Di Hari Senin Ini Semua Orang mulai beraktivitas, Sekolah Bekerja dan lain lain. Begitupun Jonatan pagi pagi dia sudah bangun mandi, dan bergegas sarapan untuk pergi ke Kantor. Di meja makan Claran, Mama dan Papa Jonatan sudah lama menunggunya.
" Pagi semuanya " Jonatan lalu duduk bersama keluarganya untuk sarapan.
" Kak, nanti anterin Clara ke Sekolah ya " bujuk Clara sambil menari narik baju Jonatan.
" Memang gak di anter supir apa.. " Jonatan menghiraukan Clara.
" Udah Jo anterlah adik mu sekali kali " ucap Papa Jonatan
" iya dehh iya " Jonatan akhirnya mengalah "
" makasih kakak ku yang ganteng " Clara memeluk kakaknya itu.
" oya kak nanti kita jemput marisa juga yuk " tambah Clara melepas pelukannya
" memangnya dia gak di anter kakaknya " sambil mengunyah roti
" gak kak biasanya di naik angkot kalau berangkat "
" Baiklah " Bisa bertemu cewe itu lagi batin Jonatan
" Terimakasih Jo, sudah mau mengantar Clara " ucap mama jonatan.
Meski hanya mama tiri hubungan mereka sangat baik. Keluarga mereka juga baik baik saja.
" Oya Jo.. nanti malam Papa sama Mama mau ngenalin kamu ke anak temen Papa. Kamu mau kan " ucap Papa Jonatan sambil sarapan
" apaan sih pa ngenalin segala, ntar pasti di jodohin ujung ujungnya "
" Kan kamu juga udah cukup umur kalau menikah " Sambil menepuk bahu anaknya itu.
" Jonatan masih mau kerja pa mau ngurus perusahaan Papa "
" Papa lebih tenang kalau kamu nikah dulu, Mau ya Papa kenalkan saja masalah cocok gak nya urusan nanti saja "
" Iya iya " meninggalkan ruang makan bergegas untuk berangkat bekerja dan mengantar Clara.
" Ayo Clara berangkat "
...Sementara suasana di rumah Monica pagi itu penuh air mata. Ayahnya yang baru saja pulang minum minuman, dan kalah main judi ngamuk ngamuk tidak karuan. Ayah Monica juga meminta uang kepada Monica dengan marah, dan juga memukul Monica....
" Hei Monica minta uangnya " ayah Monica yang masih sempoyongan marah marah dan meminta uang.
" ayah dari mana jam segini baru pulang " Monica langsung menghampiri ayahnya yang sempoyongan itu membantu ayahnya berdiri dan berjalan. Tapi ayah Monica malah mendorong Monica sampai jatuh.
" Tidak perlu kau bantu, cukup beri aku uang " sambil mendorong Monica dengan keras
" Ayah sadarlah ayah, Monica belum gajian. Uang Monica sudah buat membayar hutang ayah juga " sembilan menangis tersedu sendu
" Halah tidak usah bohong cepat berikan uangmu, Ayah butuh uang cepat berikan"
" untuk apa ayah, hanya untuk judi lagi, apa ayah tidak kasian dengan putrimu ini " tangisan menjadi jadi
" Bodo amat,,,... Cepat berikan atau ayah pukul"
" pukul saja ayah pukul, jika itu membuat ayah senang "
...Marisa yang melihat kejadian itu juga hanya bisa menangis. Batinnya tidak karuan, binggung harus berbuat apa....
" Ayah sudah ayah, jangan seperti itu sama Kak Monica " Marisa mendekati Monica dan memeluknya.
" Kamu sama kakak kamu sama saja gak ada gunanya "
...Sementara di luar Jonatan dan Clara sudah sampai di depan rumah mereka untuk menjemput Marisa sekolah. Karena menunggu lama Marisa tidak keluar keluar. Jonatan mencoba masuk kedalam rumah yang pintunya di buka itu. Begitu terkejutnya Jonatan melihat keadaan Keluarga Monica yang sedang Bertengkar. Saat Monica mau ditampar ayahnya Jonatan langsung menahan tangan ayah Monica agar tidak jadi menampar wanita itu....
" Paman sadarlah dan berhentilah " jonatan yang menangkap tangan ayah monica agar tidak mengenai Monica.
" Siapa Kamu, berani beraninya mengurusi urusan saya dan anak anak saya " Mencoba melepaskan tangan Jonatan.
