Nara mengantar Shane dan juga Shabila terlebih dahulu karena mereka berada di satu universitas tapi berbeda fakultas.
" Ka sampai di sini saja !". Ucap Shabila membuat Nara menghentikan laju nya. " Ayo Shan ". Tarik Shabila pada lengan Shane.
" Belajar yang giat, jangan nakal !". Seru Nara.
" Siap ka !". Hormat Shabila dan juga Shane.
Nara melajukan kembali mobilnya dengan Sean masih berada di sana. Shabila dan juga Shane melambaikan tangan nya dan berlari menuju gerbang universitas.
Shabila dan juga Shane terbiasa berhenti di sana dan mereka berdua akan beradu kecepatan satu sama lain, siapa yang kalah maka dia yang akan mentraktir makan siang.
" hahaha kau kalah hari ini, makan siang kau yang traktir !". Senang Shabila berjingkrak ria di hadapan banyak orang.
" Tak masalah !". Ujar Shane merangkul leher Shabila dan berjalan beriringan.
Tidak ada yang tahu jika mereka berdua adalah saudara kembar, mungkin karena wajah Shane dan juga Shabila tidak mirip satu sama lain. Mereka menatap iri Shabila karena Shane selalu saja memperhatikannya dan itu membuat sebagian mahasiswi bereaksi berlebihan terhadap sikap Shane, begitupun sebaliknya.
Shane hanya bersikap lembut kepada Shabila seorang dan itu menambah keirian mereka memuncak, Shane hanya memiliki teman pria saja dan dia paling mudah bersosialisasi dengan mereka, untuk itu Shane memiliki banyak teman pria di sana.
Shabila pun sama, dia membatasi diri jika dekat dengan laki-laki membuat dia hanya menerima teman perempuan saja.
" Pacar mu selalu saja manis Shan !". Ujar salah satu teman satu fakultas nya dengan senyum mengembang di bibir.
" Lebih manis dari pada itu !". Ucap Shane menepuk mulut teman nya yang masih saja mengembang.
" Aww, posesif sekali kau ini ! aku hanya tersenyum saja padanya, itu pun tak boleh ! dasar pelit ". Kesalnya masih mengusap bibirnya yang sakit.
" Awas saja kau mendekatinya, jangan harap kulit mu ini masih menempel di sini !". Tekan Shane memegang wajah teman nya yang masih melayangkan protes.
" Aku masih menyayangi nyawaku ini, jadi tenanglah !". Serunya.
***
Sean baru saja sampai di salah satu universitas bergengsi di Irlandia dan saat ini dia belajar di sana begitupun Nara yang melanjutkan pendidikan S2 nya.
" Nara ". Teriak teman dekat nya yang juga satu fakultas. Nara mengambil jurusan kedokteran dan Sean mengambil jurusan kimia di sana.
" Boy, kaka masuk ya !". Ucap Nara sembari menghampiri teman nya. " Jangan nakal ". Ujar nya memperingati dengan ekspresi seolah tengah mengingatkan seorang anak kecil.
" Eum ". Angguk Sean.
Sean berjalan menuju ke ruang kelas nya dengan masker dan juga kacamata kotak bertengger di atas hidung. Sesampainya di dalam kelas, Sean membuka maskernya dan duduk di barisan paling belakang seperti biasa.
Suara deheman membuat Sean menolehkan tatapan nya, siapa lagi pelakunya jika bukan teman dekat nya dan dia satu meja dengan Sean.
" Apa ?!". Ucap Sean.
" Tidak apa !". Sahutnya dengan senyuman yang menyebalkan. " Kau ini ! aku heran kenapa ekspresi wajah mu itu selalu saja datar, tapi para wanita begitu menggilai dirimu ! katakan, apa kau menggunakan semacam susuk ?!". Oceh nya melantur sembari menatap selidik kepada Sean.
" Susuk ?". Alis Sean menaut karena baru mendengar kata itu.
" Kau tidak tahu susuk ?". Tanya nya, Sean menggelengkan kepalanya sekilas.
" Semacam minuman kah ?". Ujar Sean penasaran.
" Astagaa !". Tepuk nya pada kening karena melihat Sean bereaksi sepolos ini. " Sudah-sudah kau tak perlu tahu !". Serunya.
" Terserah !". Ucap Sean.
**
Selesai Sean dengan mata kuliah nya, dia keluar lebih dahulu karena Sean hanya ada satu mata kuliah hari ini.
