Kesendirian Aurel

TIGA TAHUN BERLALU.

Aurel sudah menyelesaikan sekolahnya dan berkerja di perusahaan nek Isda. Mengingat penampilan nenek Isda selama ini yang bersahaja ternyata diam-diam dia mempunyai kekayaan yang tidak habis tujuh turunan. Aurel menjadi pewaris tunggal segala harta benda atas nama Nyonya Isda Batara.

Walau Aurel sudah bergelimang harta namun kesedihan di sepanjang hidupnya masih belum terobati. Hatinya yang kesepian tanpa sesosok pelukan hangat dari ibu ataupun nenek yang menyayanginya. Hari-hari yang di jalani hanya berlarut kesedihan sepi tidak ada tawa Senda gurau yang menghiasi warna hidupnya. Cahaya kehidupan dan pelangi yang indah seakan menghilang. Wajah Aurel berpoles bedak tipis ditambah lipglooss berwarna soft selalu menampilkan penampilannya yang sederhana. Kepribadian Aurel yang menjadi suri tauladan para staf dan pegawai di perusahaan yang dia pimpin.

Bu Aurel, itulah nama panggilan sehari-hari. Hari ini penerbangan menuju Singapura di batalkan dengan jadwal rapat dan deadline yang menyibukkan. Aurel hampir saja melupakan dua rangkaian bunga mawar putih yang di beli di toko bunga tempat langganan Aurel sehari-hari. Dia meraih dompet tebal hitam dan tas selempang menuju mobil merah. Pak supir yang selalu siap mengantar tujuan rutin Aurel sebelum pergi ke kantor.

"Saya antar ke TPU kan Bu?"

"Ya pak, kita pakai jalan potong aja ya saya sedang terburu-buru."

"Siap Bu, saya jalankan mobilnya."

Kendaraan menepi dan memasuki wilayah parkiran.Taman pemakaman umum jalan Titi kuning tampak sepi di pagi hari. Hanya Aurel yang setiap hari berkunjung ke makam nenek dan bunda, sesekali dia hanya nampak seorang pria yang ikut berziarah ke salah satu makam di dekat makam sang bunda. Pria tersebut selalu memperhatikan Aurel tanpa sepengetahuan Aurel.

"Ibunda, nenek, semoga tenang di alam sana, Aurel rindu selalu", bisik aurel.

Hari berganti ,pukulan di batin Aurel masih terasa menyesakkan dada. Tetes air mata membanjiri wajah sendu Aurel. Dia sudah tidak menghiraukan jadwal padatnya pada hari itu. Hari ini Aurel terus berdiri dan sesekali duduk tak beralas di atas tanah.

Sinar mentari naik sampai keatas kepala. Berat sekali tubuh Aurel bangkit berpindah dari posisi duduknya. Pak sopir menemui Aurel berbisik pelan.

"Maaf Bu, tadi saya mendengar suara handphone ibu berbunyi."

Aurel hanya terdiam dan menyapu air mata, kembali pak supir menuju mobil untuk berjaga.

Tiba-tiba seorang pria menghampiri Aurel.

"Bersabarlah Bu, sebelum perkenalkan nama saya gilang."

Seorang pria memberikan sapu tangan kepada Aurel. Aurel tetap terdiam saat meraih pemberian sang pria.

...🗝️🗝️🗝️...

Penerbangan menuju Singapura di batalkan hari ini. Aurel hanya berfokus pada rapat di kantor. Dengan setelan kemeja dan rok putih berbalut high heels, Dia berjalan menuju ruang rapat. Tampak wajah Aurel kusam kurang bersemangat. Setelah rapat usai para staf pegawai duduk bersama Aurel di salah satu restoran dekat perusahaan. Sikap Aurel yang penuh kekeluargaan membuat para pekerjaannya bersimpati.

"Silahkan nikmati hidangan menu spesial hari ini."

Para pelayan sibuk meletakkan bermacam-macam di atas meja makan. Asap mengepul menambah aroma khas makanan andalan restoran tersaji. Sepuluh porsi untuk 5 orang pelanggan di restoran Padang.

"Wah, banyak sekali makanan ini?"

Serli memandang makanan. Pandangan terfokus hanyalah tertuju pada steak daging sapi di depannya.

"Siapa yang sudah mentraktir kita?", bisik Doni kepada Serli.

"Tidak tahu."

"Hei jangan berisik! sepertinya suasana pimpinan hari ini sepertinya sedang tidak mood."

Alex berbisik memotong pembicaraan mereka.

