Memaksa menikah

Seragam oren sudah melekat ditubuh

seorang gadis berjilbab, matanya berwarna coklat, alisnya hitam tebal, bibir

semerah cherry, siapa yang menyangka wajah ayu nan cantik jelita itu adalah seorang

pembunuh yang kejam. Dia diusia 14 tahun membunuh ibu kandungnya. Yang akhirnya

selama 14 tahun dia mendekam dibalik jeruji besi. Dunia sudah menghukum

perbuatannya. Namun, siapa yang tahu, kisah yang sesungguhnya mengenai gadis

bernama Khalisa.

Hari ini sangat istimewa baginya,  karena dia akan menanggalkan seragam orennya. Sambil dikawal orang berpakaian seragam menuju gerbang. Khalisa tersenyum melambaikan tangannya kepada para

polisi yang tentunya sudah dia kenal, karena saking lamanya mendekam dipenjara. Pintu gerbang  terbuka dan dia melangkah keluar sambil merentangkan tangannya dan menghirup udara segar sekuat-kuatnya.

“ Huh! I AM FREE!” Teriaknya saat dirinya keluar dari balik gerbang tanpa seragam oren ditubuhnya.

Semua yang melihatnya mengelengkan kepalanya, Khalisa menyadari dan segera tersipu. Dia tersenyum,

walapun disudut hatinya ada kesedihan yang dirasakan, tidak ada sanak keluarga yang menyambut kebebasannya. Tapi dapat disadari olehnya karena sekarang dia memang seorang yatim piatu. Meskipun begitu, dia memiliki tempat tujuan pulang yaitu rumah yang ditempati ayah tiri dan saudara tirinya.

Khalisa langsung mencegat angkot  berwarna hijau yang tidak jauh dari lapas. Satu angkot pun berhenti, Khalisa langsung menyebutkan tujuannya, semua yang berada didalam angkot meliriknya sinis, tapi Khalisa

menngabaikannya, mungkin beberapa orang mengenalnya atau mungkin karena stereotif dia mencegat angkot dekat lapas.

Sekitar 30 menit kemudia, Khalisa menghentikan angkot didepan rumah bergerbang. Khalisa tersenyum senang diluar angkot yang belum beranjak pergi.

“ Neng, ongkosnya mana!” Tegur supir angkot.

“Oke tunggu bang!” Kata Khalisa sambil nyengir.

Khalisa berjalan mendekati satpam yang berjaga digerbang, tanpa basa basi Khalisa menodong disatpam, “Pak ada uang gak? Pinjem dulu nanti aku ganti?”

“EH! Neng siapa?”

“Yaelah, pak! Aku anak pemilik rumah ini! Namaku Khalisa !” Kata Khalisa sambil tersenyum berbinar.

“ Ta-pi pak Rajat setahu saya hanya punya anak Neng Kaila sama Kang Aldi!”Sanggah Satpam tersebut.

Khalisa menghela nafasnya sambil  melipat tangan di dada, dia memberikan tatapan tajam pada satpam tersebut, beberapa tetangga yang mendengar percakapan mulia menenggok ke arah Khalisa, sontak

mereka terkejut dan langsung meringgis melihat Khalisa. Bahkan ada yang  berbisik-bisik membicarakan Khalisa.

“Udah kasih aja Do! Kalau gak mau kepala kamu melayang!” Kata seorang tetangga yang lewat.

 Satpam yang dipanggil Do atau nama aslinya Dodi itu melonggo, menggaruk kepalanya karena tidak paham. Khalisa sendiri masih berdiri dihadapan Dodi, sekilas Dodi melihat gadis dihadapannya cukup

menawan, meskipun berpakaian seadanya.

“ Hmm! Buat bayar angkotkan?” Kata Dodi yang langsung disambut anggukan riang oleh Khalisa.

Dodi melenggos sambil menghela nafasnya langsung menghampiri supir angkot dan memberikan sejumlah uang ongkos yang diminta supir tersebut.

“Kamu gak usah balikin aku ikhlas!” Kata Dodi sambil melirik ke sampingnya, namun sayang ternyata dia bicara sendiri karena Khalisa sekarang tengah berlari ke dalam rumah sontak Dodi langsung berlari mengejar Khalisa.

 Khalisa berlari membuka pintu utama, senyumannya masih belum hilang. Namun , pemandangan dihadapannya membuatnya terdiam membisu. Diruang tamu tersebut rupanya sedang ada pertemuan dua keluarga.  Saat pintu terbuka, semua mata menatap Khalisa yang berdiri.

“Khalisa!” Serentak ayah tiri dan saudaranya.

