" Kau benar, tapi yang harus kau tahu aku sangat membencinya !". Ujar Collen, Sean menaikkan satu alisnya. " Aku tak peduli kenapa kau menyerang markas, yang aku pedulikan siapa yang telah membunuh adik kesayangan ku ! hanya itu yang aku pedulikan ". Ucap Collen.
" Apa kau sangat menyayanginya Collen ? jika iya, maka kau tahu bagaimana karakter adik mu itu bukan ?!". Ucap Sean.
" Aku sangat menyayanginya dan aku sangat tahu karakternya ! dia manja tapi tidak suka menyusahkan ku dan aku tahu jika dia menyukaimu tapi saat dia tahu kau telah memiliki kekasih membuatnya tak pulang sedari semalam ! dia memang keras kepala tapi dia juga begitu baik, aku benar-benar menyayangi nya karena hanya dia yang aku miliki sekarang ". Tutur Collen.
" Lalu bagaimana jika dia membuat kesalahan fatal dalam hidup nya ! apa kau akan tetap tidak menegurnya dan mungkin akan terus memanjakan nya ?!". Seru Sean.
" Tergantung, karena aku ingin yang terbaik untuk nya !". Jawab Collen
" Begitu kah ? Sekarang aku ingin bertanya lagi kepadamu Collen ! Apa yang akan kau lakukan jika wanita yang sangat kau cintai dan kau sayangi melebihi nyawamu sendiri di lukai oleh seseorang dan mungkin hendak mereka bunuh dan mereka lecehkan ?!". Tanya santai Sean.
" Aku akan melenyapkan nya jika itu terjadi !". Jawab Collen cepat polos.
" Aku pun sama, bahkan mungkin semua orang yang ada di sini pun sama !". Timpal Sean.
" Tapi, aku belum mengerti apa yang sedang kau bicarakan ini Sean ! kenapa pembicaraan kita tidak berada pada jalurnya ?!". Collen semakin bingung karena dari awal bukan itu yang ingin dia bahas.
" Jika kau masih belum paham maka amatilah rekaman yang ada di flashdisk ini ! kau harus ingat, aku bukanlah aku yang sebenarnya ! setitik saja orang yang aku sayangi terluka maka aku akan membalas nya berkali lipat tanpa memandang dia siapa dan dari mana dia berasal ". Sean melempar Flashdisk berwarna hitam kecoklatan kepada Collen dan berlalu pergi meninggalkannya.
Collen membulak-balik flashdisk yang dia pegang dan sekilas menatap kepergian Sean.
" Apa maksudnya ini ?! Kenap aku merasa semakin bodoh jika berhadapan dengan nya !". Gumam Collen.
Pakaian longgar di lapisi jas panjang tebal berwarna abu-abu tua di lengkapi topi bulat khas seorang mafia, Baron dan juga Zidan pergi keluar bersamaan guna mengamati lingkungan sekitar. Kepulan asap Rokok memenuhi udara dalam mobil.
" Tch, kenapa mataku tak melihat hal mencurigakan sama sekali ?". Ucap Baron.
Mobil mereka terparkir di pinggir jalan hostel yang panjang dan mungkin hanya muat untuk dua mobil saja.
" Mau kemana kau ?!". Tanya Zidan saat Baron membuka pintu mobil nya.
" Kita berpencar, jika hanya berdiam diri di sini tak akan menghasilkan apapun bukan ?!". Ujar Baron.
" Kita bertemu lagi di sini !". Seru Zidan dan Baron pun berlalu pergi, Zidan pun memutuskan untuk mencari kebenaran ke arah berlawanan dengan Baron.
Baron dan juga Zidan terlihat terus berjalan sepanjang jalan yang di penuhi dengan bangunan hostel mencari kebenaran tentang dugaan nya.
Telah lama mencari dan mengintai, tak ada hasil sama sekali. Semuanya sangat bersih tanpa meninggalkan jejak sedikitpun, Baron pun terakhir mencari pada tempat kejadian dimana putrinya menginap dan menjatuhkan diri tapi hasilnya nihil tanpa hasil sedikitpun.