" Sean !". Teriaknya begitu menyakitkan telinga, Sean membalikkan tubuhnya dan menatap siapa yang meneriaki namanya. " Sean tunggu ". Teriak nya kembali sembari berlari.
Deru nafas memburu, wanita itu menormalkan terlebih dahulu nafasnya agar berbicara pun tak tergagap. Setelah selesai, dia pun berdiri tegap dan menatap suka kepada Sean.
" Kau sudah selesai ? Dimana kaka ku ? apa dia masih di dalam ?!". Tanya nya beruntun tapi Sean hanya terdiam malas.
" Dia ke toilet dulu sebentar, kau tunggu saja dia !". Seru Sean.
" Oh ". Jawab nya. " Emm, apa kau senggang hari ini ? ayo kita jalan bersama !". Ucap nya penuh harap.
" Aku sibuk !". Ucap Sean mengandung penolakan halus di dalam nya.
" Ayolah, kau selalu saja mengatakan jika kau sibuk tapi sebenarnya tidak bukan ?! aku tahu kau hanya beralasan saja ". Protes nya manja bergelayut pada lengan Sean.
" Lepaskan ! jangan sentuh aku ". Tajam Sean melepaskan pegangan Collin dengan kasar.
" Ayolah sayang, apa kau tidak suka dengan aku ?! akan aku berikan semuanya untuk mu !". Goda Collin membuka kancing kemeja atasnya bermaksud agar Sean langsung tergoda tapi hasilnya Sean tak peduli dengan apa yang di lakukan oleh Collin saat ini.
" Menjijikan ". Decih Sean.
Collin mendengar ucapan Sean dan membuat dia tidak terima. " Menjijikan ? aku ? Tch, jangan munafik Sean, aku tahu kau hanya berpura-pura saja !". Seru nya.
" Collin, apa yang sedang kau lakukan ?!". Teriak Collen teman Sean satu meja dan dia adalah kaka dari Collin. Collen menarik kasar tangan adik nya sampai tubuhnya hampir terjatuh.
" Yaaak !". Teriak Collin tidak terima. Collen menatap tidak enak kepada Sean. Sean tak berbicara apapun dan dia berlalu pergi tanpa pamit, Collin menatap jengah adik perempuannya ini.
" Kau ! kau benar-benar membuatnya marah Collin ! apa yang kau lakukan hah ? kenapa kau begitu menjijikan !". Marah Collen dengan apa yang di lakukan adiknya.
" Tch, dia itu munafik ka ! aku hanya membuka satu kancing atas ku dan aku yakin dia akan tergoda !". Ujar Collin penuh dengan kepercayaan diri.
" Kau salah, dia bukan laki-laki yang kau bayangkan Collin !". Ujar Collen memberi pengertian kepada adiknya itu yang begitu tergila-gila kepada Sean.
" Tch, apa karena dia telah memiliki kekasih ?". Ucap Collin tidak terima.
" Kekasih ? apa dia benar memiliki kekasih ?!". Tanya Collen benar-benar tidak tahu.
" Iya, dia datang bersama seorang wanita dan dia selalu memeluk dan mencium kening nya ! apa kau tidak tahu itu ?!". Ujar Collin melipatkan kedua tangan nya.
" waah, benarkah ?!". Seru Collen berbinar begitu antusias membuat Collin memukul kesal lengan kakanya.
" Yaak kenapa kau terlihat begitu senang ?!". Protesnya.
" Senang ? tentu, aku kira dia tak menyukai wanita !". Senyum Collen masih mengembang.
" Ayo kita kejar dia, aku yakin dia akan pulang bersama nya ! wah wah aku penasaran, wanita mana yang dapat membuat Sean jatuh cinta !". Tarik Collen pada lengan adiknya dengan sangat kasar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 329 Episodes
Comments
Sheila Kirana
polos sekali Sean susu pun tak tau itu apa
2022-10-25
0
🌺°. Wendy Allen .°🌺
rata rata seperti itu pasti anak y lebih mengerikan dari pada kedua orang tua y..
klo menurut ku sihh sama ajh ,,
sama2 dingi , sama2 cuek , sama2 tx tersentuh , sama2 Bermuka datar ....
jadi intiny mereka sama karakter y Edward dan Ruby ....
karna Sean , Shan , dan Shabilla adalah fotokopiany Edward & Rubi ...
2022-10-11
0
Momy Victory 🏆👑🌹
Sean dan Nara disangka pacaran,Shabila dan Shane disangka pacaran karena kembar tapi berbeda.
2022-02-05
0