Sean berdiri di samping mobilnya dengan telpon genggam menempel di telinga nya, menandakan jika dia sedang berbicara dengan seseorang di seberang sana.
" Bagus, tetap lakukan apapun yang kau bisa untuk mencari informasi sedalam-dalam nya di sana !". Ucap Sean mengakhiri pembicaraan nya.
" Boy ". Teriak Nara melambaikan tangan dan berlari mendekati Sean. Tak sedikit orang menolehkan pandang nya saat wanita cantik begitu semangat mendekati Sean.
" Aww, kau memelukku terlalu keras ka !". Protes Sean karena pelukan Nara yang begitu tiba-tiba.
" Huffhh, kaka merindukan mu ! ayo kita jemput kedua kesayangan ku yang lain ". Ucap Nara, Sean mengedarkan pandang nya dan Sean melihat Collin sedang menatap nyalang tapi tidak dengan Collen yang begitu bersemangat.
" Ka, siapa dia ?!". Tanya Sean saat matanya menangkap seorang pria dengan buku di tenteng di tangan nya, pakaian nya rapih seolah dia adalah seorang dosen.
Nara menoleh dan mengikuti tatapan Sean. " Dia dosen kaka ! masih muda bukan ?". Ujar Nara sembari membuka pintu mobil. " Ayo cepatlah masuk, mereka pasti sedang kesal karena menunggu kita boy !". Ucap Nara kembali.
" Dia sangat tampan ! apa kau tidak menyukainya ? apa dia sudah berkeluarga ?!". Ucap Sean antusias.
" Kaka tidak tahu boy, kenapa kau menanyakan hal-hal seperti itu ?!". Heran Nara.
" Kaka cantik dan dia tampan ! pasangan yang serasi bukan ?!". Goda Sean.
" Diam !". Pukul Nara pada lengan Sean yang terus saja menggoda nya.
" Leyka, kaka rasa pernah mendengar nama itu tapi entahlah, kaka lupa !". Ucap Nara.
" Leyka !". Ucap Sean mengulang.
" Eumm, dia dosen baru di kelas menggantikan dosen sebelumnya ! apa kau tahu boy, dia benar-benar menjadi idola mahasiswi di sana !". Ujar Nara sembari fokus menyetir.
" Termasuk kaka kah ?!". Godanya kembali.
" Seaan !". Kesal Nara.
" Maaf maaf !". Tahan Sean pada lengan kiri Nara yang hendak menyentuh telinganya.
***
Sepanjang perjalanan, merek terdiam tak berbicara dan hanya sibuk dengan masing-masing. " Kenapa ? apa ada masalah ?!". Tanya Nara tanpa menolehkan tatapan nya kepada Sean. Sunggingan bibir Sean yang begitu tipis terlihat jelas oleh Nara.
" Ka, bisakah kau turunkan aku di depan sana ?". Tunjuk Sean pada halte bus. " Aku harus menemui seseorang terlebih dahulu !". Ucap nya saat Nara menatap selidik.
" Baiklah !". Ucap Nara masih menatap selidik.
" Tidak akan lama oke !". Turun Sean dan menutup pintu kembali, Nara kembali melajukan mobilnya menuju universitas tempat Shabila dan juga Shane melanjutkan pendidikan nya.
**
" Bibii !". Teriak Sean berhamburan memeluk Leya. Ya, Sean hendak menemui Leya karena pesan masuk dari nomor yang tidak terdaftar di kontak nya. " Kau ada di sini ? kenapa kau baru menghubungiku bi, kau kemana saja ? apa kau sehat bi ?!". Tanya Sean beruntun tak memberi peluang untuk Leya menjawab nya.
" yak yak yak, bisakah kau tak banyak bertanya ? dan bisakah kau lepaskan dulu bibi mu ini hmm ?! tubuhku sakit jika kau memeluk ku seperti ini !". Protes Leya yang terlihat masih segar walau keriput di kulitnya menajam.
" Maaf maaf bi, Sean lupa jika bibi sudah tua !". Ujar Sean dengan ledekan nya.
" Kau ini ". Kesal Leya mencubit hidung Sean.
" Bagaimana kabar mu dan kabar semuanya ? sudah lama bibi tak bertemu dengan kalian dan sekarang kau sangat tinggi sekali !". Ucap Leya senang.
" Kami baik-baik saja bi ! bagaimana kabar mu dan keluargamu ?!".Ucap Sean sembari bertanya.
" Baik, semuanya baik-baik saja sayang ! dimana kedua adik mu ? kenapa kau tak mengajak nya ?!". Seru Leya mengedarkan pandang nya.
" Mereka sedang ada kelas bi jadi Sean tak mengajak mereka dan Sean hanya berhati-hati, karena nomor yang bibi pakai untuk menghubungiku sangat tak aku kenali jadi Sean memilih berangkat sendiri saja !". Ucap Sean kembali memeluk rindu Leya.
" Dimana kedua orang tuamu, apa mereka ada di rumah ? bibi merindukan Ruby !". Ucap Leya.
" Mereka pergi ke Jerman bi, apa bibi sudah menghubungi mommy ? mungkin jika mommy tahu bibi ada di sini dia akan segera pulang kembali !". Ucap Sean.
" Sudah, tapi tak ada respon ! mungkin mereka dia sedang sibuk ". Tutur Leya kembali menikmati teh hangat di kedai yang lumayan banyak pengunjung di sana.
" Mungkin iya bi !". Pikir Sean. " Oh iya, sejak kapan bibi berada di sini ?!". Tanya Sean.
" Sudah satu minggu, bibi hanya merindukan putra bibi, jadi kami terbang ke sini !". Ujar Leya.
" Putra ? apa dia tinggal di sini ?". Tanya Sean.
" Iya, putra bibi satu-satu nya ! apa kau lupa jika bibi memiliki seorang putra ?! Dia ada pekerjaan di sini, di rumah sakit pusat Irlandia dan sekarang dia juga menjadi dosen di fakultas kedokteran menggantikan gurunya yang sudah tua dan memutuskan untuk pensiun jadi dia dipilih untuk menggantikan nya di sana ". Jelas Leya.
" Siapa nama nya bi ?!". Penasaran Sean mengingat seseorang yang menatap selidik dirinya tadi.
" Leyka ! apa kau juga lupa dengan namanya ?!". Jengah Leya dengan mata yang menangkap keberadaan anak nya tengah berjalan mendekat.
" Kau sungguh keterlaluan anak kecil !". Ujar seseorang tiba-tiba mengacak-acak rambut Sean dari belakang sembari menarik kursi untuk di dudukinya.
" Kau !". Tunjuk Sean kaget.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 329 Episodes
Comments
Renireni Reni
jangan2 nara jodohnya leyka....smg...
2021-11-30
0
Syifa Putri
leyka nara kn prnh blng d jodohn ma ruby sblm kclkaan itu...smoga brjodoh
2021-07-04
1
guest1052940504
sean cemburu.... pd calon kakak ipar
2021-06-08
2