Titisan Kuyang
" Tak ada yang lebih indah dibandingkan Senja...," ujar Bayan.
" Jangan sia-siakan hidupmu hanya demi seorang Senja...," kata Rama pahit.
" Justru hidupku akan sia-sia tanpa Senja...," jawab Bayan lesu.
" Wanita bukan cuma dia seorang. Kau tak harus berkorban lagi untuknya...!" bentak Rama gusar.
" Bukan Aku yang berkorban, tapi dia...," ujar Bayan dengan tatapan menerawang.
\=\=\=\=\=
Bayan seorang pria tampan dan mapan. Sukses di pekerjaan tapi gagal dalam urusan cinta. Sejak bertemu seorang wanita bernama Senja, kehidupan cintanya pun berubah, jadi penuh warna dan aroma.
Pertemuan tak sengaja dengan sang pujaan hati, membuat kebekuan hatinya mencair.
Sore itu jalan di Jakarta sudah dipastikan sangat ramai dan padat. Bayan masih duduk dibelakang kemudi dengan sabar. Hari itu supir pribadinya berhalangan karena sedang mengurus kepindahan anak perempuannya dari kota lain ke kota Jakarta.
Saat tiba di lampu merah, Bayan melihat seorang perempuan sedang memberi uang pada seorang pengamen. Sebenarnya itu biasa saja bagi orang lain. Tapi buat Bayan itu berbeda dan sangat menyentuh hatinya.
Entah mengapa, Bayan masih memandanginya hingga klakson mobil di belakangnya mengejutkannya.
Bayan segera memutar arah bermaksud memuaskan rasa ingin tahunya tadi.
Tibalah ia di taman tempat ia melihat perempuan asing itu memberikan uang pada pengamen. Bayan pun turun dan bergegas mendatangi perempuan itu.
Dari jarak beberapa meter ia bisa mendengar suara tawa perempuan itu yang tersamar dengan tawa para pengamen cilik.
" Lucu banget, Kak...," kata seorang gadis cilik berpita biru.
" Apa bener begitu...?" tanya anak lainnya.
" Kan ini cuma cerita buat hiburan aja, jadi belum tentu benar kejadian...," kata perempuan itu sambil tertawa.
" Iiihhh..., Kakak tuh bikin Aku penasaran, tau ga...," rajuk seorang anak.
" Maaf yaa..., kan cuma cerita...," kata perempuan itu lagi.
" Udah sore, Kami harus pulang. Makasih Kak Ssnja..., daahh...," kata seorang anak yang paling besar.
" Daahh..., hati-hati ya, besok kita ketemu lagi disini ya...!" seru perempuan bernama Senja itu sambil melambaikan tangannya.
Senja berbalik cepat. Tapi dia tak sengaja menabrak seseorang yang berdiri di belakangnya.
" Aww..., maaf...," kata Senja sopan.
" Saya yang harus minta maaf...," kata Bayan,
" Kamu keliatan akrab sama mereka, Kamu kenal sama mereka ...?" tanya Bayan kemudian.
" Ga juga, kebetulan aja ketemu disini tadi...," kata Senja sambil berlalu.
Bayan mengejar Senja dan ingin berkenalan, tapi Senja seolah enggan dan memilih kabur dari taman itu.
" Kita ketemu lagi besok...," kata Bayan sambil tersenyum.
\=\=\=\=\=
" Selamat pagi Tuan, eh Mas...," sapa seorang pria yang ternyata adalah supir Bayan.
" Pagi Pak Karto, gimana udah beres urusannya ?" tanya Bayan ramah.
" Alhamdulillah..., udah Mas. Anak Saya tuh banyak maunya, sekolah yang deket sama rumah dia ga suka. Eh, malah milih sekolah yang jauh dari rumah...," cerita Karto pada majikannya.
" Lho, bukannya udah lulus Sarjana ya, kok masih nyari sekolah...?" tanya Bayan menanggapi cerita supirnya.
" Iya, mau ngelamar jadi guru, tapi ga mau yang deket rumah, karna muridnya banyakan orang kaya, jadi ga bisa respect sama guru katanya...," pak Karto melanjutkan ceritanya.
" Ooo..., guru apa sih...?" tanya Bayan.
" Guru Bahasa Indonesia Mas...," jawab Karto cepat.
" Yaa wajar aja Pak, lagian bagus juga lebih peduli sama wong cilik kan...?" tanya Bayan sambil tersenyum.
" Iya juga Mas...," balas Karto sambil memarkir kendaraan di depan loby kantor.
" Saya ada acara di luar jam 9 nanti, tolong siapin mobilnya ya Pak...," perintah Bayan pada sang supir.
" Baik Mas !" jawab Karto.
Bayan turun dan segera masuk ke loby. Rupanya disana sudah ada wanita berpakaian sexi yang tengah menantinya.
" Bayaann, akhirnya dateng juga...," sapa sang wanita dengan manja.
" Ngapain Kamu kesini ?, Kita udah ga ada hubungan lagi. Jangan bikin masalah disini ?!" kata Bayan tegas.
" Mmm..., Aku mau minta maaf, Aku...," wanita itu tak melanjutkan ucapannya karena Bayan nampak tak peduli, bahkan meninggalkannya di loby begitu saja.