Terpopuler

Comments

Kustri

Kustri

g ditemukan jasad'a nenek yaa

2023-05-30

0

V3

V3

semangat aurel 💪💪💪
gak tahu nya sdh 3 tahun saja dan skrg aurel sdh jd orang sukses dg mjd ahli waris dr kekayaan nek isda.
kira² nasib pak nedi gmn yaaa ????

2022-02-02

1

pgrI

pgrI

💖💖💖

2022-01-21

1

lihat semua
Episodes
1 Wujud hati setan
2 Kejahatan Pak Nedi
3 Kesendirian Aurel
4 Pak Nedi menyerahkan jiwa Aurel
5 Bangkitnya Pak Nedi
6 Teror dari Ayahnya Aurel
7 Ketakutan Aurel
8 Lanjutan lubang penderitaan
9 Cerita ghaib malam berulang
10 Waktu masih berputar
11 Terakhir kali Aurel mengenal nafas
12 Jiwa yang di gadaikan
13 Pak Gilang dan masa lalunya
14 Teror Wewe gombel
15 Penguasa ilmu hitam
16 Terkesima jalan buntu
17 Haluan tidak bertepi
18 Aurel hanya tinggallah nama
19 Penghidupan mayat Aurel
20 Wewe gombel itu Aurel
21 Buku hitam yang hidup
22 Bahaya
23 Dia kembali
24 Dilema dan duka
25 Seteru mistik
26 Kutukan ilmu pak Nedi
27 Wewe gombel penyuka anak-anak
28 Kelakuan setan
29 Amarah pembangkit Wewe gombel
30 Keterikatan Bella dan Wewe gombel
31 Lingkup simpang berbeda
32 Dendam yang belum bisa terbalas I
33 Penyerangan dari Wewe gombel
34 Dendam yang belum bisa terbalaskan II
35 Aksi makhluk jadi-jadian
36 Perseteruan dengan sosok halus
37 Menganiaya pak Nedi
38 Rapuh menggeruak kehampaan
39 Aurel kembali utuh
40 Hari kebangkitan Wewe gombel
41 Wewe Gombel dan Pak Nedi
42 Ada di sana
43 Mayat Persembahan
44 incaran merasuki
45 Deretan runyam
46 Hitam bermaya
47 menyiksa
48 Penganiayaan
49 Racun
50 MATI
51 Terperosok
52 Ilmu hitam pak Nedi
53 Serangan dari Wewe gombel
54 Derita
55 Terbungkus dendam
56 DI UJUNG KEMATIAN
57 Sepincuk kepergian selamanya
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Wujud hati setan
2
Kejahatan Pak Nedi
3
Kesendirian Aurel
4
Pak Nedi menyerahkan jiwa Aurel
5
Bangkitnya Pak Nedi
6
Teror dari Ayahnya Aurel
7
Ketakutan Aurel
8
Lanjutan lubang penderitaan
9
Cerita ghaib malam berulang
10
Waktu masih berputar
11
Terakhir kali Aurel mengenal nafas
12
Jiwa yang di gadaikan
13
Pak Gilang dan masa lalunya
14
Teror Wewe gombel
15
Penguasa ilmu hitam
16
Terkesima jalan buntu
17
Haluan tidak bertepi
18
Aurel hanya tinggallah nama
19
Penghidupan mayat Aurel
20
Wewe gombel itu Aurel
21
Buku hitam yang hidup
22
Bahaya
23
Dia kembali
24
Dilema dan duka
25
Seteru mistik
26
Kutukan ilmu pak Nedi
27
Wewe gombel penyuka anak-anak
28
Kelakuan setan
29
Amarah pembangkit Wewe gombel
30
Keterikatan Bella dan Wewe gombel
31
Lingkup simpang berbeda
32
Dendam yang belum bisa terbalas I
33
Penyerangan dari Wewe gombel
34
Dendam yang belum bisa terbalaskan II
35
Aksi makhluk jadi-jadian
36
Perseteruan dengan sosok halus
37
Menganiaya pak Nedi
38
Rapuh menggeruak kehampaan
39
Aurel kembali utuh
40
Hari kebangkitan Wewe gombel
41
Wewe Gombel dan Pak Nedi
42
Ada di sana
43
Mayat Persembahan
44
incaran merasuki
45
Deretan runyam
46
Hitam bermaya
47
menyiksa
48
Penganiayaan
49
Racun
50
MATI
51
Terperosok
52
Ilmu hitam pak Nedi
53
Serangan dari Wewe gombel
54
Derita
55
Terbungkus dendam
56
DI UJUNG KEMATIAN
57
Sepincuk kepergian selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!