“ Kalian sedang ada pertemuan?” Kata Khalisa langsung berjalan mendekat.

Rajat berdiri menghampiri Khalisa sambil berkaca-kaca. Sementara yang lain masih terbengong dengan kehadiran Khalisa yang tiba-tiba. Rajat langsung membawa Khalisa duduk dikursi.

“Rendy!” Kata Khalisa setelah duduk dihadapan seorang lelaki yang menatap dingin padanya.

“Iya puteriku! Rendy dan kakakmu akan menikah!” Kata Rajat ayah tirinya Khalisa.

“Hah!” Khalisa tercengang mendengar berita tersebut.

Baru saja beberapa menit yang lalu merasakan kebebasan dan sesak didada yang ditahanya selama 14 tahun terlepas, tiba-tiba dia dihadapkan dengan kenyataan teman kecil sekaligus lelaki yang disukainya itu akan menikah dengan saudaranya, serasa dunia seakan runtuh saat itu juga.

Tidak! Aku tidak mau bersedih lagi! Aku harus bahagia! Aku akan mengambil apapun yang bisa membuatku bahagia! Sudah cukup aku menderita selama 14 tahun! Sekarang aku tidak mau kehilangan Rendy! Gumam Khalisa dalam hatinya.

“ Syukurlah kamu sudah bebas Khalisa!” Suara bass itu menyapa begitu dinginnya pada Khalisa.

Rendy sudah jauh berbeda dari Rendy teman masa kecilnya dulu yang riang, ramah, hangat pada Khalisa. Tapi setidaknya Khalisa bahagia bisa melihat kembali teman kecilnya. Dia tersenyum senang dan tidak sadar akan keadaan sekitar yang melihatnya sinis.

“ Ya Rendy! Aku senang bertemu denganmu lagi!” Kata Khalisa tersenyum lebar.

“ Baiklah kita lanjutkan acara lamaran ini!” Kata Rajat mengalihkan pembicaraan.

“Tunggu!”

“Kenapa Khalisa?” Kata Ayah tirinya sambil berkerut dahi.

Semua mata juga melihat pada Khalisa yang tiba-tiba menghentikan, Rendy sendiri menatap heran pada Khalisa.

“Aku tidak setuju! Aku menentang lamaran ini!” Kata Khalisa dengan lantang.

“Apa-apaan kamu Khalisa!” Tegur  Kaila.

“Iya kamu ini kenapa?” Kata Ayahnya ikut terkejut.

“ Ayah, Kakak! Aku ingin menikah dengan Rendy!” Kata Khalisa dengan lancar sambil menatap Rendy yang terkejut.

Semua yang hadir ikut membelalakan matanya, terutama Kaila tercengang dengan yang baru saja dikatakan

oleh Khalisa. Dia langsung berkaca-kaca, keluarganya Rendy juga terlihat geram dengan perkataan Khalisa.

“Kami tidak berniat menikahkan kamu dengan Rendy! Kami tidak sudi bermenantukan wanita pembunuh!” Kata Ibunya Rendy.

Khalisa terdiam, menahan sesak di dadanya mendengar perkataan tersebut, dia melirik ke arah ayah tirinya yang terlihat iba padanya. Disini mungkin hanya ayah tirinya yang masih menerima dirinya, karena selama 9 tahun itu hanya ayah tirinya yang rutin mengunjunginya, hanya 1 tahun terakhir entah karena alasan apa ayahnya tidak pernah berkunjung.

“Khalisa, jika kamu mau menikah, ayah akan carikan lelaki untukmu nanti, sekarang biarkan Rendy menikah dengan kakakmu!” Kata Rajat lembut.

“Tidak ayah! Aku ingin menikah dengan Rendy! Pokoknya aku mau menikah dengan Rendy!”

“Tapi Khalisa..” Kata Ayahnya.

“Tidak ada tapi-tapi ayah!” Tegas Khalisa.

“Tapi aku tidak mau menikahimu Khalisa!” Serobot Rendy menghentikan perdebatan Khalisa dengan ayahnya.

Terasa menusuk sekali kalimat yang baru saja keluar dari mulut Rendy yang ditujukan pada Khalisa. Dia

mengigit bibir bawahnya menahan air mata yang mungkin saja akan meluncur.

Jika aku sudah dianggap wanita antagonis! Biar sekalian saja aku menjadi jahat!Biarlah aku jahat untuk membahagiakan diriku sendiri! Biarlah aku ego untuk diriku sendiri! Batin Khalisa.

“ Khalisa kamu denger sendiri kan! Rendy tidak mau menikahimu! Biarkan kami menikah Khalisa! Aku dan Rendy saling mencintai!” Jelas Kaila.

Khalisa terdiam menatap dingin pada keadaan yang sedang dihadapinya, dia sedang berjuang untuk dirinya

sendiri. Merebut tunangan kakaknya demi kebahagiannya. Terdengar sangar egois dan jahat, tapi Khalisa sudah tidak memperdulikan hal tersebut. Dia hanya rindu pada sahabat kecilnya yang selallu disampingnya, dan kini dia ingin Rendy tetap disampingnya setelah kepergian orang tuanya.

Suasana diruangan tersebut terasa menjadi kehilangan oksigen, sangat menyesakan. Sementara Aldi kakak tiri Khalisa hanya menonton pertunjukan tersebut, dia tidak ada niatan ikut campur dalam urusan adiknya. Dia ingin menikmati posisinya sebagai penonton.

#Accismus

#Bersambung..

Terpopuler

Comments

Ra_Ila

Ra_Ila

Like ke-02

2021-02-06

0

Savath

Savath

kesalahan umum ini.. pertama, jangan overuse dialog tag, gunakan secukupnya aja, karena akan terkesan aneh jika hampir semua dialog atau monolog di kasih dialog tag.

dan juga, dialog tag itu di tulis dengan huruf kecil, serta tanda baca yang pake pada akhir dialog harus koma, bila tidak ada tanda ?/!

contoh:

“Hai, Bambang!” Panggil Udin. -salah.
“Hai, Bambang!” panggil Udin. -mungkin bener.

saran ku sih jangan kebanyakan dialog tag, kurang-kurang in, akhir dialog kan bisa langsung narasi, ku kasih contoh dah.

“Oh, hey Udin!” Bambang menepuk-nepuk pundak Udin.

