rambut Celine.

"Aku ingin berhenti saja dari semua ini, aku sudah menyerah paman. Pernikahan yang hanya berjalan 4 bulan ini membuat nyawaku sudah di ambang kematian, aku pernah berjanji kepada ibuku kalau aku akan mencari kebahagiaanku..namun apa yang terjadi pernikahan ini hanyalah pernikahan semu dan pernikahan ini tidak ada kebahagiaan sama sekali." guman Celine yang meneteskan air matanya.

Nampak pria tua itu menatap wajah Celine yang sudah berlinang air mata, ingin sekali dia menelpon Tuan besarnya untuk melaporkan hal ini. namun dia telah diberikan kepercayaan untuk selalu menjaga Celine selama tuanya berada di luar negeri untuk mengurus bisnisnya.

"Terasa berat sekali hidup ini paman." guman Celine yang kemudian menatap wajah pria tua yang ada di hadapannya.

Tak lama kemudian nampak David telah masuk ke kamar Celine dengan membawa berkas.

"Segera kau tandatangani berkas itu! setelah itu kau bebas dari sini!!" seru David yang kemudian melempar kan map merah yang berisi surat perceraian.

"Apa maksudnya ini?" tanya Celine yang melihat isi map itu, terlihat gadis muda itu terpukul di usianya yang masih 17 tahun dia harus menyandang status sebagai janda yang tidak pernah disentuh oleh suaminya.

Nampak Celine menatap kertas itu dengan sangat intens, tangannya mulai memegang erat kertas itu dan meremasnya.

"Jangan harap kau akan bisa lepas dariku." guman Celine yang kemudian melempar kertas perceraian itu.

Nampak kemarahan terlihat di wajah David, yang melihat Celine meremas surat perceraian itu dan melempar kan ke arahnya. hal itu membuat David seolah dihina secara terang-terangan oleh gadis yang ada di depannya.

"Baiklah!! terserah kalau kau tidak mau menandatangani surat itu, tapi.. kau harus tahu kalau aku tidak akan mungkin untuk menerima dirimu sebagai istriku. jadi jangan berharap mengenai kelanjutan hubungan ini, karena aku sudah menganggap dirimu bukan istriku!!" seru David yang kemudian pergi dari kamar Celine.

"Lihat Paman, bagaimana seorang suami yang baru menikahi wanita selama 4 bulan. dengan teganya dia langsung menceraikan aku tanpa sebab dan kesalahan apa yang telah kuperbuat!!" Seru Celine sambil meneteskan air matanya, hal itu membuat pria tua yang ada di hadapannya itu nampak diam dan membisu.

"Begitu malangnya nasibmu gadis kecil, hingga kau diperlakukan seperti ini oleh cucu orang yang telah mengangkatmu sebagai seorang cucunya." guman Paman Husein

🍂🍂 Dua minggu kemudian

Nampak.. seorang pria sedang mempraktekkan rayuan kepada seorang gadis muda yang ada di depannya, dia terus memberikan kata-kata manis kepada Celine. Agar gadis kecil yang ada di hadapannya mau bercerai dengan keponakannya, siapa lagi kalau bukan Samuel.

"Terima kasih Paman, karena paman sudah menjadi pendengar setiaku." guman Celine yang tersipu malu melihat wajah tampan pria yang ada di hadapannya.

"Kau tidak usah bersikap seperti itu Celine, anggaplah kita ini seorang teman atau sahabat atau lebih dari itu. kalau dia terus-terusan menyiksamu seperti itu, apakah tidak sebaiknya kau melepaskan dia.. carilah kebahagiaanmu sendiri." guman Samuel yang yang memegang erat tangan Celine.

Hal itu membuat debaran jantung Celine seolah memuncak, karena selama ini tidak ada orang yang memberikan perhatian selain kakek Abraham dan istrinya serta Paman Husain.

"Apakah menurut paman, aku seharusnya bercerai dengan David?" tanya Celine kepada Samuel.

"Tentu, sebaiknya kau bercerai dengannya dan kalau aku bisa memberikan kebahagiaan untukmu. setelah kau bercerai dengan David aku bersedia menjadi di pendengar setiamu dan pendamping hidupmu." guman Samuel yang mempertegas kata-katanya agar Celine percaya padanya.

Terpopuler

Comments

Bundy Aya

Bundy Aya

aduh jangan mau itu cuma jebakan celine....mereka jahat

2021-08-28

0

dwie

dwie

celine polos bngt sih tergoda rayuan gombal😡😡😡

2021-04-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!