Benar apa yang di katakan oleh Eiji, Di tempat Shane dan juga Shabila tengah terjadi adu mulut antara Collen dan juga Baron.
" Anak tidak tahu diri, anak tak berguna !". Teriak Baron.
" Diam, siapa kau berani berkata seperti itu kepadaku hah ?!". Marah Collen.
" Kau memang anak tak berguna Collen, jik saja kau kuat maka adik mu tak akan mati dan akan ada di tengah kita sekarang ini !". Tekan Baron.
" Hahahah, apa yang kau katakan semuanya benar papa dan aku menyesali semuanya, aku menyesal telah lahir dari rahim ibuku yang ternyata suami nya adalah orang yang begitu naif, munafik dan juga serakah !". Tawa remeh Collen.
Shabila yang masih berada di sana hanya terduduk santai tanpa ingin ikut campur, Shane pun masih berdiri di dalam temaram nya lampu di sudut pagar pendek.
" Katakan padaku, apa yang harus aku lakukan agar kau tak mengusik hidup ku dan berhenti di ikuti oleh bawahan sialan mu itu !".
" Jangan terlalu percaya diri ! aku menyuruh bawahan ku mengikuti mu agar mereka bisa menyampaikan informasi secepatnya saat kau membuat onar dan mempermalukan ku !". Tekan Baron.
" Sudah lah Ron, kau hanya membuang waktu ku jika seperti ini !". Kesal Zidan.
" Baiklah Collen, bisakah kau membantu paman ?!". Ucap lembut Zidan tiba-tiba.
" Tidak, aku menolaknya !". Tolak Collen mentah mentah.
" Benarkah ?! padahal imbalan nya, paman akan mencegah papamu untuk tidak terlalu ikut campur dengan urusan pribadimu !". Senyum Zidan.
" Baiklah, apa yang kau inginkan ?!". Tanya Collen, Baron dan juga Zidan seketika melebarkan
sudut bibir nya, tepatnya menyungging.
" Bisakah kau berikan wanita itu kepada ku ?!". Ucap Zidan penuh ambisi, Collen mengikuti arah tunjukkan Zidan.
" Dia ? aku tak mengenal dia paman ! jika kau menginginkan nya maka ambil lah, kenapa minta persetujuan kepadaku ?!". Acuh Collen tapi Shabila yang sedang di tunjuk tak mengindahkan mereka dan Shabila hanya sibuk dengan kesendirian.
Zidan mendekati Shabila, Shane hanya menatap tanpa pergerakan setelah dirinya menghitung berapa banyak orang mencurigakan di sekitar sana.
" Hay Nona Nara, akhirnya kita bertemu !". Ujar Baron, Shabila berdiri dan hanya tersenyum tipis.
" Nara ?!". Gumam Shane. " Memang benar-benar bodoh !". Ledek Shane berucap di dalam hatinya.
Shabila menjauh tanpa memperdulikan sapaan mereka, Zidan dan juga Baron tak biasa di perlakukan seperti ini, apalagi Baron yang emosinya mudah terpancing.
" Tidak sopan !". Tarik Baron pada rambut panjang Shabila sampai Shabila pun meringis kesakitan tapi tidak sampai jatuh karena Shabila memiliki keseimbangan yang cukup dapat di banggakan.
" Kurang ajar !". Marah Shabila membanting tubuh Baron. " Aku bukan orang yang kau maksud !". Teriak Shabila.
" Hahahahh, jangan berbohong nona ! baiklah jika kau lupa, aku akan membantu mengingatkan mu !". Ucap Baron seolah jengkel. Tiba-tiba Baron menyerang Shabila, kemampuan mereka terlihat hampir sama membuat Shabila kewalahan.
" Kau yang telah menggagalkan bisnis ku dan kau juga yang telah menyerang markas ku malam itu dan mungkin kau juga yang membunuh putri kecil ku ! jangan terlalu ikut campur nona kecil, bocah kecil harusnya diam di rumah bukan unjuk gigi yang tak penting !". Tangkas Baron, Shabila bukan nya serius dia malah tertawa.