" Saya Calon Suami Monica " mengucap tanpa sadar yang Jonatan sendiripun tidak mengerti. " Payah, ngomong apa aku ini " suara batin jonatan.
...Monica, Marisa dan Clara terkejut mendengar ucapan Jonatan yang sepontan itu....
" Calon Suami Monica, kenapa Monica tidak cerita kepada saya " masih dalam keadaan sempoyongan ayah Monica lalu duduk di kursi.
" Baiklah saya akan restui kalian, Tapi saya minta uang dulu "
" Berapa yang om minta, saya berikan sekarang "
" Hahahahaha, saya butuh 10 juta sekarang " dengan sangat bangga meminta uang ke Jonatan.
" Baiklah saya berikan sekarang tetapi om jangan sakiti Monica dan Marisa lagi " Jonatan lalu mengambil uang di dalam mobilnya.
Monica dan Marisa masih menangis di tenangkan Clara.
" Ayah, Kenapa ayah seperti ini " sambil menangis Monica berbicara kepada ayahnya.
" Hahahha... biarkan saja ini hidup ayah bukan hidupmu " ayahnya tidak memperdulikan ucapan Monica.
" sudah kak sudah biarkan saja ayah, percuma kita kasih tau " Marisa sambil memeluk kakaknya itu.
Setelah mengambil uang di dalam mobil Jonatan langsung memberikan uang itu kepada ayah Monica.
" Ini om uangnya, tapi saya mohon jangan menyakiti anak anak om lagi " sambil menyerahkan uang itu.
" Baiklah, calon mantuku yang baik. hahahhaha " Ayah Monica lalu masuk kedalam kamar setelah menerima uang itu.
Sedangkan Monica dan Marisa berusaha berhenti menangis. Karena bukan sekali ini saja Ayahnya seperti itu berkali kali malah, tapi mereka tidak bisa berbuat apa apa karena mereka menyanyanggi ayah mereka.
" Terimakasih sudah mau membantu kami " ucap Monica sambil mendekati Jonatan.
" Iya tidak apa apa, dulu kamu juga pernah membantuku "
" Saya akan akan ganti uang nanti, saya janji "
" Sudahlah tidak usah di pikirkan, sebisa kamu saja "
" Marisa ayo kita ke sekolah " ucapan Clara sambil memeluk Marisa.
" iya clara, terimakasih ya " mengucap air mata yang masih jatuh.
" udah gak usah nangis lagi ya ayok ntar kita telat " melepaskan pelukan dan menghapus air mata Marisa.
" Kamu kerja tidak ayo sekalian aku antar " ucap Jonatan kepada Monica.
" Iya aku kerja "
...Mereka pun berangkat bersama sama mengunakan mobil Jonatan. Tidak omongan yang serius serius saat di dalam Mobil karena Monica da Marisa masih mengingat kejadian tadi. Jonatan mengatar Marisa dan Clara ke sekolah dulu karena takut telat. Setelah Marisa dan Clara keluar dari mobil dan tinggal Monica dan Jonatan disitulah mereka mulai mengobrol....
" Kenapa kamu membantuku seperti ini "
" Karena dulu kamu juga membantuku "
" Tapi kenapa kamu harus bilang calon suamiku ke Ayah " dengan nada kesal
" gak tau cuma asal ngomong aja, maaf ya. Biar ayahmu gak nyakitin kamu lagi " Jonatan merasa malu.
" makanya lain kali jangan asal kayak gitu kalau ngomong, untung ayahku lagi mabuk jadi besok mungkin udah lupa.
...Akhirnya sampai di toko kue tempat Monica bekerja. Monica pun turun dari mobil Jonatan namun sebelum meninggalkan mobil Jonatan meminta pertemanan kepada Monica....
" udah sampai aku turun dulu ya " sambil melepaskan sabuk pengaman.
" tunggu, sudihkah kamu jadi temanku " mengulurkan tangan kepada Monica.
" hhhmmbb, baiklah Pak Jonatan terhormat salam pertemanan ya " menjabat tangan Jonatan.
" oke mulai sekarang kita berteman " mempererat jabatan tangan itu sambil menatap tajam perempuan di hadapannya itu.
" sudah sudah aku mau kerja dulu " melepaskan tangannya sari Jonatan dan segera keluar dari mobil dengan pipi merah karena tatapan Jonatan.
...Monica lalu masuk ke dalam toko, Jonatan pun meninggalkan Monica....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments