" Terimakasih !". Ucap Shane setelah membayar ice cream kesukaan Shabila di dalam mall terbesar di kota. Shane memilih mengajak Shabila ke sana sembari berkeliling sampai tak terasa langit pun telah berubah menggelap.
" Apa masih ada yang ingin kau beli kak ?!". Tanya Shane sembari Menjinjing belanjaan milik Shabila dan memasukan nya ke dalam tempat duduk bagian belakang.
" Tidak, ini sudah lebih dari cukup ! lagi pula aku tidak pandai dalam hal belanja seperti itu ". Sahut Shabila.
" Kau memanglah masih kakak ku ! Aku kira kau sudah berubah haluan kak !". Cengir Shane yang awal nya heran kenapa Shabila belanja begitu banyak tidak seperti biasanya, karena yang dia tahu jika Shabila tidak suka menghambur-hamburkan uang kecuali jika dihadapkan dengan makanan, apapun itu pasti dia akan membelinya.
" Dasar anak nakal !". Usap kasar Shabila pada rambut Shane. " Terimakasih ! lain kali kau dan Sean tak usah berlebihan seperti ini, jangan menghambur-hamburkan uang jika itu tidak perlu ! ". Tutur Shabila.
" Uang tak terlalu berharga dibandingkan kakak ku yang cantik ini ! apapun akan aku lakukan untukmu ka ". Ucap manja Shane.
" Eum, kaka tahu !". Ujar Shabila.
" Ayo, aku akan mengantarmu kemanapun kau pergi ! ke ujung dunia sekalipun akan aku antar !". Canda Shane membuat Shabila memberi kecupan di seluruh wajah Shane, mungkin karena gemas. Terkadang pula Shabila menggigit pipi Shane dan itu membuat Shane mengadu kepada Sean yang akhirnya mereka berdua mendapat tatapan tajam dari Sean.
" Baiklah, aku ingin melihat pemandangan laut, Shane !". Shabila kembali duduk manis.
" Laksanakan !". Shane melajukan mobil nya menuju tempat yang di inginkan oleh Shabila.
**
Di rumah besar King, terlihat Ruby dan juga Edward tengah menunggu kedatangan seseorang. Masakan pun sudah siap dan malam ini Ruby dan juga Edward memasak lebih banyak dari biasanya seolah akan ada tamu berkunjung ke sana.
" Mom dad !". Sapa Sean menghampiri mereka berdua setelah dirinya melewati pintu masuk dan saat itu matanya menangkap jika kedua orang tuanya sedang sibuk menyiapkan makanan ringan.
" Boy ". Ucap Ruby dan juga Edward.
" Apa akan ada tamu ? malam ini sangat banyak sekali makanan di sini !". Ujar Sean menatap satu persatu masakan di depan nya dan matanya mengedar saat Ruby masih sibuk menyiapkan makanan ringan.
" Kau benar Boy, semua uncle mu akan datang berkunjung ke sini ! kau bersihkan dulu badan mu lebih awal dan bantu mommy merapihkan semuanya !". Ucap Ruby tak ada garang-garang nya saat berbicara dengan putra dan putrinya.
" Baiklah !". Setuju Sean berlalu meninggalkan Ruby yang masih sibuk, di sela langkahnya, Sean menduga-duga kedatangan mereka, karena tak seperti biasanya semua keluarga berkumpul. Batin nya terus bergumam begitupun otak nya ikut berpikir.
" Jika uncle Kenzie dan juga uncle Lucky pun ada di sini maka sesuatu pasti sesuatu sedang terjadi !". Gumam Sean.
Lucky dan juga Kenzie kini sudah memiliki keluarga, itupun paksaan dari Ruby, mengingat sumpah mereka di awal pertemuan yang akan mengabdi kepada sang Lady dan tidak akan memiliki keluarga.
Kini setelah berkeluarga mereka tak tinggal di markas seperti dulu, setelah si kembar beranjak dewasa, para uncle memilih tinggal di rumah mereka masing-masing yang telah di beli dan tinggal bersama anak dan istri mereka begitupun David yang sekarang ini telah memiliki istri dan seorang putri yang begitu cantik. David masih tinggal di mansion Jakson, karena kesibukan mereka masing-masing, pertemuan pun semakin menyempit.
Sean dan kedua kembaran nya pun paling hanya bertemu dengan mereka saat ada waktu saja, dalam satu tahun mereka paling bertemu hanya satu sampai dua kali . Tapi malam ini tak seperti biasanya, kedatangan mereka membuat Sean curiga.
" Downhill Strand ! mereka sedang menikmati laut di sana !". Ucap Seseorang di seberang saat Handphone Sean terdengar berdering.