" Bagaimana ?!". Tanya Zidan yang lebih dulu datang.
" Nihil, pekerjaan nya sangat bersih ! sidik jari pun tak ada yang aku temukan ". Hela nafas Baron terdengar kesal.
" Tch, benar-benar ahli !". Decih Zidan.
" Zi, bagaimana ? apa scan an photo yang di tunjukkan sudah ada yang cocok ?!". Tanya Baron prihal data milik Sean, apa ada yang cocok dengan wajahnya atau belum.
" Pencarian sudah selesai, bawahan ku sedang mengantar nya ke rumah ! kau ikut dengan ku ke sana ". Ucap Zidan memasang sabuk pengaman nya.
" Jika benar pria muda itu penyebab kematian bawahan kepercayaan mu mungkin itu sangat logis ! Tapi jika dia pembunuh putri ku mungkin itu sangat tak masuk akal Zi ! lagi pula mereka tidak saling kenal ". Seru Baron sembari melajukan mobil.
" Entahlah, semuanya masih tabu ! jika benar dia orang nya maka perlu di pertanyakan siapa sebenarnya dia itu ?! dan siapa Lucifer itu ?!". Ucap Zidan.
Sedangkan di lain tempat, Nara sedang berkunjung ke panti asuhan yang dia pun termasuk donatur di sana. Lahan yang luas sangat dan mumpuni membuat Nara sangat betah jika sudah berkunjung ke sana.
" Kaka dokter, kaka dokter !". Panggil anak kecil yang menggemaskan berlari menghampiri Nara yang tengah mengobrol dengan pengurus panti.
" Hay tampan ! apa kau merindukan kaka dokter mu ini hmm ?!". Gendong Nara pada anak kecil itu.
" Eum, aku sangat merindukan mu !". Manjanya memeluk Nara dengan kedua tangan dia lingkarkan pada leher Nara.
" Benarkah ? waahh, kaka sangat beruntung di rindukan oleh pria tampan seperti mu sayang !". Nara semakin mengeratkan pelukan nya.
" Ayo, kembali ke dalam, udara sore hari tak baik untuk mu tampan !". Nara menurunkan kembali tubuh nya dan menyuruhnya untuk kembali ke dalam.
" Siap kapten ! sampai bertemu kembali !". Cerianya melambaikan tangan sembari berlari kecil menuju pintu rumah panti.
" Apa semua tak ada yang kurang ? pastikan semuanya sehat dan juga terurus, jika tidak maka tak akan ada yang dapat mendapatkan pengampunan dari ku ". Tekan Nara seolah tengah mengancam tapi dengan wajah yang begitu mania dan juga lembut membuat para pengurus panti menyeganinya bahkan sangat menyayangi Nara.
" Sesuai keinginan mu nona ! aku akan mengurus semuanya dengan baik jangan khawatir ". Ucap salah satu dari mereka.
" Baiklah, aku percaya kepada kalian ! jangan kecewakan aku sedikitpun karena aku sangat susah percaya kepada orang lain !". Ujar Nara.
" Baik ".
Seusai berkunjung, Nara seperti pengangguran melantung kesana-kemari tanpa ada yang harus dia kerjakan karena semua pekerjaan nya sudah selesai baik itu di kampus maupun di markas nya.
" Jika menghampiri daddy di kantor itu sangat tak mungkin karena daddy tak hanya bekerja tapi dia juga pasti sedang berpacaran dengan mommy di sana !". Gumam Nara sebal dengan kedekatan mereka berdua yang bagai perangko.
" Baiklah, jika tidak ke kantor daddy maka mari kita kejutkan para pria tampanku di perusahaan lain, pasti mereka sedang berada di sana sekarang !". Centil senang Nara karena bagaimanapun sudah lama dia tak bertemu dengan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 329 Episodes
Comments
Renireni Reni
apa kabar paman2 tampan nara??
2021-12-01
0
guest1052940504
nyimak. .😁😁😁😁😁
2021-06-08
2
Atha Bimolo
apa kabar kknya Ruby ya
2021-01-31
11