" Panggil security, usir wanita itu dari sini. Dan ingatkan semua agar tak membiarkannya masuk ke sini. Paham ?!" hardik Bayan pada reseptionist kantornya.
" Baik Pak..." kata sang karyawan dengan gugup lalu segera memanggil security agar mengusir wanita pengacau itu.
" Hei, apa-apaan ini ?, jangan sentuh Saya ya..., Kamu tuh ga level sama Saya..., Saya bisa aja pecat Kamu tau ?!" jerit wanita itu.
" Iya Bu Saya tau, Kan ga ada yang selevel sama Ibu, apalagi Bos Saya. Makanya, Ibu harus sadar dan segera pergi dari sini...," ucap sang security.
Lalu mereka mengusir wanita itu dari loby kantor.
Bayan tiba di ruangannya. Ia duduk sambil memijit keningnya.
" Masih pagi. Baru sampe udah dapat sarapan perempuan sinting...," keluh Bayan.
" Permisi Pak, ada tamu untuk Bapak. Pak Riko...,"
" Suruh masuk !" kata Bayan memotong ucapan sekretarisnya.
" Baik Pak ," jawab sekretarisnya cepat.
Riko adalah sahabat sekligus rekan bisnis Bayan.
" Waduhh gi*a banget tuh si Lila. Ngejar gue sampe ke loby bawah. Untung aja Gue pinter, jadi bisa lari deh...," kata Riko bangga.
" Gue juga ketemu tadi di loby. Ngapain lagi sih...?" tanya Bayan kesal.
" Dia ga terima perusahaan Bokapnya bangkrut gara-gara Lo...," kata Riko sambil duduk di kursi di hadapan Bayan.
" Ck, bukan Gue yang bikin bangkrut. Itu kesalahan Pak Surya sendiri. Kekenyangan korupsi tuh, jadi ketauan deh sama rekan bisnisnya. Apalagi istri mudanya tampil kaya nyonya besar, siapa yang ga curiga...?" kata Bayan menjelaskan.
" Si Lila itu kan ga bisa hidup miskin. Makanya dia ngejar Lo sampe segitunya...," jawab Riko sambil memejamkan matanya.
" Jangan tidur disini, ntar sial Gue...," kata Bayan pura-pura marah.
" Ck, pelit Lo...," kata Riko sambil menuju tempat istirahat Bayan yang ada di ruangan itu.
" Jangan ngiler, jangan mimpi jorok, jangan sampe kotor !" teriak Bayan.
" Berisik !" kata Riko sambil membanting pintu.
\=\=\=\=\=
Bayan menyelesaikan perjanjian bisnisnya dengan gemilang. Kedua pihak merasa puas atas kesepakatan yang baru saja mereka tandatangani.
" Ssnang bekerjasama dengan Anda...," kata Direktur PT. Malaka
" Sama-sama, Semoga kerja sama Kita ini bisa merambah ke bidang lainnya dan yang pasti harus menguntungkan buat Kita...," sambut Bayan sedikit bergurau.
Mereka tertawa bersama. Setelah selesai pertemuan bisnis dengan koleganya, Bayan meminta Karto mengantarnya ke suatu tempat.
" Ya, disini aja. Tinggalkan Saya sendiri, nanti Saya pulang naek Taxi aja...," pinta Bayan.
" Baik Mas," jawab Karto patuh.
Bayan mengedarkan pandangan mencoba mencari sosok perempuan yang telah menyita perhatiannya kemarin.
Bayan pun duduk menunggu di taman itu sambil sesekali melihat jam yang melingkar di tangannya. Hingga hampir jenuh menunggu. Tiba-tiba Bayan mendengar suara tawa dari sebrang jalan. Dan tawa itu berasal dari sang wanita yang dicari Bayan.
" Kenapa dia...," Bayan memandang takjub kearah wanita itu. Tampak sang wanita memeluk sesuatu, ternyata ada beberapa buku di tangannya.
" Mmm, boleh pinjem lagi Kak...?" tanya seorang anak.
" Boleh banget. Pilih yang mana...?" tanya wanita itu.
" Kak Senjaaa..., buku yang kemarin dibuang sama Bapak...," keluh seorang anak takut.
" Ya udah gapapa..., Nih pilih satu buat Kamu...," senyum Senja ramah.
Semua anak yang berjumlah sepuluh orang itu berebut mengambil buku yang ditawarkan Senja. Setelah mendapat buku, mereka satu per satu meninggalkan Senja.
Senja memandangi mereka dengan tatapan haru.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
riko.CM😎
perdana buat horor Thor😉😉😉
2023-08-10
1
neng ade
begitu dpt notif langsung baca deh .. udh lama nungguin .. msh nyimak alur nya tp seperti nya seru ini
2023-06-18
2
INDRA
wah Thor tumben gx woro" kalau ada yg baru,penasaran tumben biasanya sblm cerita kelar da ada woro" cerita baru nah ini diem" aja untuk buka bio nya jd tau klau ada yg baru apa q yg ketingalan ya Thor,btw sukses terus ya Thor dlm berkarya
2023-06-09
1