" Baiklah, tetap pantau keberadaan mereka !". Seru Sean pada seseorang di seberang sana.
" Eum ". Jawab nya tak kalah dingin.
*
" Apa dia masih belum membuka matanya ?!". Tanya Rayzen telah selesai dengan pekerjaan nya yang menumpuk sedangkan Brayn masih mengutak-atik laptop di depan nya.
" Belum, dia masih tertidur di ruang istirahat !". Ucap Brayn tanpa menatap Rayzen.
" Cepat selesaikan, kita harus pergi ke rumah Ruby tepat waktu !". Ucap Rayzen melangkahkan kakinya menuju ruang istirahat milik Brayn yang ada di dalam kantor nya.
" Sedikit lagi selesai ". Sahut Brayn.
Rayzen memutar kenop pintu perlahan dan membuka sedikit lebar agar dirinya lebih leluasa untuk masuk.
" Nara sayang, ayo kita pulang !". Guncang lembut Rayzen pada tangan Nara.
" Eum ". Sahut Nara tanpa membuka matanya.
" Nara bangunlah, kau harus segera pulang ! Apa kau tak takut jika mommy dan daddy mu mengomeli mu hmm ?!". Tutur Rayzen mengusap lembut kening Nara.
" Astaga uncle !". Teriak Nara membulatkan matanya sampai Rayzen pun terperanjat kaget.
" Jam berapa ini ?!". Dengan cepat Nara mengecek jam di tangan nya.
" Tenanglah, ini masih jam tujuh malam !". Ucap Rayzen menenangkan.
" Uncle, lihatlah !". Nara memperlihatkan layar handphone nya dan di sana terdapat banyak panggilan tak terjawab dari Ruby dan juga Edward.
" Tenang, jika mereka memarahi mu maka uncle akan membantumu !". Ujar nya penuh percaya diri.
" Memangnya uncle berani ?". Seru Nara penuh ledekan.
" Tidak !". Cengir Rayzen.
" Jangan pikirkan itu dulu, cucilah wajah mu dan kita pulang bersama ! uncle Ray dan uncle Bryan juga akan pulang ke rumah mu malam ini ". Ucap Rayzen membelai lembut rambut Nara.
" Baiklah !". Nara beranjak menuju kamar kecil yang sudah tersedia di sana.
Setelah beberapa menit, Nara pun keluar dan menghampiri kedua uncle nya tapi ternyata di sana pun terlihat keberadaan David sedang bercanda gurau dengan Rayzen.
" Uncle Dev !". Teriak senang Nara berhamburan memeluk David.
" Princess nya uncle ! Kau semakin cantik sayang, bagaimana kabar mu hmm ?!". Ujar David mengecup pucuk kepala Nara.
" Selalu baik uncle ! Eum, kenapa kau ada di sini uncle ? apa kau ada pekerjaan di sekitar sini ?!". Ucap Nara bertanya.
" Kau benar, uncle sedang ada pekerjaan di sini jadi sekalian saja uncle mengunjungi kantor Kak Brayn dan mungkin malam ini uncle akan pulang ke rumah mommy mu !". Tutur David yang masih tak berubah sedikit pun.
" Benarkah ? apa kalian semua akan pulang ke rumah mommy ?!". Jingkrak Nara senang.
" Kau masih seceria dulu sayang ! terus menjadi Nara yang uncle kenal, jangan berubah sedikitpun, berjanjilah !". Senyum hangat David begitupun Rayzen dan juga Brayn.
" Hanya untuk keluargaku saja !". Ujar Nara final.
" Terserah apa yang di inginkan princess uncle saja ! baiklah, ayo kita pulang ". Tuntun David pada lengan Nara.
" Aku membawa mobilku sendiri uncle, tapi tangan ku lemas jika menyetir, apa boleh Nara ikut pada mobil uncle ?!". Manja Nara bergelayut pada lengan David.
" iya, kau pulang bersama David saja, biar bawahan uncle yang mengantar mobil mu besok ". Ucap Brayn.
Akhirnya mereka pun pulang bersamaan, David dengan Nara, Rayzen dengan Brayn. Kepulangan mereka ke rumah mommy nya tak membuat Nara curiga, tanpa memikirkan apapun Nara kembali memejamkan matanya saat perjalan pulang masihlah sangat panjang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 329 Episodes
Comments
guest1052940504
shandayani = sean shabila shane.... dlm angan yg aku nanti ....... i am love karyamu thor......
💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
2021-06-08
4
guest1052940504
shandayani
lanjut .... semangat thor, 😊
2020-12-30
2
Erisca Sholtiani
lanjut thour q suka ceritanya gk mbulet bahasanya juge enak di baca
2020-12-30
9