Duke Elios menatap lekat ke arah kereta, entah karna apa? jantungnya tiba-tiba berdetak lebih kuat. Seorang gadis cantik turun dari kereta, ia tersenyum.
"Mia, Kenan ayo kita bongkar semua belanjaan kita." teriak Caroline kegirangan. Akhirnya di dunianya yang baru, ia bisa berbelanja sepuasnya tanpa kekurangan uang.
Caroline melangkahkan kakinya menuju kediamannya, ia bersiul ria. Tanpa ia menyadari Duke Elios menatapnya dari jauh.
"Caroline."
Deg
Jantung Caroline seakan meledak mendengarkan suara tegas dan dingin. Suara yang tidak asing baginya. Ia pun menoleh, melihat seorang laki-laki menuju ke arahnya dengan langkah berwibawa. Sementara Caroline hanya memasang muka acuh tak acuh.
Semenjak kapan kediaman ini kedatangan burung gagak nyasar batinnya.
"Caroline datang dari mana saja kamu?" tanya Duke Elios datar.
Sedatar-datarnya air masih bisa menenangkan, lah ini buat bulu kuduk ku menggigil batinnya.
"Ada apa Paman?" tanya Caroline datar.
"Kemana saja kamu?"
"Ibu Kota," balas Caroline langsung meninggalkan Duke Elios yang masih mematung. Baru kali ini dia diabaikan oleh Caroline, mendengarkan jawabannya saja, ia tau Caroline tidak menyukai kedatangannya. Duke Elios tidak memperdulikan itu, mungkin itu memang yang terbaik untuknya dan Caroline. Duke Elios pun mengikuti langkah kaki Caroline.
"Pelayan," panggil Caroline.
Ketua pelayan pun langsung menghampirinya, "Iya Nona."
"Dimana Bibi? kenapa terlihat sepi?" tanya Caroline.
"Nyonya Verland dan Nona Berlia keluar Nona. Katanya ke rumah temannya, mungkin Nyonya akan pulang malam atau menginap Nona. Jadi untuk makan malamnya tidak perlu di tunggu." jawab Ketua pelayan.
Caroline mengangguk seraya mengkerucutkan mulutnya, "Siapkan makan malam untuk Paman. Aku lelah, malam ini aku tidak akan ikut makan malam." ujar Caroline bergegas pergi.
Caroline langsung merentangkan tangannya lalu menjatuhkan tubuhnya ke kasur empuknya dengan posisi terlentang. Hari ini ia begitu menghabiskan banyak tenaga. Entah berapa toko yang ia masuki, berbelanja dengan Mia dan Kenan, membuat harinya berbeda dengan dunia Modern. Dimana ia hanya shoping sendirian.
Mata Caroline berkedap kedip, ia terngiang-ngiang dengan perkataan Nyonya bangsawan tadi. Sementara Mia dan Kenan langsung memindahkan gaun, sepatu dan topi yang Caroline beli ke lemarinya.
"Apa Nona lelah ? biar saya memijat tubuh Nona." tawar Mia menatap Caroline.
Caroline duduk, ia menepuk bahunya, memberikan kode pada Mia untuk memijat bahunya. Dengan sigap Mia pun memijat bahu Caroline dengan lembut.
"Apa Nona kepikiran dengan perkataan Nyonya tadi?" tanya Mia.
"Biar saya memijat kaki Nona." sanggah Kenan.
Caroline hanya mengangguk sebagai jawabannya.
"Tidak begitu penting sih, memikirkan perkataan Nyonya tadi, tapi ada benarnya juga. Diriku yang dulu membuat ku malu saja." ujar Caroline.
"Apa benar Nona sudah tidak memiliki perasaan pada Yang Mulia Duke?" tanya Kenan memastikan. Mungkin saja ketika melihat Duke Elios tadi, hatinya jadi berubah kembali.
"Iya bisa jadi seperti itu, yang penting sekarang aku harus menjaga jarak dengannya. Aku tidak ingin selalu bertemu dengannya."
"Tenang saja Nona, kami akan membantu Nona." ucap Mia dengan penuh antusias.
"Untuk makan malamnya, kami akan membawakannya kesini." timpal Kenan.
"Ya, ya sekarang kalian beristirahat. Aku mau istirahat setelah itu mau mandi." ujar Caroline.
Mia dan Kenan menghentikan pijatannya, lalu keluar dari kamar Caroline menuju ke dapur. Menyiapkan makan malam untuk Caroline.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Sandisalbiah
abaikan org yg gak menganggap keberadaanmu Caroline... cari kebahagiaan mu sendiri..
2024-02-09
3
Naviah
Duke tidak menghargai orang yang berada disisinya
2022-08-03
0
Christy Oeki
lancar rejekinya
2022-08-01
0