2020-12-26

6

🍾⃝ͩᴀᷞʟͧɪᷠɴͣ✰͜͡w⃠

🍾⃝ͩᴀᷞʟͧɪᷠɴͣ✰͜͡w⃠

semamgat kak

2020-12-08

3

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Memaksa menikah
3 Menekan
4 Pernikahan
5 Diabaikan keluarga Rendy
6 Bertemu sang pengacara
7 Mulai merasa terganggu
8 Ingkar janji
9 Merasa Bersalah
10 Calon Tunangan Laila
11 Mengungkit Kasus
12 Salah Paham
13 Membongkar masalah lama
14 Roti sobek Rendy
15 Kasus yang mirip
16 Pikiran negatif Rendy
17 Ijin mengurusmu
18 Syarat ditalak
19 Pembunuhan di gang
20 Komentator kue
21 Kecemburuan Kaila
22 Kiriman dari ayah tiri
23 Kematian ayah tiri
24 Terguncang
25 Lelaki berjubah hitam
26 Sapuan lembut
27 Perpisahaan yang dipaksa
28 Perhatian
29 Hasil autopsi
30 Introgasi
31 Menidurimu
32 Mengecewakan
33 Tergoda
34 Perhatian yang aneh
35 Senyuman tersembunyi yang mengerikan
36 Nenek pahlawanku
37 Korban selanjutnya
38 Di rawat di RS
39 Ketika Alkohol menguasai*
40 Tidak mau KB
41 Menganggu pikiran
42 Menemukan foto
43 Mencurigai
44 Kesiapan Kaila
45 Rasa yang menyakitkan
46 Pembunuh itu Ternyata..
47 Sakit demam
48 Tukang setrum
49 Hubungan Prakoso dengan Vera
50 Cerita nenek
51 Melapor
52 Usaha Membebaskan Pelaku
53 Jebakan
54 Kesaksian Palsu
55 Keadilan yang mati!!
56 Pengumuman
57 CWMN2_Dihantui perasaan bersalah
58 CWMN2_Sepasang Kaos Kaki mungil
59 CWMN2_Terbongkar
60 CWMN2_Malam pembebasan
61 CWMN2_ Kabar tak sedap
62 CWMN_Perhatian dari yang lain
63 CWMN2_Tembakan dadakan
64 CWMN2_Ada yang lebih dulu
65 CWMN2_ Seseorang yang sudah menanti
66 CWMN2_Dia masih bagian dariku
67 CWMN2_ Yang Tidak Terduga
68 CWMN2_Yang salah harus dihukum
69 CWMN2_Bersujud
70 CWMN2_Data yang hilang
71 CWMN2_Ingin Kembali
72 CWMN2_Lupa
73 CWMN2_ Celaka
74 CWMN2_ Kematian Yang Tidak Sia-sia
75 CWMN2_ Harus di amputasi!
76 CWMN2_The Snake Gengs
77 CWMN2_ Menghilang
78 CWMN2_Kepercayaan
79 CWMN2_Keberadaanmu
80 CWMN2_Pembunuh handal
81 CWMN2_ Tertangkap
82 CWMN2_Bertemu denganmu
83 CWMN2_ Siapa calonmu?
84 CWMN2_Cinta Kedua
85 CWMN2_Prematur
86 CWMN2_Akikah
87 CWMN2_Ayahnya Vino.
88 CWMN2_ Kehadiran masa lalu
89 CWMN2_Kisah yang kelam
90 CWMN2_Kedatangannya
91 CWMN2_Hasil tes DNA
92 CWMN2_Cemburu
93 CWMN2_Aku ingin punya anak
94 CWMN2_Ribut
95 CWMN2_ Pengakuan
96 CWMN2_Sekeping kenangan
97 CWMN2_Minta Balikan
98 CWMN2_Memutus Mata Rantai kehidupan
99 CWMN2_ Jadi Ayah untuk Anakku
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Perkenalan
2
Memaksa menikah
3
Menekan
4
Pernikahan
5
Diabaikan keluarga Rendy
6
Bertemu sang pengacara
7
Mulai merasa terganggu
8
Ingkar janji
9
Merasa Bersalah
10
Calon Tunangan Laila
11
Mengungkit Kasus
12
Salah Paham
13
Membongkar masalah lama
14
Roti sobek Rendy
15
Kasus yang mirip
16
Pikiran negatif Rendy
17
Ijin mengurusmu
18
Syarat ditalak
19
Pembunuhan di gang
20
Komentator kue
21
Kecemburuan Kaila
22
Kiriman dari ayah tiri
23
Kematian ayah tiri
24
Terguncang
25
Lelaki berjubah hitam
26
Sapuan lembut
27
Perpisahaan yang dipaksa
28
Perhatian
29
Hasil autopsi
30
Introgasi
31
Menidurimu
32
Mengecewakan
33
Tergoda
34
Perhatian yang aneh
35
Senyuman tersembunyi yang mengerikan
36
Nenek pahlawanku
37
Korban selanjutnya
38
Di rawat di RS
39
Ketika Alkohol menguasai*
40
Tidak mau KB
41
Menganggu pikiran
42
Menemukan foto
43
Mencurigai
44
Kesiapan Kaila
45
Rasa yang menyakitkan
46
Pembunuh itu Ternyata..
47
Sakit demam
48
Tukang setrum
49
Hubungan Prakoso dengan Vera
50
Cerita nenek
51
Melapor
52
Usaha Membebaskan Pelaku
53
Jebakan
54
Kesaksian Palsu
55
Keadilan yang mati!!
56
Pengumuman
57
CWMN2_Dihantui perasaan bersalah
58
CWMN2_Sepasang Kaos Kaki mungil
59
CWMN2_Terbongkar
60
CWMN2_Malam pembebasan
61
CWMN2_ Kabar tak sedap
62
CWMN_Perhatian dari yang lain
63
CWMN2_Tembakan dadakan
64
CWMN2_Ada yang lebih dulu
65
CWMN2_ Seseorang yang sudah menanti
66
CWMN2_Dia masih bagian dariku
67
CWMN2_ Yang Tidak Terduga
68
CWMN2_Yang salah harus dihukum
69
CWMN2_Bersujud
70
CWMN2_Data yang hilang
71
CWMN2_Ingin Kembali
72
CWMN2_Lupa
73
CWMN2_ Celaka
74
CWMN2_ Kematian Yang Tidak Sia-sia
75
CWMN2_ Harus di amputasi!
76
CWMN2_The Snake Gengs
77
CWMN2_ Menghilang
78
CWMN2_Kepercayaan
79
CWMN2_Keberadaanmu
80
CWMN2_Pembunuh handal
81
CWMN2_ Tertangkap
82
CWMN2_Bertemu denganmu
83
CWMN2_ Siapa calonmu?
84
CWMN2_Cinta Kedua
85
CWMN2_Prematur
86
CWMN2_Akikah
87
CWMN2_Ayahnya Vino.
88
CWMN2_ Kehadiran masa lalu
89
CWMN2_Kisah yang kelam
90
CWMN2_Kedatangannya
91
CWMN2_Hasil tes DNA
92
CWMN2_Cemburu
93
CWMN2_Aku ingin punya anak
94
CWMN2_Ribut
95
CWMN2_ Pengakuan
96
CWMN2_Sekeping kenangan
97
CWMN2_Minta Balikan
98
CWMN2_Memutus Mata Rantai kehidupan
99
CWMN2_ Jadi Ayah untuk Anakku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!