" Hahahahaha ". Tawa Shabila, dia malah ingin tertawa terbahak dengan apa yang di katakan Baron, mereka benar-benar buruk dalam mengenali wajah seseorang.
" Keparat ! tutup mulutmu bocah iblis !". Serang Baron membabi buta. Shabila dengan senang hati melayani nya.
" Tingkah nya tak berdasar sama sekali !". Gumam Shane yang masih mengawasi mereka.
Pukulan keras mengenai wajah Shabila, Baron menyeret Shabila dengan menarik rambut nya.
" Yaakkk !". Teriak marah Shane melompat di udara dan menendang tubuh Baron hingga terpental lumayan jauh.
" Akhirnya kau keluar juga ! baiklah kalian seret mereka dan bawa mereka ke markas !" Titah Zidan kepada bawahan nya yang seketika menjadi banyak.
" Sean !". Teriak Collen yang mengira jika Shane itu adalah Sean.
" Pergilah, menjauh dari sini ?!". Ucap datar Shane, Collen langsung menuruti perintah nya entah kenapa.
" Tch, jangan main-main dengan ku atau kalian akan tahu akibatnya !". Tekan Shane. Zidan dan juga Baron berdiri berdampingan dan menyuruh semua bawahan nya untuk menyeret Shane dan juga Shabila.
Ternyata mereka semakin bertambah, Shane dan juga Shabila kewalahan dengan serangan mereka. Terlihat Baron dan juga Zidan tersenyum smirk menanti kekalahan mereka.
Suara pukulan, suara hentakan dan suara gebrakan memekikkan telinga, angin malam yang begitu dingin seolah menggerahkan.
" Aku sudah tak sabar menguliti mereka !". Semangat Baron begitu antusias karena akhirnya mereka berdua tertangkap oleh tangannya sendiri. Otak nya berputar mengingat kondisi mengerikan dari putrinya yang dia yakin jika mereka berdua pelakunya.
" Akan papa balas rasa sakit mu itu Collin !". Tekad kuat Baron.
" Tenanglah sedikit, mudah jika mereka telah berada di tangan kita ! kita akan dengan bebas melakukan apapun !". Tepuk Zidan pada pundak Baron.
Mata mereka terus mengedar menunggu bawahan nya menyeret wanita itu.
" Sialan ! jauhkan tangan kotor mu itu !". Shane tambah kesal dan menyerang mereka membabi buta tanpa memandang siapa mereka. Shabila menggesekkan kedua telapak tangan nya hendak menghapus noda di sana.
" Kenapa kalian hanya diam paman ?!". Smirk Shabila seolah tengah meledek karena semua bawahannya nya terkapar tak berdaya.
" Diam kau bocah !". Emosi Baron terpancing, Zidan menahan Baron agar dia tak melakukan apapun.
" Jangan terlalu emosi Ron, dia sengaja memancing emosi kita !". Seru Zidan.
" Ssshhh, kalian benar-benar saling melengkapi ! tch tch tch tapi sayang nya hanya satu yang kurang dari kalian ! apa kalian ingi tahu ?!". Ujar Shabila yang masih mereka anggap jika dirinya adalah Nara.
" Biar ku beri tahu, mata kalian harus segera di ganti, jangan terlalu lama di biarkan atau kalian akan terus salah mengenali seseorang ! coba tajam kan mata kalian, apa benar aku nona Nara yang sedang kau cari itu ?!".
Ucapan akhir Shabila sangat pas dengan suara patah tulang, sampai Baron meringis, mata Baron dan juga Zidan menoleh pada Shane yang masih menyerang mereka membabi buta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 329 Episodes
Comments
Ranti Saptantini.P
wkwkkww tu mafia bodoh apa gimana yaak perlu kacamata kuda tuh kyk nya
2021-08-08
1
guest1052940504
mantaffffff........ hajarrrrrr trus.
2021-06-09
2
Marsya
tch tch tch tch bnr2 sdisss klian tpi aku sku😍😍😍
2021-05-27
1